PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alinea
empat adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.saat ini banyak pengguna
layanan yang sangat menuntut pelayanan prima di instansi pelayanan publik, baik milik
swasta maupun pemerintah. Pelayanan yang bermutu merupakan kunci sukses dan dasar
untuk membangun keberhasilan dan kepercayaan pelanggan.Namun saat ini, sebagian besar
organisasi hanya berorientasi pada sisi teknis kinerja instansi dan hanya meluangkan waktu
membutuhkan berbagai prinsip, metode, serta keahlian yang perlu dikenali, dipelajari, dan
diterapkan. Sikap dan keahlian akan menentukan bentuk pelayanan pelanggan yang bermutu
1
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan publik memegang peranan penting
masyarakat, dapat berkembang dan mandiri serta harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Semakin tingginya tuntutan bagi Puskesmas untuk
anggaran yang tersedia bagi operasional Puskesmas, alur birokrasi yang terlalu panjang
dalam proses pencairan dana, aturan pengelolaan keuangan yang menghambat kelancaran
Lebih lanjut Puskemas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berpeluang
dengan status BLUD seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.Dalam hal
ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari sisi sumber
maksimal terhadap masyarakat, maka perubahan Puskesmas menjadi BLUD bukan tidak
mungkin untuk diwujudkan. Melalui konsep pola pengelolaan keuangan BLUD ini,
transparansi, dan akuntabilitas dalam rangka pelayanan publik, sesuai dengan tiga pilar yang
diharapkan dari pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD ini, yaitu
dan tata kelola yang baik Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan
langkah awal untuk melaksanakan janji dalam memperbaiki kualitas dan kinerja pelayanan
2
publik yang diamanatkan oleh PPK-BLUD. Setelah SPM tersusun, maka seluruh unit kerja
yang bertanggung jawab untuk menyediakan jenis pelayanan yang telah dituangkan dalam
SPM wajib mengupayakan agar SPM tersebut dapat dicapai dengan menyusun standar-
standar teknis yang merupakan panduan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan, dan
Pemerintah sendiri telah melakukan reformasi keuangan negara yang mulai bergulir
sejak akhir tahun 2003, dengan dikeluarkannya tiga paket peraturan keuangan negara yang
baru, yaitu UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Negara. Dengan ketiga paket peraturan keuangan negara tersebut telah mengubah mindset
atau pola pikir yang lebih efisien, profesionalitas, akuntabel, dan transparan dengan
PERIUK sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus
dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Simpang
periuk sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Lubuklinggau juga harus memiliki RSB
sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang
3
kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang
antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi
organisasi.
periuk menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan
puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan
kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas Simpang periuk akan dapat tumbuh,
efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan
arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak
berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen
B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
4
C. Pengertian dan Ruang Lingkup
Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2020,
D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah
siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas
perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus
E. Sistematika Penyajian
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
5
C. Pengertian dan Luang Lingkup RSB
D. Konsep Dasar
E. Sistematik Penyajian
F. Metodologi
F. Metodologi
yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh
komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah
dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu
strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal
Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke
mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun
dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat yang
6
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
3. Perspektif Keuangan
masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai.Adapun kaitan masing-
berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh
Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai puskesmas di mata
pelanggan.
2) Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan
seperti apa puskesmas akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak,
pemerintah daerah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam
mengelola keuangan. Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi
pemerintah daerah menyadari bahwa setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin baik
7
puskesmas di mata pemerintah daerah, semakin aman puskesmas memperoleh sumber
pembiayaan.
puskesmas dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.
seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas Simpang periuk diukur kinerja berdasarkan
perspektif tersebut.
8
BAB II
PROFIL PUSKESMAS
Puskesmas Simpang Periuk Merupakan salah satu dari sembilan puskesmas yang ada di
Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Puskesmas ini terletak dipinggir jalan lintas Sumatera,
berada dipersimpangan jalan yang menuju Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara
beliti Kabupaten Musi rawas, karena letak yang sangat strategis ini Puskesmas Simpang
meningkat statusnya menjadi Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Muara Beliti Kabupaten
Musi Rawas, kemudian pada Tahun 1994 statusnya meningkat lagi menjadi Puskesmas
Pada Tahun 2006 Puskesmas Simpang Periuk berkembang lagi menjadi Puskesmas
laktasi, serta didukung oleh laboratorium sederhana dan alat alat yang cukup memadai. Saat
ini Puskesmas Simpang Periuk didukung oleh 2 ( dua ) Puskesmas Pembantu dan 9 (
sembilan ) Poskeslur.
