Anda di halaman 1dari 17

PENILAIAN KINERJA BIDAN PADA PENYELENGGARAAN POS

KESEHATAN DESA (POSKESDES)

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Pelayanan Kebidanan Profesional

Dosen Pengampu:
Desy Dwi Cahyani, SST., M.Keb

Disusun Oleh :

Finny Nasyita Arifani (P17312215029)


Rohana Mauludianah (P17312215030)
Desy Nurrista Ningrum (P17312215031)
Sukma Chairinnisa (P17312215032)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN MALANG
2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “PENILAIAN KINERJA
BIDAN PADA PENYELENGGARAAN POS KESEHATAN DESA
(POSKESDES)” Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Manajemen Pelayanan Kebidanan Profesional
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang mendukung dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Kami selaku penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tanpa dukungan dari berbagai pihak maka makalah ini akan tidak
bermakna, oleh karena itu kami mempersembahkan ucapan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada :
1. Desy Dwi Cahyani, SST., M.Keb selaku dosen pembimbing mata kuliah
Promosi Kesehatan
2. Teman-teman kelompok yang saya sayangi dan saya banggakan

Malang, 20 Agustus 2021

Pe
nulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I ...........................................................................................................
PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1. Latar Belakang …………………………………………………….
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………
1.3. Tujuan ……………………………………………………………….
BAB II ..........................................................................................................
TINJAUAN TEORI, KASUS, DAN ANALISIS ………………………….
2.1. Tinjauan Teori ......................................................................................
2.2. Kasus ……………………………………................…………….
2.3. Analisis .................................................................................................
BAB III ........................................................................................................
PENUTUP .................................................................................................
3.1. Kesimpulan ………………………………………………………
3.2. Saran ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA`
1

BAB I
PENDAHULUAN
2

BAB II
TINJAUAN TEORI, KASUS, DAN ANALISA

2.1. Tinjauan Teori


2.1.1. Kinerja Bidan
Menurut Nisa (2019) ada beberapa hal yang mempengaruhi kinerja bidan :
a. Usia
Hubungan kinerja bidan dengan umur adalah terletak pada masa
kerja dan jumlah pengalaman yang didapatkan. Pada umumnya bidan
mempunyai kompetensi dalam pemeriksaan ibu hamil. Bidan yang
berusia diatas 40 tahun rata-rata lebih senior dan sudah bekerja selama
lebih kurang 20 tahun. Hal ini memberikan banyak pengalaman dan
pembelajaran bagi bidan. Sebagian besar diantara mereka telah memiliki
keterampilan yang mahir dalam melakukan pemeriksaan fisik kepada
setiap ibu hamil. Begitu juga halnya dengan bidan yang berusia 30
sampai 40 tahun, mereka juga memiliki inovasi yang lebih beragam
dalam hal pemecahan masalah, sebagian besar bidan juga telah kompeten
dalam memberikan pelayanan. Hal ini karena didukung oleh kondisi
lingkungan yang memberikan kesempatan untuk bidan mengikuti
pelatihan dan belajar dari pengalaman bidan yang lebih senior.
b. Pendidikan Bidan
Pendidikan memberikan arahan bagaimana seseorang dengan
kekurangan keterampilannya harus diberikan bimbingan, pembinaan,
konseling dan mengarahkan seseorang menguasai bidang pekerjaannya.
Bidan yang memiliki riwayat pendidikan D1 belum melanjutkan ke
jenjang DIII karena alasan umur yang sebentar lagi akan pensiun.
Sedangkan bidan yang sudah berpendidikan DIII, rata-rata belum ingin
melanjutkan pendidikan karena rata-rata masih dalam usia produktif
ingin fokus membesarkan anak dan menambah keturunan. Disamping itu
tuntutan jenjang karir belum mengharuskan bidan DIII untuk
melanjutkan pendidikan, dimana untuk standar pendidikan bidan
3

