Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN

AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

JUDUL
TERPENUHINYA STANDAR PELAYANAN KEGAWATDARURATAN
MELALUI SOSIALISASI SISTEM CODE BLUE DI RUMAH SAKIT
DATOE BINANGKANG

DISUSUN OLEH
NAMA : dr. M. Fauzi Abdila S.ked
NIP : 19930516 202203 1007
GOLONGAN : III/b
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
UNIT KERJA : RSUD DATOE BINANGKANG
COACH : RECKY O. PANGERAPAN, SE.MM
MENTOR : ABDUL TITO PAPUTUNGAN S.KEP

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW


BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadi ASN adalah sebuah hal yang patut untuk kita syukuri karena banyak
sekali orang yang ingin menjadi seorang ASN dan tidak tercapai. Maka dari itu kita
wajib untuk melakukan fungsi kita sebagai asn dengan cara yang baik sesuai dengan
UU no 5 tahun 2014 yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalakan tugas tentu seorang ASN harus menjalankannya
dengan memegang teguh core value ASN yaitu Ber-AKHLAK yang merupakan
singkatan dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif.

Rumah Sakit Datoe Binangkang merupakan rumah sakit yang berperan sebagai
RS rujukan beberapa puskesmas untuk daerah Bolaang Mongondow. RS yang kecil
namun lengkap ini memilki SDM yang sudah terbilang lengkap dan dengan fasilitas
yang cukup lengkap pula. Dan sebagai rumah sakit rujukan tentu kasus-kasus pasien
yang masuk akan termasuk berat pula sehingga dibutuhkannya sistem code blue
sebagai upaya melakukan tindakan penyelamatan hidup dengan cepat dan tepat yang
melibatkan tim yang terlatih.

Code Blue adalah sebuah tim respon cepat yang dibentuk oleh Rumah Sakit
yang memiliki fungsi sebagai penyelamat pasien-pasien kegawat daruratan dengan
cepat dan tepat. Sesuai dengan aturan UU RI No 44 tahun 2009 ayat 1 tentang
pelayanan medis kegawat daruratan, bahwa Hospital emergency codes (kode
emergency rumah sakit) diperlukan diseluruh rumah sakit untuk memberikan informasi
secara cepat dengan interpretsasi yang minimal kepada seluruh staff tentang kegawat
daruratan (airway-cardiac arrest) yang sedang terjadi

Sistem code blue di RSUD sudah dibentuk namun karena sudah terhitung sudah
cukup lama, perlu dilakukan pembaharuan dan kontrol untuk memastikan sistem terus
berjalan dengan baik karena sistem code blue adalah sistem yang sangat vital di rumah

2
sakit sebagai upaya melakukan penyelmatan nyawa terakhir pasien. Selama penulis
bekerja 2 tahun lebih di RSUD Datoe Binangkang baik sebagai Dokter PTT dan CPNS,
masih ada beberapa staff perawat di RSUD terutama staff baru masih belum
memahami cara menggunakan sistem code blue sehingga terkadang pelayanan
kegawat daruratan terkesan sedikit lambat dan tidak efektif. Dan tentu diperlukan
optimalisasi agar tim code blue lebih efektif sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.

Nyeri kanker merupakan salah satu nyeri dengan skala yang sangat tinggi
sehingga dapat mempengaruhi pasien baik secara fisik maupun mental. Penanganan
nyeri kanker membutuhkan penanganan yang khusus dan menggunakan berbagai
metode baik dari segi farmakologis, akupuntur, dsb. Dan nyeri merupakan rasa yang
sangat tidak nyaman sehingga perlu ditangani secara efektif sehingga memberikan
kelegaan dan kepuasan pelayanan pasien.

Pada pasien-pasien diabetes yang belum memerlukan terapi insulin untuk


pengobatannya tidak hanya disisi obat-obatan saja. Namun dari segi nutrisi juga dinilai
sangat penting. Diera saat ini pemikiran pengobatan hanya pada sekedar minum obat
tapi perubahan life style salah satunya yaitu melalu pengobatan dari segi nutrisi sering
dilupakan. Percuma bila obat untuk diabetes diminum tetapi makan masih tidak sesuai
dengan standar yang hanya akan memperberat kondisi gula pasien

Anak merupakan penerus bangsa dan saat ini masih banyak yang belum
mengetahui nutrisi ideal yang patut untuk dikonsumsi anak. Sedangkan anak
membutuhkan nutrisi yang baik untuk menunjang tumbuh kembang yang optimal agar
para penerus bangsa menjadi cerdas dan hebat. Masih banyak masyarakat hanya
berpikir yang penting anak makan tanpa melihat isi dari makanan anak tersebut apa
sudah seimbang atau tidak

Pasien-pasien dengan kanker berat yang sudah menyebar dan tak dapat diobati
lagi tetap membutuhkan pengobatan yaitu pengobatan paliatif. Pengobatan paliatif
adalah pengobatan pendukung yang bertujuan untuk memberi kenyamanan dan rasa
nyaman dalam menghadapi penyakit kanker. Pemberian terapi dari segi mental juga
termasuk dalam program paliatif untuk mencegah terjadinya depriesi. Namun banyak

3
yang terjadi saat ini diseluruh Negara penanganan kanker stadium akhir yang tidak
efektif sehingga pasien akan mengalami depresi, rasa tidak nyaman yang
berkepanjangan yang membuat mereka merasa terlantarkan. Penanganan kanker
paliatif itu sangat penting guna memberikan kenyamanan dan semangat disisa hidup
pasien tersebut.

B. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya kegiatan aktualisasi ini adalah :

 Terwujudnya aktualisasi nilai dasar ASN yang terkandung dalam nilai dasar
BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Ankuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas sebagai Dokter di RSUD Datoe
Binangkang
 Optimalnya sistem code blue di Rumah Sakit Datoe Binangkang
C. Manfaat
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
 Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1. Untuk meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar BERAKHLAK sebagai
landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
2. Untuk menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit
kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar BERAKHLAK di RSUD Datoe
Binangkang
 RSUD Datoe Binangkang
1. Untuk membantu mewujudkan visi dan misi RSUD Datoe Binangkang
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan publik dan manajemen ASN di RSUD Datoe
Binangkang
 Masyarakat
1. Untuk memberikan pelayanan publik yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai
dasar Berakhlak
2. Memberikan respon yang cepat pada masyarakat yang sakit dengan kondisi
kegawat daruratan

4
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut
1. Membuat leaflet SOP code blue
2. Simulasi aktivasi tim code blue rutin tiap bulan
3. Poster alur aktivasi sistem code blue yang ditempel ditiap ners station
4. Inhouse training mengenai kegawatdaruratan dan aktivasi sistem code blue

5
BAB II

Deskripsi Lokus

A. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan
yang sangat penting untuk masyarakat sebab keseluruhan aspek – aspek yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan ditujukan ke rumah sakit. Dengan kata lain
Rumah Sakit berfungsi sebagai pusat sumber daya yang bertanggungjawab terhadap
pembinaan jaringan rujukan diwilayah kerjanya (Center of Excellence).

Dalam rangka mendukung Visi Misi Bupati Bolaang Mongondow yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2017-2022, Rumah Sakit Umum
Daerah Datoe Binangkang merupakan satu-satunya Rumah Sakit rujukan dari 15
Puskesmas yang tersebar di 15 Kecamatan pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Bolaang Mongondow. Mengingat luas wilayah pelayanan, maka Rumah Sakit Umum
Daerah Datoe Binangkang berupayah dengan segala sumber daya yang dimiliki untuk
tetap konsisten terhadap pelayanan yang optimal dan memuaskan setiap pasien dan
pengujungnya walaupun dengan segala keterbatasan.

Tujuan pembangunan kesehatan pada umumnya adalah meningkatakan


kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya kesehatan
masyarakat optimal sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ditunjang
dengan lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan dan kesanggupan memperoleh
lingkungan pelayanan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Kesatuan Republik Indonesia (Misi
Kesehatan Nasional).

Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang merupakan Satuan Perangkat


Daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow yang memiliki tugas
dan fungsi khususnya pelayanan bidang Kesehatan dalam mendukung Misi Daerah
seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Adapun Misi tersebut adalah Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Cepat,

6
Terjangkau dan Berkualitas. Dalam rangka mendukung Misi Pemerintah Daerah
tersebut, maka Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang mempunyai Visi :
Menjadikan Rumah Sakit sebagai pusat pelayanan yang bermutu dan terjangkau dalam
rangka mewujudkan masyarakat sehat menuju Bolaang Mongondow Hebat. Untuk
mewujudkan Visi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang mempunyai
Misi : Mewujudkan pelayanan Kesehatan yang Profesional, bermutu dan terjangkau.

Permasalahan pada tingkat pelayanan kesehatan dasar haruslah arif dan bijaksana,
terutama menyangkut Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, ketenagaan dan
sarana penunjang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk pemberian pelayanan kesehatan
yang optimal, bermutu, dan efisiensi biaya serta kesinambungan pelayanan secara
berkelanjutan (Sustainable).
Identitas RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow dapat dilihat
sebagaimana tersebut dibawah ini :
Nama Rumah Sakit : RSUD Datoe Binangkang
Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )
Nomor Kode Rumah Sakit : 7101013
Akreditasi : Madya (Bintang 4)
Nama Direktur Rumah Sakit : dr. Abdul Jabar Rijal Ontowirjo
Alamat Rumah Sakit : Jalan Desa Lolak 2. Kecamatan Lolak
Kabupaten Bolaang Mongondow – Sulut
Nomor Telepon/Fax : -
Jumlah Tempat Tidur : 129 TT
Kelas Rumah Sakit : Kelas “ C ”
Status Penggunaan : RSU Datoe Binangkang
Status Pengelolaan : Non Swadana
Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
Tahun Mulai Operasional : Tahun 1920

