Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alinea

empat adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara

berkelanjutan, terencana dan terarah.Pembangun kesehatan merupakan bagian integral dan

terpenting dari pembangunan nasional.Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan

kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya

Manusia Indonesia.

Untuk Mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.saat ini banyak pengguna

layanan yang sangat menuntut pelayanan prima di instansi pelayanan publik, baik milik

swasta maupun pemerintah. Pelayanan yang bermutu merupakan kunci sukses dan dasar

untuk membangun keberhasilan dan kepercayaan pelanggan.Namun saat ini, sebagian besar

organisasi hanya berorientasi pada sisi teknis kinerja instansi dan hanya meluangkan waktu

sangat minim bagi sisi kemanusiaan.Berinteraksi dengan pelanggan secara efektif

membutuhkan berbagai prinsip, metode, serta keahlian yang perlu dikenali, dipelajari, dan

diterapkan. Sikap dan keahlian akan menentukan bentuk pelayanan pelanggan yang bermutu

(quality customer service).

1
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan publik memegang peranan penting

bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Puskesmas dituntut untuk dapat melayani

masyarakat, dapat berkembang dan mandiri serta harus mampu memberikan pelayanan yang

bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Semakin tingginya tuntutan bagi Puskesmas untuk

meningkatkan pelayanannya, banyak permasalahan yang muncul terkait dengan terbatasnya

anggaran yang tersedia bagi operasional Puskesmas, alur birokrasi yang terlalu panjang

dalam proses pencairan dana, aturan pengelolaan keuangan yang menghambat kelancaran

pelayanan dan sulitnya untuk mengukur kinerja.

Lebih lanjut Puskemas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berpeluang

untuk dapat meningkatkan pelayanannya ke masyarakat. Puskesmas akan mengelola sendiri

keuangannya, tanpa memiliki ketergantungan ke Pemerintah Daerah (Pemda). Puskesmas

dengan status BLUD seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.Dalam hal

ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari sisi sumber

daya manusia (SDM) hingga penganggaran.Demi memberikan pelayanan yang lebih

maksimal terhadap masyarakat, maka perubahan Puskesmas menjadi BLUD bukan tidak

mungkin untuk diwujudkan. Melalui konsep pola pengelolaan keuangan BLUD ini,

Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme, mendorong enterpreneureship,

transparansi, dan akuntabilitas dalam rangka pelayanan publik, sesuai dengan tiga pilar yang

diharapkan dari pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD ini, yaitu

mempromosikan peningkatan kinerja pelayanan publik, fleksibilitas pengelolaan keuangan

dan tata kelola yang baik Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan

langkah awal untuk melaksanakan janji dalam memperbaiki kualitas dan kinerja pelayanan

2
publik yang diamanatkan oleh PPK-BLUD. Setelah SPM tersusun, maka seluruh unit kerja

yang bertanggung jawab untuk menyediakan jenis pelayanan yang telah dituangkan dalam

SPM wajib mengupayakan agar SPM tersebut dapat dicapai dengan menyusun standar-

standar teknis yang merupakan panduan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan, dan

mengembangkan kegiatan-kegiatan perbaikan mengikuti siklus Plan-Do-Check-

Action(World Health Organization, 1993).

Pemerintah sendiri telah melakukan reformasi keuangan negara yang mulai bergulir

sejak akhir tahun 2003, dengan dikeluarkannya tiga paket peraturan keuangan negara yang

baru, yaitu UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Keuangan

Negara. Dengan ketiga paket peraturan keuangan negara tersebut telah mengubah mindset

atau pola pikir yang lebih efisien, profesionalitas, akuntabel, dan transparan dengan

melakukan perubahan dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja

yang membuka koridor bagi penerapan basis kinerja di lingkungan pemerintah.

Sejalan dengan pergeseran paradigma PUSKESMAS SIMPANG

PERIUK sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara

entepreneur bukan secara birokratik lagi.

Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus

dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Simpang

periuk sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Lubuklinggau juga harus memiliki RSB

sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang

dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan

3
kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang

diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan

antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi

organisasi.

Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas Simpang

periuk menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan

puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan

kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas Simpang periuk akan dapat tumbuh,

efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan

arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak

berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen

kelengkapan administrasi saja.

B. Tujuan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:

1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup

4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.

5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam

meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah

ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

4
C. Pengertian dan Ruang Lingkup

Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses

berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa

layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,

mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur

hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah

bagi stakeholder (pihak terkait) Puskesmas.

RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2020,

yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit

pelayanan yang ada.

D. Konsep Dasar

Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah

siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas

perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk

perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut

kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut

kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki

fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus

tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya..

E. Sistematika Penyajian

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tujuan

5
C. Pengertian dan Luang Lingkup RSB

D. Konsep Dasar

E. Sistematik Penyajian

F. Metodologi

BAB II.Profil Puskesmas

A. Sejarah Singkat Puskesmas

B. Profil Wilayah Puskesmas

C. Profil Kinerja Puskesmas

F. Metodologi

RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen

yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh

komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah

dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya

menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.

Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu

strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal

maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya.

Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke

mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun

dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat yang

menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana organisasi

mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara komprehensif

memandang pada empat perspektif meliputi :

6
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

3. Perspektif Keuangan

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationshipsehingga

masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai.Adapun kaitan masing-

masing perspektif dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Perspektif Pelanggan. Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di

mata pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari

berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh

pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian

pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan.

Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai puskesmas di mata

pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan

seperti apa puskesmas akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak,

akan tetapi permasalahan bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan

kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

3) Perspektif Keuangan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh

pemerintah daerah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam

mengelola keuangan. Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi

pemerintah daerah menyadari bahwa setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin baik

7
puskesmas di mata pemerintah daerah, semakin aman puskesmas memperoleh sumber

pembiayaan.

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana

puskesmas dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.

Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility,yang berarti

seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas Simpang periuk diukur kinerja berdasarkan

perspektif tersebut.

8
BAB II

PROFIL PUSKESMAS

A. Sejarah Singkat Puskesmas Simpang periuk

Puskesmas Simpang Periuk Merupakan salah satu dari sembilan puskesmas yang ada di

Kota Lubuklinggau. Puskesmas Simpang Periuk terletak di Kelurahan Tanah Periuk

Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Puskesmas ini terletak dipinggir jalan lintas Sumatera,

berada dipersimpangan jalan yang menuju Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara

beliti Kabupaten Musi rawas, karena letak yang sangat strategis ini Puskesmas Simpang

Periuk mudah dijangkau oleh masyarakat.

Puskesmas Simpang Periuk dahulunya adalah sebuah balai pengobatan kemudian

meningkat statusnya menjadi Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Muara Beliti Kabupaten

Musi Rawas, kemudian pada Tahun 1994 statusnya meningkat lagi menjadi Puskesmas

induk sampai dengan sekarang.

Pada Tahun 2006 Puskesmas Simpang Periuk berkembang lagi menjadi Puskesmas

Perawatan,Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 Jam, Pelayanan Persalinan 24 Jam, ruang

laktasi, serta didukung oleh laboratorium sederhana dan alat alat yang cukup memadai. Saat

ini Puskesmas Simpang Periuk didukung oleh 2 ( dua ) Puskesmas Pembantu dan 9 (

sembilan ) Poskeslur.

Selama berdirinya Puskesmas Simpang periuk telah beberapa kali mengalami

pergantian Pimpinan, dapat dilihat dari Tabel sebagai berikut :

9
Tabel 1
Pimpinan Puskesmas Simpang periuk dari tahun 1990 s/d sekarang
NAMA PIMPINAN MASA JABATAN ( TAHUN )
1. dr. Nis andekayani ( 1990 – 1993 )
2. dr.Aplichairani (1993 - 1994 )
3. dr.Achmad junaidi (1994 – 1999 )
4. dr.Retno suryani ( 1999 – 2001 )
5. dr.Natalie Duyen ( 2001 – 2006 )
6. dr.Bonny Brian Sinurat ( 2006 – 2010 )
7. dr.Santa Maria ( 2010 – 2014 )
8. Muhammad Yulianto, SKM ( 2014 – 2015 )
9. Romin ( 2015 – sekarang)

B. Profil Wilayah Kerja Puskesmas

1. Kondisi Geografis

Puskesmas Simpang periuk merupakan UPTD Dinas kesehatan Kota Lubuklinggau, dari

salah satu dari 9 Puskesmas yang ada di Kota Lubuklinggau. MerupakanPuskesmas

Perawatan,Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 Jam,Pelayanan Persalinan 24 Jam,ruang

laktasi, serta didukung oleh laboratorium sederhana dan alat alat yang cukup memadai.

