Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TANTANGAN SISTEM KESEHATAN INDONESIA


DALAM KEBIDANAN

Dosen Pengajar : Romaulina Sipayung, S. ST, M. Keb


Disusun Oleh :
1. Cucu Rohimah (15710122054)
2. Dwi Ngarti (15710122062)
3. Eliyana Ependi (15710122064)
4. Hanna Gita (15710122069)
5. Leni (15710122075)
6. Ovi Yanti (15710122083)
7. Salmi Oktaviona (15710122090)
8. Siti Maysaroh (15710122091)
9. Siti Rahmah N. (15710122092)
10. Sri Yulianti M. (15710122093)
11. Graita Tya A. (15710122102)
12. Susi (15710122104)

PROGRAM KHUSUS SARJANA S1 KEBIDANAN


STIKES PELITA ILMU DEPOK
TAHUN 2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat s
erta Hidayah dan inayah-Nya, Sehinga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Current Issue dengan pembahasan Tantangan Sistem Kesehatan Indonesia dalam
Kebidanan.

Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk meng
etahui Tantangan Sistem Kesehatan Indonesia dalam Kebidanan. Selain itu penyu
sun berharap tulisan ini dapat menjadi landasan untuk meningkatkan pelayanan K
esehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat mengurangi masalah
Kesehatan yang terjadi di masyarakat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pem
baca yang bersifat membangun, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah memb
antu penyusunan tulisan, semoga tuhan yang maha esa memberkati kita semua.

Depok, 13 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................3
A. Sistem kesehatan............................................................................................................................3
B. Cakupan system Kesehatan............................................................................................................4
C. Unsur Sistem Kesehatan................................................................................................................4
D. Fungsi Sistem Kesehatan...............................................................................................................5
E. Indonesia’s Health System Chalenges terdiri dari :.......................................................................5
BAB III..............................................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................7
B. SARAN..........................................................................................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tenaga kebidanan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidik
an bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Re
publik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, s
ertifkasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebi
danan. Tenaga kebidanan perlu dikembangkan profesionalismenya agar tenag
a kebidanan memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang unggul se
rta yang menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan. Pengembangan profe
si bidan merupakan sebuah keniscayaan untuk mengantisipasi perubahan ilm
u pengetahuan dan teknologi, perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kebidanan yang berkualitas, peningkatan kesadaran masyarak
at akan hukum kesehatan, permintaan pengguna jasa pelayanan kebidanan, pe
rubahan yang cepat dalam kebijakan pemerintah, dan persaingan global yang
semakin ketat.

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayana


n masyarakat dan berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan, keluarga b
erencana, kesehatan bayi dan anak balita serta pelayanan kesehatan masyarak
at. Bidan juga menjadi mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya
sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia kare
na kemampuannya untuk melakukan pengawasan dan pertolongan pada neon
atus dan persalinan. Disamping itu bidan juga mempunyai upaya atau strategi
s untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam penurunan Angk
a KematianIbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Manuaba, 2012).

Oleh Karena itu penyusun bertujuan untuk mengetahui profil tenaga k


ebidanan dengan kondisi isu kesehatan ibu dan anak serta pengembangan pro
fesionalisme tenaga kebidanan guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak m
elalui aspek pendidikan kebidanan dalam mata kuliah Current Issue Dalam

1
Pelayanan Kebidanan dengan judul tugas “Indonesia’s Health System
Chalenges” dengan menggunakan referensi dari kajian pustaka yang diperole
h dari artikel-artikel di media sosial dan sumber lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah secara umum yaitu diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan system Kesehatan ?