9
Tabel 1
Pimpinan Puskesmas Simpang periuk dari tahun 1990 s/d sekarang
NAMA PIMPINAN MASA JABATAN ( TAHUN )
1. dr. Nis andekayani ( 1990 – 1993 )
2. dr.Aplichairani (1993 - 1994 )
3. dr.Achmad junaidi (1994 – 1999 )
4. dr.Retno suryani ( 1999 – 2001 )
5. dr.Natalie Duyen ( 2001 – 2006 )
6. dr.Bonny Brian Sinurat ( 2006 – 2010 )
7. dr.Santa Maria ( 2010 – 2014 )
8. Muhammad Yulianto, SKM ( 2014 – 2015 )
9. Romin ( 2015 – sekarang)
1. Kondisi Geografis
Puskesmas Simpang periuk merupakan UPTD Dinas kesehatan Kota Lubuklinggau, dari
laktasi, serta didukung oleh laboratorium sederhana dan alat alat yang cukup memadai.
Puskesmas Simpang periuk memiliki dua Pustu, yaitu Pustu Siring Agung dan Pustu Marga
rahayu, serta memiliki 9 Puskeslur yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas simpang
Periuk yaitu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II yang terdiri dari Puskeslur Moneng sepati,
Puskeslur Taba Pingin, Puskeslur marga rahayu, Puskeslur marga mulya, Puskeslur Tanah
Periuk, Puskeslur Simpang Periuk, Puskeslur Siring Agung, Puskeslur eka marga, dan
beralamat di Jalan Jendral Besar HM.Soeharto Rt.03 Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan
10
Lubuklinggau Selatan II. Puskesmas ini terletak di pinggir jalan lintas Sumatera, berada
dipersimpangan jalan yang menuju Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara Beliti
Kabupaten Musi Rawas, dengan letak yang sangat strategis ini Puskesmas Simpang Periuk
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Simpang periuk adalah sebagai berikut :
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Sumber Waras dan
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Citra Medika dan
Puskesmas Megang
Puskesmas Simpang Periuk mempunyai wilayah kerja seluas 3727 Km2 yang meliputi 1
( satu ) Kecamatan, yaitu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Puskesmas Simpang Periuk
memiliki 3 buah rumah dinas yaitu 1 ( satu ) rumah dinas dokter umum, dan 2 ( dua ) rumah
dinas perawat.
Moneng Sepati. Dibawah ini merupakan tabel luas wilayah, jumlah kelurahan, jumlah
penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas
11
Tabel 2
Tabel luas wilayah, jumlah kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga
dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk Tahun 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Taba Pingin 1768,75 1 1 3.618 864 4,19 2,05
12
Diagram 1
DIAGRAM LUAS WILAYAH,JUMLAH PENDUDUK & RUMAH
TANGGA
4850
5000 4540
4500 4178
Luas Wilayah
4000 3618
3500 3136 3143
3000 2616
Jumlah
2500
1768.75 1893 Penduduk
2000 1459
1500
864 1039 956 1106
703 704 Jumlah
1000 506.25 623
500
294 212 126 170.75 124.75 177.4
349.06 292412 Rumah
Tangga
0
2. Demografi
a. Keadaan Demografi
Selatan II:
Tabel 3
Tabel Keadaan Demografi di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk Tahun 2014
No Jenis Jumlah
1 JumlahKelurahan 9 Kelurahan
2 JumlahPenduduk 29.433 (lampiran 1)
3 Jumlah KK 6701 KK
4 JumlahRumah 6302 Rumah
5 Jumlah Pustu 2 Pustu
6 JumlahPuskeslur 9 Poskeslur
7 Jumlah TK 12 TK
13
8 Jumlah SD / Mi 10 SD
9 Jumlah SMP/ MTs 2 SMP, 1 MTS
10 Jumlah SMA/ MA 2 SMA, 1 MA
11 JumlahPosyandu Balita 12 Posyandu Balita
12 Jumlah Posyandu Lansia 12 Posyandu Lansia
13 Jumlah Kader Aktif 60 orang
14 Jumlah TTU 72 TTU
15 Jumlah TPM 49 TPM
16 Jumlah TPS 4627 TPS
17 Jumlah SPAL 4720 SPAL
b. Agama dan Sistem Kekerabatan
Hal ini dapat dilihat dengan suku-suku yang ada, meliputisuku Musi, Suku Rawas, yang
merupakan suku asli Sumatera Selatan, lalu Suku Jawa, suku Minang, suku Batak dam suku
Cina. Agama yang dianut bervariasi, mayoritas adalah Agama Islam, sedangkan agama lain
seperti agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha banyak dianut oleh suku Jawa, suku Batak
Adapun bahasa yang dipakai bermacam-macam, meliputi bahasa Musi, bahasa Rawas,
bahasa Jawa, bahasa dan adat campuran.Belum pernah ada konflik sosial yang terjadi
c. Mata Pencaharian
Berdasarkan keadaan sosial ekonomi, mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Simpang Periuk diantaranya :
a. Pegawai Negeri/TNI/Polri
b. Pensiunan
c. Petani
d. Pedagang
14
e. Buruh
f. Tenaga kerja lepas pada sektor informal
d. Tingkat Pendidikan
Presentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun keatas menurut tingkat
TABEL 4
JUMLAH PENDUDUK DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN YANG DIPEROLEH
MENURUT JENIS KELAMIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG
PERIUK TAHUN 2014
NO VARIABEL JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 Tidak memiliki ijazah SD ( 2.736 2.701 5.437
tidak sekolah )
2 SD/MI 3.264 3.213 6.477
15
7 SARJANA 819 670 1.489
Diagram 2
DIAGRAM TINGKAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki ijazah SD ( tidak
sekolah )
SD/MI
64
0 765 819
SMP/MTS
2,736
3,062
3,264 SMA/MA/SMK
2,738
DIPLOMA I/ II
AKADEMIK/DIPLOMA III
SARJANA
