Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PPT

I. Pengertian Mutu :

Ukuran relatif dari kebendaan.

Secara oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan & bisa dikatakan sebenarnya mutu adalah kepuasan pelanggan.

Ekspektasi pelanggan bisa dijelaskan melalui atribut-atribut mutu atau hal-hal yang sering
disebut sebagai dimensi mutu.

Oleh karena itu, mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan.

Definisi lain yang diungkapkan oleh Juran dan Gryna adalah fitness for use (kepuasan
guna). Bagi konsumen mutu berarti kemudahan dalam memperoleh barang , keamanan
dan kenyamanan dalam mempergunakan serta dapat memenuhi selera (Juran and Gyrna,
1980: 1-2).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu adalah kesesuaian
serangkaian karakteristik produk atau jasa dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
syarat, kebutuhan, dan keinginan pelanggan.

A. Dimensi Mutu

8 Dimensi mutu menurut (Hansen dan Mowen, 1994: 433-


434): diantaranya adalah :

1. Kinerja (Performance), merupakan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-


fungsi produk
2. Estetika (Aesthetic), berhubungan dengan penampilan wujud produk

3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (service ability), berhubungan dengan


tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk

4. Keunikan (features), menunjukan karakteristik produk yang berbeda secara


fungsional dari produk sejenis.
5. Reliabilitas (Reliability), berhubungan dengan probabilitas produk dan jasa
menjalankan fungsi dimaksud dalam jangka waktu tertentu.
6. Durabilitas (Durability), menunjukan umur manfaat dari fungsi produk.

7. Tingkat kesesuaian ( Quality of conformance), menunjukan ukuran mengenai


apakah sebuah produk atau jasa telah memenuhi spesifikasinya.

8. Pemanfaatan (fitness of use), menunjukan kecocokan dari sebuah produk


menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan.
B. Jenis2 mutu :

Ada tiga jenis mutu yang diakui menurut Leviene Ramsey dan Berenson (Atkinson,et
al.,1995: 48):
1. Quality of design (mutu rancangan)
Mutu rancangan merupakan sebuah fungsi dari berbagai spesifikasi produk. Mutu
rancangan berbeda-beda antara produk yang satu dengan yang lain.
2. Quality of conformance (mutu kesesuaian)

Mutu kesesuaian adalah ukuran mengenai bagaimana mutu produk


memenuhgi berbagai persyaratan/spesifikasi yang telah dirancang . Dengan kata
lain tingkat optimal dicapai pada tingkat kesesuaian 100%.
3. Quality of performance (mutu kinerja)

Mutu kinerja adalah kemampuan perusahaan mempertahankan tingkatkesesuaian dalam


jangka panjang.

Supriono hanya mengakui dua dari tiga jenis mutu yang diungkapkan oleh Leviene Ramsey
dan Berenson, dua jenis mutu yang diakui oleh Supriono(2002: 377), yakni :

1. Mutu Rancangan (Quality of design)


Mutu Rancangan adalah suatu fungsi berbagai spesifikasi produk. Mutu rancangan
merupakan nilai yang dirumuskan menurut tingkatannya. Mutu yanglebih tinggi tidak
selalu merupakan mutu yang lebih baik. Suatu produk yang
terlampau canggih karena tidak mengindahkan kebutuhan konsumen akan memiliki
kelebihan mutu, dan akan menjadi terlampau mahal untuk bersaing.
Teknologi pengendalian dan pembuatan yang tersedia harus dipertimbangkan dengan
seksama dalam menetapkan sasaran mutu rancangan. mutu rancangan yang lebih tinggi
biasanyaditunjukkan oleh dua hal yaitu : tingginya biaya pemanufakturan dan
tingginya harga jual.

2. Mutu Kesesuaian (Quality of conformance)


Mutu kesesuaian adalah suatu ukuran mengenai bagaimana suatu produk
memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika suatu produk memenuhi semua
spesifikasi rancangan, produk tersebut cocok digunakan. Sebuah produk yang dibuat
tepat sebagaimana didesain sejak awal adalah produk yang baik, dan produk yang
tidak memenuhi standar desainnya adalah cacat.
II. Hubungan Mutu Dan Harga Serta Keuntungan:

A. Pengertian Harga :

Harga (price) juga dapat didefinisikan sebagai jumlah yang ditagihkan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produkatau jasa.

