Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN).
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai
bidang kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan,
sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki
unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup
nasional.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis
Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional seperti tersebut diatas adalah Diklat Prajabatan. Untuk membentuk
PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan diklat yang
ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Berdasarkan pertimbangan
akan hal tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat
Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan
aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat
dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat
menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk
menghadapi era dimana persaingan sangat ketat. Peserta diklat prajabatan CPNS
Tahun 2016 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar

1
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi
yang disingkat menjadi ANEKA, sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah
didapatkan selama mengikuti Diklat Prajabatan dalam kurun waktu 13 hari
belajar/on class, dan 14 off class yang dilaksanakan di tempat kerja yaitu Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

1.2 Tujuan
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini adalah untuk membentuk
PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai
dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat. PNS yang profesional adalah PNS yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
tugas jabatannya
3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatannya
4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya; dan
5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

1.3 Lokus Aktualisasi


Aktualisasi dilaksanakan di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng. Peserta diklat akan
mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi ANEKA sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi pranata laboratorium kesehatan pelaksana. Aktualisasi ini akan
dilaksanakan dalam waktu 12 hari terhitung mulai tanggal 3 September 2016
sampai dengan 26 September 2016.

2
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan aktualisasi ini meliputi
pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang yang mengandung lima nilai dasar
profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu, etika publik
dan anti korupsi. Kegiatan aktualisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
pada unit organisasi peserta yaitu instalasi laboratorium patologi klinik.
Dalam laporan ini akan dibahas mengenai aktualisasi 8 kegiatan yang
telah dirancang. Kegiatan tersebut antara lain: 1) Pencatatan suhu kulkas
tempat menyimpan reagen esensial; 2) Pencatatan suhu ruang pemeriksaan
hematologi dan kimia; 3) Penyerahan hasil laboratorium pasien IGD; 4)
penyimpanan specimen darah sisa pemeriksaan; 5) Pembuatan laoporan
operan jaga antar shift; 6) Pelaporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium; 7)
Perekapan jumlah hasil pemeriksaan laboratorium pasien poliklinik yang
ditandatangani oleh DSPJ lab; 8) Pembuatan poster jenis pemeriksaan yang
bisa dilakukan di laboratorium patologi klinik.

3
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
TEMPAT AKTUALISASI

2.1 Profil RSUD Kabupaten Buleleng


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng adalah
rumah sakit pemerintah type B Non Pendidikan yang berdiri pada lokasi
strategis di jalan Ngurah Rai 31 Singaraja, ditengah kota dengan mudah
dijangkau dengan kendaraan umum serta berdekatan dengan kawasan industri
dan perumahan yang potensial.
Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng berdiri sejak tahun
1955 dan berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng No 445/405/hk/2009
tanggal 1 juli 2009 ditetapkan Status Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buleleng Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Dengan Bentuk BLUD, RSUD Kabupaten Buleleng merupakan
rumah sakit non for profit yang tidak mencari keuntungan dari pelayanan yang
diberikan.
RSUD Kabupaten Buleleng berkapasitas 351 tempat tidur dengan 13
ruang rawat inap. Jumlah tempat tidur akan dikembangkan secara bertahap
hingga memenuhi seluruh kapasitas yang direncanakan sesuai dengan demand
masyarakat. Ketersediaan tempat tidur ditunjang dengan fasilitas penunjang
yang memadai agar pelayanan bisa dilaksakan secara optimal. RS Umum
Daerah Kabupaten Buleleng telah bekerjasama dengan beberapa BUMN dan
Bank milik pemerintah seperti PDAM, BNI, dan BPD. Kerjasama ini
merupakan peluang menarik, karena secara sigifikan RS Umum Daerah
Kabupaten Buleleng memiliki captive market yang bervariatif.
Kondisi keuangan setiap tahunnya telah memperlihatkan sinyal yang
menggembirakan karena mampu meningkatkan cost recovery, meskipun
belum menunjukkan profit yang diharapkan. Berdasar analisa pembiayaan
diharapkan biaya operasional akan semakin efisien sehingga mampu
memperlihatkan profit yang diharapkan.
Upaya pengembangan manajemen dititikberatkan kepada pembelajaran
dan pengembangan SDM, memperkuat proses bisnis internal, pendekatan
pelanggan dan efektifitas pengelolaan keuangan. Pendekatan ini dimaksudkan
agar dengan SDM yang berkompetensi tinggi mampu meningkatkan kinerja
keuangan secara bermakna.
RSUD. Kab. Buleleng berdiri tahun 1955 di jalan Veteran No.1
Singaraja (Kini Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng ) pada saat itu
digunakan sebagai RS Tentara  dan juga untuk umum. Pada tahun 1959 RSUD
Kabupaten Buleleng pindah ke jalan Ngurah Rai No. 30 sekaligus menandai
alih fungsi menjadi RSUD kelas C milik Depkes RI. Berdasarkan keputusan

4
Bupati Buleleng No. 511, tertanggal 22 September 1996 RSUD difungsikan
sebagai uji coba menuju unit swadana. Pada tanggal 20 Mei 1997, berdasarkan
SK MenKes RI No 476/1997, RSUD Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai
RS type B Non Pendidikan. Kemudian berdasarkan SK Bupati No 524 tanggal
8 Oktober 2003 menetapkan RSUD Kabupaten Buleleng sebagai unit
Swadana dan ditindak lanjuti dengan SK Bupati Buleleng No 61 tanggal 24
Maret 2004 tentang penetapan tarif Kelas II, I, Utama dan Madya Utama.
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 589 tanggal 26 Desember 2006 ditetapkan
Status Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buleleng Sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Bertahap. berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng No 445/405/hk/2009
tanggal 1 juli 2009 ditetapkan Status Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buleleng Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
Produk jasa yang ditawarkan RSUD Kabupaten Buleleng yaitu
Pelayanan Penyakit Dalam (Internist), Pelayanan Bedah, Pelayanan Kesehatan
Anak (Pediatric), Pelayanan Obstetri dan Ginekologi, Pelayanan Penyakit
Syaraf, Pelayanan Mata, Pelayanan THT, Pelayanan Kulit Kelamin,
Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah, Pelayanan Paru, Pelayanan Jiwa,
Pelayanan Gigi dan Mulut, Pelayanan Fisioterapi, Hemodialisa, ICU
(Intensive Care Unit), ICCU (Intensive Coronary Care Unit), Intermediate,
Perinatologi, Ruang Operasi dan Pelayanan HIV/ AIDS. Fasilitas yang
tersedia di RSUD Kabupaten Buleleng yaitu IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap,
Kelas Standard (Kelas III), Kelas II, Kelas I, VIP C, VIP B, VIP A, Bedah
Sentral, ICU, ICCU, Laboratorium Patologi Klinik dan Anatomi, Diagnostik,
Farmasi, Nutrisi, Rehabilitasi Medik serta Pemulasaraan jenazah dan Laundry.
Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik merupakan salah satu
pelayanan yang dimiliki rumah sakit yang berperan penting dalam menunjang
penegakan diagnosa penyakit. Untuk itu Instalasi Laboratorium wajib
memberikan pelayanan yang cepat tanpa mengabaikan mutu, tepat serta akurat
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dengan mengutamakan
keselamatan pasien. Laboratorium Patologi Anatomi berada di bawah Sub Bag
Bang Fasilitas Penunjang Medik. Adapun struktur organisasi RSUD
Kabupaten Buleleng dapat dilihat pada Gambar 2.1.

