KEBIDANAN KOMUNITAS
FAUZIAH
DOSEN PEMBIMBING :
TRIVENI, S.ST,M.KM
BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah nyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “pemberdayaan
masyarakat” yang telah di tentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang di
berikan dosen matakuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini baik itusecara lansung maupun tidak lansung. Penulis menyadari isi makalah
ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segikalimat, isi maupun dalam
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun daridosen mata kuliah
yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapan demikesempurnaan
makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesiasebagaimana tertulis di pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, upaya kesehatan harus selalu diusahakan
peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat yang sehat sebagai investasi dalam
pembangunan dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis) Perhatian terhadap
permasalah kesehatan terus dilakukan terutama dalam perubahan paradigma sakit yang
selama ini dianut masyarakat ke paradigmasehat. Paradigmasakit merupakan upaya untuk
membuat orang sakit menjadi sehat,menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan
paradigma sehat merupakanupaya membuat orang sehat tetap sehat, menekan pada
pelayanan promotif danpreventif. Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan,
juga akan merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan masyarakat, dengan
tidakmengesampingkan peran pemerintah dan petugas kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Pembinaan kader?
2. Bagaimana Pembinaan dukun bayi?
3. Jelaskan Pengembangan wahana /forum psm ?
4. Apa itu Pembbinaan peran serta masyarakat ?
5. Bagaimana Hambatan tantangan dan strategi pelayanan kebidanan komunitas ?
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
1. PEMBINAAN KADER
1. Program penempatan Bidan Di desa (BDD) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kematian ibu hamil bayi dan balita belum menunjukkan hasil yang optimal, karena masih
banyak persalinan yang terjadi di beberapa daerah dilakukan oleh dukun bayi, berarti
Dukun Bayi masih dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Hasil temuan dilapangan menunjukkan bahwa kemitraan Bidan Di Desa dengan Dukun
bayi sudah menampakkan tanda-tanda yang menggembirakan, masih berjalan lancar,
saling mendukung tanpa menimbulkan image persaingan, pasaran kerja, dan mengurangi
status dukun bayi sebagai tokoh masyarakat
Tetapi kemitraan yang sementara berjalan sekarang ini masih dalam batas
pemaknaan transfer knowledge, masih dalam bentuk pembinaan cara-cara persalinan
yang higiens BDD kepada Dukun Bayi, berarti belum ada dalam bentuk kesepekatan
uraian tugas dan fungsi masing-masing, juga belum mengarah pada alih peran
pertolongan persalinan secara optimal.
Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang, masyarakat, pemerintah
dalam rangka meningkatkan keterampilan dan mempersempit kewenangan sesuai dengan
fungsi dan tugasnya
2) Menolong persalinan.
2) Merujuk ibu bersalin ke petugas kesehatan dan tidak boleh menolong persalinan.
5) Memotivasi ibu untuk segera berKB, ASI eklusif dan segera imunisasi.
b. Fase II : Pelatihan
2) Diberikan sertifikat.
3) Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan kesehatan
ibu.
KB-KIAKB : Daya upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam
keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya. Meningkatkan taraf kehidupan
rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak
melebihi kemampuan negara.
Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan Ibu, anak dan keluarga
pada khususnya dan bangsa pada umumnya taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan
negara.Usaha-usaha KB : Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga
kehamilan dan membatasi jumlah anak kemandulan nasehat perkawinan angka kelahiran
langsung dari penggunaan alat /obat kontrasepsi. (kegunaan kehamilan),Kebijakan
kependudukan terpadu yang secara tidak langsung membantu menurunkan angka
kelahiran.
KIA Tujuan : Memberikan pelayanan kesehatan kepada Ibu-ibu secara teratur dan
terus menerus dalam waktu sehat dan sakit, masa ante partum, intra partum. post partum
dan masa menyusui serta pemeliharaan anaknya dan mulai lahir sampai masa prasekolah
integrasi pelayanan kesehatan menyeluruh (penerasi health service) dan kerja sama serta
koordinasi dengan dinas kesehatan lain dan mengumpulkan masalah-masalah mengenai
ibu bayi dan anak untuk mencari penyelesaiannya.
Kegiatannya : Peningkatan kesehatan ibu hamil, melahirkan, menyusui serta bayi anak
balita dan pra sekolah nasehat tentang gizi serta bila ada pembinaan (PMT).Pemberian
nasehat tentang perkembangan anak 4an cara stimulasinya TY 2 x pada ibu hamil dan
BEG, DPT 3 x, polio 3 x, dan campak pada bayi kesehatan meliputi : berbagai aspek
dalam mencapai tujuan KB Puskesmas dan perhatian khusus pada mereka yang dalam
keadaan bahaya (reshi).Pengobatan bayi, anak balita dan anak pada pra sekolah untuk
penyakit ringan rumah dan bimbingan kepada kader dan dukun bayi.
