Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN

AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI – NILAI DASAR PNS

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III

MASIH KURANGNYA EDUKASI TERHADAP


PETUGAS MEDIS TENTANG KETEPATAN
PENGKAJIAN GCS (GLASGOW COMA SCALE)
RSD LIUN KENDAGE TAHUNA

DISUSUN OLEH

NAMA : dr. GALUH RAHMITA MUFTI


NIP : 199403242022032010
GOLONGAN : III/b
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : RUMAH SAKIT DAERAH LIUN KENDAGE
TAHUNA
COACH :
MENTOR : RAM TAMPILANG, S.KEP

PEMERINTAH KABUPATEN
KEPULAUAN SANGIHE
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI UTARA
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Core value aparatur sipil negara (ASN) yaitu BerAKHLAK,
bertujuan menyeragamkan nilai-nilai dasar seluruh ASN di Indonesia
sehingga menjadi fondasi budaya kerja ASN yang professional dalam
melayani masyarakat, hal ini tertuang dalam Undang-Undang No 5 Tahun
2014 tentang aparatur Sipil Negara. Tugas-tugas ASN yaitu
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Satu diantara beberapa profesi yang merupakan bagian dari
pegawai ASN adalah tenaga medis. Tenaga medis baik itu dokter dan
perawat, merupakan pegawai ASN yang harus mengembangkan potensi
yang dimilikinya agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan
kontribusi dalam dunia Kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
Kesehatan di RSD Liun Kendage Tahuna. Selama kurang lebih dua tahun
melaksanakan tugas di Instalansi Gawat Darurat, penulis dengan
pengamatan individu mendapati bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan Kesehatan di RSD Liun Kendage Tahuna, terdapat beberapa
isu menarik diantaranya seperti dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
Isu pertama, Belum optimalnya etika batuk di lingkungan RSD Liun
Kendage Tahuna. Etika Batuk merupakan tata cara batuk yang baik dan
benar, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan
baju sehingga bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke
orang lain. Tujuan utama menjaga etika batuk adalah mencegah
penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets)
dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya.
Isu kedua, masih kurangnya edukasi tenaga medis terhadap
ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage
Tahuna. Salah satu penilaian awal pada pemeriksaan pelayanan
kesehatan adalah GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang
digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien dengan cara menilai
respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan. Perhitungan skala ini
berguna bagi tenaga medis sebagai dasar untuk memberikan informasi
prognosis. Prognosis adalah istilah kedokteran yang mengacu kepada
prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit, misalnya mengenai
apakah tanda dan gejala suatu penyakit akan membaik atau malah
memburuk, atau apakah akan terjadi komplikasi atau apakah pasien akan
sembuh. Dengan mengetahui prediksi prognosis maka penanganan
pasien menjadi lebih optimal. Berdasarkan hasil penelitan pengetahuan
dan ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma Scale) yang dilakukan di
RSUD Labuang Baji Makassar dari 23 perawat, 18 orang berada pada
tingkat pengetahuan yang cukup sedangkan 5 orang berada pada tingkat
pengetahuan yang baik. Hal ini menunjukan pentingnya pemahaman
tenaga medis terhadap ketepatan pengkajian awal GCS (Glasgow Coma
Scale).
Isu ketiga, kurangnya edukasi vaksinasi Covid-19 di RSD Liun
Kendage Tahuna. Corona virus disease 2019 (Covid-19) menjadi
penyebab utama penyakit pernafasan. Virus ini pertama kali ditemukan di
Wuhan, propinsi Hubei Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 dimana
terdapat kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya.
Dalam waktu singkat, jumlah pasien bertambah dengan cepat hingga
mencapai jutaan kasus. Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk
mencegah penyebaran Covid-19 termasuk di Indonesia. Pada prakteknya
di masa pandemi ini, diperlukan kerja sama semua profesi untuk
menangani Covid-19.
Isu keempat, Kurangnya tenaga medis professional di RSUD Liun
Kendage Tahuna. Perbandingan antara tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk di daerah masih tidak seimbang. Data terbaru dari Kementerian
Kesehatan tentang sebaran tenaga medis pada 2010 menunjukkan kalau
memang terjadi ketidakseimbangan yang cukup signifikan khususnya
penyebaran yang tidak merata di daerah-daerah terpencil. Faktor
geografis merupakan kendala utama karena jarak yang sangat jauh dan
kadang harus ditempuh melalui kapal laut, sehingga tenaga kesehatan
kadang menjadi tidak betah.
Isu ke lima, Rendahnya pengunaan masker di lingkungan RSD
Liun kendage Tahuna. Selain penggunaan masker yang kurang benar,
saat ini mulai banyak masyarakat menggunakan face shield untuk
mencegah penularan COVID-19. Menurutnya penggunaan faceshield
tanpa menggunakan masker kurang efektif mencegah droplet. Pasalnya
faceshield hanya melindungi dari atas, sehingga kurang memberikan
perlindungan secara menyeluruh.
.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini
dihubungkan dengan isu-isu yang terjadi di RSD Liun Kendage yaitu:
1. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif, dalam praktek kerja di RSD Liun Kendage
Tahuna.
2. Meningkatkan pengetahuan ketepatan tenaga medis dalam hal
pengkajian (Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi bagi
organisasi dan instansi tempat penulis bertugas adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kesempatan bagi profesi ASN dokter dalam