Puskesmas Simpang periuk memiliki dua Pustu, yaitu Pustu Siring Agung dan Pustu Marga

rahayu, serta memiliki 9 Puskeslur yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas simpang

Periuk yaitu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II yang terdiri dari Puskeslur Moneng sepati,

Puskeslur Taba Pingin, Puskeslur marga rahayu, Puskeslur marga mulya, Puskeslur Tanah

Periuk, Puskeslur Simpang Periuk, Puskeslur Siring Agung, Puskeslur eka marga, dan

Puskeslur Karang Ketuan.

Puskesmas Simpang periuk terletak di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dan

beralamat di Jalan Jendral Besar HM.Soeharto Rt.03 Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan
10
Lubuklinggau Selatan II. Puskesmas ini terletak di pinggir jalan lintas Sumatera, berada

dipersimpangan jalan yang menuju Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara Beliti

Kabupaten Musi Rawas, dengan letak yang sangat strategis ini Puskesmas Simpang Periuk

mudah dijangkau oleh masyarakat.

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Simpang periuk adalah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berabatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Petanang,

Puskesmas C Nawangsasi dan Puskesmas Muara beliti

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Sumber Waras dan

Puskesmas Muara beliti

 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Muara beliti

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Citra Medika dan

Puskesmas Megang

Puskesmas Simpang Periuk mempunyai wilayah kerja seluas 3727 Km2 yang meliputi 1

( satu ) Kecamatan, yaitu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Puskesmas Simpang Periuk

memiliki 3 buah rumah dinas yaitu 1 ( satu ) rumah dinas dokter umum, dan 2 ( dua ) rumah

dinas perawat.

Wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II

meliputi 9 ( sembilan ) kelurahan yaitu Kelurahan Tanah Periuk,Kelurahan Simpang

Periuk,Kelurahan Siring Agung,Kelurahan Eka Marga, Kelurahan Karang Ketuan,

Kelurahan Marga Mulya, Kelurahan Marga Rahayu, Kelurahan Taba Pingin,Kelurahan

Moneng Sepati. Dibawah ini merupakan tabel luas wilayah, jumlah kelurahan, jumlah

penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Simpang Periuk Tahun 2014.

11
Tabel 2
Tabel luas wilayah, jumlah kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga
dan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk Tahun 2014

No Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan


Wilayah Desa Kelu Desa Pendudu Rumah jiwa/ rumah Penduduk
raha +Kelur
( km2 ) k Tangga tangga per km2
n ahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Taba Pingin 1768,75 1 1 3.618 864 4,19 2,05

2. Moneng Sepati 506,25 1 1 1.459 294 4,96 2,88

3. Marga 212,00 1 1 4.178 1.039 4,02 19,71


Rahayu
4. Marga mulya 126,00 1 1 4.850 956 5,07 38,49

5. Tanah periuk 170,75 1 1 4.540 1.106 4,10 26,59

6. Simpang Periuk 124,75 1 1 3.136 703 4,46 25,14

7. Siring agung 177,40 1 1 3.143 704 4,46 17,72

8. Eka marga 349,06 1 1 2.616 623 4,20 7,49

9. Karang Ketuan 292 1 1 1.893 412 4,59 6,49

Jumlah 3.726,8 0 9 9 29.433 6.701 4,39 8

12
Diagram 1
DIAGRAM LUAS WILAYAH,JUMLAH PENDUDUK & RUMAH
TANGGA
4850
5000 4540
4500 4178
Luas Wilayah
4000 3618
3500 3136 3143
3000 2616
Jumlah
2500
1768.75 1893 Penduduk
2000 1459
1500
864 1039 956 1106
703 704 Jumlah
1000 506.25 623
500
294 212 126 170.75 124.75 177.4
349.06 292412 Rumah
Tangga
0

2. Demografi

a. Keadaan Demografi

Wilayah kerjaPuskesmasSimpang periuk yang terletak di Kecamatan Lubuklinggau

Selatan II:

Tabel 3
Tabel Keadaan Demografi di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk Tahun 2014

No Jenis Jumlah
1 JumlahKelurahan 9 Kelurahan
2 JumlahPenduduk 29.433 (lampiran 1)
3 Jumlah KK 6701 KK
4 JumlahRumah 6302 Rumah
5 Jumlah Pustu 2 Pustu
6 JumlahPuskeslur 9 Poskeslur
7 Jumlah TK 12 TK

13
8 Jumlah SD / Mi 10 SD
9 Jumlah SMP/ MTs 2 SMP, 1 MTS
10 Jumlah SMA/ MA 2 SMA, 1 MA
11 JumlahPosyandu Balita 12 Posyandu Balita
12 Jumlah Posyandu Lansia 12 Posyandu Lansia
13 Jumlah Kader Aktif 60 orang
14 Jumlah TTU 72 TTU
15 Jumlah TPM 49 TPM
16 Jumlah TPS 4627 TPS
17 Jumlah SPAL 4720 SPAL
b. Agama dan Sistem Kekerabatan

Penduduk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II merupakan masyarakat yang multi etnis.

Hal ini dapat dilihat dengan suku-suku yang ada, meliputisuku Musi, Suku Rawas, yang

merupakan suku asli Sumatera Selatan, lalu Suku Jawa, suku Minang, suku Batak dam suku

Cina. Agama yang dianut bervariasi, mayoritas adalah Agama Islam, sedangkan agama lain

seperti agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha banyak dianut oleh suku Jawa, suku Batak

dan suku Cina.

Adapun bahasa yang dipakai bermacam-macam, meliputi bahasa Musi, bahasa Rawas,

bahasa Jawa, bahasa dan adat campuran.Belum pernah ada konflik sosial yang terjadi

dikarenakan hubungan kekerabatan yang cukup erat di dalam kehidupan bermasyarakatnya.

c. Mata Pencaharian

Berdasarkan keadaan sosial ekonomi, mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Simpang Periuk diantaranya :

a. Pegawai Negeri/TNI/Polri
b. Pensiunan
c. Petani
d. Pedagang

14
e. Buruh
f. Tenaga kerja lepas pada sektor informal

d. Tingkat Pendidikan

Presentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun keatas menurut tingkat

pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah di jenjang SMA/SMK/MA, Sedangkan paling

sedikit adalah di jenjang Diploma I / II.Hal ini menggambarkan keadaan penduduk di

kecamatan Lubuklinggau Selatan II telah berhasil mengikuti program wajib belajar

Pemerintah kota Lubuklinggau sampai ke jenjang bangku SMA dan sederajat.

TABEL 4
JUMLAH PENDUDUK DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN YANG DIPEROLEH
MENURUT JENIS KELAMIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG
PERIUK TAHUN 2014

NO VARIABEL JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 Tidak memiliki ijazah SD ( 2.736 2.701 5.437
tidak sekolah )
2 SD/MI 3.264 3.213 6.477

3 SMP/MTS 2.738 2.741 5.479

4 SMA/MA/SEKOLAH 3.062 30.782 33.844


MENENGAH KEJURUAN
5 DIPLOMA I/ DIPLOMA II 0 0 0

6 AKADEMIK/DIPLOMA III 765 682 1.447

15
7 SARJANA 819 670 1.489

8 MAGISTER/ DOKTOR 64 41 105

Diagram 2
DIAGRAM TINGKAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki ijazah SD ( tidak
sekolah )
SD/MI
64
0 765 819
SMP/MTS
2,736
3,062
3,264 SMA/MA/SMK
2,738
DIPLOMA I/ II

AKADEMIK/DIPLOMA III

SARJANA

MAGISTER/ DOKTOR

C. Upaya Kesehatan Yang dilaksanakan Di Puskesmas Simpang periuk

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas

Simpang Periuk memiliki enam upaya kesehatan wajib Puskesmas, upaya kesehatan

pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Dari upaya kesehatan tersebut ada beberapa

yang menjadi program unggulan,dari Puskesmas Simpang Periuk. Beberapa upaya kesehatan

unggulan yang dilaksanakan di PukesmasSimpang periuk tahun 2014 Yaitu:

16
1. Rawat Inap

a. Defenisi

Puskesmas Rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas

untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun

asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang lebih 7 tempat tidur.

Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan antara yang melayani pasien sebelum

dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu, atau dipulangkan kembali ke

rumah.Puskesmas Simpang Periuk memiliki 4 ruang rawat inap dengan 7 kapasitas tempat

tidur. Dari Tahun 2006 kunjungan pasien rawat inap pada Puskesmas Simpang Periuk selalu

mengalami peningkatan.Terbukti pada Tahun 2014 jumlah kunjungan pasien rawat inap

berjumlah 377 pasien dengan jumlah pasien berjenis kelamin laki-laki 190 dan pasien

berjenis kelamin perempuan 187.

TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP / TAHUN
2012 2013 2014
1. Kunjungan pasien rawat inap 575 586 690
bpjs /askes
389 161
2. Kunjungan pasien rawat inap 560
jamsoskes
1062 0
3. Kunjungan pasien rawat inap 1063
jamkesmas
297 622
4. Kunjungan pasien rawat inap 333
umum
2531 2334 1473
Total kunjungan :

17
Diagram 3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK

1200 1063 1062


1000
800 690
622
Axis Title

575560 586
600
389
333 297
400
161
200
0
0
2012 2013 2014
Kunjungan pasien rawat inap
1063 1062 0
jamkesmas
Kunjungan pasien rawat inap
575 586 690
bpjs /askes
Kunjungan pasien rawat inap
560 389 161
jamsoskes
Kunjungan pasien rawat inap
333 297 622
umum

b.Persyaratan Pelayanan Rawat Inap / UGD PuskesmasSimpang Periuk

Persyaratan Pelayanan Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan

pelayanan rawat inap.

 Untuk Pasien BPJS Membawa kartu BPJS yang berlaku

 Untuk pasien Jamsoskes membawa foto copy KK 1 lembar, foto copy keterangan tidak

ada kartu jaminan kesehatan lainnya, foto copy KTP 1 lembar

 Untuk pasien dengan kartu KLBS, membawa foto copy kartu KLBS dan keterangan

Lurah.

18
2. Unit Gawat Darurat

a. Defenisi

Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan

penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam

kelangsungan hidupnya.

Memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam pada pasien yang mengalami

kedaruratan medik dan berbagai macam penyakit yang segera membutuhkan pertolongan

pertama baik kronis maupun akut. UGD simpang Periuk memiliki satu ruang jaga dokter dan

satu ruang jaga perawat dengan memiliki 5 kapasitas bed tindakan. UGD Simpang Periuk

memiliki Tenaga medis dan paramedis yang berkompeten yang telah mengikuti pelatihan –

pelatihan seperti pelatihan kemampuan Resusitasi Jantung Paru dan Bantuan Hidup Dasar

(PPGD) serta dilengkapi dengan fasilitas mobil ambulance dan didukung peralatan medis

yang memadai seperti EKG, USG, dll. Selain itu saran pedukung lainnya yaitu sarana

Telepon dengan nomor Telp : (0733) 451639dan jaringan speedy.

b. Tenaga kesehatan UGD Rawat Inap Puskesmas Simpang periuk

Tenaga kesehatan UGD ada 22 orang terdiri dari 2 Dokter,12 Perawat, 6 bidan, 1

Apoteker, 1 admistrasi dengan status pegawai negeri sipil (PNS )8 orang dan Tenaga kerja

sukarela ( TKS )14 orang.Beberapa tenaga UGD telah mendapatkan pelatihan- pelatihan

seperti pelatihan PPGD, service excelent,dan pelatihan kebidanan lainnnya.

19
TABEL 6
DAFTAR PEGAWAI UNIT GAWAT DARURAT ( UGD ) DAN RAWAT INAP
PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN
1 Dr .Juharsah Dokter UGD dan rawat inap Sarjana Kedokteran
2 dr. Reza Dokter UGD dan rawat inap Sarjana Kedokteran
3 Ns.Yenni mulyani, S.Kep Perawat UGD dan rawat inap Sarjana keperawatan
4 Septu anda murti m , SKM Staf UGD dan rawat inap SarjanaKesMasyarakat
5 Martini, Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
6 Ningsih Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
7 Deska aryani Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
8 Ritna febri S.Farm. Apt Penanggung jawab obat Apoteker
9 Avelia trista Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
10 Sustiliana Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
11 Arini wulandari Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
12 Ahmad bayu Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
13 Cecep suhedra Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
14 Suryo Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
15 Edi susanto Am.Kep Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan
16 Selly S.Kep Perawat UGD dan rawat inap Sarjana keperawatan
17 Tiara Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
18 Marina Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
19 Rina Imelda Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
20 Inolita siregar Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
21 Melly Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
22 Aqva Am.Keb Bidan UGD dan rawat inap Akademi Kebidanan
23 Ns.Hartiena S.Kep. Ners. Perawat UGD dan rawat inap Akademi Keperawatan

20
c. Sistem Kerja UGD Rawat Inap Puskesmas Simpang periuk

Sistem kerja di IGD PuskesmasSimpang periukterdiri dari tiga shift yaitu shift pagi,

siang dan malam. Disetiap shift terdapat minimal satu bidan dan satu perawat laki-laki untuk

mengantisipasi setiap tindakan medis yang berkebutuhan khusus.

d. Ruang UGD Rawat Inap Puskesmas Simpang periuk

Ruangan yang dipakai 1 ( satu ) buah ruang IGD terdiri dari 1 ( satu ) ruangan tindakan ,

1 ( satu ) ruang jaga Dokter, 1 ( satu ) ruang jaga perawat, 1 ( satu ) ruangan penyimpanan

obat dan alat kesehatanserta3 ( tiga ) buah Kamar rawat inap dengan kapasitas tempat tidur 7

( tujuh ) buah.

TABEL7
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN UGD
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP /
TAHUN
2012 2013 2014
1. Kunjungan pasien rawat jalan 575 586 690
ugd bpjs /askes

2. Kunjungan pasien rawat jalan 560 389 161


ugd jamsoskes

3. Kunjungan pasien rawat jalan 1063 1062 0


ugd jamkesmas

4. Kunjungan pasien rawat jalan 333 297 622


ugd umum

Total kunjungan : 2531 2334 1473

21
Diagram 3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK

1200 1063 1062


1000
800 690
622
Axis Title

575 560 586


600
333 389
400 297
161
200 0
0
2012 2013 2014
Kunjungan pasien rawat inap
1063 1062 0
jamkesmas
Kunjungan pasien rawat inap
575 586 690
bpjs /askes
Kunjungan pasien rawat inap
560 389 161
jamsoskes
Kunjungan pasien rawat inap
333 297 622
umum

3. Ruang VK (Verlos Kamer ) PersalinanPuskesmas Simpang periuk


a. Defenisi

Ruang VK (Verlos Kamer) adalah ruang tempat persalinan.Puskesmas simpang periuk

memiliki 1 ( satu ) ruangan persalinan dilengkapi dengan 2 ( dua ) bed partus, 1 ( satu )

bed bayi, 2 ( dua ) inkubatur,dilengkapi alat diagnostik seperti USG, Doppler, dll. Selain

persalinan ruangan VK juga dimanfaatkan oleh bidan untuk melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan kebidanan seperti pemasangan implant,dll.

b. Jenis Pelayanan Ruang VK PersalinanPuskesmas Simpang periuk

Jenis Pelayanan jasa kesehatan berupa tempat persalinan dengan menyediakan tempat

tinggal untuk menginap. Jam Pelayanan : 24 jam

22
c. Persyaratan Pelayanan Ruang VK Puskesmas Simpang periuk

Persyaratan Pelayanan Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk

mendapatkan pelayanan rawat inap.

 Untuk Pasien BPJS Membawa kartu BPJS yang berlaku

 Untuk pasien Jamsoskes membawa foto copy KK 1 lembar, foto copy keterangan

tidak ada kartu jaminan kesehatan lainnya, foto copy KTP 1 lembar, Fotocopy

buku kesehatan ibu dan anak serta fotocopy partograf.

 Untuk pasien dengan kartu KLBS, membawa foto copy kartu KLBS dan

keterangan Lurah.

d. Tenaga kesehatan VK Persalinan Puskesmas Simpang periuk

Tenaga Kesehatan VK Persalinan dengan tenaga kesehatan 15 bidan dengan PNS 9

orang dan TKS 6 orang dengan alat yang memadai. Tenaga bidan yang ada dipuskesmas

simpang periuk telah banyak mendapatkan pelatihan diantaranya pelatihan,APN,

PONED, dll.

e. Sistem KerjaVK Persalinan Puskesmas Simpang periuk

Sistem kerja di Vk persalinan Puskesmas Simpang periuk adalah ada tiga shift Pagi,

Siang dan malam.

f. Ruang VK Persalinan Puskesmas Simpang periuk

Ruangan yang digunakan satu ruangan VK persalinan

23
TABEL 8
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PERSALINAN
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN PERSALINAN
/ TAHUN
2012 2013 2014 2015 ( s/d
september)
1. Kunjungan pasien 6 5 27 19
persalinan
6 5 27 19
Total kunjungan :

Diagram 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PERSALINAN
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
30
27
25

20
19
15
Kunjungan persalinan
10

5 6 5

0
2012 2013 2014 S/D SEPT 2015

24
4. Klinik Gizi

Klinik ini melayani konsultasi gizi masyarakat dan perorangan baik didalam maupun diluar

gedung, seperti konsltasi balita KEK, BGM, Obesitas, konsultasi diet, dan pemberian kapsul

vitamin A. Dilaksankan setiap hari oleh dua orang petugas gizi yang berpengalaman serta pernah

menjadi juara II petugas Gizi Teladan Tk. Provinsi Sumatera selatan.