2. Apa saja tantangan bidan dalam sistem Kesehatan Indonesia?
3. Bagaimanakah peran bidan dalam menangani tantangan Kesehatan di
Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui system Kesehatan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa saja tantangan bidan di dalam sistem Kesehata
n Indonesia .
3. Untuk mengetahui peran bidan dalam mengatasi tantangan Kesehatan
di Indonesia

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penyusun Makalah


Hasil penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi penyusun untuk menjelaskan dan memahami tentang
Tantangan Sistem Kesehatan di Indonesia

2. Bagi Pihak lain

Hasil penyusunan makalah ini dapat berguna sebagai rangkuman


tentang Tantangan Sistem Kesehatan di Indonesia. Sehingga pihak
lain dapat memahami lebih mudah tentang sistem dan tantangan
kesehatan di Indonesia

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem kesehatan
Sistem Kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat
tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan syste
m pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk da
lam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatanlain yang satu de
ngan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pel
ayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masy
arakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dal
am pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat memberikan
layanan secara berkualitas.
System Kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang m
engatur, yang mebiayai, atau memberikn layanan, namun juga termasuk ke
lompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan Kesehata
n, terutama sumber daya manusia, sumber daya fisik ( fasilitas dan alat ), s
erta pengetahuan atau teknologi (WHO SEARO, 2000).
Definisi sistem menurut World Health Organization (WHO) menek
ankan pada suatu pendekatan dalam memecahkan masalah. Dalam lapor
an tentang aplikasi Berfikir Sistem dalam sistem kesehatan, WHO (2009)
mendefinisikan sistem sebagai berikut: “an approach to problem solving th
at views "problems" as part of a wider, dynamic system”. Terjemahan sec
ara bebas definisi tersebut adalah sistem merupakan suatu pendekatan untu
k memecahkan masalah dengan “masalah” sebagai bagian dari masalah ya
ng lebih luas yang besifat dinamis. Misalnya masalah kepatuhan ibu hamil
dalam menjalankan pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care/ANC) meru
pakan bagian dari masalah sosial dan budaya yang ada di keluarga dan wil
ayahnya. Artinya masalah kepatuhan itu bukan hanya dilekatkan pada
si ibu hamil sendiri. Penyebaran penyakit leptospirosa merupakan masal

3
ah yang diturunkan dari masalah lingkungan dan ekologis yang lebih lua
s seperti kebiasaan buang sampah, banjir, lingkungan kumuh dan sebagain
ya
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN, 1982), system Kesehat
an nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indone
sia untuk meningkatkan kemampuan mencapi derajat Kesehatan yang opti
mal sebagai perwujudan kesejahterahan umum seperti yang dimaksud dala
m pembukaan undang-undang dasar 1945.

B. Cakupan system Kesehatan


System Kesehatan Nasional meliputi di antaranya :
a. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan dilakukan dengan menghimpun seluruh potensi b
angsa Indonesia sebagai ketahanan nasional. Pelaksana upaya kesehata
n tersebut di antaranya Pemerintah (TNI dan POLRI), pemerintah daer
ah provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat/swasta melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, serta pemul
ihan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan disel
enggarakan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang seting
gi-tingginya
b. Pembiayaan Kesehatan
JKN sebagai program Pemerintah yang telah dimulai tahun 2014 ju
ga masih memiliki potensi untuk dikembangkan dari berbagai aspek pe
layanannya. Salah satunya aspek penguatan promotif-preventif dalam
sistem JKN sehingga pembiayaannya termasuk pelayanan edukasi, im
unisasi, dan deteksi dini dapat dicakup dalam skema JKN. Selain itu, J
KN yang berprinsip universal health coverage (UHC) juga masih diha
dapkan pada fakta bahwa belum semua masyarakat memiliki akses yan
g sama ke fasilitas pelayanan kesehatan. Skema kompensasi bagi masy
arakat di wilayah tersebut perlu dibentuk sebagaimana amanah dalam
Undang-Undang. Pemerintah Daerah masih tergantung terhadap dukun