mengimplementasikan nilai nilai dasar BerAKHLAK untuk
pembentukan pribadi yang berkarakter, profesional dan
berintegritas.
2. Bagi stakeholder, bermanfaat untuk membuktikan adanya
perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan.

3. Bagi instansi, bermanfaat untuk menjadi dasar dalam


mengembangkan kebijakan di bidang kesehatan terutama di unit
kerja RSD Liun kendage Tahuna.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
dilaksanakan di RSD Liun Kendage dengan penerapan nilai BerAKHLAK
khususnya dalam upaya peningkatan ketepatan pengkajian GCS
(Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage Tahuna. Manfaat dari
kegiatan aktualisasi ini para tenaga medis lebih memahami dan
menyadari akan pentingnya ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma
Scale), sehingga pelayanan medis dapat berjalan lebih optimal. Kegiatan
yang dilakukan mencakup:

1. Mengadakan rapat koordinasi bersama pimpinan dan


manajemen Rumah Sakit terkait sosialisasi/penyuluhan kepada
tenaga medis mengenai ketepatan pengkajian GCS (Glasgow
Coma Scale) di RSD Liun Kendage.

2. Mengadakan sosialisasi/penyuluhan kepada tenaga medis


mengenai ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma Scale) di
RSD Liun Kendage.

3. Membuat dan membagikan brosur ketepatan pengkajian


(Glasgow Coma Scale) pada tenaga medis di RSD Liun
Kendage.

4. Melakukan sharing knowledge/ brain storming diantara tenaga


medis) di RSD Liun Kendage

5. Membuat kuesioner untuk bahan evaluasi mengenai


pengetahuan tenaga medis
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. Profil Organisasi

Rumah Sakit Daerah Liun Kendage Tahuna berarti kasih yang


tak berkesudahan, dibangun oleh pemerintah Belanda tahun 1928.
Lokasi Rumah Sakit terletak di Jalan Tatehe, Apengsembeka,
kabupaten kepulauan Sangihe, propinsi Sulawesi Utara. Melalui SK
Menteri Kesehatan nomor 189/MENKES/SK/II/199 dan berdasarkan
analisis organisasi menyatakan bahwa fasilitas RSD Liun Kendage
memenuhi persyaratan menjadi Rumah Sakit tipe C.