MAGISTER/ DOKTOR
Simpang Periuk memiliki enam upaya kesehatan wajib Puskesmas, upaya kesehatan
pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Dari upaya kesehatan tersebut ada beberapa
yang menjadi program unggulan,dari Puskesmas Simpang Periuk. Beberapa upaya kesehatan
16
1. Rawat Inap
a. Defenisi
Puskesmas Rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas
untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun
Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan antara yang melayani pasien sebelum
rumah.Puskesmas Simpang Periuk memiliki 4 ruang rawat inap dengan 7 kapasitas tempat
tidur. Dari Tahun 2006 kunjungan pasien rawat inap pada Puskesmas Simpang Periuk selalu
mengalami peningkatan.Terbukti pada Tahun 2014 jumlah kunjungan pasien rawat inap
berjumlah 377 pasien dengan jumlah pasien berjenis kelamin laki-laki 190 dan pasien
TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP / TAHUN
2012 2013 2014
1. Kunjungan pasien rawat inap 575 586 690
bpjs /askes
389 161
2. Kunjungan pasien rawat inap 560
jamsoskes
1062 0
3. Kunjungan pasien rawat inap 1063
jamkesmas
297 622
4. Kunjungan pasien rawat inap 333
umum
2531 2334 1473
Total kunjungan :
17
Diagram 3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
575560 586
600
389
333 297
400
161
200
0
0
2012 2013 2014
Kunjungan pasien rawat inap
1063 1062 0
jamkesmas
Kunjungan pasien rawat inap
575 586 690
bpjs /askes
Kunjungan pasien rawat inap
560 389 161
jamsoskes
Kunjungan pasien rawat inap
333 297 622
umum
Persyaratan Pelayanan Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan
Untuk pasien Jamsoskes membawa foto copy KK 1 lembar, foto copy keterangan tidak
Untuk pasien dengan kartu KLBS, membawa foto copy kartu KLBS dan keterangan
Lurah.
18
2. Unit Gawat Darurat
a. Defenisi
Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya.
kedaruratan medik dan berbagai macam penyakit yang segera membutuhkan pertolongan
pertama baik kronis maupun akut. UGD simpang Periuk memiliki satu ruang jaga dokter dan
satu ruang jaga perawat dengan memiliki 5 kapasitas bed tindakan. UGD Simpang Periuk
memiliki Tenaga medis dan paramedis yang berkompeten yang telah mengikuti pelatihan –
pelatihan seperti pelatihan kemampuan Resusitasi Jantung Paru dan Bantuan Hidup Dasar
(PPGD) serta dilengkapi dengan fasilitas mobil ambulance dan didukung peralatan medis
yang memadai seperti EKG, USG, dll. Selain itu saran pedukung lainnya yaitu sarana
Tenaga kesehatan UGD ada 22 orang terdiri dari 2 Dokter,12 Perawat, 6 bidan, 1
Apoteker, 1 admistrasi dengan status pegawai negeri sipil (PNS )8 orang dan Tenaga kerja
sukarela ( TKS )14 orang.Beberapa tenaga UGD telah mendapatkan pelatihan- pelatihan
19
TABEL 6
DAFTAR PEGAWAI UNIT GAWAT DARURAT ( UGD ) DAN RAWAT INAP
PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN
1 Dr .Juharsah Dokter UGD dan rawat inap Sarjana Kedokteran
2 dr. Reza Dokter UGD dan rawat inap Sarjana Kedokteran
3 Ns.Yenni mulyani, S.Kep Perawat UGD dan rawat inap Sarjana keperawatan
4 Septu anda murti m , SKM Staf UGD dan rawat inap SarjanaKesMasyarakat
5 Martini, Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
6 Ningsih Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
7 Deska aryani Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
8 Ritna febri S.Farm. Apt Penanggung jawab obat Apoteker
9 Avelia trista Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
10 Sustiliana Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
11 Arini wulandari Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
12 Ahmad bayu Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
13 Cecep suhedra Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
14 Suryo Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
15 Edi susanto Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
16 Selly S.Kep Perawat UGD dan rawat inap Sarjana keperawatan
17 Tiara Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
18 Marina Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
19 Rina Imelda Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
20 Inolita siregar Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
21 Melly Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
22 Aqva Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
23 Ns.Hartiena S.Kep. Ners. Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
20
c. Sistem Kerja UGD Rawat Inap Puskesmas Simpang periuk
Sistem kerja di IGD PuskesmasSimpang periukterdiri dari tiga shift yaitu shift pagi,
siang dan malam. Disetiap shift terdapat minimal satu bidan dan satu perawat laki-laki untuk
Ruangan yang dipakai 1 ( satu ) buah ruang IGD terdiri dari 1 ( satu ) ruangan tindakan ,
1 ( satu ) ruang jaga Dokter, 1 ( satu ) ruang jaga perawat, 1 ( satu ) ruangan penyimpanan
obat dan alat kesehatanserta3 ( tiga ) buah Kamar rawat inap dengan kapasitas tempat tidur 7
( tujuh ) buah.