Menurut Willim J. Staton, harga adalah jumlah uang (kemungkinan


ditambahbeberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinsi
sebuah produk dan pelayanan yang menyertai. Sedangkan harga menurut
Jerome Mc Cahrty harga (price) adalah apa yang dibebankan untuk sesuatu.

B. Pengertian Keuntungan :

Menurut Soemarso (2010), laba atau keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas
beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan,
selisihnya disebut rugi. Laba atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodik
(berkala).
Sementara itu, Suwardjono (2008) berpendapat bahwa keuntungan merupakanimbalan
atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
Senada dengan dua pengertian di atas, Themin (2012) mendefinisikan laba atau
keuntungan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
(misalnya: kenaikan aset atau penurunan kewajiban) yang menghasilkan peningkatan
ekuitas.

Jika merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, laba atau keuntungan
dijabarkan sebagai selisih antara harga penjualan yang lebih besar jika dibandingkan
dengan harga pembelian atau biaya produksi. Keuntungan dapat diperoleh dengan
berbagai praktik, misalnya saja menjual barang denganharga yang lebih tinggi dari harga
pembeliannya, membungakan uang, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Artinya, keuntungan hanya dapat diperoleh apabila perusahaan melakukan penjualan
dengan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan biaya pembuatan atau biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.

“apa itu keuntungan?” Menurut OJK, keuntungan adalah kelebihan pendapatan


dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut.
Dari semua pengertian keuntungan yang telah dipaparkan di atas, semua menekankan
bahwa laba atau keuntungan hanya dapat diperoleh saat terjadi kelebihan pendapatan
dengan memasang harga jual yang lebih tinggi dibanding harga beli maupun biaya
produksi.
C. Keunggulan Mutu
Perusahaan atau industri berupaya untuk membuat produk lebih unggul mutunya
dibandingkan dengan pesaing. Keunggulanini, misalnya, adalah rasa lebih enak,
lebihrenyah, lebih mudah penyajian, kemasanlebih mewah, dan sebagainya. Pada
hargayang relatif sama, keunggulan mutu akan berdampak sangat besar pada
penjualanmeskipun keunggulan tersebut bersifat ”kecil”. Sebagai contoh, pada
industriminuman AMDK (air minum dalam kemasan), adanya plastik sedotan yangkokoh
dan mudah digunakan untuk menusuk plastik cup sangat memengaruhi penjualan.

D. Keunggulan Harga
Jika mutu produk relatif sama, harga yang lebih murah dapat menjadi senjata
memenangkan pertempuran dagang. Pemberian diskon, adanya hadiah, atau gratis biaya
antar barang merupakan contoh-contoh upaya memenangkan persaingan melalui strategi
keunggulan harga. Keunggulan harga biasanya akan sukses jika industri dijalankan pada
skala yang besarsehingga efisiensi dapat dijalankan untuk menekan tingginya biaya
produksi. Secara umum, harga produk menunjukkan hubungan rasional dengan mutu
produk tersebut.
Artinya, semakin mahal harga produk, semakin
tinggi pula mutu produk. Perbedaan harga dapat dipahami dengan mudah karena untuk
menghasilkan produk dengan mutu tinggi memerlukan biaya perancangan, biaya proses,
dan biaya pengendalian mutu yang tinggi pula.

Dapat disimpulkan oleh pengkaji bahwa hubungan “mutu dengan harga setara keuntungan”
adalah semakin baik mutu yang diberikan makan akan menghasilkan harga yang semakin
tinggi untuk konsumen dikarenakan biaya perancangan, biaya proses, dan biaya
pengendalian mutu yang tinggi pula.

Sesuai dengan definisi keuntungan yaitu keuntungan hanya dapat diperoleh apabila
perusahaan melakukan penjualan dengan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
biaya pembuatan atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.

Maka dari itu upaya perusahaan untuk untuk memenangkan persaingan dapat dicapai
dengan keunggulan mutu atau keunggulan harga. Untuk segmen pasar tertentu (menengah
ke atas), mutu menjadi perhatian yang sangat penting sehingga perbedaan mutu yang
sedikit saja dapat memengaruhitingkat penjualan atau keuntungan yang cukup signifikan.
Namun, perlu diingat bahwa mutu adalah kesesuaian produk dengan kebutuhan konsumen
(penggunaanoleh konsumen). Mengenali target konsumen dan keinginan
(kebutuhan)konsumen adalah hal yang mutlak dilakukan perusahaan sebelum
menghasilkan suatu produk atau jasa.
III. Metode Pengendalian Mutu

A. Pengertian Pengendalian Mutu


Menurut Gaspersz (2005) pengendalian mutu merupakan sebuah metode serta
mobilitas operasional yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah produk
yang memiliki standar mutu yang diinginkan.

Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu


proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjaukualitas dari
semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi.

Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang


terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan
identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dankualifikasi.


3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budayaorganisasi,
motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu.

B. Secara garis besar metode pengendalian mutu dikelompokkan menjadi :

1) Pengendalian kualitas sebelum pengolahan atau proses yaitu pengendalian


kualitas yang berkenaan dengan proses yang berurutan dan teratur termasuk
bahan-bahan yang akan diproses.

2) Pengendalian kualitas terhadap produk jadi yaitu pengendalian yang dilakukan


terhadap barang hasil produksi untuk menjamin supaya produk jadi tidak
mengalami kerusakan atau tingkat kerusakan produk sedikit. (Assauri,1999).
Teknik yang digunakan dalam pengendalian kualitas diantaranya dengan
metode control chart. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui rata-rata
kerusakan produk dan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
IV. Metode antisipasi kerugian dan kegagalan dalam berwirausahaStrategi yang
dilakukan
1. Melakukan Riset Pasar Yang Matang

Riset pasar adalah sebuah usaha mengumpulkan informasi mengenai target yang
akan dituju. Dari usaha ini seorang pelaku usaha dapat mengetahui jumlah yang
menjadi target dan mengenali karakternya dalam menggunakanlayanan tertentu.

Melalui riset pasar juga pelaku usaha dapat memperkirakan apakah produk yang akan
diluncurkan ke pasaran adalah sesuatu benar-benar yang dibutuhkan oleh konsumen
yang dituju. Selain itu pelaku usaha juga dapat menganalisis jumlah pesaing yang
akan ditemui saat bisnis dijalankan.

2. Mengelola Keuangan Yang Baik

Salah satu kegagalan yang ditemui oleh pelaku usaha menurut analisis CB Insight
adalah kekurangan dana. Oleh karena itu memiliki sistem keuangan yang baik dan
berkelanjutan merupakan fondasi dalam menjalani wirausaha

Sistem keuangan yang baik dapat dimulai dengan pencatatan cashflow yang
terorganisasi dengan baik. Dengan sistem pencatatan yang teratur pelaku usaha
dapat mengevaluasi setiap penggunaan modal yang dikeluarkan apakah memiliki
output yang bagus atau lebih baik ditekan untuk pembelanjaan
selanjutnya.

3. Membentuk Tim Yang Solid

Kerjasama tim yang buruk saat menjalani bisnis adalah salah satu alasan usaha yang
dijalankan tidak mencapai tujuan.

Maka dari itu membentuk tim yang solid untuk mulai berwirausaha merupakan hal
penting yang menunjang keberlangsungan bisnis. Sebuah usaha juga tidak harus
langsung mempunyai banyak karyawan.

Ada baiknya seorang perintis memulainya dari founder dan co-founder terlebihdahulu.
Founder dan co-founder merupakan fondasi dari sebuah bisnis sehingga hubungan
diantara keduanya haruslah sejalan secara visi dan misi.

Kemudian pada saat merekrut karyawan, pelaku usaha harus memaksimalkan seleksi
sehingga yang terpilih adalah kandidat yang dipercaya mampu memberikan kontribusi
yang berdampak bagi kelangsungan bisnis.

Dalam prosesnya libatkan karyawan dalam proses pelatihan dan workshop yang
menunjang pengembangan skill-nya sehingga dapat memberikan kontribusi.
4. Membuat Model Bisnis Yang Tepat

Model bisnis yang efektif dapat membantu suatu usaha untuk terhindar dari
kegagalan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan metode ( Profesor
Thomas R. Eisenmann).

Pada metode ini pelaku usaha dianjurkan untuk memfokuskan diri pada peluncuran
produk inti yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tidak
menggelontorkan sumber daya untuk hal-hal yang sebenarnya belum perlu dilakukan
untuk bisnis yang sedang dijalani, model bisnis ini kemudian dikenalsebagai Minimum
Viable Product (MVP).

Metode ini seperti test-drive dalam melaksanakan aktivitas usaha, hal yang dapat
diambil pada metode ini adalah tanggapan dari konsumen.

Dengan mengetahui kiat-kiat dalam menghindari kegagalan dalam bisnis startup


tentu banyak pelajaran yang dapat diambil sehingga memaksimalkanstrategi dalam
menjalankan bisnis.

V. Tindak Lanjut Dalam Kerugian Dan Kegagalan

A. 8 cara menghadapi kegagalan dalam berwirausaha.

1. Berpikir Positif
Poin ini sangat penting dan akan menjadi pondasi dari cara Anda menghadapi
sebuah kegagalan. Mindset positif harus tetap terjaga seberat dan sesulit apa pun
kegagalan yang dihadapi.
Dengan selalu berpikir positif, maka Anda akan punya kesempatan untukmenemukan
jalan keluar dari kendala yang datang.
Memang tidak ada yang menyenangkan dari sebuah kegagalan. Namun jika Anda
mengakui kegagalan sebagai buah dari kesalahan yang dilakukan sendiri, ini akan
lebih memudahkan Anda untuk mendapatkan solusi.

Dengan berpikir positif Anda akan terhindar dari upaya menyalahkan orang lainatau
kondisi yang terjadi.
Ketika Anda lebih memilih untuk menyalahkan orang lain, maka Anda akandidekati
rasa stress. Kondisi ini justru akan menghambat otak dalam
menemukan jalan lain untuk meraih sukses.

2. Temukan Penyebab Kegagalan


Jika pikiran bisa terus dijaga tetap positif maka Anda pasti akan lebihdimudahkan
untuk menghadapi kegagalan dalam berwirausaha.

Dengan kondisi pikiran yang lebih jernih dan terbuka, coba cari akar masalah atau
penyebab utama dari kegagalan dari usaha yang Anda jalani. Cari dan temukan
sumber utama di lapisan terdalam, bukan hanya yang ada di lapisanterluar.
Pada umumnya, sumber kegagalan ini bisa berasal dari faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal seperti manajemen yang buruk atau tenaga kerja yang
kurang kompeten.
Sementara faktor eksternal bisa karena persaingan yang semakin ketat atau pihak
suplier yang tidak bisa konsisten mengirimkan pesanan.
Buat daftar dari hal-hal yang selama ini tidak berjalan dengan semestinya.Sehingga
Anda tahu dengan pasti apa saja yang harus ditingkatkan atau diperbaiki.

3. Lakukan Evaluasi
Setelah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dari kegagalan usaha Anda,
maka kini saatnya untuk melakukan evaluasi.
Kenapa hal-hal tersebut bisa menyebabkan kegagalan? Adakah faktor lain yang
mendukung terjadinya kegagalan tersebut?
Buatlah skala prioritas dalam melakukan evaluasi. Lihat faktor-faktor apa sajayang
harus segera dilakukan evaluasi dan faktor mana yang mungkin bisa diundur
penyelesaiannya.

Skala prioritas ini akan lebih memudahkan Anda untuk melakukan tindakanyang
tepat terhadap permasalahan yang dihadapi.
Ingat, jangan pernah Anda coba melakukan evaluasi dalam kondisi pikiran
penuh. Tenangkan pikiran sebelum Anda mulai mengevaluasi. Menyelesaikan
masalah dalam kondisi pikiran penuh hanya akan memicu stres dan depresi.
Karena itu ada baiknya Anda menenangkan diri sejenak. Sehingga pikiran danhati
Anda lebih rileks dan siap menghadapi tantangan berikutnya dalam
menyelesaikan kegagalan.

4. Mencari Peluang Baru


Mencari peluang baru di sini adalah cara untuk menyelesaikan kegagalan dan
mendapatkan jalan untuk berkembang ke arah yang lebih baik.
Anda bisa tetap berkutat untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Bisa
juga mencari jalan baru yang mungkin tidak ada kaitannya dengan masalah atau
kesalahan yang terjadi.

Jadi, setelah melakukan evaluasi Anda akan tahu apakah usaha yang dijalanimasih
bisa dilanjutkan atau tidak. Kalau dinilai masih layak, segera lakukan perbaikan dan
pantau terus jangan sampai mengulang kesalahan yang sama.
Jika memang dinilai sudah tidak layak diteruskan, Anda bisa mencoba mencari
peruntungan baru dari usaha yang lain. Bukan mustahil, di usaha yang baru tersebut
kesuksesan akan Anda dapatkan.

5. Bikin Perencanaan Matang


Inilah sisi positif dari sebuah kegagalan. Anda akan tahu bahwa apa yang Anda
rencanakan sebelumnya ternyata tidak bisa diterapkan dalam usaha Anda.
Dengan demikian, Anda pun bisa membuat rencana yang jauh lebih matang untuk
usaha yang sama.
Untuk menghadapi kegagalan dalam berwirausaha memang dibutuhkan
perencanaan yang matang. Anda bisa memulainya dengan melihat poin-poin
penyebab kegagalan.
Dari sana kemudian dikembangkan untuk menjadi sebuah kerangka rencana
berikutnya.
Buat rencana sedetail dan sematang mungkin. Usahakan tidak ada kesempatanbagi
kegagalan untuk mengganggu rencana tersebut.
Anda bisa mengantisipasinya jika mengetahui persis apa yang menjadi
penyebab kegagalan dan kemudian melakukan evaluasi secara menyeluruh.

6. Fokus pada Target


Dalam membuat rencana pasti akan ada target yang ingin dicapai bukan? Karena
itu, usahakan Anda selalu fokus pada target tersebut.

Selalu bayangkan target ini setiap kali Anda menjalani usaha agar menjadi
penyemangat sekaligus penjaga agar Anda tidak melenceng dari jalan yangharus
ditempuh.

Karena, dalam banyak kasus kegagalan berwirausaha, rencana yang sudah disusun
sedemikian matang tidak bisa berjalan dengan baik karena fokus yang kurang dari
para pelaku usaha.

Mereka sering tergoda untuk menyimpang dari rencana di tengah perjalanan.


Jika ini yang terjadi maka Anda hanya akan kembali merasakan
kegagalan.Karena itu, fokus pada target dan berupaya semaksimal mungkin untuk
mencapai target yang diinginkan tersebut.

7. Kenali Potensi
Saat mulai menjalani rencana baru dari usaha Anda, selalu buka mata dantelinga
dari potensi-potensi baru yang muncul.
Baik itu potensi untuk mengembangkan usaha lebih besar, juga potensi gangguan
yang bisa membuat rencana Anda tak bisa berjalan dengan baik.
Mengenali potensi yang akan muncul menjadi cara yang tepat untuk
menghadapi kegagalan dalam berwirausaha. Sehingga Anda bisa melakukan
antisipasi lebih dini agar potensi negatif yang muncul tidak menjadi gangguanbesar
dari rencana Anda.
Untuk potensi positif yang Anda temui, jadikan hal ini sebagai sebuah jalanuntuk
melakukan inovasi.
Selama inovasi yang dilakukan bisa memberi dampak positif terhadap rencanayang
sudah dibuat, Anda bisa terus memasukkan beragam potensi positif
tersebut.

8. Dapatkan Motivasi Baru


Kegagalan bukanlah hal yang harus terus disesali. Justru kegagalan harus
dijadikan motivasi baru untuk meraih kesuksesan. Karena itu, jangan biarkandiri
Anda berlama-lama dilenakan oleh kegagalan.
Kegagalan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tapi harus dihadapi. Selalubelajar
dari kesalahan menjadi kunci Anda dalam menjaga sikap setiap
menemui kegagalan.

Ketika Anda menunjukkan semangat pantang menyerah, maka kesuksesan pasti


sudah menunggu Anda di ujung jalan.
Ingat, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jadi, jangan biarkan diri Anda
terlarut dalam kegagalan. Segera bangkit untuk mencapai impian menjadiseorang
pengusaha sukses.

Penutup

Tidak ada orang sukses tanpa melalui kegagalan. Karena di balik setiapkesuksesan
pasti ada banyak kegagalan. Karena itu ketika menghadapi kegagalan dalam
berwirausaha, jangan langsung putus asa.

Jangan jadikan kegagalan sebagai sesuatu yang buruk dan membuat Anda putus harapan.
Habiskan semua jatah kegagalan Anda, maka kesuksesan akansegera hadir di depan mata.
Penutup

Tidak ada orang sukses tanpa melalui kegagalan. Karena di balik setiapkesuksesan
pasti ada banyak kegagalan. Karena itu ketika menghadapi kegagalan dalam
berwirausaha, jangan langsung putus asa.
Jangan jadikan kegagalan sebagai sesuatu yang buruk dan membuat Anda putus harapan.
Habiskan semua jatah kegagalan Anda, maka kesuksesan akansegera hadir di depan mata.
.

Anda mungkin juga menyukai