5. Upaya Kesehatan Lingkungan ( sanitasi )

Memberika konsultasi dan penyuluhan mengenai kesehatan danpenyakit yang berbasis pada

lingkungan, rumah sehat, jamban sehat, sistem pembuangan air limbah ( SPAL ), saran air

bersih, baik didalam gedung maupun di luar gedung.

6. Imuniasi

Melayani imunisasi dasar, TT calon penganten, dan bumil.

7. Klinik MTBS

Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan pada bayi muda ( 0-2 bulan ) dan balita ( > 2

bulan - 5 Tahun ) sakit. Di klinik ini bayi dan balita akan didata berdasarkan checklist

MTBS/MTBM ehingga dapat diklasifikasikan sesuai dengan keluhannya dan diberikan terapi

ataupun rujukan yang sesuai serta ibunya pun akan diberikan penyuluhan tentang bayi/

balitanya.

8. Klinik PKPR ( Program kesehatan peduli remaja )

Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada remaja usia 10-19 tahun

dan juga konseling bagi remaja yang membutuhkan pemecahan masalah kesehatan jasmani dan

rohani.

25
9. Laboratorium Sederhana

Puskesmas Simpang Periuk memiliki 1 ( satu ) laboratorium sederhana yang terletak

didekat UGD dan rawat inap, yang berfungsi sebagai salah satu sarana penunjang dalam

membantu petugas medis untuk menegakkan diagnosa. Laboratorium sederhana puskesmas

Simpang periuk telah 3 ( tiga ) kali mendapatkan sertifikat “ Pemantapan Mutu Eksternal

Regional Bidang Mikrobiologi “, yaitu pada tahun 2012, tahun 2013, dan 2014. Peralatan yang

dimiliki oleh laboratorium sederhana puskesmas diantaranya : Olympus C X 21, Centripuge

Digital, Hematologi anaiger, Manual Ueser GCU ( Glucosa, Cholesterol, Urin Acid ), Byosystem

BTS- 350 ( kimia klinik ), Mikroskop Vision DX 21,dll. Adapun jenis pemeriksaan yang dapat

dilakukan yaitu :

TABEL 9
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK

NO URAIAN JUMLAH KUNJUNGAN LABORATORIUM


/ TAHUN
2012 2013 2014 2015 ( s/d
september)
1. Kunjungan pasien 1.038 877 776 604
Laboratorium

1.038 877 776 604


Total kunjungan :

26
Diagram 6
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM
PADA PUSKESMAS SIMPANG PERIUK
1200

1000
1038

877
800
776

600 604 Jumlah kunjungan pasien


laboratorium
400

200

0
2012 2013 2014 s/d
september
2015

10. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar adalah segala bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan

untuk menghentikan perjalanan suatu penyakit.Dari upayakesehatan pada seseorang.

Tujuan pengobatan adalah :

a. Mencegah kematian

b. Mengurangi penderitaan pasien

c. Mencegah dan membatasi kecacatan

d. Melakukan status rujukan

27
Upaya pelayanan kesehatan dasar yang telah dilaksanakan di Puskesmas Simpang

periukberupa :

a. Pelayanan rawat jalan

b. Pelayanan rawat inap

c. Pelayanan keliling ( Pusling )

Adapun kegiatan tersebut telah dilaksanakan di tingkat :

o Puskesmas Induk

o Puskeslur dan Posyandu

11. Pelayanan kesehatan Rujukan dan Penunjang

Melaksanakan Pelayanan rujukan Lanjutan berupa :

a. Rujukan pasien umum

b. Rujukan pasien Askes

c. Rujukan pasien Jamkesmas

d. Rujukan pasien Jamsoskes.

D. DERAJAT KESEHATAN

Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas, Morbiditas dan status

gizi.Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka

Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari indikator angka kesakitan

Malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid

Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah dengue (DBD) per 100000 penduduk.

Sedangkan status Gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis

Merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).(Lampiran KIA)

28
1. Angka Kematian (Mortalitas)

Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran

perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.

Pada tahun 2014 tidak terdapat kasus kematian pada Neonatal, terdapat kematian 1 (satu)

bayi, tidak terdapat kematian pada balita.

a. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengukur

keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian bayi berkaitan erat

dengan tingkat kesehatan ibu dan anak.

b. Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur<5 tahun per 1000 kelahiran

hidup.Angka Kematian Balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan

faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,

penyakit infeksi dan kecelakaan.

c. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan

nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah UPTD Puskesmas Simpang periuk ,

tahun 2014 tidak terdapat kasus kematian ibu.

29
DIAGRAM 7 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL,BAYI
& BALITA
1
1
Neonatal laki
0.9
Neonatal
0.8 Perempuan
Bayi Laki laki
0.7
Bayi
0.6 Perempuan
Anak Balita
0.5 Laki laki
Anak Balita
0.4 Perempuan
Balita Laki laki
0.3

0.2 Balita
Perempuan
0.1
00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00 00000 00000000
0

2. Angka Kesakitan (Morbiditas)

Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Puskesmas). Gambaran Pola penyakit terbesar di UPTD Puskesmas Simpang periuk Tahun

20014 menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar penyakit

di UPTD Puskesmas Simpang periuk tahun 2014

30
DIAGRAM 8. 10 PENYAKIT TERBANYAK
2746
3000
2500
2000
1500 1217
791 672
1000 620 585
252 247 232
500 10
0
JUMLAH
ISPA 2746
Penyakit Kulit 1217
Peny. Pd sistem otot 791
hypertensi 672
infeksi penyakit usus 620
Diare 585
Kecelakaan & Ruda Paksa 252
Peny. Mata 247
Asma 232
Peny. Telinga 10

31
3. Malaria

Kasus malaria di wilayah UPTD Puskesmas Simpang periuk.


Suspek laki
DIAGRAM 9 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA laki
35 3333
3131
Suspek
30 2828
Perempuan
2424 25
25 2222
212121 2020 Sediaan
181818 1818 18 1919
20 Darah
1515 1515 1616 1515 Diperiksa laki
15 1212 1212 laki
10 10 10 Sediaan
9 8 8
10 7 Darah
5 4 Diperiksa
5 3 2 2 Perempuan
000000 Positif laki
0 laki

Positif
Perempuan

32
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahPuskesmas Simpang periuk pada tahun

2014 sebesar 7 kasus .

DIAGRAM
2 2
10 JUMLAH KASUS DBD
2
1.8
1.6
1.4
1.2 1 1 1 Kasus
dbd
1
laki laki
0.8
0.6 kasus
0.4 dbd
0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 perem
0 puan

33
5. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif

Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2014 terdapat 41 kasus tahun 2014 sebanyak

40 kasus Angka kesembuhan ini mencapai 97.5 %.

DIAGRAM 10 ANGKA KESEMBUHAN & PENGOBATAN LENGKAP BTA +


TB PARU 5BTA+
5 5 5 Diobati
5 laki laki

4.5 BTA +
4 4 Diobati
4 Perempu
an

3.5 Angka
33333 3 3 3 3 3 Kesembu
3 han laki
laki

2.5 angka
2 2 2 22 2 2 2 2 kesembu
2 han
perempu
an
1.5 Pengobat
1 1 1 1 1 1 111 11 1 an
1 Lengkap
Laki laki
0.5 Pengobat
00 000 000 0 0 0 00 0 000 an
0 Lengkap
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang Perempu
Pingin Sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan an

34
6. Angka Kesakitan Diare

Kasus Penyakit Diare sebesar 552 kasus .Angka kesakitan diare per 1000 penduduk yaitu 214.

DIAGRAM 11 KASUS DIARE YANG DITANGANI


3000

2574
Jumlah
2500 2329
2277 Penduduk
2211
2140 Laki laki
2037 Jumlah
2000 1868 Penduduk
1750 Perempuan
1588 1589 Perkiraan
1548 1554 Kasus Laki
1500 1318 laki
1298 Perkiraan
Kasus
977 Perempuan
1000 916
Diare
736
723 ditangani
Laki laki
500 Diare
Ditangani
Perempuan
37403336 15162916 46444937 55493337 50474347 33343239 33341723 28281424 20211627
0

7. Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Hasil survailans terhadap kasus AFP , tidak ditemukan adanya kasus.

8. Kasus HIV

Tidak ditemukan adanya kasus HIV

9. Status Gizi.

Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program Usaha

Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemberian Kapsul

35
vit. A, Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM).

10.Bayi dengan BBLR

Tidak terdapat kasus bayi BBLR dari 537 bayi yang dilahirkan.

DIAGRAM 12 BAYI BARU LAHIR


50
47 47

45 43 43
42 42 Lahir
39 40 40 Hidup
40 3838 Laki Laki
37
35 35
35
32 32 Lahir
30 30 30 30 Hidup
30 28 Perempu
27
26 26 an
25 25
25 23 23 BBL
20 20 Ditimban
20 g Laki
laki
15 15 15 15
15 BBL
12 12 Ditimban
g
10 Perempu
an
BBLR laki
5 &
0 0 0 0 0 0 0 0 0 Perempu
0 an
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin Sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

36
11. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)

Pada tahun 2014 terdapat 11 kasus BGM Baduta ( 0-23bulan ) dari 1.175 Baduta (1,8%),

dan terdapat 859 balita BGM dari 3.064 balita. Terdapat 6 orang.