7
Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow / RSUD Datoe
Binangkang pembangunannya dilakukan sebagai berikut :
Tahun : dibangun dimasa pemerintahan Controleur Boslaar dan Raja
1920 Datu Cornelis Manoppo yang dikerjakan oleh Anemer
Belanda bernama Rombouth dan diberi nama Landscap
Zuekenhuis yang artinya Balai Pengobatan Kerajaan.
Sebelumnya pada tahun 1910 oleh pemerintah kolonial
Belanda dibangunlah tempat darurat yang diberi nama
Tempat Pongongundaman yang artinya Tempat/Balai
Pengobatan disalah satu sudut kota ditempat yang bernama
“Lokuyu” yang kini sudah menjadi kompleks Perkuburan Cina
yang jaraknya ±500 m dari Istana Raja di Kotobangon
(sekarang Rumah Jabatan Bupati di Bukit Ilongkow)
Tahun : berubah nama menjadi Hospital Kotamobagu
1923
Tahun : berubah nama menjadi Rumah Sakit Kotamobagu, Pada
1942 masa pendudukan Jepang
Tahun : berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Kotamobagu
1961
Tahun : berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Datoe
1969 Binangkang Kotamobagu pada masa pemerintahan Bupati
Oemarudin Nini Mokoagow ( Agustus 1966 – Januari 1976
),diangkat dari nama Raja Kerajaan Bolaang Mongondow
yang pertama yaitu Raja Datoe Binangkang yang bernama
asli “Loloda Mokoagow” (1659-1694) masyarakat
menyebutnya Datoe Binangkang yang berarti Sangat
Disegani karena keberaniannya. Pemberian nama ini
Sehubungan dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam
Negeri pada tahun 1967 bahwa setiap Daerah Otonom
Tingkat II dapat menciptakan Lambang Daerah, Motto Daerah
dan memberikan nama Rumah Sakit yang diambil dari

8
nama-nama Leluhur yang dinilai banyak berjasa di masing-
masing daerah. Oleh Bupati Kepala Daerah Tkt. II melalui
persetujuan Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD) Tkt. II
maka diberi nama Rumah Sakit Umum Datoe Binangkang
Kotamobagu
Tahun : berubah nama menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit
2002 Kabupaten Bolaang Mongondow
Tahun : berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C
2008
B. Struktur Organisasi

Di Rumah Sakit Datoe Binangkang didapatkan struktur organisasi seperti dibawah


ini

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

9
Di Rumah Sakit Datoe Binangkang saya bertugas sebagai dokter UGD yang bertugas
sebagai dokter penanggung jawab dalam menjalankan pelayanan di UGD Datoe
Binangkang. Saya dipercayakan juga menjadi ketua komite manajemen resiko Rumah sakit
yang memiliki peran memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja staff rumah
sakit dalam menjalankan pelayanan dengan cara mengambil data dan membuat program
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

C. Visi dan Misi

Rumah Sakit Datoe Binangkang memiliki tujuan memberikan pelayanan yang


optimal dan menjangkau semua yang kemudian dijabarkan melalui visi dan misi
rumah sakit yaitu :

Visi :

“Menjadikan Rumah Sakit sebagai pusat pelayanan yang bermutu dan terjangkau
dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat menuju Bolaang Mongondow Hebat”.

Misi :
“Mewujudkan pelayanan Kesehatan yang Profesional, bermutu dan terjangkau”.

D. Motto Organisasi

Dengan tujuan untuk menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik dan
menjangkau semua kalangan, maka dibuatlah motto rumah sakit yaitu “5S (senyum,
Sapa, Sambut, Salam, Sentuh)” dengan harapan memberikan pelayanan yang
ramah, optimal, dan memuaskan.

10
BAB III

A. Identifikasi isu, Analisis Masalah, dan Rancangan aktualisasi nilai-nilai


Dasar PNS

Sebelum saya menentukan isu untuk dilakukan kegiatan aktualisasi. Saya


melakukan telaah terlebih dahulu. Berhubung saya sempat berstatus menjadi dokter
PTT selama 2 tahun sebelum terangkat menjadi CPNS di RSUD Datoe Binangkang
bekerja selama 7 bulan sebagai dokter UGD . saya telah menemukan beberapa isu-isu
yang kemudian saya masukkan kedalam rancangan identifikasi isu kontemporer dan
didapatkan sebagai berikut