B. Struktur Organisasi
C. Visi dan Misi

Visi: terwujudnya rumah sakit rujukan regional yang handal dan terjangkau
dalam pelayanan

Misi:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang prima dan


berkualitas dengan tetap memperhatikan aspek sosial
2. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana, peralatan
kesehatan serta obat dan perbekalan kesehatan yang memadai
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang
profesional serta berintegritas tinggi dalam memberikan pelayanan
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan sesuai kinerja

5. Mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis teknologi


informasi menuju pengelolaan administrasi perkantoran yang
transparan dan akuntabel

D. Tata Nilai

Motto RSD Liun Kendage adalah kesembuhan, keselamatan


dan kenyamanan pasien adalah tujuan pelayanan kami. Adapun nilai-
nilai yang dianut yaitu rajin, respon dan ramah.
BAB III
IDENTIFIKASI ISU, ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter di
instansi tempat bekerja. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi. Secara umum persoalan
tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Belum optimalnya etika batuk di lingkungan RSD Liun Kendage


Tahuna
2. Kurangnya edukasi petugas medis tentang ketepatan pengkajian
GCS (Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage Tahuna

3. Kurangnya edukasi vaksinasi Covid-19 di RSD Liun Kendage


4. Kurangnya tenaga medis professional di RSUD Liun Kendage
Tahuna
5. Rendahnya pengunaan masker di lingkungan RSUD Liun
kendage Tahuna

Berdasarkan identifikasi terhadap masalah, dikemukakan lima isu


kemudian diindentifikasi dengan menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) untuk mengetahui isu yang paling
berpengaruh. APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menetapkan isu yang aktual. Adapun penjabaran metodel APKL, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
2. Problematik (P), artinya isu yang menyimpang dari harapan
standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan cara pemecahannya;
3. Kekhalayakan (K), artinya isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
4. Layak (L), artinya isu yang masuk akal atau logis, pantas, realistis
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang
prioritas.

Adapun perhitungan nilai untuk metode APKL menggunakan Skala


Likert dengan rentang nilai (1-5) yaitu:

- Angka 5 : sangat aktual/problematik/khalayak/layak

- Angka 4 : aktual/problematik/khalayak/layak

- Angka 3 : cukup aktual/problematik/khalayak/layak

- Angka 2: kurang aktual/problematik/khalayak/layak

- Angka 1 : tidak aktual/problematik/khalayak/layak

Tabel 1
Identifikasi Isu Dengan Teknik
Analisis APKL

N ISU KONTEMPORER A P K L JUMLA RANGKING


O H SKOR
1 Belum optimalnya etika 5 4 5 4 18 II
batuk di lingkungan RSD
Liun Kendage Tahuna
2 Kurangnya edukasi 4 5 5 5 19 I
petugas medis tentang
ketepatan pengkajian GCS
(Glasgow Coma Scale) di
RSD Liun Kendage Tahuna
3 kurangnya edukasi 4 4 4 4 16 III
vaksinasi Covid-19 di RSD
Liun Kendage
4 3 3 4 4 14 IV
Kurangnya tenaga medis
professional di RSD Liun
Kendage
5 Rendahnya pengunaan 5 4 5 4 18 II
masker di lingkungan RSD
Liun kendage Tahuna

Penilaian masing-masing isu kontemporer dalam tabel dapat


dijelaskan sebagai berikut :

1. Belum optimalnya etika batuk di lingkungan RSD Liun Kendage


Tahuna.

- Aktual. Diberikan poin 5 (sangat aktual) karena isu ini sedang


terjadi dan terus diupayakan penyelesaiannya

- Problematik. Diberikan poin 4 (problematik) karena menimbulkan


masalah yang dimana masyarakat tidak memahami pentingnya
etika batuk untuk mencegah penularan penyakit

- Khalayak. Diberikan poin 5 (sangat khalayak) karena


menyangkut kesehatan masyarakat disekitarnya

- Layak. Diberikan poin 4 (layak) karena isu ini layak diangkat,


realistis, dan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak
agar memperoleh penyelesaian

2. Kurangnya edukasi petugas medis tentang ketepatan pengkajian


GCS (Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage Tahuna

- Aktual. Diberikan poin 4 (aktual) karena isu masih dibicarakan


dan terus diupayakan penyelesaiannya dikalangan medis

- Problematik. Diberikan poin 5 ( sangat problematik) karena isu ini


sangat menarik dan menimbulkan masalah kesehatan dimana
dibutuhkan akurasi dalam pemeriksaan awal, sehingga terjadi
ketepatan pemberian obat
- Khalayak. Diberikan poin 5 (sangat khalayak) karena
menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat

- Layak. Diberikan poin 5 (sangat layak) karena isu ini menjadi


permasalahan yang sering terjadi di kalangan medis
3. kurangnya edukasi vaksinasi Covid-19 di RSD Liun Kendage
- Aktual. Diberikan poin 4 (aktual) karena isu ini sedang terjadi dan
akan terus terjadi bila tidak dicari penyelesaiannya

- Problematik. Diberikan poin 4 (problematik) karena isu ini


menimbulkan masalah kesehatan

- Khalayak. Diberikan poin 4 (khalayak) karena masalah yang


ditimbulkan ini mempengaruhi kesehatan masyarakat

- Layak. Diberikan poin 4 (layak) karena isu ini sering terjadi dan
perlu segera dibenahi
4. Kurangnya tenaga medis di RSD Liun Kendage
- Aktual. Diberikan poin 3 (cukup aktual) karena isu ini masih
dibicarakan dan diupayakan penyelesaiannya

- Problematik. Diberikan poin 3 (cukup problematik) karena isu ini


cukup mempengaruhi kualitas pelayanan Rumah Sakit

- Khalayak. Diberikan poin 4 (khalayak) karena isu ini


menyangkut masalah kesehatan pasien

- Layak. Diberikan poin 4 (layak) karena isu ini sering terjadi dan
perlu ditingkatkan pelayanan di Rumah sakit

5. Rendahnya pengunaan masker di lingkungan RSD Liun kendage


Tahuna
- Aktual. Diberikan poin 5 (sangat aktual) karena isu ini sedang
terjadi dan terus diupayakan penyelesaiannya
- Problematik. Diberikan poin 4 (problematik) karena menimbulkan
masalah yang dimana masyarakat tidak memahami pentingnya
etika batuk untuk mencegah penularan penyakit
- Khalayak. Diberikan poin 5 (sangat khalayak) karena
menyangkut kesehatan masyarakat disekitarnya
- Layak. Diberikan poin 4 (layak) karena isu ini layak diangkat,
realistis, dan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak
agar memperoleh penyelesaian

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matriks APKL


tersebut maka yang menjadi isu kontemporer utama/prioritas adalah
edukasi mengenai ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma Scale)
kepada tenaga medis di RSD Liun Kendage Tahuna
B. Analisis dan Pemecahan Masalah

Analisis dan pemecahan masalah Rancangan/Laporan Aktualisasi


dan Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS menggunakan pendekatan
hubungan kausal dengan teknik Tree Analysis (Analisis Pohon).
Kurangnya edukasi terhadap tenaga medis ketepatan pengkajian GCS
(Glasgow Coma Scale) menjadi isu kontemporer utama terkait dengan
core pelayanan di RSD Liun Kendage Tahuna diakibatkan oleh masalah
utama kurangnya edukasi tenaga medis mengenai ketepatan pengkajian
GCS (Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage Tahuna.

Hasil analisis lebih jauh menunjukkan bahwa masalah utama ini


disebabkan beberapa variable penyebab

1. Minimnya sosialisasi mengenai pengkajian yang tepat pemeriksaan


GCS (Glasgow Coma Scale) oleh tenaga medis

2. Kurangnya program kegiatan untuk edukasi mengenai pengkajian


GCS (Glasgow Coma Scale) oleh tenaga medis

3. Kurangnya kompetensi tenaga medis dalam pemeriksaan GCS

Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi variable


penyebab prioritas adalah Minimnya sosialisasi mengenai pengkajian
yang tepat pada pemeriksaan GCS (Glasgow Coma Scale) pada
tenaga medis. Analisis terhadap variable penyebab ini menunjukkan
beberapa Indikator penyebab, antara lain:

1. Kurangnya media dan SDM dalam edukasi

2. Kurangnya brain storming diantara tenaga kesehatan

3. Kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri oleh tenaga medis


Hasil analisis terhadap ketiga Indikator penyebab menunjukkan
bahwa kurangnya motivasi dari tenaga medis untuk mengembangkan diri
Indikator penyebab yang paling dominan terhadap variable penyebab
masalah di atas. Untuk jelasnya analisis masalah tersebut dapat
digambarkan dalam Pohon Masalah sebagaimana dalam bagan berikut
ini (Gambar 1):

