PENDAHULUAN
2.3 Fungsi
Sebagaimana tercantum pada pasal 26, Unit Pelaksana Teknis Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali, mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang
pelayanan kesehatan;
2. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit;
3. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
5. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
6. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan medis;
7. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
8. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan keperawatan;
9. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan rujukan;
10. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dibidang kesehatan;
11. Pelaksanaan penyelenggaraan penelitian, pengembangan serta pengabdian
masyarakat dibidang kesehatan;
12. Pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan keuangan dan akuntansi;
13. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan kepegawaian, hukum, hubungan
masyarakat, organisasi dan tata laksana serta rumah tangga perlengkapan
dan umum; dan
14. Pelaksanaan penyelenggaraan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
2.4 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
2.4.1 Visi
“Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan Pelayanan
Pendidikan Dan Penelitian Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun 2025 “.
2.4.2 Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar akreditasi
nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan
pelanggan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring yang luas.
3. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan.
4. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang
berkesinambungan untk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten,
berintegrasi, dan memiliki budaya kerja.
5. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan
pegawai.
2.4.3 Falsafah
“Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan”
2.4.4 Motto
Guna mewujudkan VISI dan MISI tersebut, RSUD Bali Mandara menerapkan
MOTTO yaitu “ CAKRA” :
C : Cepat, yaitu keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
A : Aman, yaitu memberikan rasa aman terhadap pasien, keluarga, petugas
kesehatan, dan lingkungan.
K : Komunikatif, yaitu keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.
R : Ramah, yaitu sifat santun harus diberikan dalam setiap pelayanan.
A : Akuntabel, yaitu pertanggungjawaban secara terukur dalam pelaksanaan
tugas - tugas baik secara terukur, baik secara kuantitas serta kualitas, dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sumber daya manusia yang dimiliki UPTD. RSUD Bali Mandara Provinsi Bali
dapat dilihat dari tabel berikut :
Sub
NON
total
CPN NON PNS TOTA
No JENIS KETENAGAAN PNS tenag
S PNS SK L
a Non
BKD
PNS
1 DOKTER SPESIALIS 17 21 22 - 22 60
PEJABAT ESSELON II 1 -
PEJABAT ESSELON III 10 -
PEJABAT ESSELON IV 17 -
Sub Total Pejabat 28 -
TOTAL 90 175 669 3 672 937
Sumber : Data Ketenagaan UPTD. RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
sampai dengan Juli 2019
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah pegawai UPTD. RSUD Bali
Mandara Provinsi Bali berjumlah 937 orang dengan penggolongan berdasarkan
pangkat/ golongan dan jenis pendidikan. Adapun Jabatan Struktural berjumlah 28
orang yang terdiri dari pejabat eselon II, III, dan IV. Sedangkan untuk jabatan
fungsional tertentu dan fungsional umum berjulam 909 orangyang terdiri dari 62
orang pegawai negeri sipil (PNS), 175 calon pegawai negeri sipil (CPNS), DAN 672
PEGAWAI KONTRAK/Non PNS . Dari data tersebiut didapatkan perbandingan
antara pegawai negeri sipil dengan tenaga kontrak/non pns adalah 9,61% : 71,72%.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Berdasarkan masalah utama yang ada di UPTD RSUD Bali Mandara Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, terdapat 9 jenis kegiatan yang menjadi rencana
aktualisasi di tempat kerja. Kegiatan aktualisasi yang penulis kerjakan sesuai
dengan rancangan aktualisasi yang telah disetujui pada seminar rancangan
sebelumnya. Setiap kegiatan penulis aktualisasikan sesuai nilai dasar profesi
ASN dengan teknik yang telah penulis jelaskan pada seminar rancangan
sbelumnya. Adapun rencana aktualisasi nilai dasar yang penulis akan
aktualisaskan saat off campus dapat dirangkum sebagi berikut:
Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Berkoordinasi dengan mentor, Kepala Bagian Bina Program dan Kepala
Sub Bagian SIM RS dan Pelpaoran mengenai pelaksanaan aktualisasi analisis
data di SIM RS dan pelaporan adalah bentuk rasa tanggung jawab untuk
menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan agar berjalan dengan lancar
adalah faktor utama tercapainya kinerja sehingga adanya pertanggungjawaban
atas ide yang telah disampaikan.merupakan pengembangan nilai dasar
akuntabilitas.