Dasa wisma adalah : Kelompok Ibu berasal dari 10 rumah yang bertetangga ini terjadi
melalui kegiatan PKK kelompok ini bidan dapat memberikan penyuluhan : upaya untuk
meningkatkan kesehatan keluarga dasa wisma dapat melakukan arisan untuk menunjang
kesehatan keluarga, pembuatan jamban keluarga, sumur dsbnya Kelompok dasa wisma
dapat mengembangkan dana sehat. Melalui dana sehat, uang dapat dikumpulkan secara
gotong-royong untuk kepentingan kesehatan keluarga.Dengan uang terkumpul dapat
mendukung kegiatan :Pemberian makanan tambahan bagi bayi dan anak.Pengobatan
ringan.Membangun sarana pembuangan sampah dan kotoran
1. TABULIN
merupakan dana simpanan Ibu hamil atau keluarga yang dipersiapkan untuk biaya
persalinan.Penyimpanan dapat ditiupkan kepada. Bank maupun disimpan dalam bentuk
benda Awang bergerak seperti: ayam, kelapa dsbnya.Dengan adanya tabulin akan sangat
membantu keluarga terutama keluarga yang kurang mampu untuk membiayai biaya
persalinan
Adalah: sekelompok warga yang slop untuk menjadi donor darah bagi Ibu melahirkan
yang
membutuhkan darah.
3. AMBULAN DESA
Yaitu : alat transportasi ibu hamil dari rumah menuju pelayanan kesehatan seperti :
tempat praktik ibu Bidan, Puskesmas, ataupun Rumah Sakit, atau alat transportasi untuk
menghadirkan Bidan ke Ibu hamil/melahirkan.Intinya adulah : Untuk memberi bantuan
agar Ibu yang akan melahirkan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat. :Sarana
transportasi ini : merupakan pinjaman dari warga desa yang diikhlaskan untuk
memberikan pertolongan kepada Ibu hamil, terulama di
Desa yang kesulitan mendapatkan fasilitas transportasi.
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Cara menimbang BB balita dengan benarPersiapanJelaskan pada ibu alasan
penimbanganGunakan pakaian seminimal mungkin
Menimbang anak dengan menggunakan dacin
Gantung dacin pada tempat kokohAtur posisi batang dacin sejajar dengan mata
penimbangPastikan bandul geser berada pada angka nol dan posisi paku tegak
lurusPasang sarung
timbangSeimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisi pasir/batu di ujung
batang dacin,
sampai kedua jarum tegak lurus.
Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin &
geser bandul
sampai jarum tegak lurusBaca BB balita dgn melihat angka di ujung bandulCatat
hasil
penimbanganKembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita
Cara mengukur panjang/tinggi badan balita dgn benar
Mengukur panjang atau tinggi anak tergantung dari umur dan kemampuan anak untuk
berdiri.
Mengukur panjang dilakukan dgn cara anak telentang, sedangkan mengukur tinggi
anak dilakukan
ddengan cara anak berdiri tegak.
Tujuan.
Tujuan pembinaan peran serta masyarakat yang dilakukan oleh bidan adalah
terwujudnya upaya yang dilakukan oleh masyarakat secara lerorgerasi untuk meningkatkan
kesehatan ibu, anak, keluarga berencana menuju keluarga sehat dan sejahtera. Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai upaya dilakukan oleh bidan, seperti :
1. Peningkatan peran pemimpin di masyarakat untuk mendorong dan mengarahkan
masyarakat dalam setiap upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
2. Peningkatan dan kesadaran serta kemauan masyarakat dalam pemeliharaan, perbaikan
dan peningkatan keluarga terutama kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
3. Dorongan masyarakat untuk mengenali potensi tersedia yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung kesehatan masyarakat ( Melani N, 2009 ).
Selain itu juga, tujuan peran serta masyarakat adalah tujuan program peran serta
masyarakat yang meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama dengan lembaga –
lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai, yaitu meningkatkan kuntitas dan
kualitas kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran
aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses pembangunan melalui peningkatan
jaringan kemitraandengan masyarakat ( Laluna A, 2008 )
Faktor – faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat
1. Manfaat kegiatan yang dilakukan
2. Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat
maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar.
3. Adanya kesempatan
4. Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta
dan masyarakat melihat memangg ada hal – hal yang berguna dalam kegiatan yang akan
dilakukan.
5. Memiliki keterampilan
6. Jika yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang mempunyai
keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik untuk berperan
serta.
7. Rasa memiliki
8. Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah
diikutsertakan jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik maka peran
serta akan dapat di lestarikan.
9. Faktor tokoh masyarakat
Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh – tokoh
masyarakat atau pimpinan kader yang disegani ikut serta maka mereka akan tertarik pula
berperan serta ( Depkes RI, 1997 ).
A. Pendataan Sasaran
Adapun sasaran dalam pendataan sasaran ini adalah :
1. Semua masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun menengah baik pedesaan
maupun perkotaan.
2. Unsur lintas sektor dan lintas program yang terkait.
3. Kader teknis yang tersedia.
4. Organisasi masyarakat.
5. Masyarakat umum.
Adapun tahap-tahap dalam pendataan sasaran yang harus dilakukan oleh bidan
komunitas, yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Pencatatan data
3. Pengolahan data
4. Pembuatan Grafik PWS KIA
E. Pengaturan Biaya
a. Pengembangan Pembiayaan kesehatan
Dalam rangka mencapai tujuan dan sarana pembangunan kesehatan diperlukan
dana baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat terdapat
kecenderungan,bahwa tingginya biaya kesehatan akan memberikan beban berat
kepada pemerintah.oleh karena itu sesuai dengan dasar dasar pembangunan sistem
kesehatan nasional dan bahwa upaya kesehatan menjadi tanggung jawab bersama
pemerintah dan masyarakat.
b. Sumber – sumber pembiayaan
Sumber-sumber pembiayaan untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan akan
berasal dari:
1) Masyarakat termasuk swasta
2) Pemerintah pusat dan daerah
3) Dana upaya kesehatan
c. Cara Pembiayaan
Pengakolasian dana kedalam program atau kegiatan, hendaknya bukan
saja di sesuaikan dengan prioritas yang berorientasi pada manfaat dan daya guna
yang akan tercapai,namun hendaknya di pertimbangkan pula segi-segi kesesuaian
dengan kebijaksanaan umum, namun di gariskan dana di arahkan kepada program
atau kegiatan yang di titikberatkan kepada upaya kesehatan dengan kelompok
sasaran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan baik biaya berupa biaya
berobat, daya sehat maupun asuransi kesehatan merupakan komponenen biaya
upaya kesehatan secara menyeluruh ( Depkes RI 1997 ).
G. Pertemuan Rutin GSI dalam Promosi Suami Siaga dan Desa Siaga
Dalam upaya mencapai tujuan Negara untuk mensejahterakan masyarakat telah
dilakukan berbagai upaya pembangunan di daerah sampai tingkat desa/kelurahan. Salah
satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui penurunan
Angka Kematian Ibu ( AKI ) saat hamil, melahirkan dan masa nifas dan Angka Kematian
Bayi ( AKB ).
Sejak tahun 1996 telah diluncurkan suatu Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) yang
pencanangannya dilakukan oleh Presiden RI pada tanggal 22 Desember 1996 di
Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) adalah gerakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya dalam percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) dalam
rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Penurunan AKI dan AKB
berkontribusi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) daerah dan
Negara yang salah satu indikatornya adalah derajat kesehatan. Upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka target
mencapai target Millineum Development Goal’s ( MDG’s ). Adapun target penurunan
AKB adalah sebesar dua per tigadan AKI sebesar tiga perempatnya dari 1990-2015.
.
Tujuan yang akan dicapai dari aksi siaga dengan pembentukan desa siaga adalah
untuk membentuk atau mengembangkan sistem pencatatan kehamilan, kelahiran dan
kematian ibu dan bayi, menumbuhkan dukungan promosi masyarakat dalam perawatan
BBL, dan meningkatkan perubahan perilaku masyarakat dalam pemberian ASI segera
dan ASI saja selama 6 bulan sejak kelahiran. Di dalam desa siaga terdapat pula unsure
desa siaga seperti suami siaga, warga siaga dan siaga.
Suami siaga adalah suami yang telah menyadari dan waspada untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan istri nya yang sedang hamil sampai dengan persalinan nya.
Suami siaga senantiasa siap untuk memberikan yang terbaik untuk istri dan calon
anaknya dan siap untuk memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkan
persalinan dengan bantuan tenaga medis.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan atau
dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan,
oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau incidental (faktor kebetulan).
AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target yang diharapkan.
Sedangkan untuk target SDGs AKI yaitu sebesar 70/100.000 KH. Angka kematian ibu
dikatakan masih tinggi karena : • Jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil
hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 persalinan tinggi.
• Angka kematian ibu tinggi adalah angka kematian yang melebihi dari angka target
nasional.
• Tingginya angka kematian, berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan, dan mencerminkan besarnya masalah kesehatan. Kematian
bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat
1 tahun. Berdasarkan perhitungan BPS tahun 2007 sebesar 27/1000 kelahiran hidup.