5
2.2 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Buleleng
Adapun visi dan misi dari RSUD Kabupaten Buleleng adalah sebagai
berikut:
a. VISI
“MENJADI RUMAH SAKIT PILIHAN UTAMA MASYARAKAT
DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN BERKUALITAS DAN
PROFESIONAL”
b. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas melalui sumber daya
yang profesional dan berorientasi kepada kebutuhan pasien;
b. Mewujudkan rumah sakit jejaring dan membangun kerjasama yang
saling menguntungkan dengan institusi pemerintah maupun swasta;
c. Menjadi rumah sakit pusat rujukan wilayah Bali Utara dan
sekitarnya.

6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Buleleng

7
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Pranata Laboratorium Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya, maka
tugas pokok dan fungsi Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana yaitu:
1. Mempersiapkan pasien secara sederhana;
2. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan
spesimen/sampel di lapangan;
3. Menerima spesimen/sampel;
4. Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan sederhana;
5. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana;
6. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara
sederhana;
7. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan spesimen/sampel
secara khusus;
8. Membuat sediaan;
9. Mewarnai sediaan;
10. Mempersiapkan spesimen/sampel secara sederhana;
11. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik;
12. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik;
13. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara;
14. Melakukan pemeriksaan di lapanagan secara sederhana;
15. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum;
16. Memusnahkan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang;
17. Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana.

8
BAB III
RENCANA AKTUALISASI NILAI DASAR

3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi di RSUD Kabupaten Buleleng


Setelah memahami nilai-nilai dasar profesi PNS melalui internalisasi,
maka disusunlah rancangan aktualisasi kegiatan di RSUD Kabupaten
Buleleng. Nilai-nilai dasar profesi PNS akan diaktualisasikan dalam kegiatan-
kegiatan yang disusun. Adapun rancangan aktualisasi nilai dasar profesi PNS
di RSUD Kabupaten Buleleng disajikan pada tabel 3.1 di bawah ini.

3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan yang akan diaktualisasikan pada saat off kampus di RSUD
Kabupaten Buleleng mulai tanggal 3 September 2016 sampai dengan 26
September 2016 ada 8 program kegiatan. Adapun jadwal kegiatan aktualisasi
nilai dasar profesi ASN di RSUD Kabupaten Buleleng disajikan pada tabel 3.2
di bawah ini.

9
Tabel 3.1 Alat Bantu Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
1 Pencatatan 1. Menyiapkan pulpen Tercatatnya Suhu Pencacatan suhu kulkas merupakan Dengan tercatatnya suhu maka
suhu kulkas berwarna merah dan kulkas salah satu tugas (nasionalisme, diharapkan suhu kulkas
tempat biru unutk mencatat akuntabilitas) rutin yang terkontrol yaitu 2 – 8°C karena
menyimpan suhu dilakukan peserta. Tujuan dari suhu kulkas merupakan salah
reagen 2. Mencatat suhu melalui pencatatan suhu kulkas ini adalah satu penetu kualitas reagen
esensial thermometer otomatis agar suhu kulkas dapat dipantau yang tersimpan maka visi dan
yang ada pada kulkas berkisar antara 2-8°C. Karena Misi rumah sakit yaitu
3. Suhu dicatat pukul reagen esensial merupakan reagen Memberikan pelayanan
07.30 wita dan 13.30 yang perlu kondisi khusus agar kesehatan berkualitas melalui
wita kualitasnya tidak berubah/stabil sumber daya yang profesional
4. Membuat grafik catatan (anti korupsi). Selama ini dan berorientasi kepada
suhu dengan pencatatan suhu hanya dilakukan kebutuhan pasien dapat
menggunakan tinta dengan tinta berwana hitam, dan terwujud, institusi lain yang
merah untuk suhu pagi catatan suhu cukup sulit untuk terkait juga akan diuntungkan
hari dan tinta biru untuk dipahami. Untuk itu peserta merasa jika melakukan kerjasama
suhu siang hari. perlu untuk melakukan inovasi dengan RSUD Kab Buleleng
(komitmen mutu) agar catatan dan misi ketiga yaitu menjadi
suhu mudah dibaca dan dipahami rumah sakit rujukan wilayah
(komitmen mutu). Maka inovasi Bali Utara pun akan dapat
yang dilakukan adalah mencatat terwujud
suhu dengan tinta merah untuk pagi

10
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
hari dan tinta biru untuk siang hari.
Pencatatan suhu dilakukan dengan
teliti dan apa adanya (etika publik)
2 Pencatatan 1. Menyiapkan pulpen Tercatatnya suhu Pencacatan suhu ruang Dengan tercatatnya suhu ruang
suhu ruang berwarna merah dan ruangan pemeriksaan hematologi dan kima pemeriksaan maka alat dapat
pemeriksaan biru unutk mencatat pemeriksaan merupakan salah satu bekerja dalam kondisi
hematologi suhu hematologi dan tugas(nasionalisme) rutin yang maksimal dan akan
dan kimia 2. Mencatat suhu melalui kimia dilakukan peserta. Tujuan dari bembasjuga pada kualitas
thermometer yang pencatatan suhu kulkas ini adalah hasilepemeriksaan sehingga
terpasang di dinding agar suhu kulkas dapat dipantau visi dan Misi rumah sakit yaitu
ruangan berkisar antara 18 - 30°C. Karena Memberikan pelayanan
3. Suhu dicatat pukul alat DL, kimia, dan eletkrolit serta kesehatan berkualitas melalui
07.30 wita dan 13.30 perangkat computer yang ada dapat sumber daya yang profesional
wita bekerja secara optimal dan berorientasi kepada
4. Membuat grafik catatan (nasionalisme, anti korupsi) pada kebutuhan pasien dapat
suhu dengan suhu 18 - 30°C. jika suhu lebih terwujud, institusi lain yang
menggunakan tinta rendah atau lebih tinggi dari yang terkait juga akan diuntungkan
merah untuk suhu pagi ditentukan maka hasil yang keluar jika melakukan kerjasama
hari dan tinta biru untuk akan tidak valid dan alat bisa dengan RSUD Kab Buleleng
suhu siang hari.. mengalami gangguan. Dengan dan misi ketiga yaitu menjadi
mencatat suhu maka kita dapat rumah sakit rujukan wilayah
mengetahui suhu ruang Bali Utara pun akan dapat

11
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
pemeriksaan sudah sesuai standard terwujud
dan alat dapat bekerja optimal dan
hasil pemeriksaan akan valid.(anti
korupsi dan nasionalisme)
Selama ini pencatatan suhu hanya
dilakukan dengan tinta berwana
hitam, dan catatan suhu cukup sulit
untuk dipahami. Untuk itu peserta
merasa perlu untuk melakukan
inovasi (komitmen mutu) agar
catatan suhu mudah dibaca
dipahami (komitmen mutu). Maka
inovasi yang dilakukan adalah
mencatat suhu dengan tinta merah
untuk pagi hari dan tinta biru untuk
siang hari Pencatatan suhu
dilakukan dengan teliti dan apa
adanya (etika publik).
3 Penyerahan 1. Menelpon ruang IGD Terlaksananya Menyerahkan hasil lab pasien IGD Dengan pemberian hasil yang
hasil untuk memberitahukan penyerahan hasil merupakan salah satu tugas pokok cepat dan tepat maka visi dan
laboratorium bahwa hasil lab sudah laboratorium peserta (nasionalisme). Saat Misi rumah sakit yaitu
pasien IGD selesai penyerahan pemeriksaan sudah selesai Memberikan pelayanan

