DISUSUN OLEH
Elfiana (2013201060)
DOSEN PENGAMPUH
COVER..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. Batasan SKN.......................................................................................................6
B. Kegunaan Dan Landasan SKN...........................................................................8
C. Perkembangan Dan Tantangan SKN..................................................................9
D. Asas SKN............................................................................................................10
E. Bentuk Pokok SKN.............................................................................................10
F. Cara Penyelenggaraan SKN................................................................................13
G. Dukungan Penyelenggaraan SKN.......................................................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
Kata Pengantar
Assalamualaikum. Wr..wb
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah yang berjudul:" SISTEM KESEHATAN NASIONAL” adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Wasalamualaikum. Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang dirancang secara
khusus guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang tinggi sebagai bukti kesejahteraan
umum seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pelayanan kesehatan yang
sudah diselenggarakan pemerintah dilakukan secara berjenjang sesuai dengan peraturan
Menteri Kesehatan N0. 01 tahun 2012. Layanan tingkat primer merupakan tempat pertama
kali pasien kontak dengan tenaga kesehatan seperti Puskesmas, dokter praktek keluarga,
klinik, kecuali dalam gawat darurat. Dokter layanan primer bertanggung jawab terhadap
terhadap kebutuhan rujukan pasien ke pelayanan tingkat sekunder (rumah sakit tipe D, C,
B). Sedangkan dokter yang memberikan pelayanan di tingkat sekunder bertanggung jawab
terhadap kebutuhan rujukan pasien ke pelayanan tersier baik rumah sakit tipe A dan B
pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Batasan SKN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. SKN merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan. SKN bukan pedoman penyelenggaraan kesehatan bagi Departemen Kesehatan
saja, tapi bagi semua potensi bangsa baik pemerintah (pusat, provinsi, kab/kota),
masyarakat, maupun swasta. Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN
dikelompokkan dalam subsistem
1. Upaya kesehatan.
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan.
3. Pembiayaan kesehatan.
4. Sumber daya manusia kesehatan.
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan.
7. Pemberdayaan masyarakat.
1
Djuardi,Lilik. Sistem Kesehatan Nasional. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Hal.64
2
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 236
4. Kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan.
5. Inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti
bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk
penguatan sistem rujukan.
6. Pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang
sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak.
7. Dinamika keluarga dan kependudukan.
8. Keinginan masyarakat.
9. Epidemiologi penyakit.
Prinsip dasar adalah norma, nilai, dan aturan pokok yang bermakna dari falsafah dan
budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai acuan berfikir dan bertindak.
Terdapat 7 (tujuh) prinsip dasar SKN, dengan penekanan pada masingmasing uraian
sebagai berikut:
1. Perikemanusiaan. Terabaikannya pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah
bertentangan dengan prinsip kemanusiaan.
2. Hak Azasi Manusia. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
setiap orang adalah hak azasi manusia, tanpa membedakan antara golongan, suku,
agama, dan status sosial ekonomi.
3. Adil dan merata. Pelayanan kesehatan harus merata, bermutu, dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat secara ekonomi dan geografi.
4. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat. Kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dan perorangan (individu).
5. Kemitraan. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan menggalang kemitran
yang dinamis dan harmonis antara pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
6. Pengutamaan dan manfaat. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan lebih
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan dan perorangan.
Pemanfaatan iptek dalam pembangunan kesehatan. 3
3
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 236
7. Tata kepemerintahan yang baik. Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara
demokratis, berkepastian hukum, terbuka, rasional/profesional, bertanggung jawab dan
bertanggung gugat.
Dengan memperhatikan kondisi dan situasi di Indonesia serta kebutuhan dewasa ini
maka diputuskan terdapat 6 (enam) subsistem dari SKN, yaitu (Perpres 72/2012 tentang
SKN):
1. Subsistem upaya kesehatan.
2. Subsistem pembiayaan kesehatan.
3. Subsistem sumberdaya manusia kesehatan.
4. Subsistem obat dan perbekalan kesehatan.
5. Subsistem pemberdayaan masyarakat.
6. Subsistem manajemen kesehatan.
4
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 239
Adapun Landasan Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut (Perpres
72/2012 tentang SKN):
1. Landasan idiil yaitu Pancasila.
2. Landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Landasan Operasional meliputi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan ketentuan peraturan perundangundangan lainnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
6
Djuardi,Lilik. Sistem Kesehatan Nasional. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Hal.73
7
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 248
dan 254
Dalam penyelenggaraan pembangu-nan nasional, SKN dapat bersinergi secara
dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya seperti: Sistem Pendidikan
Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pangan Nasional,
Sistem Hankamnas, dan Sistem-sistem nasional lainnya.
c. Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan di Daerah
Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan di Daerah
yaitu sebagai acuan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
daerah.
d. Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem kemasyarakatan termasuk swasta
Berbagai sistem kemasyarakatan merupakan bagian integral dari SKN. Dalam kaitan
ini SKN dipergunakan sebagai acuan bagi masyarakat dalam berbagai upaya
kesehatan. Sedangkan potensi swasta merupakan bagian integral dari SKN. Untuk
keberhasilan pembangunan kesehatan perlu digalang kemitraan yang setara, terbuka,
dan saling menguntungkan dengan berbagai potensi swasta. SKN dapat mewarnai
potensi swasta, sehingga sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang
berwawasan kesehatan. Dengan mengacu terutama pada kedudukan SKN diatas dan
pencapaian tujuan nasional.
3. Subsistem SKN Pendekatan manajemen kesehatan dewasa ini dan kecenderungannya
dimasa depan adalah kombinasi dari pendekatan: 1) Sistem, 2) Kontigensi, dan 3)
Sinergi yang dinamis. Mengacu pada substansi perkembangan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan dewasa ini serta pendekatan manajemen kesehatan tersebut
diatas maka subsistem SKN meliputi:
a. Subsistem Upaya Kesehatan
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi
bangsa Indonesia. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan. 8 9
8
Djuardi,Lilik. Sistem Kesehatan Nasional. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Hal.70
9
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal.256
b. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber yakni pemerintah,
pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh
karena itu, pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil dan
berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan dari pembangunan
kesehatan. Diantaranya adalah pemerataan pelayanan kesehatan dan akses terhadap
pelayanan yang berkualitas.
c. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumberdaya manusia kesehatan yang
mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan
merata, sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, SKN
juga memberikan fokus penting pada pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan, guna menjamin ketersediaan dan pendistribusian SDM Kesehatan.
d. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin aspek
keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan minuman yang beredar, ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat,
terutama obat esensial, perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan obat, penggunaan obat yang rasional; serta upaya kemandirian di
bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri
e. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan Subsistem ini meliputi: kebijakan
kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan dan informasi kesehatan. Untuk
menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasilguna dan berdayaguna,
diperlukan manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi,
integrasi, sinkronisasi serta penyerasian berbagai subsistem SKN.10 11
10
Djuardi,Lilik. Sistem Kesehatan Nasional. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Hal.70
11
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 254
f. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang
oleh pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata
sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau
penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan. Oleh karenanya pemberdayaan
masyarakat menjadi sangat penting, agar masyarakat termasuk swasta dapat mampu
dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan. Dalam pemberdayaan
masyarakat meliputi pula upaya peningkatan lingkungan sehat dari masyarakat
sendiri. Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya
merupakan fokus dari pembangunan kesehatan.
12
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 259
G. Dukungan Penyelenggaraan SKN
SKN diupayakan agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan dinamika
pembangunan kesehatan yang dihadapi dalam penyelenggaraannya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan. Bila terjadi perubahan paradigma dan lingkungan strategis,
SKN dapat disesuaikan dan disempurnakan dengan kondisi dan situasi yang berkembang.
1. Proses penyelengaraan SKN.
2. Tata Penyelengaraan SKN.
3. Penyelengaraan SKN.
4. Sumber daya penyelengaraan SKN. 13
13
Arifin, Syamsul. Sistem Kesehatan Nasional. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. 2016. Hal. 260
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan SKN ini dimaksudkan untuk menyesuaikan SKN 2009 dengan berbagai
perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam pengelolaan kesehatan baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta. Tersusunnya SKN
ini mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi
manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan
misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 20052025 (RPJP-
K), memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif, melaksanakan
pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu, meningkatkan investasi
kesehatan untuk keberhasilan pembangunan nasional.
SKN diupayakan agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan dinamika
pembangunan kesehatan yang dihadapi dalam penyelenggaraannya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan. Bila terjadi perubahan paradigma dan lingkungan strategis,
SKN dapat disesuaikan dan disempurnakan dengan kondisi dan situasi yang berkembang.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul. Dkk. 2016. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. Pustaka
Banua: Banjar Masin