Jumlah
DIAGRAM 13 JUMLAH BALITA DITIMBANG DAN Balita
300 BGM dilapor
Laki laki
267

250 237 242


230 Jumlah
223
212 Balita
192 dilapor
200 184 187
182 185 Perempu
175181 179
164165 an
162165

150 135137 Jumlah


125
117121 119 Balita
110114 ditimban
9698 95102 g laki laki
100
7577
6669
5452
Jumlah
50
Balita
ditimban
00 30 00 00 03 00 00 00 00 g
0 Perempu
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang an
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

37
12. Cakupan Ditribusi Vitamin A

Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian kapsul vitamin A dosis

tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih terus dilaksanakan, melalui

posyandu dan puskesmas.Cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2014 100 %.

DIAGRAM 14 PEMBERIAN VIT A PADA BAYI


6 - 59 BLN
242 Balita 6 -59
250 Bulan Laki
225 219 laki
202 208 mendapat
200 188 192 Vit A
176 182 182
174 Balita 6 -59
167 156 Bulan
155
140 146149 147149 Perempua
150 n
139 119 127 122124 mendapat
118 122
105
103 Vit A
Jumlah
100 8692 balita 6 -
78
74 59 Bulan
6870 Laki laki
5760
50 Jumlah
balita 6 -
59 Bulan
Perempua
0
n
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

38
13. Presentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (Fe)

Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian pada kelompok rawan gizi

yaitu ibu hamil.Pada tahun 2014 Fe3 .95,6 %, Fe1 100 %.

DIAGRAM 15 JUMLAH BUMIL YG MENDAPAT


TABLET FE1 & FE3
120 104
10499 979792
100 898985
777773 Jumlah
80 676764 676764 Bumil
565653 FE 1
60
404038
40 313129
FE 3
20

14. Kesehatan Lingkungan

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator presentasi

rumah sehat dan tempat-tempat umum.

39
15. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah

yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan

air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah

yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2014 terdapat rumah sehat 79,2%.

DIAGRAM 16 PERSENTASE RUMAH SEHAT

1,200
Jumlah rumah
1,039 1,021
1,000
892 913885 Jumlah Rumah
Sehat

800 763
739 722 734
716
667 Jumlah Rumah
643
612 627 594
yg belum
600 551 560 539 552 memenuhi
Syarat
Rumah Dibina
410 420404
400
286 299
248 258 270 278
Rumah dibina
169 184 memenuhi
200 151 147 134
128 syarat
92
33 38 4021 4023 3012 209 3013 2510
15 1510 178 Rumah
- memenuhi
syarat sehat

40
17.Tempat-tempat Umum sehat

Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak orang, dan

dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit.TTU yang sehat adalah tempat umum

yang memnuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana oembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dan pencahayaan

yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat beberapa TTU yang masih belum

sehat yaitu dari 30 TTU ada hanya 25 yang memenuhi syarat 83,3 % sehat.

DIAGRAM 17 PERSENTASE TTU MEMENUHI SD


4
SYARAT
4
SLTP
3

3
SLTA
2

2
PUSKESMAS
1

1
RUMAH SAKIT
UMUM
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

18.Perilaku Masyarakat

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat

kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase rumah tangga berperilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS), presentase penduduk yang terlindungi Jaminan Kesehatan.

41
19.Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang

paling dikenal yaitu Posyandu.Posyandu menyelenggarakan beberapa kegiatan.

DIAGRAM 18 JUMLAH POSYANDU MENURUT


STRATA
2 2 2 2 2
2

1 Pratama
1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 Madya

1 Purnama
Mandiri
1
Aktif
0

0
00 0 0 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

42
20.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah tangga

yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 5982 diperiksa. Berdasarkan hasil

pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa rumah yang sehat adalah

sebesar 80,52% . Kemudian yang menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan merokok.

DIAGRAM 19 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER


1106 PHBS
1200
1039
1039 1023
1000 929
864 885885 883

800
763
703 704
650 643 667
634 623
594
600 Jumlah
481 Rumah
452 Tangga
389 412404
362 Jumlah
400
294286 dipantau
212
jumlah
200
berPHBS

0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

43
21.Penduduk yang Terlindungi Jaminan Kesehatan

Masyarakat terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), Jaminan

Kesehatan Sosial (JAMSOSKES) dan ASKES PNS/BPJS.

DIAGRAM 20 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN ASKES PNS

3861
3549
4000
JPK
3500 JAMSOSTE
3000 K

2500
TNI/POLRI/
2000 PNS/KEMH
1500 AN/PNS
POLRI
1000
ASURANSI
500 35 17 44 25 13 41 PERUSAHA
0 AN
Laki laki Perempuan

44
22.Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Jumlah penduduk tahun 2014 yang memanfaatkan UPTD Puskesmas Simpang periuk Sebesar

orang.

DIAGRAM 21 CAKUPAN KUNJUNGAN RAWAT


JALAN, INAP DAN GANGGUAN JIWA
Rawat Jalan
laki laki
6000
5051 5128
Rawat jalan
5000 Perempuan

4000 Rawat Inap


Laki laki

3000
Rawat Inap
Perempuan
2000

1000
34 40 0 0
0
Jumlah

23. Pelayanan Kesehatan

a. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat kunjungan

pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan K1

menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan tahun 2014 628 kunjungan

(100 %) , K4 597 kunjungan ( 95,1%)dari 628 bumil yang ada Tahun 2014..

45
b. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)

Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan pelayanan

kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan

terhadap bayi umur kurang dari 1 bulan.

Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonates pertama (KN 1)

dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN 2 dengan sasaran bayi umur 8-28 hari. Ini

ditujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan

KN1 tahun 2014 536 bayi dari 571 bayi (93.9 %) dan KN2 sebanyak 526 bayi ( 92,1%).

DIAGRAM 22 CAKUPAN KUNJUNGAN


NEONATAL
50
50 4746
44 45 Jumlah Bayi Laki
45
41 4241 434342
4038 4039 laki
40 38
36 3737
343533 Jumlah Bayi
35 3232 Perempuan
31303030
30 31
3030
30
2626 262625
26
2525 KN 1 Laki Laki
25 2323
192019
18
20
KN 2 Perempuan
14141514 1514
15 1211
10 KN 3 Laki laki

0 KN 3 Perempuan

46
c. Imunisasi

Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok beresiko

tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka kesakitan

bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya menurunkan angka kematian

bayi dan ibu.Cakupan pelayanan imunisasi dapat diukur dengan presentase desa yang telah

UCI dengan indikator seluruh bayi yang ada 100 % mendapatkan imunisasi lengkap.Semua

Desa telah UCI.

DIAGRAM 23 DESA/ KELURAHAN UCI


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
0.9
0.8
0.7 Juml
0.6 ah
Desa
0.5
0.4
Juml
0.3 ah
0.2 Kelur
ahan
0.1
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

47
d. Cakupan Imunisasi Bumil (TT1 dan TT2)

Cakupan pemberian imunisasi TT1 pada bumil tahun 2014 100 % dan TT2 sebesar 95,1

DIAGRAM 24 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI


TT PADA BUMIL
120 104
104 99
89 97 97
100 89 85 92
77
77 73 67
80 67
67 64 67 64 56
56 53
60
40 Jumlah Bumil
31 40 38
40 31 29 TT1
TT2
20

48
e. Bayi dengan ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah ASI yang diberikan kepada bayi secara terus menerus selama 6

bulan. U tuk Wilayah UPTD Puskesmas Simpang periuk didapatkan data ada 20,7% yang

diberi ASI Eksklusif.

DIAGRAM 25 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI


EKSKLUSIF
25 23 Bayi
dgn ASI
Eksklusi
20 f
17
16
15 14 Bayi
13
12 12 dgn
11 Makana
10 10
10 9 9 n
8 8 8 Tamba
7 7
han
5 5 55 5 Jumlah
5 4 4
3 3 3 bayi

0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

24. Upaya Kesehatan Yang Telah Dilaksanakan

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

KIA adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pelayanan dan pemeriksaan kesehatan

bagi: Ibu hamil , ibu nifas , ibu menyusui, anak bayi dan balita melalui pendekatan MTBS.

Tujuan nya menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu hamil, ibu melahirkan,

ibu nifas, ibu menyusui, serta bayi dan balita.

49
Sasaran kegiatan KIA : bayi, anak balita, anak prasekolah, ibu hamil , ibu melahirkan, ibu

nifas/ menyusui, serta pasangan usia subur dan ibu berisiko tinggi.