12
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
2. Menyerahkan hasil lab dilakukan maka peserta kesehatan berkualitas melalui
pasien jika bertanggung jawab menelpon sumber daya yang profesional
pasien/pengambil hasil (akuntabilitas) ke IGD dan dan berorientasi kepada
sudah datang. Sebelum memberikan informasi yang kebutuhan pasien dapat
menyerahkan hasil sejujurnya (etika publik, terwujud, dengan demikian
ditanyakan nama akuntabilitas, anti koruspi) institusi lain yang terkait juga
pengambil dan kepada perawat/dokter jaga bahwa akan diuntungkan jika
hubungannya dengan hasil lab pasien sudah selesai. melakukan kerjasama dengan
pasien. Maka petugas IGD akan RSUD Kab Buleleng dan misi
3. Catat nama pasien, memberitahukan keluarga pasien ketiga yaitu menjadi rumah
ruangan, nama untuk mengambil hasil yang sudah sakit rujukan wilayah Bali
pengambil, hubungan selesai. Saat menyerahkan hasil Utara pun akan dapat terwujud
pengambil dengan identitas penerima yaitu nama dan
pasien, tanggal dan apa hubungannya dengan pasien
waktu hasil diambil harus ditanyakan dan dicatat pada
pada buku pengambilan buku penyerahan hasil lab. Data
hasil lab pasien IGD lain yang perlu dicatat adalah nama
pasien dan waktu hasil diambil.
Peserta juga harus mengkonfirmasi
ulang identitas pasien yang akan
diambil hasilnya. Sehingga akan
tepat hasil, penerima, dan pasien

13
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
(komitmen mutu). Dalam
mengkonfirmasi peserta harus
bersikap sopan dan ramah (etika
publik). Saat menyerahkan hasil
peserta juga harus memberikan
informasi kepada penerima
(akuntabilitas) agar membawa
hasil lab segera ke IGD agar dokter
IGD dapat segera mengetahui hasil
lab pasien. Pemberian informasi
dilakukan tanpa diskriminasi
(nasionalisme, anti korupsi)
antara pasien yang satu dengan
pasien yang lainnnya.
4 Penyimpanan 1. Menyusun sisa Tersedianya catatan Menyimpan specimen darah sisa Specimen yang tersimpan dengan
spesimen spesimen darah (serum penyimpanan sisa pemeriksaan merupakan tugas rapi maka Mempermudah kinerja
darah sisa dan darah EDTA) yang specimen darah pokok peserta yang dilakukan dalam pencarian sampel jika
pemeriksaan sudah selesai diperiksa pemeriksaan selama (akuntabilitas, nasionalisme) diperlukan maka visi menjadi
dengan rapi sesuai 2x24 jam setiap akan mengakhiri shift jaga. rumah sakit pilihan utama
dengan no urut sampel Sisa specimen disusun rapi pada masyarakat dengan
pada rak sampel rak bekas secara rapi (etika public memberikan pelayanan
2. Pada akhir shift dan komitmen mutu) dari 2x24 berkualitas dan profesional

14
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
kumpulan sampel jam, untuk itu penulis berinovasi dapat terwujud
tersebut diberi label membuat tabel penyimpanan dan
yang berisi tanggal dan pengeluraan sisa spesimen
shift sesuai SPO pemeriksaan (komitmen mutu).
3. Meyimpan sisa Specimen disimpan secara
specimen ke dalam keseluruhan, sehingga tiak ada
kulkas yang bersuhu 2- yang tercecer (anti korupsi,
8°C selama 2x24 jam nasionalisme).
4. Mencatat jumlah sisa
specimen, shift, tanggal
dimasukan dan tanggal
specimen dikeluarkan
5 Pembuatan 1. Tersusunnya laporan Pembuatan laporan operan jaga Tersusunya laporan operan
laporan pada buku operan operan jaga salah satu tugas pokok peserta saat jaga akan tercipta suasana kerja
operan jaga sebelum shift berakhir. bertugas. Pembuatan laporan sama dan pelayanan yang
antar shift Adapun yang dibuat operan jaga dilakukan saat akan berkelanjutan sehingga visi
dalam operan adalah : mengakhiri shift. Operan jaga dan Misi rumah sakit yaitu
Jumlah sampel yang dilakukan secara tertulis, dimana Memberikan pelayanan
diperiksa, sampel yang dalam laporan ada pemberian kesehatan berkualitas melalui
belum dapat informasi secara tertulis dan sumber daya yang profesional
diselesaikan, kondisi transparan (akuntabilitas dan anti dan berorientasi kepada
alat, permasalahan yang korupsi) dari pemberi operan dan kebutuhan pasien dapat

15
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
dialami selama shift penerima operan secara jelas, terwujud, dengan demikian
berlangsung bertanggung jawab, benar/apa institusi lain yang terkait juga
2. adanya (akuntabilitas, komitmen akan diuntungkan jika
dengan cara: Petugas mutu, anti korupsi, dan melakukan kerjasama dengan
shift menulis nama dan nasionalisme). Adapun informasi RSUD Kab Buleleng dan misi
menandatangi buku yang diberikan adalah : ketiga yaitu menjadi rumah
operan sebagai pemberi 1. Jumlah sampel sakit rujukan wilayah Bali
operan jaga. Shift 2. Kondisi alat dan reagen Utara pun akan dapat terwujud
pengganti setelah 3. Permasalahan yang
membaca dan dialami (jika ada) solusi yang
memahami apa yang telah diambil
dioperkan menulis 4. Hasil yang sudah selesai
nama dan I namun belum diambil
menandatangani buku 5. Sampel yang belum
operan sebagai diselesaikan
penerima operan 6. Nama petugas yang jaga
(pemberi operan)
Selama ini penerima operan tidak
menandatangani operan jaga yang
ditulis, sehingga tidak ada bukti
otentik bahwa operan telah diterima
dengan baik. Untuk itu peserta

16
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
melakukan inovasi (komitmen
mutu) yaitu penerima operan juga
akan menandatangani buku operan
sebagai bukti bahwa operan telah
dibaca dan dipahami oleh penerima
(akuntabilitas dan komitmen
mutu). Dengan tersusunnya
laporan operan jaga maka kinerja
analis dapat dinilai dan di evaluasi
(akutabilitas)
6 Pelaporan 1. Menghubungi Terlaksananya Pelaporan nilai hasil pemeriksaan Dengan terlaksananya
nilai kritis perawat /dokter pelaporan nilai yang bernilai kritis merupakan pelaporan nilai kritis
pemeriksaan penanggung jawab kritis pemeriksaan kewajiban (nasionalisme) peserta pemeriksaan pasien maka
laboratorium pasien melalui telpon laboratorium jika saat melakukan pemeriksaan paramedis dapat secepat
dan beritahukan hasil menemukan hasil yang bernilai mungkin melakukan tindakan
pemeriksaan pasien kritis. Saat melaporkan peserta medis selanjutnya, sehingga
yang menunjukkan nilai melakukan kerjasama dan visi dan Memberikan
kritis, menyuruh si komunikasi secara sopan dan tepat pelayanan kesehatan
penerima laporan (nasionalisme dan etika berkualitas melalui sumber
mengulang apa yang publik,dan akuntabilitas) dengan daya yang profesional dan
kita laporkan. perawat/dokter penanggung jawab berorientasi kepada kebutuhan
Mengingatkan kembali pasien. Selain itu peserta juga pasien dapat terwujud, institusi