Nasionalisme
Berkoordinasi juga termasuk didalam nilai–nilai dasar ASN yaitu nilai
nasionalisme yang sesuai dengan sila ke4 yaitu permusyawaratan perwakilan.
Di mana dalam tahapan ini penulis menyampaikan maksud dan tujuan penulis
kepada mentor, Kepala Bagian Bina Program, pemangku kebijakan
diantaranya Wakil Direktur ASD, Pelayanan dan Penunjang beserta Kepala
Bidang, Kepala Bagian dan Kasubag dan unit-unit yang terkait serta menerima
timbal balik berupa masukan dan saran dari mereka. Hal ini sesuai dengan
pencerminan nasionalisme pada Pancasila sila keempat dimana perlu adanya
musyawarah dengan berkumpul atau mendiskusikan sesuatu dalam mengambil
keputusan.
Anti Korupsi
Setelah berkoordinasi dilanjutkan ke tahap kegiatan berikutnya yaitu
menyusun undangan, materi, daftar hadir dan notulensi sebagai bentuk
pertanggung jawaban. Nilai ASN yang terkandung dalam kegiatan penyusunan
ini yaitu nilai anti korupsi dimana adanya bukti fisik bahwa kegiatan benar
terlaksana sesuai dengan waktu pelaksanaan.
Etika publik
Nilai etika publik diwujudkan dengan cara berkomunikasi yang baik dan
benar serta sikap sopan santun antara penulis dengan peserta sosialisasi disaat
sosialisasi berlangsung maupun disaat berdiskusi.
Komitmen mutu
Setelah melakukan sosialisasi dilanjutkan dengan koordinasi dengan
unit-unit yang terkait dan mengidentifikasi data yang diperlukan sebagai bahan
analisis. Dalam koordinasi dbersama unit-unit terkait ini sesuai dengan nilai
dasar ASN yaitu komitmen mutu yaitu agar dapat bekerja sesuai dengan
kesepakatan bersama sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Analisis Dampak
Daftar Lampiran
Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Menyusun instrumen adau format pengumpulan data memiliki nilai
Akuntabilitas didalamnya. Penyusunan instrumen dengan teliti dan cermat
maka akan memudahkan dalam proses pengumpulan data dan
pengelompokkan data sesuai dengan jenis data, sehingga tidak ada duplikasi
data, dan kesulitan dalam mengumpulkan data karena data berasal dari
berbagai sumber yang berbeda. Hal tersebut merupakan bentuk pertanggung
jawaban terhadap tugas yang diberikan.
Nasionalisme
Upaya penyusunan instrument atau format untuk pengumpulan data
bertujuan memudahkan saat memasukkan dan menganalisis data sehingga
mudah diolah dan memudahkan rumah sakit menentukan perencanaan dan
kebutuhan kedepannya dan tujuan penyusunan format yaitu agar ada
perencanaan yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik
yang menjadi hak pasien. Selain itu penyusunan format pengumpulan data
disesuaikan dengan Bahasa Indonesia yang benar yang mengacu pada Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) sebagai bentuk nasionalisme dan guna
memudahkan saat menganalisis data.
Etika Publik
Melakukan penyusunan instrumen atau format pengumpulan data
dengan cermat dan disiplin dapat memudahkan saat pengumpulan data dan
meningkatkan kualitas informasi yang akan disampaikan. Selain itu
memudahkan kegiatan analisis, hal tersebut menunjukan etika publik yang
harus diterapkan karena kedepannya sebuah rumah sakit membutuhkan
perencanaan yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
publik.
Komitmen mutu
Dengan penyusunan instrumen atau format pengumpulan data, maka
memudahkan penyusun dalam menganalisis kebutuhan pasien dan rumah sakit
agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan berkelanjutan kepada
publik. Hal tersebut mencerminkan nilai komitmen mutu karena selalu
berupaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada
masyarakat.
Anti korupsi
Adanya kecermatan dalam pembuatan instrumen dapat meningkatkan
kualitas pelayanan rumah sakit dan bermanfaat guna perencanaan kebutuhan
rumah sakit kedepannya. Dari kecermatan terbut akan menghidarkan dari data
yang kurang ataupun lebih, hal tersebut mencerminkan nilai anti korupsi
dalam melaksanakan tugas.