TABEL7
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN UGD
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP /
TAHUN
2012 2013 2014
1. Kunjungan pasien rawat jalan 575 586 690
ugd bpjs /askes
21
Diagram 3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
memiliki 1 ( satu ) ruangan persalinan dilengkapi dengan 2 ( dua ) bed partus, 1 ( satu )
bed bayi, 2 ( dua ) inkubatur,dilengkapi alat diagnostik seperti USG, Doppler, dll. Selain
persalinan ruangan VK juga dimanfaatkan oleh bidan untuk melakukan kegiatan yang
Jenis Pelayanan jasa kesehatan berupa tempat persalinan dengan menyediakan tempat
22
c. Persyaratan Pelayanan Ruang VK Puskesmas Simpang periuk
Untuk pasien Jamsoskes membawa foto copy KK 1 lembar, foto copy keterangan
tidak ada kartu jaminan kesehatan lainnya, foto copy KTP 1 lembar, Fotocopy
Untuk pasien dengan kartu KLBS, membawa foto copy kartu KLBS dan
keterangan Lurah.
orang dan TKS 6 orang dengan alat yang memadai. Tenaga bidan yang ada dipuskesmas
PONED, dll.
Sistem kerja di Vk persalinan Puskesmas Simpang periuk adalah ada tiga shift Pagi,
23
TABEL 8
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PERSALINAN
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN PERSALINAN
/ TAHUN
2012 2013 2014 2015 ( s/d
september)
1. Kunjungan pasien 6 5 27 19
persalinan
6 5 27 19
Total kunjungan :
Diagram 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PERSALINAN
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
30
27
25
20
19
15
Kunjungan persalinan
10
5 6 5
0
2012 2013 2014 S/D SEPT 2015
24
4. Klinik Gizi
Klinik ini melayani konsultasi gizi masyarakat dan perorangan baik didalam maupun diluar
gedung, seperti konsltasi balita KEK, BGM, Obesitas, konsultasi diet, dan pemberian kapsul
vitamin A. Dilaksankan setiap hari oleh dua orang petugas gizi yang berpengalaman serta pernah
Memberika konsultasi dan penyuluhan mengenai kesehatan danpenyakit yang berbasis pada
lingkungan, rumah sehat, jamban sehat, sistem pembuangan air limbah ( SPAL ), saran air
6. Imuniasi
7. Klinik MTBS
Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan pada bayi muda ( 0-2 bulan ) dan balita ( > 2
bulan - 5 Tahun ) sakit. Di klinik ini bayi dan balita akan didata berdasarkan checklist
MTBS/MTBM ehingga dapat diklasifikasikan sesuai dengan keluhannya dan diberikan terapi
ataupun rujukan yang sesuai serta ibunya pun akan diberikan penyuluhan tentang bayi/
balitanya.
Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada remaja usia 10-19 tahun
dan juga konseling bagi remaja yang membutuhkan pemecahan masalah kesehatan jasmani dan
rohani.
25
9. Laboratorium Sederhana
didekat UGD dan rawat inap, yang berfungsi sebagai salah satu sarana penunjang dalam
Simpang periuk telah 3 ( tiga ) kali mendapatkan sertifikat “ Pemantapan Mutu Eksternal
Regional Bidang Mikrobiologi “, yaitu pada tahun 2012, tahun 2013, dan 2014. Peralatan yang
Digital, Hematologi anaiger, Manual Ueser GCU ( Glucosa, Cholesterol, Urin Acid ), Byosystem
BTS- 350 ( kimia klinik ), Mikroskop Vision DX 21,dll. Adapun jenis pemeriksaan yang dapat
dilakukan yaitu :
TABEL 9
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
26
Diagram 6
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
1200
1000
1038
877
800
776
200
0
2012 2013 2014 s/d
september
2015
Upaya pelayanan kesehatan dasar adalah segala bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan
a. Mencegah kematian
27
Upaya pelayanan kesehatan dasar yang telah dilaksanakan di Puskesmas Simpang
periukberupa :
o Puskesmas Induk
D. DERAJAT KESEHATAN
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas, Morbiditas dan status
gizi.Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka
Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari indikator angka kesakitan
Malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid
Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah dengue (DBD) per 100000 penduduk.