Kegiatan yang dilakukamn di KIA antara lain :

 Pemeriksaan ibu hamil

 Pencatatan dan pelaporan

 Pemeriksaan bayi dan balita

 Penyuluhan kesehatan

 Pengobatan sederhana

 Melakukan imunisasi

 Melakukan kunjungan rumah

 Deteksi tumbuh kembang bayi dan balita

 Deteksi bumil resiko tinggi

 Pelayanan KB

 Posyandu

b. Program KB

Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi pada

waktu yang di inginkan ,jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya

dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai jumlah yang dikehendaki , untuk

membina kesejahteraan seluruh keluarga dengan sebaik- baiknya menuju norma keluarga

kecil bahagia dan sejahtera.

Tujuan Penggunaan Kontrasepsi:

o Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif

o Menurunkan angka kelahiran bayi

50
o Menurunkan angka kematian ibu hamil

o Meningkatkan kesehatan masyarakat / keluarga dengan cara penjarangan kehamilan

Sasaran

o Pasangan usia subur (PUS)

o Ibu yang mempunyai resiko tinggi

Kegiatan KB antara lain

o Penyuluhan mengenai KB

o Pelayanan kontrasepsi

o Konsultasi keluarga berencana

o Pencatatan dan pelaporan

DIAGRAM 26 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB


AKTIF
900 827
778
800 706
700 619
600 511 517
500 404 375 404 401 401 403 402 429400 400 PUS
400 KB Baru
295
300 215 Kb Aktif
136 153 167
200 106 134 124 123 125 107
100
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin Sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

25. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

51
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :

 Usaha keluarga untuk memperbaiki gizi keluarga.

 UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan bimbingan petugas Gizi.

 UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang bahagia sejahtera.

Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :

o Penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat lewat ibu- ibu yang datang ke Puskesmas

maupun yang datang ke posyandu.

o Penimbangan berat badan bayi dan balita.

o Peningkatan gizi dengan :

o Pemberian Zat besi ibu hamil dan menyusui.

o Pemberian makanan tambahan (MP-ASI).

o Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita setiap bulan februari dan Agustus.

o Memonitor keadaan bayi dan balita serta ibu hamil lewat Puskesmas dan Posyandu.

o Pencatatan dan pelaporan.

Upaya perbaikan gizi masyarakat adalah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

keadaan gizi masyarakat. Adapun usaha yang telah dilakukan antara lain

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita

SKDN merupakan alat monitoring kegiatan penimbangan Balita yang bertujuan untuk

memantau keadaan gizi.

b. Pemantau Status Gizi ( PSG) Balita

Pemantauan status gizi pada bayi/balita diperlukan untuk mengetahui prevalensi kasus

gizi buruk atau KEP pada suatu wilayah.. Dari hasil PSG ini dapat diperoleh informasi

52
mengenai status gizi , sehingga dapat dijadikan salah satu indikator masalah kesehatan yang

terjadi masyarakat.

c. Distribusi Vitamin A Pada Bayi dan Balita

Kegiatan distribusi vitamin A Bayi/Balita dilakukan pada bulan Februari dan Agustus

setiap tahunnya.

d. Monitoring Garam Beryodium

Tujuan umum dari kegiatan monitoring garam beryodium adalah terlaksananya

pemantauan untuk memperolaeh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam

beryodium yang memenuhi syarat layak komsumsi di masyarakat.

26. Program Imunisasi

Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular.

a. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular merupakan suatu usaha untuk

menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit menular atau infeksi.

Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dan kematian

Penduduk (mortalitas) sehingga IMR menurun.Kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular ini meliputi:

1) Program SURVEILANS

Program ini merupakan suatu kegiatan pemantauan penyakit didaerah tertentu dalam

kurun waktu tertentu.

2) Program TB Paru

53
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit TB

Paru.Penyakit TBC merupakan penyakit endemi di beberapa negara berkembang, salah

satunya Indonesia.

3). Program ISPA

Usaha yang dilakukan dalam rangka pemantauan, pencegahan dan pemberantasan

penyakit ISPA.

4). Program DIARE

Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit Diare.

5). Program Malaria

Usaha yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria

6).Program Filaria

Usaha yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit Filariasis.

27.Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)

Promosi Kesehatan Puskesmas adalah Upaya Puskesmas melaksanakan pemberdayaan

kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,

keluarga serta lingkungannya secara mandiri agar berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :

a. Penyuluhan kesehatan individu, kelompok khusus dan masyarakat yang mencangkup :

1) Penyuluhan PHBS

2) Penyuluhan Kesling

3) Penyuluhan Penyakit Menular dan Imunisasi

4) Penyuluhan Gizi

5) Penyuluhan DBD

54
6) Penyuluhan Malaria

b. Memasang poster-poster di Puskesmas Induk, Pustu, Polindes dan Posyandu

c. Melakukan Aksi Cekal Demam Berdarah pada saat wabah dengan menyebarkan leafet

tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

d. Membuat jadwal penyuluhan selama setahun, pencatatan dan pelaporan setiap bulan

kepada Dinas Kesehatan KotaLubuklinggau.

28.Upaya Kesehatan Lingkungan

Tujuan nya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan

melalui kegiatan pencegahan penyakit dan pengawasan lingkungan.Kegiatan yang dilakukan

yaitu:

 Pemeriksaan Tempat – tempat Umum (TTU )

 Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM )

 Pemeriksaan kantin Sekolah

 Pemeriksaan TP3 Pestisida

 Penyediaan sarana air bersih dan jamban sehat

 Penyehatan lingkungan pemukiman

 Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan

 Pencatatan dan pelaporan.

29. Upaya Kesehatan Sekolah ( UKS )

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan Puskesmas Simpang periukseperti :

a) Pendataan

b) Penyuluhan

Penyuluhan yang diberikan disekolah antara lain :

55
 penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pra remaja dan Remaja

 penyuluhan Kesehatan Lingkungan

 Penyuluhan Gizi

 Penyuluhan HIV-AIDS dan NAPZA

 Penjaringan anak sekolah.

c) Imunisasi

d) Pembinaan UKS dan dokter kecil

DIAGRAM 27 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN


SISWA SD & SETINGKAT
140
130 Jumlah
123 Murid kelas
120 1 laki laki

103
99
100
Jumlah
Murid kelas
80 74 1
69 Perempuan
66
62
60
Jumlah
39 37 Murid kelas
37 32
40 33 32 32 1 laki laki
27 27 25 25 24 mendapat
21 20 yankes
17 16 18 18 16 16
20
Jumlah
0000 0000 Murid kelas
0 1
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang Perempuan
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan mendapat
yankes

56
30. Upaya Kesehatan Olah Raga

Program kesehatan olahraga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan khususnya

kesehatan jasmani,melalui latihan- latihan fisik yang berpengaruh langsung dan penting terhadap

produktivitas kerja.

Program kesehatan olahraga baru sebatas kegiatan disekolah sedangkan kegiatan olah raga

di masyarakat belum terlaksana sebagaimana mestinya.

31. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas simpang periukadalah upaya kesehatan gigi

dasar yang ditujukan kepada individu , keluarga dan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas

dengan prioritas kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.

a. Tujuan

• Tujuan Umum:

Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal

• Tujuan Khusus:

1).Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan

memelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut.

2). Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita oleh

masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan didalam dan diluar gedung, didalam gedung

dilaksanakan di poli gigi yaitu :

 Pengobatan

 Pencatatan dan Pelaporan

 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

57
 Rujukan ke Rumah Sakit

DIAGRAM 28 YANKES GIGI DAN MULUT


6
6
5
5
4 4
4 Tumpata
n gigi
3 3 3 3
tetap
3
2
Pencabut
2
an gigi
tetap
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Taba Moneng Marga Marga Tanah Simpang Siring Eka Karang
Pingin sepati Rahayu Mulya Periuk Periuk Agung Marga Ketuan

Kegiatan yang dilaksanakan diluar gedung yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah /UKGS.

Adapun kegiatan yang dilakukan UKGS sebagai berikut :

 Penyuluhan Kesehatan Gigidan Mulut

 Pemeriksaan Gigi

58
DIAGRAM 29 YANKES GIGI DAN MULUT
700 PADA ANAK SD DAN SETINGKAT Julah SD/MI
600
500
400 Jumlah
SD/MI
300 mendapat
200 yan gigi

100
Jumlah
0 Murid
SD/MI laki
laki

32. Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa adalah upaya kesehatan secara khusus yang dilaksanakan petugas

Puskesmas Simpang periukdengan dukungan peran serta masyarakat dengan menggunakan

teknologi tepat guna.

Tujuannya adalah: : Tercapainya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi seluruh

masyarakat

33. Upaya Kesehatan Mata

Upaya Kesehatan mata adalah upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan ditingkat

Puskesmas secara terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.

 Tujuan umumnya adalah : meningkatkan derajat kesehatan mata.