17
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
agar hasil pemeriksaan berkoordinasi/melaporkan nilai lain yang terkait juga akan
yang bernilai kritis itu kritis tersebut dengan DSPJ diuntungkan jika melakukan
segera diambil dan lab/analis senior (nasionalisme). kerjasama dengan RSUD Kab
dilaporkan lagi ke Pelaporan dilakukan dengan Buleleng dan misi ketiga yaitu
dokter penanggung menjujung tinggi hak-hak pasien menjadi rumah sakit rujukan
jawab pasien (nasionalisme) agar mendapat wilayah Bali Utara pun akan
2. Mencatat nama, no pelayanan cepat dan akurat dapat terwujud
rekam medis, jam, berorientasi pada
tanggal, penerima kebutuhan/urgencynya (komitmen
laporan, nama pelapor, mutu dan anti korupsi). Dalam
parameter yang nilainya pelaporan tidak ada diskriminatif,
kritis serta nilai transparansi (nasionalisme anti
kritisnya dibuku laporan korupsi, etika publik) namun
nilai kritis pemeriksaan mengutamakan prioritas/urgency
laboratorium. Mencatat serta kerahasiaan (nasionalisme
nama pelapor pada dan etika publik). Selain
buku pelaporan nilai dilaporkan, Pasien yang memiliki
kritis. Jika laboratorium nilai kritis pemeriksaan lainnya
belum diambil setelah diselesaikan terlebih dahulu, agar
diinformasikan lebih pasien yang memiliki nilai kritis
dari 30 menit, petugas akan mendapat penanganan
laboratorium wajib prioritas (anti korupsi dan

18
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
mengingatkan kembali komitmen mutu)
ke ruang perawatan
pasien agar hasil segera
diambil (sesuai SPO
pelaporan nilai kritis)
7 Perekapan 1. Mengitung jumlah hasil Tersedianya rekapan Perekapan jumlah hasil lab Dengan tersedianya rekapan
jumlah hasil pemeriksaan jumlah hasil poliklinik yang ditandatangani oleh jumlah hasil pemeriksaan
laboratorium laboratoratorium pasien pemeriksaan DSPJ lab merupakan kegiatan laboratorium yang
pasien poliklinik yang laboratoratorium penugasan dari atasan. Peserta ditandatangani oleh DSPJ lab
poliklinik ditantangani oleh dokter pasien poliklinik wajib menyelesaikan maka atasan akan bisa
yang penanggung jawab lab. yang ditandatangani (nasionalisme) tugas tersebut membuat laporan capaian SPM
ditandatangani Cara menghitungnya oleh DSPJ lab maksimal tanggal 5. Untuk itu tepat waktu sehingga visi dan
oleh Dokter adalah hasil yang maka peserta merekap setiap hari Misi rumah sakit yaitu
Spesialis selesai sebelum jam sehingga di awal bulan berikutnya Memberikan pelayanan
Penanggung 13.30 wita adalah hasil peserta bisa langsung memasukkan kesehatan berkualitas melalui
Jawab (DSPJ) yang ditandatangani data ke komputer dan data siap sumber daya yang profesional
Laboratorium oleh DSPJ lab, diberikan pada atasan sebelum dan berorientasi kepada
sedangkan setelah pukul tanggal 5. Peserta menyusun kebutuhan pasien dapat
13.30 berarti hasil laporan bekerjasama (nasionalisme terwujud, institusi lain yang
tersebut tidak dan akuntabilitas) dengan analis terkait juga akan diuntungkan
terdantangani. Dimana senior Kegiatan ini merupakan jika melakukan kerjasama
waktu tunggu hasil lab salah satu indikator Standar dengan RSUD Kab Buleleng

19
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
selesai di isi oleh Pelayanan Minimal (SPM) dilab dan misi ketiga yaitu menjadi
petugas sampling. sehingga harus dilakukan tepat rumah sakit rujukan wilayah
2. Menginput data ke waktu (komitmen mutu dan Bali Utara pun akan dapat
komputer terwujud
anti korupsi) sehingga pembuatan
laporan SPM akan tepat waktu.
Data hasil (akuntabilitas)
pemeriksaan lab poliklinik yang
ditandatangani oleh DSPJ lab dapat
dihitung jika teman yang
melakukan sampling mencatat
(nasionalisme, etika publik)
waktu tunggu hasil pemeriksaan.
Peserta merekap data sesuai dengan
data yang ada di buku register
polikinik (anti korupsi) .
8 Pembuatan 1. Mencari refrensi Tersedianya poster Selama ini tidak ada banner yang Dengan tersedianya poster
banner/poster mengenai desain poster isinya tentang jenis pemeriksaan diharapkan keluarga/pasien
jenis dan isi poster yang bisa dilakukan di lab patologi mendapatkan dengan mudah
pemeriksaan 2. Membuat desain poster, klinik RSUD Kab Buleleng. Dan dan informasi yang jelas
yang bisa dilakukan melalui peserta merasa perlu (etika publik) sehingga visi dan Misi rumah
dilakukan proses diskusi dengan untuk membuat banner tersebut sakit yaitu Memberikan

20
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
dilaboratorium mentor dan tim PPI agar masyarakat tahu pemeriksaan pelayanan kesehatan
3. Mencetak poster apa saja yang bisa dilakukan di lab. berkualitas melalui sumber
(dilakukan oleh tim Dalam banner akan di muat daya yang profesional dan
PPI) informasi yang benar (komitmen berorientasi kepada kebutuhan
4. Memasang poster di mutu) tentang jenis pemeriksaan pasien dapat terwujud, dengan
ruang tunggu pasien yang bisa dilakukan dan jenis demikian institusi lain yang
pemeriksaan yang memerlukan terkait juga akan diuntungkan
persiapan puasa. Karena selama ini jika melakukan kerjasama
sering terjadi komplain dari pasien dengan RSUD Kab Buleleng
saat proses pengambilan darah dan misi ketiga yaitu menjadi
ditunda karena pasien tidak rumah sakit rujukan wilayah
puasa/waktu puasa tidak cukup. Bali Utara pun akan dapat
Desain dan format banner akan terwujud
didiskusikan dengan atasan dan
analis lainnya (akuntabilitas dan
nasionalisme). Sehingga banner
akan tampak menarik dan mudah
dipahami (komitmen mutu).
Banner dibuat dalam Bahasa
Indonesia (nasionalisme) sehingga
mudah dipahami (komitmen
mutu) oleh masyarakat. Pada

