Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI PEGAWAI NEGERI SIPIL


UPTD PUSKESMAS SUKANAGARA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

“Peningkatan Kepatuhan Berobat Pada Pasien Hipertensi


di Puskesmas Sukanagara”

OLEH : dr. Mochammad Ridwan Nur Hakim


BAB I
PENDAHULUAN

 Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan dituntut
untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang
telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pembelajaran agenda Habituasi.
 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan
penyakit kronis dan tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi
yang tinggi dan risiko bersamaan untuk penyakit
kardiovaskular dan ginjal.
 Puskesmas Sukanagara memiliki jumlah kasus hipertensi
pada tahun 2020 sebanyak 1031 kasus, dimana kasus
tersebut menempati peringkat ke 3 dari 10 kasus
penyakit tersering di Puskesmas Sukanagara.
 Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan
aktualisasi di wilayah kerja Puskesmas Sukanagara
terhadap pasien hipertensi. Pelayanan medis yang
diberikan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit
hipertensi yaitu dengan cara meningkatkan kepatuhan
untuk kontrol ke Puskesmas dan minum obat anti
hipertensi.
Identifikasi Isu
 Kurangnya kepatuhan berobat pasien dengan hipertensi
 Kurangnya pemahaman pasien mengenai rujukan BPJS
 Rendahnya cakupan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit)
Kriteria Isu
No Isu Total Ranking
U S G

1. Kurangnya kepatuhan berobat pada


pasien hipertensi
5 5 5 15 1

2. Kurangnya pemahaman pasien


tentang rujukan BPJS
3 3 3 9 3

3. Rendahnya cakupan MTBS


(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
4 4 3 11 2

(keterangan : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 =


kecil, 1 = sangat kecil).
Maksud dan tujuan

 Tujuan Aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan mutu


pelayanan medis terhadap pasien hipertensi dengan
meningkatkan kepatuhan berobat pasien hipertensi di
Puskesmas Sukanagara.
 Selain itu, tujuan aktualisasi bagi peserta adalah dapat
mengetahui dan menerapkan substansi nilai-nilai dasar
profesi PNS, yaitu ANEKA
Manfaat Aktualisasi

 Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil


 Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. 
 Bagi Satuan Kerja
 Membantu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular yaitu Hipertensi di Puskesmas Sukanagara.
 Bagi Pihak lain
 Pasien dengan Hipertensi menjadi lebih patuh untuk
berobat ke Puskesmas Sukanagara.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Struktur Organisasi
UPTD Puskesmas Rawat Inap Sukanagara
Kepala Puskesmas
Kusnadi B, SKM, M.Kes

Kepala Sub Bagian TU


Asriani Rustian, A.M. Keb

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Jejaring dan Jaringan Penanggung Jawab
Masyarakat Fasyankes Mutu
Perorangan
A.A.I Alit Ardani, AMd. dr. Mochammad Ridwan drg. Ariesty Devi
dr. Cok Gd Agung DP Keb NH
Visi dan Misi Puskesmas Sukanagara

 VISI :
 Masyarakat Sukanagara Sehat Secara Mandiri dan
Berkualitas Tahun 2026
 MISI :
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat;
 Memberdayakan masyarakat untuk menerapkan budaya
perilaku hidup bersih dan sehat;
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman;
 Meningkatkan system manajemen yang bermutu dan
berkesinambungan
Role Model

Dalam hal ini penulis, penulis menjadikan Presiden


Indonesia ke 3 yaitu Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf
Habibie, FREng yang akrab disapa B. J. Habibie atau
hanya Habibie Sebelum memasuki dunia politik, Habibie
dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam
teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden
Indonesia berlatarbelakang teknokrat.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai


penguatan nilai-nilai dasar profesi ASN yang merupakan
nilai-nilai yang harus di implementasikan oleh seluruh ASN,
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan
dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government,
Manajemen ASN dan Pelayanan Publik
Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,


kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab
yang menjadi amanahnya
 Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
 Untuk menyediakan kontrol demokratis
 Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
 Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
 Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain :
 Jujur
 Transparan
 Integritas
 Tanggungjawab (responsibilitas)
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan target
 Konsisten
 Partisipatif
Nasionalisme

Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang


menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas sebagai
ikatan bersama dalam satu kelompok
 Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
 Religius
 Amanah
 Disiplin
 Non Diskriminasi
 Saling Menghormati
 Persamaan Derajat
 Mencintai sesama manusia
 Rela Berkorban
 Menjaga Ketertiban
 Kerja Sama
 Cinta Tanah Air
 Musyawarah
 Kekeluargaan
 Kepentingan Bersama
 Hidup Sederhana
 Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
 Kerja Keras
 Menghargai karya orang Lain
 Menghormati Keputusan Bersama
 Tenggang Rasa
Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk,


benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
 Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
 Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
 Profesional
 Tidak berpihak
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
 Non diskriminatif
 Beretika luhur
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
 Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan
akurat
 Berdaya guna dan berhasil guna
 Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
 Transparan
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
Komitmen Mutu

 Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas


seseorang, maka dari itu untuk mengukur penilaian
tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga
sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik
 Bekerja dengan berorientasi pada mutu
 Inovatif
 Selalu melakukan perbaikan mutu
 Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
 Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang
dilandasi kepercayaan dan kejujuran
 Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik
internal maupun eksternal
 Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan
tanpa pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap
pekerjaan
 Efektif dan efisien dalam bekerja
Anti Korupsi

Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk


memperkaya diri sendiri maupun golongan.
 Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Kerja Keras
 Sederhana
 Berani
 Adil
Kedudukan dan Peran ASN dalam
NKRI

Manajemen ASN
 Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar tersedia
sumber daya aparatur sipil negara yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.
 Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
 Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pelayanan Publik

 Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima


kepada masyarakat yang merupakan kewajiban ASN
sebagai abdi masyarakat.
 Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
 Passionate (bersemangat)
 Progressive (memakain cara terbaik)
 Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
 Promth (positif, tanpa curiga)
 Patience (sabar)
 Proporsional (tidak mengada-ada)
 Functional (tepat waktu)
Whole of Government

 WOG merupakan suatu upaya dalam sistem


pemerintahan yang bersatu dalam satu kesatuan
untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga
memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang
lebih luas di pemerintahan.
Rancangan Aktualisasi

 Identifikasi Isu :Masih kurangnya kepatuhan berobat


pada pasien Hipertensi di Puskesmas Sukanagara

 Gagasan : Menggunakan beberapa kegiatan/metode


untuk meningkatkan kepatuhan berobat pasien
Hipertensi di Puskesmas Sukanagara.
Adapun rencana kegiatan yang akan
dilakukan berkaitan dengan antara
lain sebagai berikut :
 Mengadakan kelas edukasi Hipertensi
 Membuat kartu kendali berobat (KALIBER)
 Membuat banner tentang Hipertensi
 Mengadakan kegiatan Peduli Hipertensi (PENSI) di
Posyandu Lansia
Rancangan Aktualisasi

JADWAL KEGIATAN
Bab IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 : Melaksanakan Kelas Edukasi Hipertensi
Tanggal 20 Mei - 25 Mei 2021

Lampiran Foto-
foto kegiatan

Tahap Kegiatan  Melakukan konsultasi & koordinasi dengan bagian –


bagian terkait
 Mempersiapkan materi dan menyusun materi dalam
bentuk powerpoint
 Melaksanakan kelas edukasi HT
 Melakukan monitoring & evaluasi

Analisa Dampak Apabila nilai – nilai ASN tidak diterapkan dalam kegiatan
Pertama ini maka saya akan sangat sulit dalam
melakukan proses kegiatan karena pada tahap ini saya
perlu untuk mengatur jadwal. Apabila saya tidak
membuat janji terlebih dahulu (Aktualisasi Etika
Publik) terlebih dahulu maka saya akan sulit salam hal
berkoordinasi dengan rekan kerja. Dalam hal kegiatan
ini apabila dalam pelaksanaanya tidak berkolaborasi
(Aktualisasi Nilai WOG) dengan rekan kerja maka akan
sangat sulit dan mungkin pelaksanaannya tidak akan
tercapai, dan terbukti apabila dilaksakan dengan gotong
Kegiatan 2 : Membuat kartu kendali berobat (KALIBER) HT
Tanggal 11 Mei – 19 Juni 2021