1. Kurang Optimalnya sistem code blue di rumah sakit Datoe Binangkang


2. Kurang optimalnya tatalaksana nyeri kanker pada pasien yang terdiagnosis
dengan kanker di RSUD Datoe Binangkang
3. Kurangnya kolaborasi tatalaksana diabetes non-insulin dependant dari segi
Nutrisi dan obat-obatan diabetes
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap nutrisi anak ideal di RSUD Datoe
Binangkang
5. Kurang Optimalnya palliative care pada pasien-pasien kanker berat di RSUD
Datoe Binangkang

Dalam mengidentifikasi isu, penulis menggunakan metode APKL yang


merupakan singkatan dari Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak. Yaitu

1. Aktual : Sedang hangat dibicarakan, diperkirakan akan segera terjadi


2. Problematik : Menarik, Mendesak
3. Khalayak : Menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak : Pantas, Realistis, Sesuai Kewenangan

11
Lebih lanjut untuk menentukan prioritas isu kontemporer, dilakukan
penilaian isu kontemporer dengan menetapkan bobot penilaian menggunakan
skala likert. Skala likert dijelaskan sebagai berikut:
 Angka 5 : sangat (aktual/problematik/khalayak/layak)
 Angka 4 : aktual/problematik/khalayak/layak
 Angka 3 : cukup (aktual/problematik/khalayak/layak)
 Angka 2 : kurang (aktual/problematik/khalayak/layak)
 Angka 1 : tidak (aktual/problematik/khalayak/layak)

Berdasarkan hasil analisa melalui teknik APKL, maka dapat dijelaskan penilaian

masing-masing isu, mulai dari isu dengan skor tertinggi hingga terendah.

NO. ISU KONTEMPORER A P K L JML KET

1. Kurang Optimalnya sistem code blue di rumah sakit 5 5 5 5 20 I


Datoe Binangkang
2. Kurang optimalnya tatalaksana nyeri kanker pada 4 4 4 4 16 II
pasien yang terdiagnosis dengan kanker di RSUD
Datoe Binangkang
3. Kurangnya kolaborasi tatalaksana diabetes non-insulin 4 3 4 3 14 III
dependant dari segi Nutrisi dan obat-obatan diabetes
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap nutrisi 3 3 3 4 13 IV
anak ideal di RSUD Datoe Binangkang
5. Kurang Optimalnya palliative care pada pasien-pasien 3 3 3 3 12 V
kanker berat di RSUD Datoe Binangkang
Tabel 3.1 tabel analisis isu kontemporer dengan teknik APKL

Berdasarkan Tabel diatas telah dilaksanakan penilaian pada tiap-tiap isu yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kurang optimalnya sistem code blue di rumah sakit Datoe Binangkang

Berdasarkan analisis APKL, dapat dijelaskan sebagai berikut:

12
a. Aktual poin 5: di RSUD Datoe Binangkang menjadi isu yang sangat ramai
diperbincangkan saat ini system code blue sudah jarang dilakukan dengan
baik terutama saat pandemi
b. Problematik poin 5: isu ini termasuk sangat mendesak karena ini termasuk
dalam penanganan kegawat daruratan. Bila tidak optimal maka penanganan
pun tidak optimal
c. Khalayak poin 5 : isu ini termasuk sangat khalayak dalam permasalahan
yang menyangkut banyak orang karena masalah kegawatdaruratan.
d. Layak poin 5 : isu ini layak diangkat dan masuk akal serta relevan untuk
dibahas karena berkaitan dengan kecepatan tindakan untuk memberi upaya
keselamatan dalam menangani kegawatdaruratan
2. Kurang optimalnya tatalaksana nyeri kanker pada pasien yang terdiagnosis
dengan kanker di RSUD Datoe Binangkang. Berdasarkan analisis APKL, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Aktual poin 4: pada isu ini di RSUD Datoe Binangkang menjadi isu yang
ramai diperbincangkan saat ini karena belum adanya sistem kolaboratif dalam
menangani pasien nyeri kanker
b. Problematik poin 4: isu ini problematik karena berpengaruh terhadap
kepuasan pelayanan pasien
c. Khalayak poin 4: isu ini termasuk dalam permasalahan yang menyangkut
banyak orang karena penting untuk rasa nyaman dan puas banyak pasien
d. Layak poin 4 : isu ini layak diangkat dan masuk akal serta relevan untuk
dibahas karena berkaitan kepuasan dan ketepatan pelayanan pasien
3. Kurangnya kolaborasi tatalaksana diabetes non-insulin dependant dari segi
Nutrisi dan obat-obatan diabetes. Berdasarkan analisis APKL, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Aktual poin 4: pada isu ini di RSUD Datoe Binangkang menjadi isu yang
ramai diperbincangkan penanganan kasus diabetes yang belum terlalu
berkolaborasi dengan nutrisi
b. Problematik poin 3: isu ini cukup problematik karena penanganan diabetes
tidak bisa hanya dari sisi obat-obatan tapi harus dari sisi makanan juga

13
c. Khalayak poin 4: isu ini menyangkut banyak orang, karena berakibat pada
efektifitas terapi diabetes
d. Layak poin 3: isu ini cukup layak diangkat dan masuk akal serta relevan
untuk dibahas karena berkaitan dengan kesehatan pasien-pasien diabetes
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap nutrisi anak ideal di RSUD Datoe
Binangkang. Berdasarkan analisis APKL, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Aktual poin 3: isu ini menjadi isu yang cukup diperbincangkan di RSUD Datoe
Binangkang karena masih ada beberapa keluarga pasien kerap bertanya
mengenai makanan yang baik untuk anak
b. Problematik poin 3: isu ini cukup problematik karena berhubungan dengan
kesehatan anak
c. Khalayak poin 3: isu ini cukup menyangkut banyak orang dikarenakan
pengetahuan orang tua terhadap nutrisi ideal anak akan memberi efek baik
ke tumbuh kembang anak
d. Layak poin 4: isu ini layak diangkat relevan untuk dibahas karena berkaitan
dengan upaya perbaikan nutrisi dan kesehatan anak
5. Kurang Optimalnya palliative care pada pasien-pasien kanker berat di RSUD
Datoe Binangkang. Berdasarkan analisis APKL, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Aktual poin 3: isu ini menjadi isu yang cukup ramai diperbincangkan saat ini
di RSUD Datoe Binangkang karena perawatan paliatif kanker saat ini belum
maksimal
b. Problematik poin 3: isu ini termasuk cukup problematik karena penanganan
pasien dengan kanker berat itu termasuk sangat kompleks dan multidimensi
c. Khalayak poin 3: isu ini cukup menyangkut banyak orang dikarenakan banyak
orang yang mengalami kanker berat belum mendapat terapi suportif yang
sesuai
d. Layak poin 3 : isu ini cukup layak diangkat dan masuk akal serta relevan
untuk dibahas karena menyangkut kepuasan pelayanan pasien kanker

14
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan pendekatan APKL tersebut
maka dapat disimpulkan yang mendapatkan skor tertinggi adalah yang menjadi isu
kontemporer utama/prioritas, yakni Kurangnya Penggunaan Aplikasi Whistle Blowing
System (WBS) Inspektorat Daerah Bolaang Mongondow.

B. Analisis dan Pemecahan Masalah

Analisis dan pemecahan masalah rancangan aktualisasi dengan


menggunakan metode teknik tree analysis (analisa pohon). Kurang optimalnya
sistem code blue di Rumah Sakit Datoe Binangkang yang saya pilih untuk
dijadikan isu utama yang akan saya aktualisasikan.

Guna untuk melihat solusi terhadap isu kontemporer yang saya pilih, Maka
saya melakukan pemetaan masalah menggunakan Pohon masalah dan
didapatkan sebagaI berikut

15
Kurang Optimalnya sistem
code blue di rumah sakit
Datoe Binangkang

Tidak terpenuhinya
standar pelayanan
kegawatdaruratan

Kurangnya sarana dan Kurangnya pengetahuan Tidak terbentuknya alur


prasarana untuk SDM mengenai sistem komunikasi efektif antara
melakukan tindak code blue rumah sakit perawat-perawat dengan
resusitasi optimal tim code blue RS

Belum tersosialisasikan Kurang rutin dilakukan


Belum terbentuknya tim
Cara aktivasi sistem code simulasi code blue di
codeblue yang update
blue rumah sakit

Gambar 3.1 pohon masalah

Setelah dilakukan pemetaan pohon masalah, langkah berikutnya adalah


memetakan pohon solusi untuk menganlisa apakah dengan melakukan perbaikan atau
solusi akan memberikan hasil baik pula pada pemetaan pola masalah yang sebelumnya

16
Optimalnya sistem code
blue di rumah sakit Datoe
Binangkang

terpenuhinya standar
pelayanan
kegawatdaruratan

Baiknya sarana dan Baiknya pengetahuan SDM Terbentuknya alur


prasarana untuk mengenai sistem code blue komunikasi efektif antara
melakukan tindak rumah sakit perawat-perawat dengan
resusitasi optimal tim code blue RS

Sudah tersosialisasikan
Terbentuknya tim rutin dilakukan simulasi
cara aktivasi sistem code
codeblue yang update code blue di rumahsakit
blue

Gambar 3.2 pohon sasaran

Setelah dibentuk pohon solusi maka penulis membetuk suatu analisis pohon
alternative untuk melihat program apa yang dapat penulis laksanakan untuk mancapai
targer solutif dari masalah atau isu kontempoter sebelumnya