21
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar dan Misi Organisasi
Kegiatan
banner akan dimuat informasi yang
sebenar-benarnya/jujur (etika
publik, anti korupsi) tentang jenis
pemeriksaan yang bisa dilakukan
dilab.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Bulan
No Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1. Pencatatan suhu kulkas tempat
menyimpan reagen esensial

BIMBINGAN AKTUALISASI

BIMBINGAN AKTUALISASI
2 Mencatat suhu ruang

PENYERAHAN BAHAN
pemeriksaan hematologi dan

TUGAS MANDIRI
kimia

SEMINAR
3 Penyerahan hasil laboratorium
pasien IGD
4 Penyimpanan spesimen darah
sisa pemeriksaan
5 Pembuatan laporan operan jaga
antar shift
6 Pelaporan nilai kritis pemeriksaan

22
7 Perekapan jumlah hasil
pemeriksaan laboratorium pasien
poliklinik yang ditandatangani
oleh Dokter Spesialis
Penanggung Jawab (DSJP)
Laboratoium
8 Pembuatan banner yang isinya
informasi tentang pemeriksaan
yang bisa dilakukan di
laboratorium patologi klinik

23
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

4.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan yang Diaktualisasikan


Dalam kegiatan aktualisasi, seluruh rencana kegiatan telah terpenuhi
secara keseluruhan. Capaian aktualisasi setiap kegiatan ditunjukan dengan bukti-
bukti yang telah didokumentasikan. Dalam setiap kegiatan terkandung nilai-nilai
dasar yang telah teraktualisasikan. Adapun deskripsi capaian aktualisasi dari
setiap kegiatan adalah sebagai berikut.

1. Pencatatan suhu kulkas tempat menyimpan reagen esensial


a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 3 September 2016 sampai dengan
tanggal 24 September 2016.
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa Catatan suhu kulkas tempat
menyimpan reagen esensial

Gambar 4.1.1 Grafik catatan suhu kulkas


c. Tahapan Kegiatan

cMembuat

Gambar 4.1.3 Gambar 4.1.4


Gambar 4.1.2
Mencatat suhu kulkas Membuat grafik
Mempersiapkan merah
catatan suhu kulkas
dan birupulpen untuk
mencatat suhu kulkas

24
Pencatatan suhu di awali dengan menyiapkan pulpen yang berwarna merah
dan biru untuk mencatat suhu kulkas. Suhu kulkas di catat melalui
thermometer digital yang ada pada kulkas. Suhu dicatat 2 kali yaitu 07.30
dan 13.30. Setelah itu dibuat grafik catatan suhu dengan menggunakan
pulpen bertinta merah untuk suhu pagi hari dan pulpen bertinta biru untuk
suhu siang hari.
d. Capaian nilai-nilai dasar
Pencacatan suhu kulkas merupakan salah satu tugas dan fungsi peserta
sebagai analis laboratorium kesehatan pelaksana berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatan dan Angka Kreditnya. Kegiatan ini rutin dilakukan peserta
(akuntabilitas, nasionalisme). Suhu kulkas tempat menyimpan reagen
esensial merupakan salah satu indicator baik/tidaknya kualitas reagen yang
tersimpan, karena reagen esensial memerlukan kondisi yang khusus dalam
penyimpanannya yaitu tersimpan dalam suhu 2-8°C. Pencatatan dilakukan
secara teliti dan apa adanya sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan pada form yang telah disediakan oleh kepala
ruangan (lampiran 2a, akuntablitas, etika public, anti korupsi ). Tujuan
dari pencatatan suhu kulkas ini adalah agar suhu kulkas dapat dipantau
berkisar antara 2-8°C. Karena reagen esensial merupakan reagen yang
perlu kondisi khusus agar kualitasnya tidak berubah/stabil. Pencatatan
suhu kulkas tempat penyimpanan reagen esensial dilakukan dengan cara :
suhu kulkas dibaca melalui termometer otomatis pada kulkas, suhu di
catat pada form yang ada, suhu di catat 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi
hari pukul 07.00 wita sebelum pemeriksaan pagi hari dilakukan dan pukul
13.30 wita setelah pemeriksaan pagi hari telah dilakukan. Selama ini
pencatatan suhu hanya dilakukan dengan tinta berwana hitam, dan catatan
suhu cukup sulit untuk dipahami. Untuk itu peserta untuk melakukan
inovasi (komitmen mutu) sehingga catatan suhu mudah dipahami
(komitmen mutu). Inovasi yang dilakukan adalah mencatat suhu dengan
tinta merah untuk pagi hari dan tinta biru untuk siang hari.
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu .
 Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
 Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

25
2. Pencatatan suhu ruang pemeriksaan hematologi dan kimia
a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 September s.d 24 September
2016.
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa catatan suhu ruang pemeriksaan
hematologi dan kimia.

Gambar 4.1.5 Grafik catatan suhu ruang pemeriksaan hematologi dan


kimia
c. Tahapan Kegiatan

Gambar 4.1.6
Mempersiapkan Gambar 4.1.8 Membuat
pulpen merah dan biru Gambar 4.1.7 Mencatat
grafik catatan suhu ruang
untuk mencatat suhu suhu ruang
ruang
Pencatatan suhu di awali dengan menyiapkan pulpen yang berwarna merah
dan biru untuk mencatat suhu ruang pemeriksaan. Suhu ruangan di catat
melalui thermometer yang dipasang di dinding ruangan. Suhu dicatat 2
kali yaitu 07.30 dan 13.30. Setelah itu dibuat grafik catatan suhu dengan
menggunakan pulpen bertinta merah untuk suhu pagi hari dan pulpen
bertinta biru untuk suhu siang hari.

26
d. Capaian nilai-nilai dasar
Pencacatan suhu kulkas merupakan salah satu tugas dan fungsi peserta
sebagai analis laboratorium kesehatan pelaksana berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatan dan Angka Kreditnya. Kegiatan ini rutin dilakukan peserta
(akuntabilitas, nasionalisme). Untuk itu suhu ruangan pemeriksaan perlu
di catat agar bisa dipantau dengan baik. Pencatatan suhu kulkas tempat
penyimpanan reagen esensial dilakukan dengan cara : suhu ruangan
dibaca melalui termometer yang terpasang didinding ruangan, suhu di
catat pada form yang ada, suhu di catat 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi
hari pukul 07.00 wita yaitu sebelum aktifitas pemeriksaan pagi hari
dlakukan dan pukul 13.30 wita setelah aktifitas pemeriksaan pagi hari
dilakukan. Pencatatan suhu dilakukan dengan teliti dan apa adanya
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pada yang telah
disediakan oleh kepala ruangan (lampiran 3a, akuntabilitas, etika
publik). Tujuan dari pencatatan suhu ruang pemeriksaan adalah agar suhu
ruangan dapat dipantau berkisar antara 18 - 30°C. Karena alat DL, kimia,
dan eletkrolit serta perangkat komputer yang ada dapat bekerja secara
optimal (nasionalisme, anti korupsi) pada suhu 18 - 30°C. Jika suhu
lebih rendah atau lebih tinggi dari yang ditentukan alat bisa mengalami
gangguan sehingga hasil yang dikeluarkan tidak valid, selain itu umur alat
dapat digunakan secara maksimal (anti korupsi). Dengan tercatatnya
suhu maka kita dapat mengetahui suhu ruang pemeriksaan sudah sesuai
standard dan alat dapat bekerja optimal dan hasil pemeriksaan akan valid.
(nasionalisme, anti korupsi) Selama ini pencatatan suhu hanya
dilakukan dengan tinta berwana hitam, dan catatan suhu cukup sulit untuk
dipahami. Untuk itu peserta melakukan inovasi (komitmen mutu) agar
catatan suhu mudah dibaca dipahami (komitmen mutu). Inovasi yang
dilakukan adalah mencatat suhu dengan tinta merah untuk pagi hari dan
tinta biru untuk siang hari, dengan demikian grafik suhu mudah dibaca dan
dipahami.
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu ruangan .
 Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
 Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

27
3. Penyerahan hasil laboratorium pasien IGD
a. Tanggal pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2016
b. Output
Output akhir dalam kegiatan berupa buku serah terima hasil laboratorium.