Gambar 1.
POHON MASALAH

Kurangnya edukasi mengenai ketepatan pengkajian GCS


(Glasgow Coma Scale) kepada tenaga medis di RSD Liun
Kendage Tahuna
AKIBAT

ketepatan pengkajian GCS(Glasgow Coma


Scale) oleh tenaga medis belum maksimal

SEBAB

Minimnya sosialisasi
Kurangnya program kegiatan Kurangnya kompetensi
mengenai pengkajian GCS
untuk edukasi mengenai tenaga medis dalam
kepada tenaga medis
pengkajian GCS pemeriksaan GCS

Kurangnya media untuk kurangnya brain storming Kurangnya motivasi untuk


edukasi mengenai GCS diantara tenaga kesehatan mengembangkan diri
Analisis Pohon Sasaran digunakan untuk menentukan pemecahan

terhadap permasalahan yang dihadapi dan merupakan pernyataan positif

suatu keadaan atau tujuan yang akan dicapai berdasarkan analisis

permasalahan terdahulu, sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini

(Gambar 2).

Gambar 2

POHON SASARAN
Terwujudnya edukasi mengenai ketepatan pengkajian GCS
(Glasgow Coma Scale) kepada tenaga medis di RSD Liun
Kendage Tahuna
AKIBAT

Ketepatan pengkajian GCS(Glasgow


Coma Scale) oleh tenaga medis sudah
maksimal

SEBAB

Peningkatan sosialisasi Mningkatnya program kegiatan Meningkatnya kompetensi


mengenai pengkajian GCS untuk edukasi mengenai tenaga medis dalam
kepada tenaga medis pengkajian GCS pemeriksaan GCS

Tersedianya media untuk Meningkatnya motivasi untuk


edukasi mengenai GCS Terjadinya brain storming mengembangkan diri
diantara tenaga kesehatan

Selanjutnya pada analisis Pohon Alternatif diidentifikasi serta


ditetapkan alternative kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran. Pohon alternatif tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut (Gambar 3
Gambar 3.
POHON ALTERNATIF

Terwujudnya edukasi ketepatan pengkajian GCS (Glasgow


Coma Scale) kepada tenaga medis secara maksimal

Peningkatan edukasi ketepatan


pengkajian GCS oleh tenaga ahli secara
maksimal

Pengembangan program kegiatan


edukasi mengenai ketepatan
pengkajian GCS

Terwujudnya motivasi untuk


mengembangkan diri

Melakukan sharing
Mengadakan rapat knowledge/ brain Membuat leaflet Membuat kuesioner untuk
koordinasi bersama storming diantara mengenai ketepatan bahan evaluasi akhir
managemen rumah tenaga medis pengkajian tenaga
sakit untuk penyuluhan medis
Berdasarkan pohon alternative di atas, terdapat 4 (empat) kegiatan
kreatif yang dapat dilaktualisasikan, antara lain :

1. Mengadakan rapat koordinasi bersama managemenen rumah sakit


untuk penyuluhan
2. Melakukan sharing knowledge diantara tenaga medis
3. Membuat leaflet mengenai ketepatan pengkajian tenaga medis
4. Membuat kuesioner untuk bahan evaluasi akhir

Melalui aktualisasi 4 (empat) kegiatan kreatif tersebut diharapkan


dapat mewujudkan indikator sasaran dalam terwujudnya media untuk
sosialisasi mengenai ketepatan pengkajian GCS (Glasgow coma scale)
diantara tenaga medis. Dengan terwujudnya indikator sasaran ini maka
edukasi mengenai ketepatan pengkajian kepada tenaga medis bisa
maksimal, sehingga pada gilirannya sasaran utama yaitu edukasi
mengenai pengkajian GCS dapat disampaikan ke tenaga medis secara
maksimal.

B. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Nilai nilai dasar PNS yang terdiri dari Ber-AKHLAK yaitu

a. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan


prima demi kepuasan masyarakat, dengan kode etik :

- Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

- Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;

- Melakukan perbaikan tiada henti.

b. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan


yangdiberikan, dengan kode etik :

- Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung


jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi;

- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara


secarabertanggungjawab, efektif, dan efisien;

- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

c. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan


kapabilitas,dengan kode etik :
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantanganyang selalu berubah;
 Membantu orang lain belajar;

 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

d. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan,


dengankode etik :
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

 Suka menolong orang lain;

 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan


bangsa dan Negara, dengan kode etik:
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia pada
NKRI serta pemerintahan yang sah;
 Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara;
 Menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam


menggerakkan serta menghadapi perbedaan, dengan kode
etik
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas;

 Bertindak proaktif.

g. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis,


dengan kode etik :
- Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
-
C. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

A. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Rumah Sakit Daerah Liun Kendage

Isu yang Diangkat : Kurangnya edukasi tenaga medis tentang ketepatan pengkajian GCS

(Glasgow Coma Scale) di RSD Liun Kendage Tahuna

Gagasan Pemecahan Isu : Terwujudya ketepatan pengkajian GCS (Glasgow Coma Scale) di antara

tenaga medis.
Rancangan aktualisasi nilai nilai dasar PNS diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan Visi-Misi Organisasi
. Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengadakan 1. Melaksanakan 1. Mentor 1.Berorientasi Kegiatan ini
Kegiatan ini
rapat koordinasi konsultasi dengan memberikan Pelayanan: sesuai
sesuai dengan
Bersama mentor tentang saran mengenai Pada saat melakukan dengan
visi dan misi
managemen rencana kegiatan kegiatan yang konsultasi dengan motto
organisasi
rumah sakit yang akan akan mentor dilakukan rumah sakit
Menyelenggar
untuk dilaksanakan. dilaksanakan dengan ramah saat yaitu
akan
penyuluhan berkomunikasi kesembuhan
pelayanan
2. Bertemu dengan 2.Terlaksananya ,
kesehatan
pimpinan RSD konsultasi Akuntabel : Membuat keselamatan
rujukan yang
dan
Liun kendage dengan catatan sebagai
prima dan kenyamanan
untuk melakukan pimpinan terkait bentuk rasa
berkualitas pasien
konsultasi dan kegiatan tanggung jawab
dan adalah
meminta izin aktualisasi yang
terjangkau tujuan
terkait rancangan akan Harmonis pelayanan
dalam
pelaksanaan dilaksanakan (Menghargai orang kami.
pelayanan
kegiatan apapun latar Adapun nilai-
nilai yang
aktualisasi belakangnya)
dianut yaitu
menghargai pendapat
rajin, respon
3. Melakukan maupun saran dari
dan ramah.
sosialisasi/penyul mentor
uhan di RSD Liun
Kendage Tahuna 2. Berorientasi
pelayanan
(Ramah, cekatan
solutif, dan dapat
diandalkan) Saat
menghadapi pimpinan,
selalu mengucapkan
salam, bersikap
ramah, dan tersenyum.
Adaptif
(Bertindak proaktif)
Secara proaktif
memberikan pendapat
dan jawaban atas
pertanyaan
pimpinan/mentor

Loyal
(Menjaga nama baik
pimpinan)
Melakukan koordinasi
kegiatan kepada
pimpinan merupakan
bentuk hormat kepada
pimpinan.
3. Kolaboratif
(Terbuka dalam
bekerja sama)
bekerja sama
memberikan
penyuluhan/
sosialisasi