Sedangkan status Gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis
Merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).(Lampiran KIA)
28
1. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator penilaian
Pada tahun 2014 tidak terdapat kasus kematian pada Neonatal, terdapat kematian 1 (satu)
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengukur
keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian bayi berkaitan erat
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur<5 tahun per 1000 kelahiran
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan
nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah UPTD Puskesmas Simpang periuk ,
29
DIAGRAM 7 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL,BAYI
& BALITA
1
1
Neonatal laki
0.9
Neonatal
0.8 Perempuan
Bayi Laki laki
0.7
Bayi
0.6 Perempuan
Anak Balita
0.5 Laki laki
Anak Balita
0.4 Perempuan
Balita Laki laki
0.3
0.2 Balita
Perempuan
0.1
00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00 00000 00000000
0
Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas). Gambaran Pola penyakit terbesar di UPTD Puskesmas Simpang periuk Tahun
20014 menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar penyakit
30
DIAGRAM 8. 10 PENYAKIT TERBANYAK
2746
3000
2500
2000
1500 1217
791 672
1000 620 585
252 247 232
500 10
0
JUMLAH
ISPA 2746
Penyakit Kulit 1217
Peny. Pd sistem otot 791
hypertensi 672
infeksi penyakit usus 620
Diare 585
Kecelakaan & Ruda Paksa 252
Peny. Mata 247
Asma 232
Peny. Telinga 10
31
3. Malaria
Positif
Perempuan
32
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahPuskesmas Simpang periuk pada tahun
DIAGRAM
2 2
10 JUMLAH KASUS DBD
2
1.8
1.6
1.4
1.2 1 1 1 Kasus
dbd
1
laki laki
0.8
0.6 kasus
0.4 dbd
0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 perem
0 puan
33
5. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif
Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2014 terdapat 41 kasus tahun 2014 sebanyak
4.5 BTA +
4 4 Diobati
4 Perempu
an
3.5 Angka
33333 3 3 3 3 3 Kesembu
3 han laki
laki
2.5 angka
2 2 2 22 2 2 2 2 kesembu
2 han
perempu
an
1.5 Pengobat
1 1 1 1 1 1 111 11 1 an
1 Lengkap
Laki laki
0.5 Pengobat
00 000 000 0 0 0 00 0 000 an
0 Lengkap
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang Perempu
Pingin Sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan an
34
6. Angka Kesakitan Diare
Kasus Penyakit Diare sebesar 552 kasus .Angka kesakitan diare per 1000 penduduk yaitu 214.
2574
Jumlah
2500 2329
2277 Penduduk
2211
2140 Laki laki
2037 Jumlah
2000 1868 Penduduk
1750 Perempuan
1588 1589 Perkiraan
1548 1554 Kasus Laki
1500 1318 laki
1298 Perkiraan
Kasus
977 Perempuan
1000 916
Diare
736
723 ditangani
Laki laki
500 Diare
Ditangani
Perempuan
37403336 15162916 46444937 55493337 50474347 33343239 33341723 28281424 20211627
0
8. Kasus HIV
9. Status Gizi.
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemberian Kapsul
35
vit. A, Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM).
Tidak terdapat kasus bayi BBLR dari 537 bayi yang dilahirkan.
45 43 43
42 42 Lahir
39 40 40 Hidup
40 3838 Laki Laki
37
35 35
35
32 32 Lahir
30 30 30 30 Hidup
30 28 Perempu
27
26 26 an
25 25
25 23 23 BBL
20 20 Ditimban
20 g Laki
laki
15 15 15 15
15 BBL
12 12 Ditimban
g
10 Perempu
an
BBLR laki
5 &
0 0 0 0 0 0 0 0 0 Perempu
0 an
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin Sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan
36
11. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
Pada tahun 2014 terdapat 11 kasus BGM Baduta ( 0-23bulan ) dari 1.175 Baduta (1,8%),
dan terdapat 859 balita BGM dari 3.064 balita. Terdapat 6 orang.
Jumlah
DIAGRAM 13 JUMLAH BALITA DITIMBANG DAN Balita
300 BGM dilapor
Laki laki
267
37
12. Cakupan Ditribusi Vitamin A
tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih terus dilaksanakan, melalui
posyandu dan puskesmas.Cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2014 100 %.
38
13. Presentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (Fe)
Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian pada kelompok rawan gizi
39
15. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah
yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan
air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah
yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2014 terdapat rumah sehat 79,2%.
1,200
Jumlah rumah
1,039 1,021
1,000
892 913885 Jumlah Rumah
Sehat
800 763
739 722 734
716
667 Jumlah Rumah
643
612 627 594
yg belum
600 551 560 539 552 memenuhi
Syarat
Rumah Dibina
410 420404
400
286 299
248 258 270 278
Rumah dibina
169 184 memenuhi
200 151 147 134
128 syarat
92
33 38 4021 4023 3012 209 3013 2510
15 1510 178 Rumah
- memenuhi
syarat sehat
40
17.Tempat-tempat Umum sehat
Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak orang, dan
dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit.TTU yang sehat adalah tempat umum
yang memnuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana oembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dan pencahayaan
yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat beberapa TTU yang masih belum
sehat yaitu dari 30 TTU ada hanya 25 yang memenuhi syarat 83,3 % sehat.