Lampiran Foto-
foto kegiatan

Tahap Kegiatan  Melakukan konsultasi & koordinasi dengan bagian –


bagian terkait
 Mencetak kartu kendali berobat
 Melakukan sosialisasi mengenai tata cara pengisian
kartu kendali berobat pada tenaga medis di Poli Umum
 Memberikan informasi dan edukasi mengenai kartu
kendali berobat tersebut
 Melakukan monitoring dan evaluasi
ANALISIS DAMPAK Apabila Nilai – nilai dasar ASN tidak diterapkan dalam
kegiatan ini maka saya tidak akan mendapatkan hasil yang
maksimal dalam hal ini adalah mengetahui permasalahan
yang ada pada keberhasilan terapi, nilai etika public yang
berkaitan dengan cara berkomunikasi dan cara penyampaian
maksud dan tujuan kepada pasien, atasan dan rekan kerja
merupakan hal yang harus diperhatikan karena apabila hal ini
tidak dilaksakan maka informasi permasalahan yang ada
akan sangat sulit didapatkan. Pada nilai komitmen mutu
dalam kegiatan ini saya menggunakan KALIBER dalam hal
mengatasi permasalahan yang ada, ini dimaksudkan untuk
memperkuat hasil yang didapatkan.
Kegiatan 3 : Mengadakan Peduli Hipertensi (PENSI) di Posyandu Lansia

Tanggal 19 Mei - 27 Mei 2020

Lampiran Foto-
foto kegiatan

Tahap Kegiatan  Melakukan konsultasi & koordinasi dengan bagian –


bagian terkait
 Mengumpulkan data posyandu yang memiliki jumlah
pasien hipertensi paling banyak dan yang jarang
kontrol ke posyandu maupun ke fasilitas kesehatan
untuk dipilih menjadi tempat diadakannya kegiatan
 Melakukan koordinasi dengan PJ Posyandu lansia
dan kader posyandu untuk mengadakan kegiatan
 Menyiapkan materi
 Melakukan kegiatan Peduli Hipertensi di Posyandu
Lansia
 Melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan

Analisis Kegiatan Apabila nilai – nilai ASN tidak diterapkan dalam kegiatan
Pertama ini maka saya akan sangat sulit dalam melakukan
proses kegiatan karena pada tahap ini saya perlu untuk
mengatur jadwal. Apabila saya tidak membuat janji terlebih
dahulu (Aktualisasi Etika Publik) terlebih dahulu maka saya
Kegiatan 4 : Membuat banner tentang hipertensi

Tanggal 17 Mei – 13 Juni 2021

Lampiran Foto-
foto kegiatan

Tahap Kegiatan  Melakukan konsultasi & koordinasi dengan bagian –


bagian terkait
 Menyusun materi untuk mengisi banner
 Memasang banner
Analisi Kegiatan  Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan
penyusunan draft spanduk tentang Hipertensi, maka
dalam proses pemahaman masyarakat bisa menjadi salah
paham. Jika dalam kegiatan penyusunan draft tidak
kompeten maka akan menimbulkan ketidaksesuaian dan
sulit dipahami.
HAMBATAN dan CARA MENGATASINYA

Hambatan yang terjadi secara keseluruhan pada


serangkaian kegiatan aktualisasi ini adalah :
 Sulitnya untuk melaksanakan kegiatan dikarenakan
kondisi saat pandemi seperti ini yang dimana terjadi
pembatasan untuk pengumpulan/membuat keramaian.
 Banyak warga yang masih takut untuk berkumpul di era
Pandemi seperti sekarang
 Sulitnya untuk mengatur waktu dikala banyaknya
kegiatan yang dilakukan di Instansi.
 Rencana untuk pembuatan Banner tidak bias
dilaksanakan karena terbatasnya dan efisiensi tempat.
 Cara mengatasi hambatan hambatan yang terjadi adalah
dengan menerapkan protokol kesehatan dengan sebenar
– benarnya, mengatur waktu sebaik mungkin.
4.1. HASIL CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
No Kegiatan dan Tahapan Capaian Keterangan
Kegiatan
1. Melaksanakan Kelas Edukasi Hipertensi

a. Melakukan koordinasi dengan 100%


kepala puskesmas, PJ UKP dan
PJ terkait mengenai kegiatan
yang akan dilakukan

b. Menyusun tim Kelas Edukasi 100%


HT (dokter, bartra, petugas
gizi, PJ Prolanis)

c. Melakukan rapat koordinasi 100%


tim

d. Merencanakan jadwal kelas 100%


Edukasi HT

e. Mengumpulkan data pasien HT 100%

f. Mempersiapkan materi dan 100%


menyusun materi dalam bentuk
powerpoint

g. Melaksanakan kelas edukasi 80% Adanya


HT masyrakata
yang tidak
hadir pada saat
acara
pelaksanaan

h. Melakukan monitoring dan 80% Sulitnya untuk


evaluasi kembali
mengumpulkan
masyarakat
dikala pandemi
dan sedang
meningkatnya
kasus baru.
2. Membuat kartu kendali berobat (KALIBER) HT

a. Melakukan koordinasi dengan 100%


kepala puskesmas dan PJ UKP
untuk melakukan kegiatan
pembuatan kartu kendali
berobat

b. Menetapkan isi dan 100%


penyusunan kartu kendali
berobat

c. Melakukan konsultasi dan 100%


meminta persetujuan mengenai
draft kartu kendali berobat
kepada Kepala Puskesmas

d. Mencetak kartu kendali berobat 100%

e. Melakukan sosialisasi 100%


mengenai tata cara pengisian
kartu kendali berobat pada
tenaga medis di Poli Umum

f. Memberikan kartu kendali 100%


berobat kepada pasien
hipertensi di Poli Umum

g. Memberikan informasi dan 100%


edukasi mengenai kartu kendali
berobat tersebut

h. Meminta tanda tangan kepada 100%


pasien sebagai tanda terima
kartu kendali berobat

i. Melakukan monitoring dan 100%


evaluasi
Mengadakan Peduli Hipertensi (PENSI) di Posyandu Lansia

a. Melakukan koordinasi dengan 100%


kepala puskesmas mengenai
kegiatan yang akan dilakukan

b. Mengumpulkan data posyandu 100%


yang memiliki jumlah pasien
hipertensi paling banyak dan
yang jarang kontrol ke
posyandu maupun ke fasilitas
kesehatan untuk dipilih
menjadi tempat diadakannya
kegiatan

c. Melakukan koordinasi dengan 100%


PJ Posyandu lansia dan kader
posyandu untuk mengadakan
kegiatan

d. Menyiapkan materi 100%

e. Melakukan kegiatan Peduli 100%


Hipertensi di Posyandu Lansia

f. Melakukan evaluasi kegiatan 100%


yang telah dilakukan
4. Membuat banner tentang hipertensi

a. Melakukan koordinasi dengan 100% Berubahnya dari


kepala puskesmas untuk pembuatan
memasang banner di ruang Banner menjadi
tunggu membuat
Spanduk.

b. Mencari referensi 100%

c. Menyusun materi untuk 100%


mengisi banner

d. Meminta masukan 100%


mentor/kepala puskesmas
Mencetak banner

e. Memasang banner 100%


MANFAAT

Organisasi
 Membantu upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular yaitu Hipertensi di Puskesmas
Sukanagara.
Masyarakat
 Pasien dengan Hipertensi mendapatkan pengetahuan
lebih dan menjadi lebih patuh untuk berobat ke
Puskesmas Sukanagara.
Unit Kerja
 Pasien dengan Hipertensi menjadi lebih patuh untuk
berobat ke Puskesmas Sukanagara.
RENCANA AKSI 1 TAHUN KEDEPAN

 
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
 Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam
Undang-Undang tersebut, pegawai ASN memiliki peranan
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
berfungsi sebagai :
 (1) Pelaksana Kebijakan Publik;
 (2) Pelayan Publik;
 (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
 Dari hasil Aktualisasi yang telah dilaksanakan terdapat
pengingkatan kepatuhan berobat pasien hipertensi yang
dapat diukur dari berhasilnya terapi yang berupa :

 Tercapaianya target penurunan tekanan darah.


 Meningkatannya kepatuhan pasien untuk control kembali
ke fasilitas kesehatan.
SARAN
Semoga segala bentuk kegiatan yang telah terlaksanakan
bisa menjadi suatu habituasi sehingga bisa tercapainya visi
puskesmas sukanagara dan meningkatnya kesehatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai