Dosen Pengampu:
Sheila Tania M., S.Keb.Bd., M.Kes
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “PENILAIAN KINERJA
BIDAN PADA PENYELENGGARAAN POS KESEHATAN DESA
(POSKESDES)” Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Manajemen Pelayanan Kebidanan Profesional
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang mendukung dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Kami selaku penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tanpa dukungan dari berbagai pihak maka makalah ini akan tidak
bermakna, oleh karena itu kami mempersembahkan ucapan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada :
1. Sheila Tania M., S.Keb.Bd., M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
Promosi Kesehatan
2. Teman-teman kelompok yang saya sayangi dan saya banggakan
Pe
nulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui kinerja bidan pada penyelenggaraan Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes)?
BAB II
TINJAUAN TEORI, KASUS, DAN ANALISA
2.1.2 Poskesdes
a. Pengertian
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dibentuk sebagai
upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desa serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya
masyarakat dan dukungan Pemerintah.
7
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat sehat yang peduli, tanggap, dan mampu
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi.
2) Tujuan Khusus
a) Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya di bidang kesehatan
b) Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan kader
kesehatan.
c) Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan
dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap risiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa
(KLB) serta faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi dan
ibu hamil yang berisiko)
c. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan
yang mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan.
Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan
dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
kesehatan anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, surveilans
lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes
didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
8
2) Waktu Penyelenggaraan
Sesuai dengan fungsi Poskesdes sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan guna lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat maka pelayanan dilaksanakan setiap hari.
3) Tempat Penyelenggaraan
Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kegiatan Poskesdes dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan:
a) Gedung Polindes yang ada, yang dikembangkan menjadi
Poskesdes.
b) Sarana gedung yang tersedia, seperti Balai Desa, Balai
Pertemuan Desa, dan lain-lain
4) Tugas dan Tanggungjawab Para Pelaksana
a) Tenaga Poskesdes
(1) Bidan:
Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat
Melakukan pengamatan epidemiologis sederhana
terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB), penyakit tidak menular dan faktor
risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu
hamil yang berisiko.
Melakukan penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, serta penyakit tidak menular dan
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).
Melaksanakan kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana serta kegawatdaruratan kesehatan melalui
metode simulasi.
11
2.1. Kasus
Kinerja adalah hasil kerja bidan desa yang didasari oleh pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dalam penyelenggaraan Poskesdes yang diukur
berdasarkan indikator output keberhasilan Poskesdes. Salah satu faktor
berfungsinya Poskesdes secara optimal adalah kinerja bidan desa dalam
penyelenggaraan Poskesdes, hal ini dapat terlihat dari beberapa data yang
berkaitan dengan indikator output keberhasilan Poskesdes di Kabupaten
Tanah Bumbu. Indikator penilaian kinerja yang dapat digunakan adalah
tingkat pencapaian target. Pencapaian target Poskesdes di Kabupaten Tanah
Bumbu sendiri mayoritas sudah sangat baik, akan tetapi ada beberapa
cakupan yang belum atau kurang tercapai. Penjabaran berdasarkan pelayanan
yang mencapai target pada kriteria kinerja dapat dicermati pada tabel di
bawah ini
No. Kegiatan Poskesdes Cakupan
1. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 34%
2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan (Pn) 100%
3. Cakupan kunjungan neonatus (KN2) 93,75%
4. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif 68,75%
5. Cakupan BBLR yang dirujuk 100%
6. Jumlah bayi dan Balita BB tidak naik (T) ditangani 0%
7. Cakupan imunisasi mengacu pada UCI desa 87,5%
Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam
8. 100%
tempo 24 jam
9. Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi 0%
10. Cakupan peserta KB aktif. 100%
Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit
11. menular dan tidak menular tertentu yang menjadi 64%
masalah.
Cakupan dapat dikategorikan dalam tiga bagian yaitu Baik > 60, Cukup
31 – 60, Kurang 0 – 30. Dapat disimpulkan cakupan yang sangat baik sudah
dilakukan pada persalinan ditolong tenaga kesehatan, kunjungan neonatus,
bayi yang mendapat ASI eksklusif, BBLR yang dirujuk, imunisasi, pelayanan
gawat darurat, peserta KB aktif, serta jumlah kasus kesakitan dan kematian
14
akibat penyakit menular dan tidak menular tertentu yang menjadi masalah.
Cakupan cukup pada kegiatan kunjungan ibu hamil. Dan cakupan kurang
pada jumlah bayi dan Balita BB tidak naik (T) ditangani dan cakupan
keluarga yang dibina sadar gizi.
3.2. Analisa
Pencapaian kinerja bidan dalam pelayanan kegiatan poskesdes dinilai dari
faktor job description yang berpengaruh terhadap pencapaian target pelayanan
poskesdes. Pada kasus di Kabupaten Tanah Bumbu memiliki 11 kegiatan di
Poskesdes, yaitu diantaranya
1. Cakupan ibu hamil (K4)
2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan (Pn)
3. Cakupan kunjungan neonatus (KN2)
4. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
5. Cakupan BBLR yang dirujuk
6. Jumlah bayi dan Balita BB tidak naik (T) ditangani
7. Cakupan imunisasi mengacu pada UCI desa
8. Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam
9. Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi
10. Cakupan peserta KB aktif.
11. Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan
tidak menular tertentu yang menjadi masalah
Hal ini sesuai dengan teori Kemenkes (2012), yaitu kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat desa yang dilaksanakan di poskesdes adalah
pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas, pelayanan kesehatan
untuk ibu menyusui, pelayanan kesehatan untuk anak, penemuan dan
penanganan penderita penyakit.