3
SLTA
2
2
PUSKESMAS
1
1
RUMAH SAKIT
UMUM
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan
18.Perilaku Masyarakat
kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase rumah tangga berperilaku Hidup Bersih
41
19.Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
1 Pratama
1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 Madya
1 Purnama
Mandiri
1
Aktif
0
0
00 0 0 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan
42
20.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah tangga
yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 5982 diperiksa. Berdasarkan hasil
pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa rumah yang sehat adalah
sebesar 80,52% . Kemudian yang menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan merokok.
800
763
703 704
650 643 667
634 623
594
600 Jumlah
481 Rumah
452 Tangga
389 412404
362 Jumlah
400
294286 dipantau
212
jumlah
200
berPHBS
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan
43
21.Penduduk yang Terlindungi Jaminan Kesehatan
3861
3549
4000
JPK
3500 JAMSOSTE
3000 K
2500
TNI/POLRI/
2000 PNS/KEMH
1500 AN/PNS
POLRI
1000
ASURANSI
500 35 17 44 25 13 41 PERUSAHA
0 AN
Laki laki Perempuan
44
22.Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Jumlah penduduk tahun 2014 yang memanfaatkan UPTD Puskesmas Simpang periuk Sebesar
orang.
3000
Rawat Inap
Perempuan
2000
1000
34 40 0 0
0
Jumlah
a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat kunjungan
pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan K1
menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan tahun 2014 628 kunjungan
(100 %) , K4 597 kunjungan ( 95,1%)dari 628 bumil yang ada Tahun 2014..
45
b. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)
kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan
dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN 2 dengan sasaran bayi umur 8-28 hari. Ini
ditujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan
KN1 tahun 2014 536 bayi dari 571 bayi (93.9 %) dan KN2 sebanyak 526 bayi ( 92,1%).
0 KN 3 Perempuan
46
c. Imunisasi
tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka kesakitan
bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya menurunkan angka kematian
bayi dan ibu.Cakupan pelayanan imunisasi dapat diukur dengan presentase desa yang telah
UCI dengan indikator seluruh bayi yang ada 100 % mendapatkan imunisasi lengkap.Semua
47
d. Cakupan Imunisasi Bumil (TT1 dan TT2)
Cakupan pemberian imunisasi TT1 pada bumil tahun 2014 100 % dan TT2 sebesar 95,1
48
e. Bayi dengan ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah ASI yang diberikan kepada bayi secara terus menerus selama 6
bulan. U tuk Wilayah UPTD Puskesmas Simpang periuk didapatkan data ada 20,7% yang
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan
KIA adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pelayanan dan pemeriksaan kesehatan
bagi: Ibu hamil , ibu nifas , ibu menyusui, anak bayi dan balita melalui pendekatan MTBS.
Tujuan nya menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu hamil, ibu melahirkan,
49
Sasaran kegiatan KIA : bayi, anak balita, anak prasekolah, ibu hamil , ibu melahirkan, ibu
nifas/ menyusui, serta pasangan usia subur dan ibu berisiko tinggi.
Penyuluhan kesehatan
Pengobatan sederhana
Melakukan imunisasi
Pelayanan KB
Posyandu
b. Program KB
waktu yang di inginkan ,jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya
dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai jumlah yang dikehendaki , untuk
membina kesejahteraan seluruh keluarga dengan sebaik- baiknya menuju norma keluarga
50
o Menurunkan angka kematian ibu hamil
Sasaran
o Penyuluhan mengenai KB
o Pelayanan kontrasepsi
51
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :
UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan bimbingan petugas Gizi.
UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang bahagia sejahtera.
o Penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat lewat ibu- ibu yang datang ke Puskesmas
o Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita setiap bulan februari dan Agustus.
o Memonitor keadaan bayi dan balita serta ibu hamil lewat Puskesmas dan Posyandu.
Upaya perbaikan gizi masyarakat adalah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
keadaan gizi masyarakat. Adapun usaha yang telah dilakukan antara lain
SKDN merupakan alat monitoring kegiatan penimbangan Balita yang bertujuan untuk
Pemantauan status gizi pada bayi/balita diperlukan untuk mengetahui prevalensi kasus
gizi buruk atau KEP pada suatu wilayah.. Dari hasil PSG ini dapat diperoleh informasi
52
mengenai status gizi , sehingga dapat dijadikan salah satu indikator masalah kesehatan yang
terjadi masyarakat.
Kegiatan distribusi vitamin A Bayi/Balita dilakukan pada bulan Februari dan Agustus
setiap tahunnya.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular merupakan suatu usaha untuk
Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dan kematian
1) Program SURVEILANS
Program ini merupakan suatu kegiatan pemantauan penyakit didaerah tertentu dalam
2) Program TB Paru
53
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit TB
satunya Indonesia.
penyakit ISPA.
6).Program Filaria
Usaha yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit Filariasis.