Analisis Dampak
Daftar Lampiran
Uraian Kegiatan
Akuntabilitas
Pengumpulan data dengan teliti dan disiplin berguna untuk
memudahkan dalam kegiatan analisis masalah, mencegah terjadinya data
berganda atau duplikasi data sehingga data yang dihasilkan berkualitas dan
dapat dipertanggung jawabkan. Data yang berkualitas dapat menentukkan
perencanaan kedepannya. Hal tersebut merupakan bentuk pertanggung
jawaban akan tugas yang dimiliki dan bentuk akuntabilitas terhadap fungsi
sebagai pelayan publik
Nasionalisme
Upaya pengumpulan data bertujuan untuk mengetahui angka capaian
dan memudahkan analisis kebutuhan sumber daya agar rumah sakit dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik yang merupakan hak setiap
pasien, hal tersebut merupakan cerminan dari sila ke 5 yaitu keadilan sosial,
sehingga kegiatan pengumpulan data ini memiliki unsur nasionalisme
didalamnya.
Etika publik
Melakukan pengumpulan data dengan cermat dan disiplin dapat
meningkatkan kualitas informasi yang diberikan, hal tersebut mencerminkan
nilai etika publik dalam melayani masyarakat. Selain itu meminta data dengan
sopan dan dapat bekerjasama dengan bagian yang terkait merupakan bentuk
nilai etika publik dalam melaksanakan pelayanan publik.
Komitmen mutu
Dengan pengumpulan data, maka memudahkan petugas dalam
menganalisis kebutuhan pasien dan rumah sakit serta dapat membantu
kegiatan perencanaan dan pengembangan rumah sakit kedepannya, agar dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan berkelanjutan. Hal tersebut
merupakan bentuk nilai komitmen mutu dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat
Anti korupsi
Adanya transparansi dan kecermatan dalam pengumpulan data dan tidak
melebih-lebihkan data dapat meningkatkan kualitas informasi guna
perencanaan kedepannya serta mencegah dari adanya penyalahgunaan
informasi. Jika tidak dilakukan penerapan nilai anti korupsi maka dapat terjadi
kesalahan dalam perencanaan kedepannya
Analisis Dampak
Daftar Lampiran
Uraian Kegiatan
Pada kegiatan analisis data dan menyajikan gambaran hasil analisis data
kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 – 23 Agustus 2019 yang terbagi
menjadi 3 (tiga) tahapan kegiatan yaitu
Tahapan Pertama :
Tahap pertama yaitu melakukan pengolahan data yang ada di SIM RS
dan Pelaporan. Pengolahan dilakukan dengan tahapan data yang telah
terkumpul dibuat perhitungan persentasenya dan kemudian disajikan dalam
bentuk diagram untuk mempermudah membuat hasil analisis. Kemudian
setelah di buat diagram untuk menggambarkan informasi yang ada disetiap
gambarnya. Data yang digambarkan diantaranya data demografi yang terdiri
dari kelompok usia, jenis kelamin, jenis pembayaran, pekerjaan dan domisili
pasien, data ketenagaan, data 10 penyakit terbanyak, data capaian BOR dan
jumlah tempat tidur.
Tahapan Kedua
Tahapan Kedua kegiatan yang dilakukan yaitu menganalisis data SIM
RS dan Pelaporan dan bagian lainnya yang terkait, yaitu dengan membuat
diagram proporsi ataupun histogram yang dapat menggambarkan informasi
yang terkandung dalam angka.