 Tujuan khusus :

a) Menurunkan prevalensi kesakitan mata dan kebutaan sehingga tidak menjadi masalah

kesehatan masyarakat.

59
b) Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan dibidang

kesehatan mata dan pencegahan kebutaan.

Upaya pencegahan kebutaan di lakukan dengan pemberian Vitamian A dosis tinggi kepada

bayi dan balita pada usia 6 bulan sampai 59 bulan setiap bulan Februari dan Agustus.

34. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan Program Puskesmas Simpang periuk, dalam

melaksanakan program kesehatan usia lanjut Puskesmas Simpang periuk sudah mempunyai 12

buah Posyandu Lansia di 9Kelurahan Lubuk Linggau Selatan II.

35. Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji

Adalah bentuk pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji.Kegiatan ini

merupakan syarat wajib pemeriksaan kesehatan tingkat I di Puskesmas.

36. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional

Program pembinaan pengobatan tradisional merupakan salah satu program Puskesmas untuk

mendayagunakan peran serta masyarakat khususnya dalam pengobatan masyarakat secara

tradisional.

37. Upaya Pelayanan Penunjang Kegiatan

a. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

Pelayanan laboratorium sederhana adalah pelayanan dasar esensial dibidang laboratorium

kesehatan yang diperlukan ditingkat Puskesmas.Pemeriksaan laboratorium diselenggarakan

secara efisien dan efektif untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan , pencegahan

penyakit,diagnosa dini maupun terapi.

b. Pencatatan dan Pelaporan

60
Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengetahui suatu program yang telah

dilaksanakan sehingga mempermudah dalam penyusunan program selanjutnya dan pertanggung

jawaban kepada atasan.

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing
puskesmas. Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 3 tahun 2009, tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
struktur organisasi Puskesmas Simpang Periuk adalah sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat(UKM), terdiri dari :
1. Petugas Pelayanan Wajib, meliputi :
a. Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Petugas Kesehatan Lingkungan
c. Petugas Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
d. Petugas Pelayanan KIA/KB
e. Petugas Pelanayan Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
a. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah
c. Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga
d. Petugas Pelayanan Kesehatan Tradisional
e. Petugas Pelayanan Kesehatan Kerja
f. Petugas Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
d. Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari :
1. Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, Meliputi :
a. Petugas Pelayanan KIA/KB
b. Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Petugas Pelayanan Pengobatan
d. Petugas Pelayanan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
2. Petuga Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :

61
a. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b. Petugas Pelayanan Kesehatan Mata
c. Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Petugas Pelayanan Kesehatan Jiwa
e. Petugas Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

62
Grafik 30.

Struktur Organisasi Puskesmas Simpang Periuk tahun 2015

KEPALA
PUSKESMAS

Ka.TATA UNIT
USAHA FUNGSIONAL

UGD POLI
BENDAHARA URUSAN
PENGELUARAN KEPEGAWAIAN
UMUM

POLI POLI
PEMBANTU ANAK GIGI
BENDAHARAP
ENGELUARAN

KLINIK KLINIK
LANSIA REMAJA
BENDAHARA SURAT
PENERIMAAN MENYURAT /
ARSIP

KLINIK KIA
/KB
BENDAHARA URURSAN
INVENTARIS PERPUSTAKAAN
BARANG

POSKESLUR POSKESLUR PUSTU MARGA PUSTU SIRING POSKESLUR


KARANG MARGA RAHAYU AGUNG EKA MARGA 63
KETUAN RAHAYU
Tabel 10.Ketenagaan Puskesmas Simpang Periuk Tahun 2015

No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Puskeslur Jumlah Ket.

1 Dokter Umum 2 - - 2
2 Dokter Spesialis - - -
3 Dokter Gigi 1 - - 1
4 Sarjana Keperawatan 3 - - 3
5 Sarjana Kesmas 6 - - 6
6 Apoteker 2 - - 2
7 D-III Farmasi 2 - - 2
8 SPAG 1 - - 1
9 D-III Fisio Teraphy 1 - - 1
10 D-III Gizi 1 - - 1
11 D-III Perawat Gigi 1 - - 1
12 SPRG 1 - - 1
13 SPK 5 - - 5
14 D-III Perawat 11 3 3 17
15 D-III Kebidanan 11 1 7 19
16 SMAK 1 - - 1
17 D1 Kebidanan 3 - 3 6
18 S I Umum 1 2 3
Pekarya
19 6 1 - 7
Kesehatan/SMA
20 Juru Mudi 1 - 1 2
21 S I Analis Kimia 1 - - 1
22 SMF 2 - - 2
Tenaga Sukarela / 4
23 23 - 26
TKS
Jumlah total 105

64
Berikut nama nama Struktur Organisasi Puskesmas Simpang Periuk :

I. Kepala Puskesmas Simpang Periuk : Romin


II. Unit Tata Usaha :
1. Kepegawaian : Romin
2. Inventaris Barang : Tika Wolan Sari
3. Keuangan
a. Bendahara Pengeluaran : Zakiyah Nurmalijaya
b. Bendahara Penerimaan : Nuraini
III. Unit Fungsional
1. Poli Umum : dr. Juharsah
2. Poliklinik MTBS : dr.M Reza Arlas
3. Poliklinik KIA/KB : Rati Furnama Sari
4. Poliklinik Gigi : drg Dewi Arimbi
5. Poliklinik Lansia : Defi Triyana
6. Poliklinik Remaja : Alvi
IV. Unit P2PL
1. Program Diare : Restiana
2. Program ISPA : Yusmarhenni
3. Program TB dan Kusta : Yusmarhenni
4. Program HIV/AIDS : Alvi
5. Program DBD & Malaria, Chikungunya : Intan Julita
6. Program Imunisasi : Suprapti
7. Program Surveilens : Apriana Lukita
8. Program PTM : Ummi Sya'diah

Pada tahun 2015 Puskesmas Simpang Periuk mempunyai pegawai sebanyak 104 orang.
Jumlah pegawai berdasarkan / golongan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 11. Distribusi SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2015

No Gol Jumlah
1 I 0
2 II 25
3 III 54
4 IV 0

65
Tabel 12. Distribusi SDM Berdasarkan Jabatan Tahun 2015

No Jenis Jabatan Jumlah


1 Jabatan struktural 1
2 Jabatan Fungsional
3 Tenaga Tekhnis lainnya
4 Staf administrasi/ Tata Usaha

Tabel 13. DistribusiSDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2015

No Jenjang Pendidikan Jumlah


1 S-3 0
2 S-2 0
3 S-1 / DIV 16
4 DIII 32
5 DI 4
6 SLTA 7
7 SLTP 2
8 SD 0

66
Tabel 15. Daftar Pagawai Puskesmas Simpang Periuk

No Nama Gol Jabatan


1 Romin III/c Plh.Ka UPTD PKM Sp Periuk
Nip. 19620807 198503 1 011
2 dr. Juharsah III/c Dokter PKM Simpang Periuk
Nip. 19751225 200604 1 023
3 Hj. Sumi P III/d KoordPusling
Nip. 19601117 198403 2 003
4 Nuraini. III/d Pet. KB
Nip. 19660305 198703 2 003
5 Hj.Ilmiati, SE III/d Pet. KIR Haji, PHBS
Nip. 19641201 198802 2 003
6 R.NoorEdySusanto III/d Pet. KIR Haji
Nip. 19611210 198803 1 002
7 Hj. Gusmaini III/d Pet. Poli anak, pelayanan
Nip. 19680909 199001 2 001 STIDTK&MTBS
8 SinarHarahap III/d Pimp. Pustu Siring Agung
Nip. 19650903 198603 2 009
9 Maryani III/d Koord. Poli Gigi
Nip. 19590726 198303 2 003
10 IpanTuri III/d Pimp PustuMargaRahayu
Nip. 19641012 198703 1 006
11 Masyito. SKM III/d Koord. Gizi
Nip. 19690209 199203 2 004
12 YustinaYuswanti, S.Far, Apt. III/c KoordApotek, Pet
Nip. 19760614 201001 2 004 GudangFarmasi, Koord BATRA
13 Anita III/c Bid.Wil&KoordPoskeslur Siring
Nip. 19711005 199203 2 005 Agung
14 Hartiena, S.Kep, Ners III/c Pet.Poli Umum,Pet.Survailans
Nip. 19840727 200803 2 003
15 Morida, AM.Keb III/c Bidan Pustu Mg. Rahayu
Nip. 19731028 199301 2 004
16 Emi III/c Bidan Poskeslur Marga Mulya
Nip. 19701207 199303 2 002
17 Dahlia III/c Pet. UKS / Apotek
Nip. 19670710 198911 2 002
18 Suyatmi III/b Staf TU
Nip. 19641010 198503 2 009
19 IbnuHuban III/b Pet. TU
Nip. 19590419 198501 1 002
20 Nurhayati III/b KoordPendaftaranUmum
Nip. 19620313 198703 2 006
21 Hj. Rahmi III/b KoordPoliUmum
Nip. 19640411 198501 2 001
22 Kahiri III/b StafPustu Siring Agung
Nip. 19631212 198603 1 012
23 Marliana III/b Koord. PendaftaranBPJS
Nip. 19630719 198703 2 003

67
24 Yusmarheni, AMK III/b Koord. P2 TB, ISPA&Kusta
Nip. 19780505 200501 2 015
25 UmmiSya’Diyah, AMK III/b KoordPromkes,Koord PTM
Nip. 19801004 200501 2 009

26 LilisKusuma, AMK III/b Pet. Pustu Siring Agung


Nip. 19820506 200501 2 007
27 Sri Murdiyani, SKM III/b Pet. TU, Tim Perencanaan
Nip. 19760312 200903 2 004
28 Mardiany Aswan,SKM III/b Koord.Rujukan, Pet.Jiwa
Nip. 19780327 200312 2 007
29 RizkaNursandy, SKM III/b Pet. PendataranUmum
Nip. 19861122 201001 2 018
30 RenyYunita, SKM III/b Pet.PTM
Nip. 19860715 201101 2 008
31 Denti Puspita Sari, SST III/b Bidan Wil.Sp Periuk
Nip. 19870301 200903 2 001
32 TetiAnggraini, SST III/b Bidan Poskeslur Marga Rahayu
Nip. 19870415 200903 2 001
33 ElisdawaniSiregar, AMF III/b Pet. Apotek
Nip. 19790802 200604 2 018
34 TitinAstuti, AMK III/b Staf Poskeslur Marga Rahayu
Nip. 19810710 200604 2 023
35 EdySarwono, AMK III/b Koord Pelayanan Poskeslur Tj
Nip. 19800422 200604 1 007 Harapan
36 YonaliaDianti, AMK III/b Pet. TU, Bendahara BOK
Nip. 19840408 200604 2 010
37 ListariNingsih, AMK III/b Pet.Rujukan, Pet.Perkesmas
Nip. 19840429 200604 2 007
38 Apriandi, AMK III/a Staf Pustu Siring Agung
Nip. 19810402 200501 1 004
39 DempiAgustina, AMK III/a PetugasPendaf. Umum, Koord
Nip. 19830816 200604 2 012 SP2TP
40 SeptuandaMurti, SKM III/a Koord Apotek UGD&R. Inap,
Nip. 19880901 200803 2 001 Pet. UKS
41 SitiNurbaya, AMK III/a Koor.Bendahara Jamsoskes, Pet.
Nip. 19810605 200501 2 009 Poli Umum
42 Uci Suminta, S.Kep III/a Pet. Poli Lansia
Nip. 19850501 200904 2 001
43 YeniMulyani, S.Kep III/a Pet. UGD Rawat Inap
Nip. 19790714 200604 2 007
44 Apriana Lukita, AMK III/a Koord Surveilan, Pet. Poli Umum
Nip. 19730406 200803 2 001
45 HenyHerawati, AMK III/a StafLaboratorium
Nip. 19820605 200803 2 001
46 Restiana, AM.Kep III/a Pet. Poli Anak, Pet. DDTK
Nip. 19861014 200803 2 001
47 Martini, AM.Kep III/a Pet. UGD Rawat Inap
Nip. 19840204 200903 2 001
48 Sangkut Kurniati, AM.Keb III/a Bid. Wil&KoordPoskeslur Mg

68
Nip. 19860706 200903 2 002 Mulya
49 Dwi Surtina Saraswati, III/a Pet. Poli KIA, Bid. Wil Poskeslur
AM.Keb Tj Harapan
Nip. 19870910 200903 2 002
50 Intan Julita, AM.Kep III/a P2 DBD&Malaria, Pet. Poli
Nip. 19860713 200903 2 001 Lansia
51 Deska Ariani,AMK II/d Pet. UGD & Rawat Inap
Nip. 19761231 201001 2 015
52 Januarizal II/d Pet. Gizi
Nip. 19710125 199703 1 055
53 RinaWati II/d Bid. Wil PoskeslurEkamarga
Nip. 19740301 199503 2 003
54 DefiTriyana, AM. Keb II/d Bid. WilPoskeslur T. Periuk,
Nip. 19880320 201001 2 017 Koor.Lansia
55 RatiFurnama Sari, AM.Keb II/d Pet. KIA/ KB
Nip. 19890819 201001 2 001
56 Erlina, AMFT II/d Pet. Pendaftaran BPJS
Nip. 19820424 201001 2 025
57 Reni Uswatun Hasanah, II/d Staf Poskeslur Siring Agung
AM.Kep
Nip. 19851015 201001 2 027
58 AnnisaIndra, AMKG II/d Per. Gigi, UKGS
Nip. 19851022 201001 2 024
59 Ningsih, AM.Kep II/d Pet. UGD Rawat Inap
Nip. 19830228 200801 2 002
60 ZakiahNurmalijaya II/d Koord Bendahara JKN
Nip. 19860630 200501 2 002
61 ViviAndriyani, AM.Keb II/d Pet. Poli Anak, Bendahara BOK,
Nip. 19890509 201101 2 001 Bid. Wil Poskeslur Taba Pingin
62 Indah Pertiwi, AM.Keb II/d BidanPoskeslur Karang Ketuan
Nip. 1990302 201101 2 002
63 Basri II/d Pet. Poskeslur Taba Pingin
Nip. 19591106 198303 1 007
64 Sumarni, AMK II/d StafPustuMargaRahayu
Nip. 19700331 201212 2 001
65 Suprapti II/d KoordJurim
Nip. 19870520 200604 2 003
66 HeniSeptiana II/d Pet. Apotik
Nip. 19810914 200604 2 006
67 Alvi II/d Koord PKPR, Pet.
Nip. 19750313 200604 2 002 HIV/AIDS&IMS
68 ImroatulFadlah II/d Pet. Jurim, Tim Perencanaan
Nip.19811105 200604 2 008
69 Masayu Aminah II/d AnalisLaboratorium
Nip. 19801114 200604 2 007
70 Zulia Lestari II/d Pet.Apotik , Batra
Nip. 19810829 200604 2 001
71 Any Desrina II/c Koor. Poli Anak,Bidan
Nip. 19771228 200701 2 003 Koordinator

69
72 NurAsni II/c Koor Poli KB,Koord DDTK
Nip. 19770927 200701 2 004
73 Amana Sahri II/b Staf. Tata usaha
Nip. 19601212 198903 1 012
74 Dr.Muhammad Reza Arlas III/b Dokter Puskesmas
Nip.
75 drg. Dewi Arimbi III/b CPNS
Nip. 19890613 201503 2 005
76 Ritna Fibrianita,S.Farm,Apt III/b CPNS
Nip. 19890210 201503 2 003
77 Roby Ulisman, S.Si III/a CPNS
Nip. 19850324 201503 1 001
78 Tika Wolan Sari,Am.Keb II/c CPNS
Nip. 19910628 201503 2002
79 Ana Lastipindipa,Am.Keb II/c CPNS
Nip. 19890708 201503 2 001
80 Avelia Trista, AMK. Non PNS Perawat
81 Sustiliana,AM.Kep Non PNS Perawat
82 Irwan Sahri Non PNS Penjaga Malam
83 Arini Wulandari, AM.Kep. Non PNS Perawat
84 Lilis Anggraini Non PNS Bidan

85 Tiara Oktarina, AM.Keb. Non PNS Bidan

86 Riski Febrianti, AM.Kep Non PNS Perawat

87 Suryani, AM.Kep. Non PNS Perawat

88 Wira Tamia Wara, AM.Keb Non PNS Bidan

89 Ira Okta Istrianti, AM.Kep. Non PNS Perawat

90 Sartika, AM.Kep. Non PNS Perawat

91 Rina Imelda, AM.Keb. Non PNS Bidan

92 Jamila, AM.Kep. Non PNS Perawat

93 Marina Tri Kristiani, AM.Keb. Non PNS Bidan

94 Ria Resti, Amd.Gz. Non PNS Gizi

95 Sinta Anita Asri, AM.Kep. Non PNS Perawat

96 Siska Novitasari, AM.Keb. Non PNS Bidan

97 Ihwani Inolita, AM.Keb. Non PNS Bidan

70
98 Selly Octavia Nediani, S.Kep. Non PNS Perawat

99 Cecep Suhenda, AM.Kep. Non PNS Perawat

100 A Bayu Priyo A. AM.Kep. Non PNS Perawat

101 Aqva Eltapiani, AM.Keb. Non PNS Bidan

102 Suryo Wahyudi, AM.Kep. Non PNS Perawat

103 Edi Mariono, AM.Kep. Non PNS Perawat

104 Melly Purnamasari, AM.Keb. Non PNS Bidan

105 Afriza Okvi Julianti, SE. Non PNS Umum

71

Anda mungkin juga menyukai