Pada kasus terdapat rincian kegiatan yang mencapai target pada kriteria
kinerja baik, cukup dan kurang, dengan rincian Baik > 60, Cukup 31 – 60,
Kurang 0 – 30.
Pelayanan yang mencapai target pada kriteria kinerja baik sudah dimiliki
dalam semua aspek. Namun pada cakupan kunjungan ibu hamil (K4) hanya
15
terdapat 37,5% pelayanan yang mencapai target pada kriteria kinerja baik.
Cakupan pada ibu hamil (K4) ini lebih rendah dibandingkan pelayanan yang
lain, dimana rata-rata mencapai 50%-100%. Hal ini menandakan bahwa masih
kurangnya pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ke 4. Untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar, minimal 4 kali kunjungan
selama kehamilan. Kontak 4 kali dilakukan 1 kali pada trimester pertama, 1
kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga, Dalam pelayanan
antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang
dialami ibu hamil dan melaksanakan rujukan dengan cepat dan tepat sesuai
dengan indikasi medis, dan dengan melakukan intervensi yang adekuat
diharapkan ibu hamil siap menjalani persalinan (Kemenkes RI, 2015). Hal ini
berati bidan belum mampu mencapai target dalam pelayanan antenatal.
Dimana seharusnya dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk
pelayanan antenatal yang berkualitas.
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan
pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi
kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu
nifas. Kunjungan ibu hamil sangat penting dilakukan, karena bertujuan untuk
memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu
serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya serta mengetahui adanya
komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini.
Kinerja bidan dalam penyelenggaraan poskesdes ini, dipengaruhi oleh
faktor job description bidan. Job description atau deskripsi pekerjaan
sendiri merupakan keterangan singkat mengenai tugas dan tanggung jawab
dari suatu jabatan. Deskripsi pekerjaan merupakan pedoman, petunjuk dan
arah tindakan bagi tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, dengan adanya deskripsi
pekerjaan diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik guna
menciptakan kinerja yang optimal (Habibi, Roni dan Karnovi, Riki. 2020).
16
Job description dalam masalah ini adalah uraian jabatan, wewenang, tugas
dan tanggung jawab bidan desa pada penyelenggaraan Poskesdes. Sehingga
dalam kasus yang terjadi, meskipun sudah melakukan kinerja dengan baik,
namun hal ini masih rendah dibandingakan dengan cakupan pelayanan yang
lainnya. Maka bidan belum sepenuhnya memenuhi uraian jabatan, wewenang,
tugas dan tanggung jawab bidan desa pada penyelenggaraan Poskesdes.
Hal ini sesuai dengan teori Nisa (2019) bahwa kurang dari separuh bidan
memiliki persepsi kurang baik terhadap beban kerja, beberapa bidan desa ada
yang beranggapan bahwa tanpa terasa waktu habis tercurah untuk pekerjaan
yang berhubungan dengan tugas poskesdes. Hal ini dikarenakan tugas dan
tuntutan bidan dirasa sangat banyak, tidak hanya dikhususkan pada pelayanan
antenatal saja, namun juga untuk pelayanan umum di masyarakat. Selain itu
target dan cakupan kunjungan dirasa tinggi, tidak sesuai dengan data yang ada
di lapangan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
17
3.2. Saran
a. Mahasiswa
Memahami secara mendalam terkait dengan materi penilaian kinerja
bidan, serta dapat melakukan pencarian referensi yang lebih banyak
sebagai bahan belajar Mata Kuliah Manajemen Pelayanan Kebidanan
Profesional.
b. Bidan
Meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan Poskesdes sebagai
upaya meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat dengan
masyarakat, serta berpartisipasi dalam program pemerintah terkait
dengan penyelenggaraan Poskesdes.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nisa, Khairan. dkk. (2019) Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja
Bidan dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja
19
Kemenkes RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
USAID. (2010). Standar Kinerja (SBMR) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas/Puskesmas Poned. http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA00JPZN.pdf
WHO. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Habibi, Roni dan Karnovi, Riki. (2020). Tutorial Membuat Aplikasi Sistem
Monitoring terhadap Job Desk Operational Human Capital – Google Book.
Bandung: Kreatif Industri Nusantara. (Diakses pada 20 Agustus 2021)
https://www.google.co.id/books/edition/Tutorial_membuat_aplikasi_sistem
_monitor/g5LuDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Lampiran
20
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Jawaban :
POSKESDES Tanda Kepala UPTD Puskesmas …
Desa … Tangan
…………………………… YA TIDAK
Kesimpulan :
No Bagian pertanyaan Jumlah Jawaban YA Jawaban Tidak
Pertanyaan Jumlah % Jumlah %
1. Input
2. Proses
3. Output