Gambar 4.1.9 Buku penyerahan hasil pasien RI dan IGD

c. Tahapan Kegiatan

Gambar 4.1.10 Gambar 4.1.11 Gambar 4.1.12 Mencatat


Menelpon ruang Menyerahkan hasil lab identitas pasien dan
IGD bahwa hasil lab pasien IGD penerima hasil lab
sudah selesai
Peserta menelpon rang IGD untuk memberitahukan bahwa hasil lab sudah
selesai. Jika pasien/keluarga pasien sudah datang peserta menyerahkan
hasil lab pasien jika pasien/pengambil hasil sudah datang. Sebelum
menyerahkan hasil ditanyakan nama pengambil dan hubungannya dengan
pasien. Catat nama pasien, ruangan, nama pengambil, hubungan

28
pengambil dengan pasien, tanggal dan waktu hasil diambil pada buku
pengambilan hasil lab pasien IGD
d. Capaian nilai-nilai dasar
Menyerahkan hasil lab pasien IGD merupakan salah satu tugas pokok
peserta berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 (nasionalisme). Saat
pemeriksaan sudah selesai dilakukan maka peserta menelpon
(akuntabilitas) ke IGD dan memberikan informasi yang sejujurnya
(akuntabilitas, etika publik, anti koruspi) kepada perawat/dokter jaga
bahwa hasil lab pasien sudah selesai. Maka petugas IGD akan
memberitahukan keluarga pasien untuk mengambil hasil yang sudah
selesai. Saat menyerahkan hasil identitas penerima yaitu nama dan apa
hubungannya dengan pasien harus ditanyakan dan dicatat pada buku
penyerahan hasil lab. Data lain yang perlu dicatat adalah nama pasien dan
waktu hasil diambil. Peserta juga harus mengkonfirmasi ulang identitas
pasien yang akan diambil hasilnya. Sehingga akan tepat hasil, penerima,
dan pasien (komitmen mutu). Dalam mengkonfirmasi peserta harus
bersikap sopan, santun, jujur dan ramah (etika publik, anti korupsi). Saat
menyerahkan hasil peserta juga harus memberikan informasi kepada
penerima (akuntabilitas) agar membawa hasil lab segera ke IGD agar
dokter IGD dapat segera mengetahui hasil lab pasien. Pemberian informasi
dilakukan tanpa diskriminasi (nasionalisme, anti korupsi) antara pasien
yang satu dengan pasien yang lainnnya. Peserta juga membuat video
penyerahan hasil lab yang disimpan dalam bentuk CD (lampiran 11, Video
a).
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu.
 Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
 Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

29
4. Penyimpanan specimen darah sisa pemeriksaan
a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 September s. d 24 September
2016 sesuai jadwal jaga peserta.
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa catatan penyimpanan specimen
darah sisa pemeriksaan.

Gambar 4.1.13 Tabel penyimpanan sampel


c. Tahapan Kegiatan

Gambar 4.1.14 Membuat Gambar 4.1.15 Menyusun sisa


form penyimpanan sisa specimen secara rapi dan
specimen darah memeberi label yang berisi
tanggal/shift/jumlah spesimen

30
Gambar 4.1.16 Meletakkan Gambar 4.1.17 Mencatat
sisa specimen dalam kulkas tanggal dimasukkan,shift,
jumlah dan tanggal sisa
specimen dikeluarkan.

Peseta menyusun sisa spesimen darah (serum dan darah EDTA) yang
sudah selesai diperiksa dengan rapi sesuai dengan no urut sampel pada
rak sampel. Pada akhir shift kumpulan sampel tersebut diberi label yang
berisi tanggal dan shift sesuai SPO. Meyimpan sisa specimen ke dalam
kulkas yang bersuhu 2-8°C selama 2x24 jam. Mencatat jumlah sisa
specimen, shift, tanggal dimasukan dan tanggal specimen dikeluarkan
d. Capaian nilai-nilai dasar
Penyimpanan specimen darah sisa pemeriksaan merupakan tugas pokok
peserta yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2006 (akuntabilitas, nasionalisme). Kegiatan ini dilakukan setiap akan
mengakhiri shift jaga berdasarkan pada SPO penyimpanan specimen
(telampir). Sisa specimen disusun rapi pada rak bekas secara rapi (etika
publik) diisi label pada bagian atas, dimana pada label ditulis tanggal dan
shift. Setelah shift berakhir peserta menyimpan sampel di kulkas selama
2x24 jam. Selama ini penyimpanan sisa sampel dilakukan hanya disimpan
begitu saja, sehingga kadang ada spesimen yang tersimpan kurang/lebih
dari 2x24 jam, untuk itu penulis berinovasi dengan membuat tabel
penyimpanan dan pengeluran sisa spesimen pemeriksaan (lampiran 6a,
komitmen mutu). Dengan adanya table tersebut maka sisa specimen akan
dapat dipastikan disimpan tepat 2x24 jam. Sisa specimen disimpan secara
keseluruhan dan tidak ada specimen yang tercecer (nasionalisme, anti
korupsi). Penyusunan dengan rapi membuat specimen mudah ditemukan
jika nantinya ada yang memerlukan cek ulang atau kroscek hasil.
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

31
 Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
 Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

5. Pembuatan laporan operan jaga antar shift


a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2016.
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa laporan operan jaga antar shift
yang ditulis dalam buku laporan opran jaga laboratorium.

