Disusun Oleh :
Kelompok 2
IKM-7/ Semester IV
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Indikator Kesehatan, Strategi dan Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan” tepat pada waktunya. Sholawat beriringkan salam juga
tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad SAW, karena dengan
berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat menuntut ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari
cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami
dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan dating. Akhirnya dengan satu
harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya
dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dirumuskan sebagai
berikut.
1. Apasaja jenis-jenis indikator ?
2. Apa itu indikator kesehatan ?
3. Apa itu standar pelayanan minimal ?
4. Apa itu profil kesehatan ?
5. Apasaja konsep pengembangan sistem informasi kesehatan ?
6. Apa itu analisis dan rancangan sistem informasi kesehatan ?
7. Apa itu integrasi sistem informasi kesehatan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis indikator.
2. Untuk mengetahui indikator kesehatan.
3. Untuk mengetahui standar pelayanan minimal.
4. Untuk mengetahui profil kesehatan.
5. Untuk mengetahui konsep pengembangan sistem informasi kesehatan.
6. Untuk mengetahui analisis dan rancangan sistem informasi kesehatan.
7. Untuk mengetahui integrasi sistem informasi kesehatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Indikator Pendidikan
5
Adapun dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
- Tujuan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam Kompetensi Dasar.
- Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah.
- Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan atau
daerah.
2. Indikator Kerja
Pada indikator kerja, objeknya adalah karyawan atau pekerja. Dalam dunia
kerja, yang menjadi indikator adalah kualitas kinerja setiap karyawan yaitu
ketepatan waktu (disiplin), kemandirian, kualitas/kuantitas pekerjaan, efektivitas
serta beberapa parameter lainnya. Efektivitas yang dimaksud di sini adalah tingkat
pengelolaan dan penggunaan sumber daya perusahaan yang ada, bisa berupa
tenaga, uang, bahan baku hingga teknologi. Indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang ditetapkan organisasi.
3. Indikator Penelitian
Indikator dalam penelitian lebih sering digunakan dalam dunia sains. Salah
satu indikator yang banyak diaplikasikan untuk penelitian yaitu indikator asam
basa. Dimana seorang peneliti mengukur tingkat keasaman atau basa suatu sampel
menggunakan indikator tersebut. Hampir semua bentuk penelitian selalu memiliki
indikator sebagai tolak ukur dalam sebuah penelitian. Indikator ini paling banyak
digunakan dalam penelitian yang bersifat ilmiah seperti penelitian lingkungan,
reklamasi, bioteknologi dan sebagainya. Dibandingkan indikator lainnya, indiktor
penelitian sifatnya lebih luas dan memuat banyak hal. Setiap penelitian bisa
memiliki indikator yang berbeda.
6
2.2 Indikator Kesehatan
Indikator kesehatan merupakan variable yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status kesehatan dan memungkinkan dilakukannya
pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Indikator kesehatan adalah Ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan
status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu.
7
Contoh Indikator Kesehatan
1. AKI (Angka Kematian Ibu)
Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan
mereaksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal
termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKABA kerap dipakai untuk
mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk & (usia harapan hidup). Manfaat
mengetahui angka harapan hidup adalah untuk menentukan tingkat kemakmuran
penduduk dalam suatu daerah atau negara.
8
Contoh:
- Jumlah dana yang dibutuhkan
- Tenaga yang terlibat
- Peralatan yang digunakan
- Jumlah Bahan yang digunakan
9
2.3 Standar Pelayanan Minimal
Standar pelayanan minimal (minimum service standard) merupakan suatu
istilah dalam pelayanan publik (public policy) yang menyangkut kualitas dan
kuantitas pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu
indikator kesejahteraan masyarakat. Standar pelayanan minimal memiliki nilai
yang sangat strategis baik bagi pemerintah (daerah) maupun bagi masyarakat
(konsumen).
10
Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan bagi
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut.
Pemerintah Provinsi :
- pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
- pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota :
- pelayanan kesehatan ibu hamil
- pelayanan kesehatan ibu bersalin
- pelayanan kesehatan bayi baru lahir
- pelayanan kesehatan bayi baru lahir
- pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
11
Indonesia, serta sebagai dasar untuk perencanaan program pembangunan
kesehatan selanjutnya.