Kompeten
(Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik) Kegiatan ini
dilakukan dengan
sebaik-baiknya
Akuntabilitas
(Tanggung Jawab)
Melaksanakan arahan
pemimpin sesuai
jadwal yang
ditentukan
2 Melakukan Sharing 1. Membuat undangan 1. Hadirnya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
Kegiatan ini
knowledge/brain kepada tenaga tenaga medis di Melaksanakan tugas sesuai
sesuai
storming diantara medis di RSD Liun RSD Liun dengan penuh dengan motto
dengan visi
tenaga medis Kendage Tahuna Kendage tanggung jawab rumah sakit
dan misi
untuk mengikuti Tahuna untuk yaitu
organisasi
tatap muka mengikuti tatap Loyal kesembuhan,
Menyelengg
kegiatan muka Menjaga rahasia dan keselamatan
arakan
dan
nama baik instutisi pelayanan
kenyamanan
2. Memberikan 2. Setiap orang
kesehatan pasien adalah
kesempatan setiap bisa saling Kolaboratif rujukan tujuan
orang untuk saling sharing Mengundang berbagai yang prima pelayanan
berdiskusi knowledge pihak berkontribusi dan kami. Adapun
untuk saling bekerja berkualitas nilai-nilai yang
3. Melaporkan kepada 3. Pimpinan dapat sama dianut yaitu
dan
pimpinan dan memberikan rajin, respon
terjangkau
mentor saran dan dan ramah.
dalam
masukan yang
pelayanan
baik untuk 2. Adaptif Meningkatka
diikuti Bertindak proaktif dan n kuantitas
inovatif dalam dan kualitas
memberikan sumber daya
pendapat dan manusia
jawaban, serta yang
memberikan ide-ide profesional
terbaru serta
berintegritas
Kompeten tinggi dalam
Membantu teman memberikan
sejawat untuk belajar pelayanan.
dengan sharing
knowledge

Kolaboratif
Menggunakan bahan
kuesioner untuk
mencapai tujuan
Bersama, saling
bekerjasama dan
memberikan
kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi

3. Berorientasi
Pelayanan:
Pada saat melakukan
konsultasi dengan
pimpinan dilakukan
dengan ramah

Akuntabel :
Membuat catatan
sebagai bentuk rasa
tanggung jawab
loyal:
Saat berkonsultasi,
menjaga nama baik
ASN, pimpinan,
instansi dan serta
menjaga rahasia
3. Membuat leaflet 1.Melakukan 1. Materi 1. Akuntabel Kegiatan ini
Kegiatan ini
mengenai penyusunan mengenai tersusun dengan (Melaksanakan tugas sesuai
sesuai dengan
ketepatan ketepatan pengkajian baik dan dengan cermat) dengan motto
misi RSD Liun
pengkajian tenaga medis didapatkan dari Menyusun materi rumah sakit
Kendage
tenaga medis sumber dengan cermat yaitu
Tahuna yaitu:
dalam 2.Mengkonsultasikan terpercaya kesembuhan,

melakukan pada pimpinan Kompeten keselamatan


Menyelenggara
scanning demi 2. Pimpinan (Melaksanakan tugas dan
kan pelayanan
kenyamanan
hasil yang 3.Pembuatan leaflet menerima dengan kualitas kesehatan
pasien adalah
maksimal dengan baik terbaik) Menyusun rujukan yang
tujuan
(mendapat materi dari sumber prima dan pelayanan
persetujuan) terpercaya berkualitas kami. Adapun
dengan tetap nilai-nilai yang
3. leaflet sesuai Adaptif memperhatikan dianut yaitu
dengan (Cepat menyesuaikan aspek sosial. rajin, respon
kebutuhan diri menghadapi dan ramah.
Meningkatkan
edukasi tersedia perubahan) Saat
kuantitas dan
menyusun materi untuk
kualitas sumber
video, pasti ada
daya manusia
perubahan dan revisi.
yang
Penyusun dengan
profesional
cepat menyesuaikan
serta
dengan perubahan
berintegritas
dan revisi yang terjadi
tinggi dalam
memberikan
pelayanan.