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,
keluarga serta lingkungannya secara mandiri agar berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
1) Penyuluhan PHBS
2) Penyuluhan Kesling
4) Penyuluhan Gizi
5) Penyuluhan DBD
54
6) Penyuluhan Malaria
c. Melakukan Aksi Cekal Demam Berdarah pada saat wabah dengan menyebarkan leafet
d. Membuat jadwal penyuluhan selama setahun, pencatatan dan pelaporan setiap bulan
Tujuan nya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
yaitu:
a) Pendataan
b) Penyuluhan
55
penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pra remaja dan Remaja
Penyuluhan Gizi
c) Imunisasi
103
99
100
Jumlah
Murid kelas
80 74 1
69 Perempuan
66
62
60
Jumlah
39 37 Murid kelas
37 32
40 33 32 32 1 laki laki
27 27 25 25 24 mendapat
21 20 yankes
17 16 18 18 16 16
20
Jumlah
0000 0000 Murid kelas
0 1
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang Perempuan
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan mendapat
yankes
56
30. Upaya Kesehatan Olah Raga
kesehatan jasmani,melalui latihan- latihan fisik yang berpengaruh langsung dan penting terhadap
produktivitas kerja.
Program kesehatan olahraga baru sebatas kegiatan disekolah sedangkan kegiatan olah raga
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas simpang periukadalah upaya kesehatan gigi
dasar yang ditujukan kepada individu , keluarga dan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.
a. Tujuan
• Tujuan Umum:
• Tujuan Khusus:
2). Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita oleh
masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan didalam dan diluar gedung, didalam gedung
Pengobatan
57
Rujukan ke Rumah Sakit
Kegiatan yang dilaksanakan diluar gedung yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah /UKGS.
Pemeriksaan Gigi
58
DIAGRAM 29 YANKES GIGI DAN MULUT
700 PADA ANAK SD DAN SETINGKAT Julah SD/MI
600
500
400 Jumlah
SD/MI
300 mendapat
200 yan gigi
100
Jumlah
0 Murid
SD/MI laki
laki
Upaya kesehatan jiwa adalah upaya kesehatan secara khusus yang dilaksanakan petugas
Tujuannya adalah: : Tercapainya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi seluruh
masyarakat
Upaya Kesehatan mata adalah upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan ditingkat
Tujuan khusus :
a) Menurunkan prevalensi kesakitan mata dan kebutaan sehingga tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
59
b) Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan dibidang
Upaya pencegahan kebutaan di lakukan dengan pemberian Vitamian A dosis tinggi kepada
bayi dan balita pada usia 6 bulan sampai 59 bulan setiap bulan Februari dan Agustus.
Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan Program Puskesmas Simpang periuk, dalam
melaksanakan program kesehatan usia lanjut Puskesmas Simpang periuk sudah mempunyai 12
Adalah bentuk pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji.Kegiatan ini
Program pembinaan pengobatan tradisional merupakan salah satu program Puskesmas untuk
tradisional.
secara efisien dan efektif untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan , pencegahan
60
Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengetahui suatu program yang telah
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing
puskesmas. Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 3 tahun 2009, tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
struktur organisasi Puskesmas Simpang Periuk adalah sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat(UKM), terdiri dari :
1. Petugas Pelayanan Wajib, meliputi :
a. Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Petugas Kesehatan Lingkungan
c. Petugas Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
d. Petugas Pelayanan KIA/KB
e. Petugas Pelanayan Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
a. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah
c. Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga
d. Petugas Pelayanan Kesehatan Tradisional
e. Petugas Pelayanan Kesehatan Kerja
f. Petugas Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
d. Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari :
1. Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, Meliputi :
a. Petugas Pelayanan KIA/KB
b. Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Petugas Pelayanan Pengobatan
d. Petugas Pelayanan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
2. Petuga Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
61
a. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan Mata
c. Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Petugas Pelayanan Kesehatan Jiwa
e. Petugas Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
62
Grafik 30.
KEPALA
PUSKESMAS
Ka.TATA UNIT
USAHA FUNGSIONAL
UGD POLI
BENDAHARA URUSAN
PENGELUARAN KEPEGAWAIAN
UMUM
POLI POLI
PEMBANTU ANAK GIGI
BENDAHARAP
ENGELUARAN
KLINIK KLINIK
LANSIA REMAJA
BENDAHARA SURAT
PENERIMAAN MENYURAT /
ARSIP
KLINIK KIA
/KB
BENDAHARA URURSAN
INVENTARIS PERPUSTAKAAN
BARANG
1 Dokter Umum 2 - - 2
2 Dokter Spesialis - - -
3 Dokter Gigi 1 - - 1
4 Sarjana Keperawatan 3 - - 3
5 Sarjana Kesmas 6 - - 6
6 Apoteker 2 - - 2
7 D-III Farmasi 2 - - 2
8 SPAG 1 - - 1
9 D-III Fisio Teraphy 1 - - 1
10 D-III Gizi 1 - - 1
11 D-III Perawat Gigi 1 - - 1
12 SPRG 1 - - 1
13 SPK 5 - - 5
14 D-III Perawat 11 3 3 17
15 D-III Kebidanan 11 1 7 19
16 SMAK 1 - - 1
17 D1 Kebidanan 3 - 3 6
18 S I Umum 1 2 3
Pekarya
19 6 1 - 7
Kesehatan/SMA
20 Juru Mudi 1 - 1 2
21 S I Analis Kimia 1 - - 1
22 SMF 2 - - 2
Tenaga Sukarela / 4
23 23 - 26
TKS
Jumlah total 105
64
Berikut nama nama Struktur Organisasi Puskesmas Simpang Periuk :
Pada tahun 2015 Puskesmas Simpang Periuk mempunyai pegawai sebanyak 104 orang.