Tahapan Ketiga
Tahapan ketiga yaitu menyajikan data hasil analisis dalam bentuk
diagram dan histogram beserta narasinya. Data yang dianalisis akan digunakan
dalam kegiatan perencanaan rumah sakit kedepannya
Akuntablitas
Menganalisis data dengan cermat dan jelas merupakan bentuk tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan agar kedepannya rumah sakit memiliki
perencanaan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut
sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi yang dimiliki
sehingga
Nasionalisme
Upaya analisis data bertujuan memudahkan pengambilan keputusan
atau kebijakan agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang terbaik
yang merupakan hak setiap pasien, hal tersebut merupakan cerminan dari sila
ke 5 yaitu keadilan sosial selain itu juga bentuk dari sila ke 3 yaitu persatuan
Indonesia sebagai bentuk kepedulian dan mengutamakan kepentingan
masyarakat dan negara
Etika publik
Melakukan analisis data dengan cermat dan disiplin dapat
meningkatkan kualitas informasi sehingga dapat menghasilkan perencanaan
yang tepat. Selain itu penulisan narasi dibuat dengan Bahasa yang mudah
dipahami dan sopan sehingga membentuk rekomendasi yang baik
Komitmen mutu
Dengan analisis data, maka memudahkan rumah sakit dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan agar dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan berkelanjutan. Hal tersebut mencerminkan nilai dasar komitmen
mutu yang selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan
berkelanjutan
Anti korupsi
Adanya transparansi dan kejujuran tidak mengurangi maupun melebih
lebihkan dalam analisis indikator pelayanan dapat meningkatkan kualitas
informasi guna perencanaan kedepannya dan mencegah terjadinya
penyalahgunaan data
Analisis Dampak
Daftar Lampiran
Uraian Kegiatan
Akuntablitas
Adanya analisis rekomendasi dan koordinasi dengan atasan ataupun tim
lainnya akan berguna dalam perencanaan rumah sakit kedepannya dan hal
tersebut merupakan bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal
tersebut mencerminkan nilai akuntabilitas yaitu bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan
Nasionalisme
Upaya analisis rekomendasi dan koordinasi guna perencanaan rumah
sakit bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan capaian BOR
rumah sakit, hal tersebut merupakan cerminan dari sila ke 5 yaitu keadilan
sosial, Karena pada dasarnya pelayanan yang berkualitas adalah hak semua
pasien dan sila ke 4 yaitu permuswaratan perwakilan
Etika publik
Menganalisis rekomendasi guna perencanaan dengan cermat dan
berpikir kreatif dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, hal terbut
mencerminkan nilai etika publik sebagai pelayan masyarakat yaitu
memberikan pelayanan yang berkualitas
Komitmen mutu
Dengan adanya rekomendasi untuk perencanaan rumah sakit, maka
akan memudahkan rumah sakit menentukan upaya yang dapat dilakukan agar
meningkatnya capaian BOR dan memberikan pelayanan yang bermutu dan
berkelanjutan
Anti korupsi
Adanya upaya penyusunan rekomendasi rumah sakit merupakan bentuk
memberikan yang menjadi hak pasien yaitu informasi dan pelayanan yang
berkualitas
Analisis Dampak
Uraian Kegiatan
Akuntablitas
Adanya kegiatan pelatihan rumah sakit merupakan bentuk kerjasama
dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, dan bentuk komitmen
rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasiennya
ataupun masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat lebih mudah dalam
menerima informasi, hal tersebut merupakan bentuk pertanggung jawaban
akan tugas yang diberikan
Nasionalisme
Upaya optimalisasi website rumah sakit bertujuan untuk memudahkan
masyarakat mengakses rumah sakit dan mendapatkan pelayanan yang
berkualitas yang dimana pelayanan berkualitas adalah hak, hal tersebut
merupakan cerminan dari sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Etika publik
Upaya optimalisasi website rumah sakit mencerminkan etika publik
seorang ASN yang cermat, peduli, berintegritas dan disiplin, karena dengan
hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Selain itu
berbicara dengan sopan an berkomunikasi secara efektif dengan rekan
merupakan salah satu bentuk etika bekerja sama dengan tim agar pekerjaan
dapat berjalan lancar dan saling mendukung satu sama lain
Komitmen mutu
Dengan adanya optimalisasi website rumah sakit, maka akan
memudahkan masyarakat memperoleh informasi mengenai pelayanan rumah
sakit, hal tersebut mencerminkan nilai komitmen mutu, yaitu berusaha untuk
selalu meberikan pelayanan yang terbaik
Anti korupsi
Adanya informasi yang jelas maka akan memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan yang berkualitas, dan tidak melebih lebihkan
serta mengurangi merupakan bentuk nilai anti korupsi
Analisis Dampak
Uraian Kegiatan
Akuntablitas
Adanya kegiatan pelatihan rumah sakit merupakan bentuk kerjasama
dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, dan bentuk komitmen
rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasiennya
ataupun masyarakat sekitar
Nasionalisme
Upaya kegiatan pelatihan di rumah sakit dengan cermat dan tepat
sasaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dimana
pelayanan berkualitas adalah hak pasien dan meningkatkan kan capaian BOR
rumah sakit, hal tersebut merupakan cerminan dari sila ke 5 yaitu keadilan
sosial
Etika publik
Upaya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit merupakan
mencerminkan etika publik seorang ASN yang cermat, peduli, berintegritas
dan disiplin, karena dengan hal terbut dapat meningkatkan kualitas pelayanan
rumah sakit
Komitmen mutu
Dengan adanya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit, maka akan
bertambah inovasi serta ide baru untuk meningkatkan capaian BOR dan
memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan
Anti korupsi
Adanya komitmen yang kuat transparansi dana dan bentuk pertanggung
dalam upaya kegiatan pelatihan SDM di rumah sakit merupakan bentuk anti
korupsi, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan capaian BOR
Analisis Dampak
Daftar Lampiran
Uraian Kegiatan
Pada kegiatan monitoring dan evaluasi capaian BOR rumah sakit ini
dilaksanakan pada tanggal 14 – 23 Agustus 2019 yang terbagi menjadi 3 (tiga)
tahapan kegiatan yaitu
Tahapan Pertama :
Tahapan pertama yang dilakukan ialah mengumpulkan data capaian
BOR Rumah Sakit, data diperoleh dari laporan internal rumah sakit yang
dimiliki oleh sub bagian SIM RS dan pelaporan UPTD. RSUD Bali Mandara
Provinsi Bali.