Puskesmas yang sesuai dengan aturan akreditasi adalah setara DIII


Kebidanan.
c. Pelatihan Bidan
Salah satu hal yang berperan dalam pemberian pelayanan seorang
bidan adalah riwayat pelatihan yang pernah diikuti, tidak semua bidan
yang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan,
Pelatihan untuk bidan cukup memadai namun hanya pelatihan KIA
secara umum dan belum ada pelatihan yang dikhususkan untuk sub
pelayanan. Pelatihan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
sumber daya manusia, dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan kerja seseorang.
d. Motivasi
Bidan mempunyai dorongan dan semangat yang kuat untuk
menyelesaikan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Motivasi
adalah pendorong bagi bidan dalam melaksanakan asuhan. Dalam
penelitian ini dapat kita lihat bahwa bidan rata-rata memiliki motivasi
yang baik dalam memberikan pelayanan. Bidan yang memiliki motivasi
baik didorong oleh beberapa hal diantaranya dilihat dari kondisi
lingkungan yang mendukung, arahan dan bimbingan yang baik dari
pimpinan, adanya reward dan penghargaan untuk bidan. Motivasi yang
baik mendorong bidan untuk semangat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Selain bidan yang memiliki motivasi baik dalam bekerja,
Jika motivasi bidan menjadi kurang disebabkan beberapa hal seperti
beban kerja yang banyak. Beban kerja yang banyak disebabkan karena
puskesmas kekurangan tenaga kesehatan atau pegawai administrasi,
sehingga bidan diperbantukan. Hal tersebut menyebabkan bidan tidak
fokus memberikan pelayanan mengingat adanya penambahan tugas
diluar tupoksi.
e. Peresepsi terhadap Insentif
Saat ini tenaga kesehatan khususnya bidan diberikan penambahan
tunjangan yang berasal dari dana BOK. Selain pendanaan untuk kegiatan
pelayanan, insentif juga memegang peran penting dalam memotivasi
4

bidan dan upaya peningkatan kinerja bidan. Insentif digolongkan kepada


2 bentuk yaitu insentif berupa materil dan insentif berupa non materil.
Kompensasi dan tunjangan merupakan salah satu bentuk dari insentif
materil. Kompensasi yang memadai merupakan hal utama dalam bekerja
karena untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bidan akan lebih terdorong
untuk berkembang jika diimbangi dengan kompensasi berupa gaji yang
sesuai. Selain kompensasi, setiap individu juga butuh penghargaan atas
prestasi. Pemberian reward yang sesuai dapat meningkatkan motivasi
bidan dalam memberikan pelayanan yang baik.
f. Peresepsi terhadap Beban Kerja
Pekerjaan yang dilaksanakan bidan selama ini tidak banyak tuntutan,
selain itu rutinitas pekerjaan tidak memerlukan pemikiran yang berat.
Sebagian bidan juga merasa mampu menyelesaikan tugas-tugas pokok
sambil melakukan pekerjaan lain. Sementara itu, kurang dari separuh
bidan memiliki persepsi kurang baik terhadap beban kerja, beberapa
bidan desa ada yang beranggapan bahwa tanpa terasa waktu habis
tercurah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan tugas puskesmas.
Hal ini dikarenakan tugas dan tuntutan bidan dirasa sangat banyak, tidak
hanya dikhususkan pada pelayanan antenatal saja, namun juga untuk
pelayanan umum di masyarakat. Selain itu target dan cakupan kunjungan
antenatal dirasa tinggi, tidak sesuai dengan data yang ada di lapangan.