17
Optimalnya sistem code blue di RSUD Datoe Binangkang

Terpenuhinya standar pelayanan kegawatdaruratan di RSUD Datoe Binangkang

Baiknya pengetahuan SDM mengenai sistem code blue di RSUD Datoe Binangkang

Sudah tersosialisasikan cara aktivasi sistem code blue

Inhouse training pada


Poster alur aktivasi
Simulasi aktivasi tim staff mengenai
Pembuatan leaflet SOP sistem code blue yang
code blue rutin tiap kegawatdaruratan dan
sistem code blue ditempel ditiap ners
bulannya aktivasi sistem code
station
blue

Gambar 3.3 Pohon Alternatif

c. Nilai-Nilai Dasar PNS

Menjadi PNS adalah sebuah anugerah dari tuhan yang maha esa. Karena
diberikan kesempatan untuk menjadi pelayan masyarakat yang sudah dijamin oleh
Negara. Maka tentu kita harus memahami fungsi kita sebagai PNS sesuai dengan UU
no 5 tahun 2014 yaitu

1. Pelaksana Kebijakan Publik


Yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

18
2. Pelayan publik
Yaitu memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Yaitu mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini
sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah
dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Sedangkan #banggamelayanibangsa
merupakan Employer Branding ASN jaman now yang melayani sepenuh hati.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak
hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah,
sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
 Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
c. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
 Membantu orang lain belajar.

19
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka menolong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
 Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

ASN harus mempunyai orientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada


masyarakat.

20
D. Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : RSUD Datoe Binangkang

Identifikasi isu :

1. Kurang Optimalnya sistem code blue di rumah sakit Datoe Binangkang


2. Kurang optimalnya tatalaksana nyeri kanker pada pasien yang terdiagnosis dengan kanker di RSUD Datoe
Binangkang
3. kolaborasi tatalaksana diabetes non-insulin dependant dari segi Nutrisi dan obat-obatan diabetes
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap nutrisi anak ideal di RSUD Datoe Binangkang
5. Kurang Optimalnya palliative care pada pasien-pasien kanker berat di RSUD Datoe Binangkang

Isu yang diangkat :

Kurang Optimalnya sistem code blue di rumah sakit Datoe Binangkang

Gagasan pemecah isu:

Sudah tersosialisasikan cara aktivasi sistem code blue

21
Tabel 3.1 RANCANGAN AKTUALISASI

no Kegiatan kreatif Tahapan Output/hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


kegiatan substansi mata terhadap visi misi motto / slogan
pelatihan organisasi
1 Pembuatan 1.1 Konsultasi Dokumentasi LOYAL Visi : Menjadikan Dengan
leaflet SOP code dengan kepala pertemuan (menjaga nama Rumah Sakit meningkatkan
blue bidang dengan baik sesama sebagai pusat pengetahuan
perawatan atasan dan ASN, pimpinan, pelayanan yang SDM tentang
terkait leaflet lembar hasil instansi, dan bermutu dan aktivasi
SOP code blue konsultasi Negara) terjangkau dalam sistem code
yang Saya melakukan rangka blue, dapat
ditandatanga konsultasi terlebih mewujudkan meningkatkan
ni oleh dahulu dengan masyarakat sehat kualitas
pimpinan pimpinan sebagai menuju Bolaang pelayanan ke
wujud Mongondow pasien dan
menghargai hebat memenuhi
pendapat motto :
pimpinan dan Misi Mewujudkan Senyum,
meminta izin pelayanan saoa, sambut,

22
memulai program kesehatan yang salam, sentuh
bermutu dan
ADAPTIF terjangkau
(Bertindak
Proaktif)
Saya berinisiatif
untuk meminta
izin terlebih
dahulu sebelum
memulai program

KOLABORATIF
(Terbuka dalam
bekerjasama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
saya
bekerjasama
dengan atasan

23
dan meminta
pendapat dari
atasan untuk
memberikan hasil
yang lebih baik
1.2 membuat Leaflet SOP BERORIENTASI
dan aktivasi code PELAYANAN
memperbanyak blue RSUD (ramah, cekatan,
leaflet SOP Datoe solutif dan dapat
code blue Binangkang diandalkan) saya
yang melakukan
diperbanyak kegiatan ini
dengan cepat dan
tidak memakan
waktu lama

KOMPETEN
(Melaksanakan
Tugas dengan
Kualitas terbik)

24
saya adalah
dokter terlatih
untuk
penanganan code
blue sehingga
hasil akan
memiliki kualitas
terbaik

AKUNTABEL
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,
bertanggungjawa
b, cermat, serta
disiplin dan
berintegritas
tinggi) saya
melakukan tugas
ini dengan rasa

25
penuh tanggung
jawab untuk
memajukan
sistem emergensi
rumah sakit
Datoe
Binangkang
1.3 Video ADAPTIF (Terus
membagikan pembacaan berionvasi dan
leaflet dan SOP code mengembangkan
melakukan blue tiap kreativitas) saya
sosialisasi tiap handover. menggunakan
ruangan untuk Lembar teknologi yaitu
membaca sop tanda terima video yang dikirim
tiap operan dan yang ke whatsapp
divideokan ditandatanga untuk mengawasi
ni oleh tiap jalannya
kepala pembacaan
ruangan leaflet sop

26
KOMPETEN
(Meningkatkan
kompetensi diri
untuk menjawab
tantangan yang
selalu berubah)
saya
Memanfaatkan
video dan
whatsapp untuk
mengawasi
jalannya program
pembacaan
leaflet SOP

HARMONIS
(Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)
saya membantu

27
meningkatkan
pengetahuan staff
sehingga
membuat rasa
nyaman dan
aman dalam
bekerja
2 Simulasi aktivasi 2.1 koordinasi Dokumentasi HARMONI ( Visi : Menjadikan Dengan
tim code blue dan konsultasi pertemuan saling peduli dan Rumah Sakit melakukan
rutin tiap dengan ketua dengan menghargai sebagai pusat simulasi
bulannya komite mutu, atasan, perbedaan) saya pelayanan yang sistem code
kepala lembar hasil melakukan bermutu dan blue, dapat
keperawatan, konsultasi koordinasi dan terjangkau dalam meningkatkan
kepala yang konsultasi dengan rangka kualitas
pelayanan ditandatanga atasan berbagai mewujudkan pelayanan ke
medic terkait ni atasan bidang agar masyarakat sehat pasien
rencana kegiatan menjadi menuju Bolaang dengan
aktualisasi lebih sempuran Mongondow memberikan
hebat pelayanan
emergency

28
KOLABORATIF Misi Mewujudkan secara cepat
(Terbuka dalam pelayanan dan tepat dan
bekerjasama kesehatan yang memenuhi
untuk bermutu dan motto :
menghasilkan terjangkau Senyum,
nilai tambah) sapa, sambut,
saya salam, sentuh
bekerjasama
dengan atasan
untuk
mendapatkan
hasil yang lebih
optimal

LOYAL
(menjaga nama
baik sesama
ASN, pimpinan,
instansi, dan
Negara)

29
Saya meminta
izin pada
pimpinan
sebelum memulai
kegiatan

2.2 Surat tugas LOYAL


mempersiapka tim code (menjaga nama
n tim untuk blue rumah baik sesama
melakukan sakit yang ASN, pimpinan,
proses simulasi ditandatanga instansi, dan
dadakan ni oleh Negara)
diruangan pimpinan Saya menghargai
pimpinan dengan
meminta izin dan
meminta
persetujuan
dibentuknya tim
melalui SK

30
KOMPETEN
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
saya memilih
orang-orang
terbaik untuk
menjalankan
tugas mengawasi
sistem code blue

ADAPTIF
(bertindak
proaktif) dengan
cepat dan sigap
turut serta dalam
melaksanakan
kegiatan

2.3 Dokumentasi AKUNTABEL

31
melaksanakan foto dan (tidak
simulasi daftar tilik menyalahgunaka
dadakan hasil n kewenangan
aktivasi sistem evaluasi jabatan) saya
code blue sidak melakukan
pada ruangan penilaian secara
rawat inap objektif tanpa
yang dipilih melihat
secara acak pertemanan

HARMONIS
(membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)
saya
meningkatkan
pemahaman
mengenai sistem
code blue kepada
staff lain agar

32
mereka nyaman
bekerja walau
ada pasien gawat

BERORIENTASI
PELAYANAN
(melakukan
perbaikan tiada
henti) saya
melakukan
simulasi dadakan
untuk melihat
kesiapan dan apa
yang perlu
diperbaiki untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
3 Poster alur 3.1 melakukan Dokumentasi LOYAL Visi : Menjadikan Dengan
aktivasi sistem konsuultasi pertemuan (menjaga nama Rumah Sakit membagikan

33
code blue yang dengan kepala dengan baik sesama sebagai pusat alur aktivasi
ditempel ditiap bidang atasan dan ASN, pimpinan, pelayanan yang sistem code
ners station keperawatan lembar instansi, dan bermutu dan blue, dapat
konsultasi Negara) terjangkau dalam meningkatkan
yang Saya menghargai rangka kualitas
ditandatanga pimpinan dengan mewujudkan pelayanan ke
ni meminta izin masyarakat sehat pasien
sebelum memulai menuju Bolaang dengan
program Mongondow memberikan
hebat pelayanan
ADAPTIF emergency
(Bertindak Misi Mewujudkan secara cepat
Proaktif) pelayanan dan tepat dan
Saya berinisiatif kesehatan yang memenuhi
bertemu atasan bermutu dan motto :
untuk terjangkau Senyum,
berkonsultasi sapa, sambut,
mengenai salam, sentuh
program

34
KOLABORATIF
(Terbuka dalam
bekerjasama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
saya
bekerjasama
dengan atasan
untuk
mendapatkan
hasil yang terbaik
3.2 Poster ADAPTIF
mempersiapka gambaran (bertindak
n dan singkat alur proaktif) membuat
memperbanyak aktivasi code gambaran singkat
poster blue yang alur agar lebih
gambaran sudah mudah
singkat alur diperbanyak memahami alur
aktifasi sistem aktivasi

35
code blue
KOMPETEN
(Melaksanakan
Tugas dengan
Kualitas terbik)
saya tekun dalam
melakukan
persiapan poster
gambaran singkat
alur aktivasi

AKUNTABEL
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,
bertanggungjawa
b, cermat, serta
disiplin dan
berintegritas
tinggi) saya

36
melaksanakan
tugas dengan
disiplin dan penuh
tanggung jawab
3.3 Dokumentasi KOLABORATIF
Membagikan foto dan (Terbuka dalam
poster lembar tanda bekerjasama
gambaran terima poster untuk
singkat kepada gambaran menghasilkan
kepala ruangan singkat nilai tambah)
untuk ditempel sistem code saya
di ners station blue bekerjasama
dengan kepala
ruangan untuk
mendapatkan
hasil yang terbaik

HARMONI (
saling peduli dan
menghargai

37
perbedaan) saya
melakukan
koordinasi
dengan atasan
berbagai ruangan
agar kegiatan
menjadi lebih
sempuran

BERORIENTASI
PELAYANAN
(Melakukan
perbaikan tiada
henti) saya
membagikan
poster gambaran
singkat dengan
harapan memberi
kesempatan staff
perawat untuk

38
memperbaiki diri
bila lupa terhadap
alur
4 Inhouse training 4.1 melakukan Dokumentasi HARMONI ( Visi : Menjadikan Dengan
pada staff konsultasi pertemuan saling peduli dan Rumah Sakit melakukan
mengenai dengan dengan para menghargai sebagai pusat inhouse
kegawatdarurata pimpinan pimpinan perbedaan) saya pelayanan yang training
n dan aktivasi bagian disertai melakukan bermutu dan sistem code
sistem code blue pelayanan lembar hasil koordinasi terjangkau dalam blue, dapat
medik dan konsultasi dengan atasan rangka meningkatkan
keperawatan berbagai bidang mewujudkan kualitas
agar kegiatan masyarakat sehat pelayanan ke
menjadi lebih menuju Bolaang pasien
sempuran Mongondow dengan
hebat memberikan
pelayanan
KOLABORATIF Misi Mewujudkan emergency
(Terbuka dalam pelayanan secara cepat
bekerjasama kesehatan yang dan tepat dan
untuk bermutu dan memenuhi

39
menghasilkan terjangkau motto :
nilai tambah) Senyum,
saya sapa, sambut,
bekerjasama salam, sentuh
dengan atasan
untuk
mendapatkan
hasil yang optimal

LOYAL
(menjaga nama
baik sesama
ASN, pimpinan,
instansi, dan
Negara)
Saya menghargai
pimpinan dengan
meminta izin
sebelum memulai
program

40
4.2 Slide power BERORIENTASI
mempersiapka point materi PELAYANAN
n materi dalam (ramah, cekatan,
bentuk slide solutif dan dapat
power point diandalkan) saya
bersama melakukan
dengan tim kegiatan ini
code blue dengan cekatan
sehingga
kegiatan cepat
terlaksana

KOMPETEN
(Melaksanakan
Tugas dengan
Kualitas terbik)
saya tekun dalam
melakukan
persiapan

41
membuat materi

AKUNTABEL
(melaksanakan
tugas dengan
jujur,
bertanggungjawa
b, cermat, serta
disiplin dan
berintegritas
tinggi) saya
melaksanakan
tugas dengan
disiplin dan penuh
tanggung jawab
4.3 Absensi dan KOMPETEN
melaksanakan lembar pre (melaksanakan
inhouse dan post test tugas dengan
training kepada serta kualitas terbaik)
seluruh staff dokumentasi saya memilih

42
perawat di kegiatan orang-orang
RSUD Datoe terbaik untuk
Binangkang menjalankan
tugas

ADAPTIF
(bertindak
proaktif) saya
dengan cepat dan
sigap turut serta
dalam
melaksanakan
kegiatan

BERORIENTASI
PELAYANAN
(ramah, cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan) saya
melakukan

43
kegiatan ini
dengan cekatan
sehingga
kegiatan cepat
terlaksana

TABEL 3.2 RENCANA KEGIATAN

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

NOVEMBER DESEMBER
I II III IV I
1 Leaflet SOP code blue dibaca tiap handover dinas

2 Simulasi aktivasi tim code blue tiap bulannya

3 Poster alur aktivasi sistem code blue yang dipasang ditiap ners
station

4 Inhouse training mengenai kegawatdaruratan dan aktivasi


sistem code blue

44
45

Anda mungkin juga menyukai