LANDASAN TEORI
2.1.Kualitas
2.1.1.Definisi Kualitas
manajemen mutu terpadu Total Quality Management (TQM) yang saling berbeda
Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu dari sudut
konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.
Dilihat dari manajemen pemasaran, kualitas produk merupakan salah satu unsur
dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume penjualan dan pangsa
pasar perusahaan.
7
8
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
Menurut Gravin dan Davis dalam Tjiptono & Diana (2014:2) menyatakan,
bahwa “kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
2.1.2.Dimensi Kualitas
Setelah dipahami definisi kualitas, maka harus diketahui apa saja yang
1. Performa (performance)
lain.
2. Keistimewaan (features)
gratis dalam pesawat, pembelian tiket melalui telepon dan penyerahan tiket
3. Keandalan (reability)
4. Konformansi (conformance)
7. Estetika (aesthetics)
atau pilihan individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih
tertentu, seperti keelokan, kemulusan, suara yang merdu, selera, dan lain-
lain.
mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri. Hal ini dapat juga
2.1.3.Karakteristik Kualitas
2. Keandalan (reliability)
dan memuaskan.
Yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
4. Jaminan (assurance),
5. Empati (empathy)
2.1.4.Perspektif Kualitas
1. Transcendental Approach
12
drama, seni tari, dan seni rupa. Selain itu, perusahaan dapat mempromosikan
2. Product-based Approach
3. User-based Approach
keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama
4. Manufacturing-based Approach
menggunakannya.
5. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan
bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum
tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah
Ishikawa dan Pawitra dalam (Windi & Suhartuti, 2017), mengatakan bahwa
yang biasa dikenal dengan Total Quality Management (TQM) yang baik dan
konsumen”.
pemecahan masalah;
Menurut Hansler dan Brunell dalam Tjiptono dan Diana (2014: 14), ada
1. Kepuasan pelanggan
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam
sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersedia yang unik.
variasi (variation).
4. Perbaikan Berkesinambungan
16
Menurut Russel, Taylor dan Chase et al. dalam (Fibriany, 2018), terdapat 14
lama;
pekerjaannya;
usaha adalah komponen bagaimana. Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama
Total Quality Management (TQM) menurut Tjiptono dan Diana (2014:18), yang
tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang
ditentukan mereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level
Bila suatu perusahaan terobsesi dengan kualitas, maka berlaku prinsip ‘good
3. Pendekatan
perbaikan.
baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna
persaingan antara departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antara karyawan
masyarakat sekitarnya.
tertentu didalam suatu sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada
meningkat.
19
tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini mencakup mendidik dan
ini memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan
kepuasan pelanggan. Saat ini masih banyak perusahaan yang menutup mata
merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut
9. Kesatuan Tujuan
20
usaha diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini
yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup
Management TQM
bahkan bila mereka menganggap Total Quality Management (TQM) sebagai ajaib
atau alat penyembuh yang cepat, maka usaha tersebut telah gagal semenjak awal.
khusus.
yang tidak realistis, dan ada beberapa kesalahan yang secara umum dilakukan
pelaksanaanya.
2. Team mania
tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, baik penyelia maupun
pekerja, pemasok, dan bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi
22
sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang cukup
saing perusahaan.
telah dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil suatu tindakan,
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas sehingga tidak salah dalam
melakukan sesuatu.
1. Benchmarking
per unit, rincian jasa per pelanggan, processing time per unit, customer
tujuan dan target untuk kinerja. Benchmarking terdiri dari empat langkah
dasar, yaitu:
data.
24
dilakukan.
produk cacat. Oleh karena itu, desain produk dan jasa yang stabil dapat
tetap tidak mungkin ketika produk dan jasa dijual di pasar global. Meskipun
perubahan.
3. Process Design
Desain proses yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa sangat
mempengaruni kualitasnya.
5. Purchasing Consideration
Kebanyakan bisnis tergantung pada pemasok luat untuk materiil, jasa atau
pemasok, pembeli bekerja sama dengan mereka menjaga agar barang yang