2.1.2. Poskesdes
a. Pengertian
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dibentuk sebagai
upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desa serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya
masyarakat dan dukungan Pemerintah.
5

b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat sehat yang peduli, tanggap, dan mampu
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi.
2) Tujuan Khusus
a) Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya di bidang kesehatan
b) Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan kader
kesehatan.
c) Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan
dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap risiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa
(KLB) serta faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi dan
ibu hamil yang berisiko)
c. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan
yang mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan.
Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan
dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
kesehatan anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, surveilans
lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes
didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
6

Poskesdes merupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan


terbentuknya UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan
terkait. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat oleh
forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang sudah ada,
yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat.
d. Penyelenggaraan Poskesdes
Penyelenggaraan Kegiatan Poskesdes secara rutin dilaksanakan oleh
kader kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut
dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait. Pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan Poskesdes meliputi upaya promotif,
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif (pengobatan) sesuai
dengan kompetensi petugas kesehatan yang ada di Poskesdes.
1) Kegiatan
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa yang
dilaksanakan di Poskesdes adalah:
a) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas
(1) Pemeriksaan kehamilan, meliputi pemeriksaan tinggi
fundus uteri, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran
tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran
tekanan darah serta pendeteksian dini tanda-tanda bahaya
pada kehamilan melalui Program Perencanaan Persalinan
dan Penanganan Komplikasi (P4K).
(2) Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk
mencegah tetanus pada saat proses persalinan.
(3) Pemberian tablet tambah darah (Fe) untuk mencegah
timbulnya anemia/kurang darah.
(4) Penyuluhan atau konseling tentang gizi dan kehamilan serta
KB setelah persalinan. e. Penyelenggaraan kelas ibu hamil.
f. Penanganan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK).
(5) Pertolongan persalinan aman, termasuk pencegahan infeksi.
7

(6) Kunjungan ibu nifas.


(7) Rujukan ke Puskemas/rumah sakit untuk kasus kehamilan/
persalinan/nifas yang tidak dapat ditangani di Poskesdes.
b) Pelayanan kesehatan untuk ibu menyusui
(1) Penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan bayi
yang benar.
(2) Penyuluhan tentang gizi bagi ibu menyusui dan KB setelah
persalinan.
(3) Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan
bayi dan anak balita.
c) Pelayanan kesehatan untuk anak
(1) Perawatan bayi baru lahir
(2) Pemeriksaan kesehatan anak
(3) Pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita
(4) Pemberian lima imunisasi dasar lengkap
(5) Penyuluhan gizi pada anak.
(6) Penanganan permasalahan kesehatan pada anak
d) Penemuan dan penanganan penderita penyakit
(1) Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), serta penyakit
tidak menular dan faktor risikonya (termasuk status gizi)
serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.
(2) Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit
tidak menular serta faktor-faktor risikonya (termasuk
kurang gizi)
(3) Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan melalui metode simulasi.
8

2) Waktu Penyelenggaraan
Sesuai dengan fungsi Poskesdes sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan guna lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat maka pelayanan dilaksanakan setiap hari.
3) Tempat Penyelenggaraan
Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kegiatan Poskesdes dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan:
a) Gedung Polindes yang ada, yang dikembangkan menjadi
Poskesdes.
b) Sarana gedung yang tersedia, seperti Balai Desa, Balai
Pertemuan Desa, dan lain-lain
4) Tugas dan Tanggungjawab Para Pelaksana
a) Tenaga Poskesdes
(1) Bidan:
 Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat
 Melakukan pengamatan epidemiologis sederhana
terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB), penyakit tidak menular dan faktor
risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu
hamil yang berisiko.
 Melakukan penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, serta penyakit tidak menular dan
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).
 Melaksanakan kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana serta kegawatdaruratan kesehatan melalui
metode simulasi.
 Melakukan pencatatan pelaporan terkait pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan
9

(2) Kader Kesehatan:


 Membantu Bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat.
 Melakukan pengamatan epidemiologis sederhana
terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB), penyakit tidak menular dan faktor
risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu
hamil yang berisiko.
 Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan Poskesdes.
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan.
b) Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di
Poskesdes minimum satu kali dalam sebulan. Peran petugas
Puskesmas sebagai berikut:
(1) Memberikan bimbingan dan pembinaan kader kesehatan
dan tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan Poskesdes.
(2) Menyelenggarakan pelatihan atau penyegaran atau orientasi
bagi kader kesehatan dan tenaga kesehatan Poskesdes.
(3) Melakukan analisis hasil kegiatan Poskesdes, menyusun
rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai
dengan kebutuhan Poskesdes bekerja sama dengan Forum
Desa.
(4) Menerima konsultasi/rujukan dalam menangani berbagai
kasus kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi oleh
pelaksana Poskesdes.
(5) Mendukung pemenuhan/pengadaan alat dan obat-obatan
yang dibutuhkan Poskesdes (jika diperlukan).
(6) Melakukan konsultasi kepada Dinas Kesehatan setempat
mengenai permasalahan yang dihadapi di Poskesdes baik
dari segi tenaga, peralatan dan sarana lain serta dana.
10