4
gan pembiayaan kesehatan dari Pusat. Anggaran Pemda mendukung 2
2,8% dari total belanja kesehatan 2019 (Kemenkes, 2020) yang mayori
tasnya adalah berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun transf
er daerah lainnya.
c. Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber daya manusia kesehatan terdiri atas kelompok tenaga kese
hatan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi. Jumlah, jenis, dan kualita
s dari SDMK tersebut harus tercukupi dan terdistribusi secara adil dan
merata. Dalam menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan peningkat
an kualitas sumber daya manusia kesehatan, SKN berfokus pada penge
mbangan dan pemberdayaan SDMK yang meliputi perencanaan kebut
uhan dan program, pengadaan termasuk pendidikan dan pelatihan, pen
dayagunaan, peningkatan kesejahteraan, serta pembinaan dan pengawa
san mutu SDMK
d. Sumber Daya Obat dan Pembekalan Kesehatan
Subsistem ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek k
eamanan, khasiat/kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehata
n, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjang
kauan obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari peng
gunaan yang salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang ra
sional; serta upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanf
aatan sumber daya dalam negeri.
e. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat dapat menunj
ang penyelenggaraan SKN yang optimal. Masyarakat termasuk swasta
merupakan subjek dan pelaku yang seharusnya mampu dan mau berpe
ran dalam pembangunan kesehatan. 21 Pandemi Covid-19 menunjukka
n bahwa SKN yang selama ini dilakukan belum berjalan dengan optim
al atau SKN belum memberikan panduan yang jelas dalam hal terjadi
pandemi. Oleh karena itu, SKN perlu direformasi agar lebih siap meres
pons bencana atau krisis kesehatan yang tidak diduga. Komponen dala

5
m SKN belum dengan jelas memberikan arahan bagaimana sebuah sist
em kesehatan dapat bertahan dan segera merespons serta menghadapi
goncangan yang terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi sistem
kesehatan nasional dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi ber
basis data,sehingga dapat memperkuat sistem dalam menghadapi tanta
ngan dan mengelola ketahanan sistem kesehatan. Selain pandemi Covi
d-19, SKN juga perlu merespons perkembangan atau perubahan, antar
a lain teknologi kesehatan, digitalisasi dan interaksi dengan sistem lain
yang juga berubah seperti pendidikan, pertahanan keamanan, keuanga
n, dan sebagainya.
f. Manajemen Kesehatan
Subsistem ini meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan,
hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Manajemen kesehatan ber
peran dalam koordinasi, integrasi, regulasi, sinkronisasi, dan harmonis
asi berbagai subsistem SKN agar efektif, efisien, dan transparan dalam
penyelenggaraan SKN

C. Unsur Sistem Kesehatan


Sistem Kesehatan seharusnya memiliki tiga syarat pokok antaranya:

a. Organisasi Pelayanan
Suatu system Kesehatan harus memiliki kejelasan dalam organisasi
mengenai tugas pokok dan fungsi organisasi
b. Organisasi Pembiayaan
Suatu system harus memiliki kejelasan pembiayaan mengenai juml
ah, mobilisasi dana, dan sumber dana.
c. Mutu Pelayanan dan Pembiayaan
Ialah terjaminnya mutu pelayanan dan pebiayaan dan Kesehatan
(quality of service and finance)

6
D. Fungsi Sistem Kesehatan
Sistem Kesehatan paling tidak mempunyai 4 fungsi pokok di antaranya:
a. Pelayanan Kesehatan
b. Pembiayaan Kesehatan
c. Penyediaan sumber daya, dan
d. Stewardship / regulator