Gambar 4.1.18 Buku operan jaga laboratorium

c. Tahapan Kegiatan

Gambar 4.1.19 Membuat Gambar 4.1.20 Serah terima


laporan operan jaga. operan jaga

32
Peserta membuat laporan jaga pada buku operan sebelum shift berakhir.
Adapun yang dibuat dalam operan adalah : Jumlah sampel yang diperiksa,
sampel yang belum dapat diselesaikan, kondisi alat, permasalahan yang
dialami selama shift berlangsung. Serah terima operan jaga dengan cara:
Petugas shift menulis nama dan menandatangi buku operan sebagai
pemberi operan jaga. Shift pengganti setelah membaca dan memahami apa
yang telah dioperkan.
d. Capaian nilai-nilai dasar
Pembuatan laporan operan jaga salah satu tugas pokok peserta saat
bertugas. Pembuatan laporan operan jaga dilakukan saat mengakhiri shift.
Operan jaga dilakukan secara tertulis, dimana dalam laporan ada
pemberian informasi pemberian informasi secara jujur dan transparan
(akuntabilitas dan anti korupsi) dari peserta sebagai pemberi operan dan
penerima operan secara jelas, bertanggung jawab, benar/apa adanya
(akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu, anti korupsi). Adapun
informasi yang diberikan adalah :
1. Kondisi alat dan reagen
2. Permasalahan yang dialami dan Solusi yang telah diambil
3. Hasil yang sudah selesai namun belum diambil
4. Sampel yang belum diselesaikan/baru datang
5. Nama peserta sebagai petugas yang jaga (pemberi operan)
Selama ini penerima operan tidak menandatangani operan jaga yang
ditulis, sehingga tidak ada bukti otentik bahwa operan telah diterima
dengan baik. Untuk itu peserta melakukan inovasi (komitmen mutu) yaitu
buku operan juga ditandatangani oleh penerima operan sebagai bukti
bahwa operan telah dibaca dan dipahami oleh penerima. Dengan
tersusunnya laporan operan jaga maka kinerja analis dapat dinilai dan di
evaluasi (akutabilitas). Selain itu dengan tersusunnya laporan operan jaga
peserta dapat menjaga kontinuitas dari pelayanan laboratorium (komitmen
mutu).
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu.
2. Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
3. Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

33
6. Pelaporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium
a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2016.
b. Output
Output dalam kegiatan ini berupa terlaksanya pelaporan nilai kirtis yang
tersusun dalam buku laporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium.

Gambar 4.1.21 Buku laporan nilai kritis laboratorium

c. Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan ini adalah peserta menghubungi perawat/dokter
penanggung jawab pasien melalui telpon dan memberitahukan hasil
pemeriksaan pasien yang menunjukkan nilai kritis. Menyuruh si penerima
laporan mengulang apa yang kita laporkan. Mengingatkan kembali agar
hasil pemeriksaan yang bernilai kritis itu segera diambil dan dilaporkan
lagi ke dokter penanggung jawab pasien. Mencatat nama, no rekam medis,
jam, tanggal, parameter yang nilainya kritis serta nilai kritisnya dibuku
laporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. Mencatat nama pelapor
buku pelaporan nilai kritis. Jika laboratorium belum diambil setelah
diinformasikan lebih dari 30 menit, petugas laboratorium wajib
mengingatkan kembali ke ruang perawatan pasien agar hasil segera
diambil sesuai SPO pelaporan nilai kritis (terlampir 7a). Peserta juga
membuat video pelaksanaan pelaporan nilai kritis pasien. Video
dilampirkan dalam bentuk CD (lampiran 11. Video b)

34
Gambar 4.1.23 Mencatat nilai
Gambar 4.1.22 kritis pasien, identitas
Melaporkan nilai kritis penerima dan pasien, tanggal
pelaporan dan nama pelapor

d. Capaian nilai-nilai dasar


Pelaporan nilai hasil pemeriksaan yang bernilai kritis merupakan
kewajiban (nasionalisme) peserta, saat melakukan pemeriksaan
menemukan hasil yang bernilai kritis. Pelaporan dilakukan berdasarkan
SPO pelaporan nilai kritis pemeriksaan (lampiran 8a). Dalam hal ini
peserta sebagai analis laboratorium kesehatan harus memiliki
pengetahuan/memahami apa yang dimaksud dengan nilai kritis
pemeriksaan. Adapun nilai kritis yang dimaksud adalah seperti yang ada
padalampiran 8b.
Saat melaporkan peserta melakukan komunikasi secara sopan dan tepat
(akuntabilitas, nasionalisme dan etika publik) dengan perawat/dokter
penanggung jawab pasien. Pelaporan dilakukan dengan menjujung tinggi
hak-hak pasien (nasionalisme) agar mendapat pelayanan cepat dan akurat
berorientasi pada kebutuhan/urgencynya (komitmen mutu dan anti
korupsi). Nama, no rekam medis, jam, tanggal, parameter yang nilainya
kritis serta nilai kritisnya dicatat pada buku laporan nilai kritis
pemeriksaan laboratorium, nama peserta sebagai pelapor juga di catat
(akuntabilitas). Catatan pelaporan akan di verifikasi oleh DSPJ
laboratirum klinik. Dalam pelaporan tidak ada diskriminatif, transparansi
(nasionalisme anti korupsi, etika publik) namun mengutamakan
prioritas/urgency serta kerahasiaan (nasionalisme dan etika publik).
Dalam laporan ini pasien yang memiliki nilai kritis adalah pasien dari
ruang IGD :Yaitu pada pukul 12.20 wita /Pasien Atas nama : Mrs DN
LP/NO RM 464210/Ruang IGD/ Pemeriksaan yang bernilai kritis yaitu
WBC 28.000; HGB : 17.3 g/dL; HCT:52,4%; CT : memanjang (>25
menit). Dilaporkan oleh peserta kepada perawat jaga yang bernama Arya.
Form permintaan dan hasil lab yang bernilai kritis terlampir (lampiran 8c).

35
Dengan diketahuinya nilai-nilai kritis tersebut maka dokter dapat
mengambil tindakan medis selanjutnya misalnya apakah pasien itu akan di
MRS/tidak serta apa penanganan medis selanjutnya yang akan dilakukan
oleh pihak IGD. Selain dilaporkan, Pasien yang memiliki nilai kritis
pemeriksaan wajib diselesaikan terlebih dahulu, agar pasien yang memiliki
nilai kritis akan mendapat penanganan prioritas (komitmen mutu, anti
korupsi).
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu.
 Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas melalui
sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada kebutuhan
pasien dapat terwujud.
 Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

7. Perekapan jumlah hasil pemeriksaan laboratorium pasien poliklinik


yang ditandatangani oleh Dokter Spesialis Penanggung Jawab (DSPJ)
laboratorium patologi klinik
a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 September 2016.
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa rekapan jumlah hasil pemeriksaan
laboratorium poliklinik ang ditandatangani oleh DSPJ laboraorium dibulan
Agustus 2016 (lampiran 8a)
c. Tahapan Kegiatan
Mengitung jumlah hasil pemeriksaan laboratoratorium pasien poliklinik
yang ditantangani oleh dokter penanggung jawab lab. Cara
menghitungnya adalah hasil yang selesai sebelum jam 13.30 wita adalah
hasil yang ditandatangani oleh DSPJ lab, sedangkan setelah pukul 13.30
berarti hasil tersebut tidak terdantangani. Dimana waktu tunggu hasil lab
selesai di isi oleh petugas sampling. Data rekapan dicatat terlebih dahulu
pada form rekap dan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium poli RSUD
kab Buleleng (lampiran 9b). Masukkan rekapan ke komputer di folder
yang telah ditentukan oleh atasan (maksimal tanggal 5 ), disini peserta
hanya bertugas sebagai pengumpul data.