Optimalisasi
pemanfaatan
sarana
prasarana
4. Membuat kuesioner 1.Mengumpulkan data 1. Terkumpulnya 1. akuntabel Kegiatan ini
Kegiatan ini
tentang ketepatan mengenai tingkat data tenaga medis Melaksanakan tugas sesuai
sesuai dengan
pengkajian GCS pengetahuan tenaga dengan penuh dengan
misi RSD Liun
medis 2. tersedianya tanggung jawab motto rumah
Kendage
kuesioner sesuai sakit yaitu
Tahuna yaitu:
2. membuat kuesioner dengan kebutuhan Loyal kesembuhan,

Menjaga rahasia dan keselamatan


Menyelenggarak
3. Membagikan dan 3.skoring nilai dan
nama baik institusi an pelayanan
kenyamanan
mengumpulkan kuesioner dan kesehatan
pasien adalah
kuesioner yang mengumpulkan Kolaboratif rujukan yang
tujuan
telah diisi data tingkat Mengundang berbagai prima dan pelayanan
pengetahuan pihak untuk berkualitas kami. Adapun
tenaga medis berkontribusi untuk dengan tetap nilai-nilai yang
meningkatkan memperhatikan dianut yaitu
pelayanan rumah sakit aspek sosial. rajin, respon
dan ramah.
Meningkatkan
2. Kolaboratif
kuantitas dan
Menggunakan bahan
kualitas sumber
kuesioner untuk
daya manusia
mencapai tujuan
yang profesional
Bersama, saling
serta
bekerjasama dan
berintegritas
memberikan
tinggi dalam
kesempatan berbagai
memberikan
pihak untuk
pelayanan
berkontribusi
Optimalisasi
Kompeten pemanfaatan
Dengan saling sharing sarana erjadan
knowledge kita prasarana
mendapat
pengetahuan dan
saling membantu
teman sejawat untuk
belajar
Adaptif
bertindak proaktif dan
inovatif dalam
memberikan pendapat
dan jawaban, serta
memberikan ide-ide
terbaru

3.Berorientasi
Pelayanan:
Pada saat
melakukan
konsultasi dengan
pimpinan dilakukan
dengan ramah

Akuntabel :
Membuat catatan
sebagai bentuk rasa
tanggung jawab
loyal:
Saat berkonsultasi,
menjaga nama baik
ASN, pimpinan,
instansi dan serta
menjaga rahasia
kepada pegawai mentor terkait dan dengan baik arahan penyusunan penyusunan
di unit kerja sosialisasi hasil bimbingan sebagai bentuk
rancangan rancangan
masing - masing digitalisasi dari disiplin
2. Menyiapkan bahan mentor Berorientasi aktualisasi aktualisasi
materi 2. Tersedian Pelayanan:
penulis ikut penulis
3. Menjelaskan ya bahan Pada saat melakukan
penggunaan google materi koordinasi dengan serta mendukung
drive kepada 3. Tersampa mentor dilakukan
Membangun motto
pegawai ikannya dengan ramah saat
penjelasa berkomunikasi sistem UPTD KPH
n Harmonis :
informasi Unit VI
pengguna Dengan adanya
an Google koordinasi yang baik, data potensi Manado,
Drive dapat membangun
kawasan Minahasa
kepada lingkungan kerja yang
pegawai kondusif serta Utara,
penjelasan Bitung yaitu
2. Akuntabel :
Dilakukan dengan mekanisme BEKERJA
rasa tanggung jawab
akses legal BERSAMA,
dalam menyiapkan
materi bagi BERSAMA
Harmonis
masyarakat BEKERJA
Tersedianya materi
dapat membantu baik skala
mempermudah
kecil
pegawai memahami
Berorientasi maupun
Pelayanan
skala besar
Cekatan dalam
menyiapkan materi untuk
guna
pengembang
3. Akuntabel : an investasi
Dalam menjelaskan
materi, dilakukan
dengan tanggung
jawab dan disiplin
waktu
Kolaboratif
Berkontribusi sebagai
pembses materi
mengenai
penggunaan google
drive
Harmonis
Membantu
menjelaskan
penggunaan google
drive kepada pegawai
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualis

Waktu Pelaksanaan
September Bulan Oktober
No Kegiatan (Minggu Ke -) (Minggu Ke -)
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengadakan rapat koordinasi bersama managemen
rumah sakit untuk penyuluhan

2 Melakukan sharing knowledge/ brain storming diantara


tenaga medis

3 Membuat leaflet mengenai ketepatan pengkajian tenaga


medis

4 Membuat kuesioner untuk bahan evaluasi akhir

Anda mungkin juga menyukai