E. Indonesia’s Health System Chalenges terdiri dari :


a. Stagnating Health Outcomes ( Perkembangan Kesehatan yang
Stagnan)
Permasalahan Kesehatan Keluarga
1. Peningkatan capaian pelayanan kesehatan ibu dan anak yang tidak d
isertai dengan perbaikan angka kematian ibu, mengindikasikan belu
m optimalnya kualitas pelayanan maternal dan neonatal
2. Fenomena tiga terlambat masih terjadi, yakni terlambat pengambila
n keputusan untuk dirujuk ke fasyankes yang tepat, terlambat sampa
i ke tempat rujukan, dan terlambat ditangani dengan tepat.
3. Gangguan tumbuh kembang Balita dapat mengakibatkan stunting 4.
Peningkatan jumlah anak usia sekolah dan remaja belum diikuti op
timalnya pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 5. Penin
gkatan jumlah usia reproduksi belum diikuti pelayanan kesehatan re
produksi termasuk pelayanan kesehatan calon pengantin 6. Peningka
tan jumlah lanjut usia belum diikuti optimalnya pelayanan kesehatan
Lanjut Usia.
b. Geographic Inequalities (ketidaksetaraan/kesenjangan geografis)
Pemerataan dan mutu sumber daya manusia kesehatan belum sepenuh
nya menunjang penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
c. Under Funding (Pendanaan di bawah standar)
d. Inefficiences( Low Utilation) /Ketidakefisienan/pemanfaatan yang ren
dah)
e. Financially Unstainable ( keuangan yang tidak stabil)

7
f. Limited Health Insurance Coverage (Cakupan asuransi kesehatan yang
terbatas)
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional,
dalam pembangunan kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah mening
katkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kenyataan yang terja
di sampai saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya
pada masyarakat miskin. Hal ini dapat digambarkan bahwa derajat keseh
atan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (A
KB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, y
aitu AKB sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalny
a biaya kesehatan sehingga akses ke pelayanan kesehatan pada umumnya
masih rendah. Asuransi kesehatan adalah salah satu upaya untuk mengat
asi masalah ketidakmampuan terhadap pembiayaan pelayanan kesehatan.
g. Weak Stewardship (Penatalayanan yang lemah)
Dugaan malpraktek yang dilakukan petugas pelayanan kesehatan y
ang mengakibatkan pasien mengalami kerugian mulai dari materi, cacat f
isik bahkan sampai meninggal dunia memperlihatkan masih rendahnya
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Patient safety (keselamatan pa
sien) belum menjadi budaya yang harus diperhatikan oleh rumah sakit di
Indonesia. Perubahan paradigma dalam lembaga pelayanan kesehatan ya
ng saat ini beralih pada patient centered care belum benar-benar dijalank
an dengan baik.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dipergunakan sebagai dasar dan
acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman, dan arahan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan.Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan sistem terbuka yg
berinteraksi dg berbagai sistem nasional lainnya dalam suatu suprasistem,
bersifat dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan. Oleh karena itu,tidak
tertutup terhadap penyesuaian dan penyempurnaan.Keberhasilan pelaksanaan
SKN sangat bergantung pada semangat, dedikasi, ketekunan, kerja keras,
kemampuan, dan ketulusan para penyelenggara, serta sangat bergantung pula
pada petunjuk, rahmat, dan perlindungan Tuhan YME.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pem
baca dan pihak lain. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silah
kan sampaikan pada kami selaku tim penyusun sebagai bahan evaluasi kami.Ap
abila terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya, karena ka
mi adalah hamba Allah yang tak luput dari salah,khilaf, dan lupa.

9
Daftar Pustaka

Adisasmito. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT Rajagrafindo.

Departemen Kesehatan RI. 2002.Profil kesehatan Indonesia.Jakarta .Pusat Data


dan Informasi.

Departemen Kesehatan RI.2004.Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kedeputian Pembangunan Manusia,


Masyarakat, dan Kebudayaan, 2022.Reformasi Sistem Kesehatan
Nasional.Jakarta.Kementerian PPN/Bappenas (diakses tanggal 15 Maret 2023
pukul 22.36)
Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC.
Notoatmodjo,Soekidjo.2010 .Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
Rachmat, R.Hapsara.2019.Pembangunan Kesehatan dengan Menguatkan Sistem
Kesehatan Nasional.Jogjakarta.UGM University Press.
Setyawan , Febri. 2015. “Sistem Pembiayaan Kesehatan.”dalam jurnal Sistem
Pembiayaan Kesehatan Volume 11( hal 1- 3).Malang (diakses tanggal 15 maret
2023 pukul 15.32)
Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

10

Anda mungkin juga menyukai