36
Gambar 4.1.24 Merekap
jumlah pasien poliklinik
yang ditandatangani oleh Gambar 4.1.25 Menginput data
DSPJ lab ke komputer

d. Capaian nilai-nilai dasar


Perekapan jumlah hasil lab poliklinik yang ditandatangani oleh DSPJ lab
merupakan kegiatan penugasan dari atasan yang bertujuan untuk
mengetahui jumlah hasil lab pasien poliklinik yang terverfikasi oleh ahli
patoligi klinik. Jumlah yang direkap telah sesuai dengan kenyataannya
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (nasionalisme).
Peserta menyelesaikan (nasionalisme) tugas tersebut tanggal 3 September
2016, sehingga peserta dapat menyetor rekapan sebelum tanggal 5
September 2016. Peserta merekap bekerjasama (nasionalisme dan
akuntabilitas) dengan analis senior. Kegiatan ini merupakan salah satu
indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dilab yaitu Ekspertisi Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter
spesialis patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi
adalah adanya tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang
dikirimkan kepada dokter yang meminta. Perekapan dilakukan tepat waktu
(komitmen mutu dan anti korupsi) sehingga pembuatan laporan SPM
akan tepat waktu. Data hasil (akuntabilitas) pemeriksaan lab poliklinik
yang ditandatangani oleh DSPJ lab dihitung dari catatan waktu tunggu
hasil pada buku register pasien poliklinik yang dibuat oleh teman yang
melakukan sampling (nasionalisme, etika publik). Peserta merekap data
sesuai dengan data yang ada di buku register polikinik tidak melebih-
lebihkan atau mengurangi data yang ada (anti korupsi).
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu.
2. Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.

37
3. Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.

8. Pembuatan poster yang isinya informasi tentang pemeriksaan jenis


pemeriksaan yang bisa dilakukan dilaboratorium patologi klinik
a. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 3 September 2016 – 24 September
2016
b. Output
Output akhir dalam kegiatan ini berupa poster yang isinya informasi
tentang pemeriksaan jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan
dilaboratorium patologi klinik (lampiran 10a).

Gambar 4.1.26 Poster jenis pemeriksaan yang


bias dilakukan di lab terpasang di ruang
tunggu pasien

c. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan pembuatan poster adalah mencari refrensi tentang poster
yang akan di buat, lalu membuat desain poster, peserta membuat desain
poster agar dalam poster ada informasi jenis pemeriksaan yang bisa
dilakukan di laboratorium klinik dan ada informasi jenis pemeriksaan yang
memerlukan puasa serta lamanya waktu puasa yang diperlukan. Dalam
pembuatan desain dilakukan diskusi dengan mentor dan salah satu anggota
tim PPI. Disini peserta hanya tidak malakukan proses pencetakan poster,
karena pencetakan poster dibantu oleh tim PPI. Desain Poster terlampir
(lampiran 9a). Setelah jadi poster dipasang, pemasangan poster dilakukan
di ruang tunggu pasien

38
Gambar 4.1.28 Diskusi dengan
Gambar 4.1. 27 Mencari refrensi
mentor dan tim PPI
poster

Gambar 4.1.29 Membuat Gambar 4.1.30 Memasang


desaign poster poster di ruang tunggu pasien

d. Capaian nilai-nilai dasar


Selama ini tidak ada poster yang isinya tentang jenis pemeriksaan yang
bisa dilakukan di lab patologi klinik RSUD Kab Buleleng. Untuk itu
dibuat poster (etika publik, komitmen mutu) tersebut agar masyarakat
tahu pemeriksaan apa saja yang bisa dilakukan di lab. Dalam poster di
muat informasi yang benar apa adanya sesuai kenyataan dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya (akuntabilitas, komitmen mutu,
anti korupsi) tentang jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan.
Berdasarkan SPO tentang Persiapan Pasien No Dokumen
445/0125/AP/RSUD (Lampiran 10b) ada beberapa jenis pemeriksaan
yang memerlukan persiapan puasa seperti gula darah puasa, asam urat dan

39
trigliserida. Selama ini sering terjadi proses pengambilan darah yang
ditunda karena pasien tidak puasa/waktu puasa tidak cukup dan hal itu
membuat masyarakat/pasien komplain. Untuk itu dalam poster juga
dimuat informasi tentang jenis pemeriksaan yang memerlukan puasa dan
lamanya waktu yang diperlukan untuk puasa. Desain dan format poster
didiskusikan dengan mentor dan salah satu anggota tim PPI (akuntabilitas
dan nasionalisme). Pengadaan poster ini dibantu oleh tim PPI dalam
proses pencetakan. Peserta menyerahkan desain poster yang dibuat, poster
di cetakkan oleh tim PPI. Poster dibuat dalam Bahasa Indonesia
(nasionalisme) sehingga mudah dipahami (komitmen mutu) oleh
masyarakat. Poster yang dibuat di pasang di ruang tunggu pasien, sehingga
mudah dilihat oleh masyarakat/pasien (komitmen mutu dan etika
publik).
e. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peserta adalah dapat meningkatkan kinerja dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mencatat suhu.
2. Manfaat bagi organisasi (RSUD Kab Buleleng) tercapainya visi misi
rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
melalui sumber daya yang profesional dan berorientasi kepada
kebutuhan pasien dapat terwujud.
3. Manfaat bagi masyarakat/pasien adalah mendapatkan pelayanan
laboratorium yang berkualitas.
4.2 Bukti Aktualisasi
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi kegiatan di RSUD Kabupaten
Buleleng diperoleh bukti melalui kesaksian atau testimoni dari teman kerja
yang merupakan analis senior di laboratorium patologi klinik. Video
testimony dari atasan langsung / mentor dilampirkan dalam bentuk CD
(lampiran 11, Video c).

40
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
peserta diklat diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS dengan cara penerapan langsung atau aktualisasi pada tempat tugas. Pada
kegiatan aktualisasikan ini ada 8 kegiatan yang dilaksanakan. Delapan
kegiatan tersebut diantaranya yaitu 1) Pencatatan suhu kulkas tempat
menyimpan reagen esensial; 2) Pencatatan suhu ruang pemeriksaan
hematologi dan kimia; 3) Penyerahan hasil laboratorium pasien IGD; 4)
penyimpanan specimen darah sisa pemeriksaan; 5) Pembuatan laoporan
operan jaga antar shift; 6) Pelaporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium; 7)
Perekapan jumlah hasil pemeriksaan laboratorium pasien poliklinik yang
ditandatangani oleh DSPJ lab; 8) Pembuatan poster jenis pemeriksaan yang
bisa dilakukan di laboratorium patologi klinik. Dengan terlaksananya kegiatan
tersebut PNS diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat.

5.2 Saran
Kegiatan yang dilaksanakan selama aktualisasi nilai dasar profesi PNS
ini diharapkan tidak hanya dilaksanakan saat prajabatan saja, akan tetapi
kegiatan ini dapat terlaksana secara berkelanjutan. Oleh karena itu, saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut.
1. Kepada unit kerja tempat aktualisasi
Aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang telah dilaksanakan di
RSUD Kabupaten Buleleng diharapkan dapat terus berkelanjutan serta
bermanfaat bagi RSUD Kabupaten Buleleng dan masyarakat. Sehingga
RSUD Kabupaten Buleleng dapat mempertahankan eksistensinya dalam
melaksanakan tugas profesional, tugas sosial dan tugas personal.
2. Kepada Badan Diklat Provinsi Bali
Diklat prajabatan pola baru dengan mengaktualisasikan nilai dasar
profesi ASN “ANEKA” perlu dipertahankan, sehingga para calon ASN
tidak hanya dibekali dengan teori tetapi lebih ditekankan pada
penerapannya dalam lingkungan kerja.

41
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS:


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas PNS: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia


Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya.

42

Anda mungkin juga menyukai