Adapun target AKB pada SDG’s 2030 sebesar 12/1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian bayi meliputi :
Gangguan perinatal (34,7%)
Sistem pernapasan (27,6 %)
Diare (9,4%)
Sistim pencernaan (4,3%)
Tetanus (3,4%)
2.Unsafe Abortion
Unsafe Abortion adalah pengguguran kandungan yang dilakukan dengan tindakan
yang tidak steril serta tidak aman, secara medis. Peran bidan dalam menangani unsafe
abortion adalah memberikan penyuluhan pada klien tentang efek-efek yang ditimbulkan
dari tindakan unsafe abortion. Jika terminasi kehamilan dilakukan secara illegal maka
akan mengakibatkan perdarahan, trauma, infeksi dengan mortalitasnya 1/3 AKI serta
adanya kerusakan fungsi alat reproduksi. Dampak jangka panjang dari terminasi
kehamilan yang illegal adalah PID/penyakit radang panggul yang menahun, infertilitas
dan kehamilan ektopik terganggu/KET.
3.Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual merupakan salah satu dari tiga tipe infeksi saluran
reproduksi (ISR), yaitu infeksi dan penyakit menular seksual, infeksi-infeksi endogen
vagina dan infeksi-infeksi yang berhubungan dengan saluran reproduksi. Infeksi menular
seksual berhubungan dengan keadaan akut, kronik dan kondisi-kondisi lain yang
berhubungan dengan kehamilan, seperti Gonore, Chlamidia, Sifilis, Herpes kelamin,
Trichomoniasis, HIV/AIDS. Bidan harus dapat memberikan asuhan kepada masyarakat
terkait dengan infeksi menular seksual, dan perlu memperhatikan semua jenis infeksi
saluran reproduksi, sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Dalam pendekatan ini ujung tombaknya adalah gerakan peberdayaan, yang
memiliki tiga mata tombak disebut TRISULA, yaitu konseling, kunjungan rumah, dan
pengorganis asian masyarakat. Ketiga mata tombak ini pada hakikatnya adalah upaya
memfasilitasi proses pemecahan masalah dalam diri sasaran/ klien. Pemberdayaan itupun
tidak dilakukan secara serta-merta, melainkan secara berjenjang. Para petugas kesehatan
dan petugas lintas sektor terkait memberdayakan pemuka-pemuka masyarakat, yang
disusul dengan gerakan para pemuka masyarakat untuk memberdayakan unsur-unsur
masyarakat (yaitu kader), dan akhirnya para kader bergerak memberdayakan seluruh
msyarakat.
Pendekatan edukatif memerlukan kesabaran dan ketangguhan dari para petugas
(penggerak), karena mereka harus mengawal proses secara berkelanjutan hingga
tercapainya kemandirian masyarakat. Dijajaran kesehatan, penggerak awal adalah para
petugas di Dinas kesehatan Kabpaten/Kota, rumah sakit, serta puskesmas dan
jaringannya.
Definisi
Secara umum
Rangkaian kegiatan yang di laksanakan secara sistemtis, terencana dan terarah
dengan partisipasi aktif individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk
memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
social, ekonomi dan budaya setempat.
Secara Khusus
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadai
masyarakat dngan pendekatan pokok yaitu pemecahan masalah dan proses pemecahan
masalah tersebut.
Memecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.
Formal dengan surat resmi.
Pertemuan provider dan tokoh masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan alternative
pemecahan masalah dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan
Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di
masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong. Terdiri dari tiga asfek
penting meliputi proses, masyarakat dan memfungsikan masyarakat.
Yaitu pendeketan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan masyarakat
sebagai pengambilan prakarsa kemudian dikembangakan sendiri sesuai kemampuan.
Contoh : kader
Definisi
Langkah-langkah
Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada pembimbing, pengarahan dan dorongan agar dari
satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya
Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai katasilator untuk
mempercepat proses.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/berita/2018-08-14/pembinaan-kader-posyandu-di-
puskesmas-tinada
https://eprints.umm.ac.id/23530/1/jiptummpp-gdl-angrenanio-41791-2-babi.pdf
https://puskesmas-kaliangkrik.magelangkab.go.id/home/detail/pembinaan-dukun-bayi/
350#:~:text=Pembinaan%20dukun%20sendiri%20adalah%20suatu,baru%20lahir%2C
%20serta%20pengetahuan%20tentang
https://slideplayer.info/slide/11885796/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-singaperbangsa-karawang/teknik-penulisan-
karya-ilmiah/tugas-pengembangan-wahana-atau-forum-nadila-rizkiana/42520410