e. Indikator Keberhasilan Poskesdes


1) Input
a) Jumlah kader aktif
b) Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia
c) Tersedianya sarana (alat dan obat)
d) Tersedianya tempat pelayanan
e) Tersedianya dana operasional Poskesdes
f) Tersedianya data (catatan jumlah bayi di imunisasi, jumlah
kematian)
2) Output
a) Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4)
b) Cakupan persalinan yang dilayani (Linakes)
c) Cakupan kunjungan neonatus (KN2)
d) Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
e) Cakupan BBLR yang dirujuk
f) Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak naik (T) ditangani
g) Cakupan imunisasi
h) Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24
jam
i) Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi
j) Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular tertentu yang menjadi masalah setempat.
11

2.2. Kasus
Kinerja adalah hasil kerja bidan desa yang didasari oleh pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dalam penyelenggaraan Poskesdes yang diukur
berdasarkan indikator output keberhasilan Poskesdes. Salah satu faktor
berfungsinya Poskesdes secara optimal adalah kinerja bidan desa dalam
penyelenggaraan Poskesdes, hal ini dapat terlihat dari beberapa data yang
berkaitan dengan indikator output keberhasilan Poskesdes di Kabupaten
Tanah Bumbu. Indikator penilaian kinerja yang dapat digunakan adalah
tingkat pencapaian target. Pencapaian target Poskesdes di Kabupaten Tanah
Bumbu sendiri mayoritas sudah sangat baik, akan tetapi ada beberapa
cakupan yang belum atau kurang tercapai. Penjabaran berdasarkan pelayanan
yang mencapai target pada kriteria kinerja dapat dicermati pada tabel di
bawah ini

No. Kegiatan Poskesdes Cakupan


1. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 34%
2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan (Pn) 100%
3. Cakupan kunjungan neonatus (KN2) 93,75%
4. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif 68,75%
5. Cakupan BBLR yang dirujuk 100%
6. Jumlah bayi dan Balita BB tidak naik (T) ditangani 0%
7. Cakupan imunisasi mengacu pada UCI desa 87,5%
Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam
8. 100%
tempo 24 jam
9. Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi 0%
10. Cakupan peserta KB aktif. 100%
Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat
11. penyakit menular dan tidak menular tertentu yang 64%
menjadi masalah.

Cakupan dapat dikategorikan dalam tiga bagian yaitu Baik > 60, Cukup
31 – 60, Kurang 0 – 30. Dapat disimpulkan cakupan yang sangat baik sudah
dilakukan pada persalinan ditolong tenaga kesehatan, kunjungan neonatus,
bayi yang mendapat ASI eksklusif, BBLR yang dirujuk, imunisasi, pelayanan
gawat darurat, peserta KB aktif, serta jumlah kasus kesakitan dan kematian
akibat penyakit menular dan tidak menular tertentu yang menjadi masalah.
Cakupan cukup pada kegiatan kunjungan ibu hamil. Dan cakupan kurang
12

pada jumlah bayi dan Balita BB tidak naik (T) ditangani dan cakupan
keluarga yang dibina sadar gizi.

3.2. Analisa
13

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran
14

DAFTAR PUSTAKA

Nisa, Khairan. dkk. (2019) Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Analisis
Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Memberikan
Pelayanan Antenatal Berkualitas Diwilayah Kerja Puskesmas Kota
Bukittinggi Tahun 2018. Volume 19, Nomor 1, (Halaman 53-60)

Kemenkes RI. (2012). Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan


Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai