Produk merupakan inti dari sebuah kegiatan pemasaran karena produk merupakan
output atau hasil dari salah satu kegiatan atau aktivitas perusahaan yang dapat
Pada dasarnya dalam membeli suatu produk, seorang konsumen tidak hanya membeli
produk, akan tetapi konsumen juga membeli manfaat atau keunggulan yang dapat
diperoleh dari produk yang dibelinya. Oleh karena itu, suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk-produk yang lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang
ditawarkan. Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku
usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ini merupakan pengertian kualitas
Menurut American Society dalam buku Kotler dan Keller (2016:156) pengertian
kualitas adalah sebagai berikut, “Quality is the totality of features and characteristics
of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”.
“Product quality is the characteristics of a product or service that bear on its ability to
Menurut Nasution (2005), kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan
kebutuhan konsumen.
dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan
Menurut Kotler dan Keller (2012), kualitas produk adalah kemampuan suatu
barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang
diinginkan pelanggan.
pemakaian, serta atribut bernilai lainnya yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
Pada dasarnya kualitas mengandung banyak definisi karena setiap individu pasti
produk atau jasa dengan maksud yang diharapkan atau diinginkan oleh konsumen.
Menurut David Garvin yang dikutip dalam buku Fandy Tjiptono (2016: 117),
1. Transcendental approach
diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain
2. Product-based approach
dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat
3. User-based approach
keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama
suatu produk pasti akan berbeda- beda pula pandangannya. Suatu produk yang
4. Manufacturing-based approach
5. Value-based approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan
sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk
yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah produk atau jasa
Menurut Arif (2012), terdapat lima tingkatan dalam kualitas produk, yaitu:
Yaitu jasa atau manfaat inti sesungguhnya yang dibeli dan diperoleh oleh
menjadi produk dasar. Pada inti produk tersebut terdapat manfaat bentuk
dasar produk atau mampu memenuhi fungsi dasar produk kebutuhan
Yaitu salah satu manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan produk
karakteristik dari suatu produk. Menurut David Garvin dalam buku Fandy Tjiptono
pelengkap.
Dari beberapa dimensi tersebut, peneliti menarik beberapa faktor yang relevan
yang dipersepsikan).