Jumlah pegawai berdasarkan / golongan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Gol Jumlah
1 I 0
2 II 25
3 III 54
4 IV 0
65
Tabel 12. Distribusi SDM Berdasarkan Jabatan Tahun 2015
66
Tabel 15. Daftar Pagawai Puskesmas Simpang Periuk
67
24 Yusmarheni, AMK III/b Koord. P2 TB, ISPA&Kusta
Nip. 19780505 200501 2 015
25 UmmiSya’Diyah, AMK III/b KoordPromkes,Koord PTM
Nip. 19801004 200501 2 009
68
Nip. 19860706 200903 2 002 Mulya
49 Dwi Surtina Saraswati, III/a Pet. Poli KIA, Bid. Wil Poskeslur
AM.Keb Tj Harapan
Nip. 19870910 200903 2 002
50 Intan Julita, AM.Kep III/a P2 DBD&Malaria, Pet. Poli
Nip. 19860713 200903 2 001 Lansia
51 Deska Ariani,AMK II/d Pet. UGD & Rawat Inap
Nip. 19761231 201001 2 015
52 Januarizal II/d Pet. Gizi
Nip. 19710125 199703 1 055
53 RinaWati II/d Bid. Wil PoskeslurEkamarga
Nip. 19740301 199503 2 003
54 DefiTriyana, AM. Keb II/d Bid. WilPoskeslur T. Periuk,
Nip. 19880320 201001 2 017 Koor.Lansia
55 RatiFurnama Sari, AM.Keb II/d Pet. KIA/ KB
Nip. 19890819 201001 2 001
56 Erlina, AMFT II/d Pet. Pendaftaran BPJS
Nip. 19820424 201001 2 025
57 Reni Uswatun Hasanah, II/d Staf Poskeslur Siring Agung
AM.Kep
Nip. 19851015 201001 2 027
58 AnnisaIndra, AMKG II/d Per. Gigi, UKGS
Nip. 19851022 201001 2 024
59 Ningsih, AM.Kep II/d Pet. UGD Rawat Inap
Nip. 19830228 200801 2 002
60 ZakiahNurmalijaya II/d Koord Bendahara JKN
Nip. 19860630 200501 2 002
61 ViviAndriyani, AM.Keb II/d Pet. Poli Anak, Bendahara BOK,
Nip. 19890509 201101 2 001 Bid. Wil Poskeslur Taba Pingin
62 Indah Pertiwi, AM.Keb II/d BidanPoskeslur Karang Ketuan
Nip. 1990302 201101 2 002
63 Basri II/d Pet. Poskeslur Taba Pingin
Nip. 19591106 198303 1 007
64 Sumarni, AMK II/d StafPustuMargaRahayu
Nip. 19700331 201212 2 001
65 Suprapti II/d KoordJurim
Nip. 19870520 200604 2 003
66 HeniSeptiana II/d Pet. Apotik
Nip. 19810914 200604 2 006
67 Alvi II/d Koord PKPR, Pet.
Nip. 19750313 200604 2 002 HIV/AIDS&IMS
68 ImroatulFadlah II/d Pet. Jurim, Tim Perencanaan
Nip.19811105 200604 2 008
69 Masayu Aminah II/d AnalisLaboratorium
Nip. 19801114 200604 2 007
70 Zulia Lestari II/d Pet.Apotik , Batra
Nip. 19810829 200604 2 001
71 Any Desrina II/c Koor. Poli Anak,Bidan
Nip. 19771228 200701 2 003 Koordinator
69
72 NurAsni II/c Koor Poli KB,Koord DDTK
Nip. 19770927 200701 2 004
73 Amana Sahri II/b Staf. Tata usaha
Nip. 19601212 198903 1 012
74 Dr.Muhammad Reza Arlas III/b Dokter Puskesmas
Nip.
75 drg. Dewi Arimbi III/b CPNS
Nip. 19890613 201503 2 005
76 Ritna Fibrianita,S.Farm,Apt III/b CPNS
Nip. 19890210 201503 2 003
77 Roby Ulisman, S.Si III/a CPNS
Nip. 19850324 201503 1 001
78 Tika Wolan Sari,Am.Keb II/c CPNS
Nip. 19910628 201503 2002
79 Ana Lastipindipa,Am.Keb II/c CPNS
Nip. 19890708 201503 2 001
80 Avelia Trista, AMK. Non PNS Perawat
81 Sustiliana,AM.Kep Non PNS Perawat
82 Irwan Sahri Non PNS Penjaga Malam
83 Arini Wulandari, AM.Kep. Non PNS Perawat
84 Lilis Anggraini Non PNS Bidan
70
98 Selly Octavia Nediani, S.Kep. Non PNS Perawat
71