Tahapan Kedua
Tahapan kedua yaitu melakukan evaluasi capaian BOR Rumah Sakit,
yaitu dengan mengevaluasi apakah nilai capaian bor sudah sesuai dengan nilai
ideal yang ditetapkan oleh kemenkes tahun 2005 yaitu 60-85%. Jika belum
mencapai nilai ideal maka harus dilakukan tindak lanjut yang sesuai dan dapat
meningkatkan capaian BOR.
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar
Akuntablitas
Melakukan monitoring dan evaluasi menunjukkan bentuk
pertanggungjawaban terhadap penerapan kegiatan aktualisasi. Dengan adanya
monitoring dan evaluasi akan menunjukkan dampak kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme
Monitoring yang dilakukan akan menunjukkan evaluasi hasil kinerja dan
kerjasama tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dengan
pasien dan keluarga sebagai satu kesatuan dengan tujuan yang sama.
Etika publik
Melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan sabar, cermat, teliti, dan
disiplin agar evaluasi penerapan kegiatan ini berjalan dengan baik.
Komitmen mutu
Dengan adanya monitoring evaluasi capaian BOR rumah sakit, maka
akan memudahkan rumah sakit menentukan perencanaan dan memberikan
pelayanan yang bermutu dan berkelanjutan
Anti korupsi
Bersikap jujur dengan tidak mengurangi atau melebihkan data
monitoring evaluasi yang dilakukan merupakan salah satu bentuk anti korupsi.
Menjelaskan apa adanya agar perencanaan kedepannya lebih objektif untuk
meningkatkan capaian BOR rumah sakit
Analisis Dampak
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di Sub Bagian
SIM RS dan Pelaporan UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan aktualisasi telah terlaksana dengan baik di Ruang Sub Bagian SIM
RS dan Pelaporan UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
pada tanggal 5 Agustus – 25 September 2019
2. Isu yang diangkat adalah rendahnya capaian BOR di UPTD RSUD Bali
Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan sebagai bentuk pemecahan
masalah dari isu, antara lain :
a. Identifikasi Data SIM RS dan pelaporan (Kunjungan Rawat Jalan dan
Rawat Inap, 10 Penyakit terbanyak, Karakteristik pengunjung, dan
Ketenagaan Rumah Sakit, dan Penunjang)
b. Penyusunan Instrumen pengumpulan data
c. Pengumpulan data
d. Analisis data capaian dan menyajikan gambaran hasil analisis data
e. Membuat rekomendasi berdasarkan hasil analisis
f. Mengoptimalisasi Website Rumah sakit dengan melengkapi konten atau
isi
g. Melakukan kegiatan In House Training untuk tenaga kesehatan mengenai
Komunikasi Efektif
h. Monitoring dan evaluasi capaian BOR Rumah Sakit
4. Dengan dilaksanakannya aktualisasi nilai-nilai ANEKA pada 8 kegiatan
aktualisasi di tempat kerja diharapkan adanya peningkatan capaian BOR
UPTD. RSUD Bali Mandara kedepannya sampai dengan di nilai ideal yaitu
60-85% (Kemenkes,2005)
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
a. Sub SIM RS dan pelaporan
Diharapkan data yang ada di sub bagian SIM RS dan Pelaporan dapat
menjadi dasar perencanaan rumah sakit kedepanya
b. UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Diharapkan seluruh pegawai baik PNS maupun Non PNS/kontrak yang
bertugas di UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali dapat
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga dapat
terwujudnya visi UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
yaitu “Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan
Pelayanan, Pendidikan, Dan Penelitian Menuju Rumah Sakit Berkelas
Dunia Tahun 2025”.