12
b. Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga
akan berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang
digunakan sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.
c. Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras
maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya
sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini
disebabkan karena :
- Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi, karena
teknologinya ketinggalan zaman, sehingga layanan pemeliharaan
perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok
perangkat keras.
- Perusahaan pembuat perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah
mengeluarkan versi baru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai
feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi
sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang
juga telah berkembang. Jadi mengingat perkembangan teknologi
informasi yang berlangsung dengan cepat, maka pengguna harus sigap
dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut.
d. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi. suatu
sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat
kemampuan dari para pengguna, baik dari sisi :
- Tingkat pemahaman mengenai teknologi informasi.
- Kemampuan belajar dari para pengguna.
- Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem.
13
bagian komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang
diperbaiki. Analisis dan desain sistem informasi didefinisikan sebagai proses
organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis komputer di
implementasikan.
Pada tahapan analisis ini merupakan tahapan di mana sistem yang sedang
berjalan dipelajari dan juga sistern pengganti diusulkan. Selain itu dalam tahapan
ini dideskripsikan bahwa sistem yangsedang berjalan, masalah, danjuga
kesempatan didefinisikan, serta rekomendasi umum untuk bagaimana
memperbaiki, meningkatkan ataupun mengganti sistem yang sedang berjalan itu
diusulkan. Adapun tujuan utama daritahapan ini yaitu untuk memahami dan
mendokumentasikan kebutuhan bisnis (business needl dan persyaratan proses dari
sistem baru. Pada tahapan ini ada 6 aktivitas utama yaitu :
a) Pengumpulan informasi
c) Memproritaskan kebutuhan
14
d) Menyusun dan juga mengevaluasi alternatif
Pada tahapan ini satu hal yang tidak boleh dilupakan analis yaitu rencana
kedua. Apabila setelah menysusun dan meprioritaskan kebutuhan, analis harus
menyiapkan alternatif jika seandainya susunan kebutuhan akan ditolak oleh klien.
15
informasi di internal kesehatan tetapi dengan sistem-sistem informasi lainnya
yang terkait. Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi akan melingkupi
seluruh entitas pemangku kepentingan baik sumber data, pengelola data, maupun
pengguna data. Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi sekurang-kurangnya
akan mencakup sistem informasi di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya serta jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya)
sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, sistem informasi di rumah sakit
sebagai fasilitas kesehatan tingkat rujukan, sistem informasi di dinas kesehatan
kabuparen/kota dan dinas kesehatan provinsi, sistem informasi di Kementerian
Kesehatan, dan sistem informasi di BPJS Kesehatan, serta sistem informasi di
lintas sektor.
16
Integrasi antar sub sistem dilakukan baik secara teknis maupun secara
konten. Integrasi secara teknis didukung dengan pemanfaatan teknologi agar sub
system sehingga dapat berkomunikasi dengan sub sistem lain. Integrasi secara
konten terjadi apabila ada muatan data dengan standar yang sama yang
dipertukarkan antar sub sistem.
Integrasi satu arah dilakukan jika data dikirim dari sumber ke tujuan, tapi
tidak sebaliknya. Persyaratan integrasi satu arah adalah adanya koneksi jaringan
antar sub sistem menggunakan jaringan publik atau privat. Integrasi satu arah
direkomendasikan untuk komunikasi data dengan sistem infromasi eksternal,
seperti antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan antar
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Dinas Kesehatan Provinsi.
Integrasi dua arah dilakukan jika data dikirim dari sumber ke tujuan atau
sebaliknya. Persyaratan integrasi satu arah adalah adanya koneksi jaringan antar
sub sistem menggunakan jaringan privat. Integrasi dua arah direkomendasikan
untuk komunikasi data antar sub sistem dalam lingkup internal.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak
bisa di pisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara. Sistem informasi kesehatan
merupakan salah satu bentuk pokok sistem kesehatan yang dipergunakan sebagai
dasar dan acuan dalam bebagai tindakan pedoman atau penyelengaraan
pembangun kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anita, S. (2017). Sistem informasi kesehatan. Diakses pada 9 April 2022, dari
http://kesmas.sari-mutiara.ac.id/download/file/SISTEM_INFORM.pdf
19