Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PELAYANAN KEBIDANAN
DALAM SISTEM PELAYANAN KEBIDANAN
PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN PRIMER INDONESIA
SERTA PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Linda Alifia Yulianti
2. Lisa Meitia Arieti Putri
3. Natasya Vidia
4. Naurah Khansa Khairunnisa

DIV Kebidanan + Profesi (Tingkat 4)

Dosen Pembimbing : Mariati SKM.,M.PH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN+PROFESI
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita
nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
yang penuh kecanggihan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih, kepada Bunda Mariati SKM.,M.PH
selaku dosen Mata Kuliah Pelayanan Kebidanan dalam Sistem Pelayanan
Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang telah membimbing kami.
Harapan kami semoga ada manfaat dan berguna bagi kalangan mahasiswa.
Dengan mengambil pepatah tak ada gading yang retak maka dengan
kerendahan hati, kami mohon maaf apabila penulisan dan penyusunan makalah ini
jauh dari kesempurnaan yang kita harapkan.akhir kata kami, mengucapkan
terimakasih dan penghargaan kepada teman-teman dan dosen pembimbing atas
masukan saran, dan kritik untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Bengkulu, 31 Juli 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
A. Pelayanan kesehatan dan kebidanan primer indonesia............... 3
1. Pengertian PHC..................................................................... 3
2. Unsur utama PHC.................................................................. 5
3. Prinsip PHC........................................................................... 5
4. Tujuan PHC........................................................................... 7
5. Ciri-ciri PHC......................................................................... 7
6. Elemen PHC.......................................................................... 8
7. Peranan nakes dalam PHC.................................................... 8
B. Peran bidan dalam pelayanan kesehatan primer......................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................. 15
A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung
jawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang
bertujuan meningkatkan kesehatan. Dalam memberikan praktek pelayanan
kebidanan perlu kita lakukan pendekatan diantaranya pendekatan melalui
agama, kesenian tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal
tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa
pelayanan atau informasi yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang
tabu. Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih
bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat kuratif, serta mampu
menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan
prinsip-prinsip.

Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan


dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Bidan muncul sebagai wanita
terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan. Peran bidan
di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat
mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta
menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik. Sebagai
seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena
tugas seorang bidan adalah membantu ibu bukan mengejar materi. Pasien
wajib memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan
ibu melahirkan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimana pelayanan kesehatan dan kebidanan primer
indonesia?
2. Jelaskan bagaimana peran bidan dalam pelayanan kesehatan primer?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pelayanan kesehatan dan
kebidanan primer indonesia
2. Untuk mengetahui dan memahami peran bidan dalam pelayanan
kesehatan primer
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan kesehatan dan kebidanan primer di indonesia


1) Pengertian PHC (primary health care atau pelayanan kesehatan
primer)
Pelayanan kesehatan primer atau primary health care adalah
pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan berdasarkan tata
cara dan teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan
serta diterima oleh masyarakat dapat dicapai oleh perorangan dan
keluarga dalam masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan
biaya yang dipikul oleh masyarakat dan negara untuk memelihara
setiap tahap perkembangan serta yang didukung oleh semangat
kemandirian dan menentukan diri sendiri.
Pelayanan kesehatan primer (PHC atau primary health care) adalah
strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari
pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. Pelayanan primer
berfokus pada pelayanan kesehatan individual, sedangkan pelayanan
kesehatan primer berfokus pada perbaikan kesehatan dari seluruh
populasi (Perry, Potter. 2009).
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima,
terjangkau pelayanan kesehatan yang diberikan adalah esensial bisa
diraih, yang esensial dan mengutamakan pada peningkatan serta
kelestarian yang disertai percaya kepada diri sendiri disertai partisipasi
masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Amerika tidak mengadopsi PHC sebagai strategi nasional atau
sebagai strategi alternatif yang minimal dari tingkat kesehatan
masyarakat. Perawat kesehatan masyarakat mempunyai peranan
penting dalam menolong orang untuk mempelajari cara merawat diri
sendiri dan mau bekerja dengan masyarakat yang lain dalam

3
4

mengembangkan kapasitas atau infrastruktur yang diperluas untuk


menjamin pelayanan kesehatan yang esensial bagi setiap orang (Mc
Mahon Rosemary, 2002).
Pelayanan kesehatan primer Deklarusi Alma-Ata Konferansi
internasional PHC, yang bertemu di Alma-Ata pada tanggal 12
september pada tahun 1978 menyatakan dari tiap pemerintahan yang
mendesak semua kesehatan dan para petugas pembangunan dan
masyarakat dunia untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan
penduduk dunia, sehubungan dengan itu dibuat deklarasi yang
berbunyi seperti berikut :
a) Konferensi dengan kuat mengakui bahwa sehat adalah status
selengkapnya dalam keadaan baik fisik, mental dan sejahtera sosial
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan merupakan
hak manusia yang fundamental dan tercapainya tingkat kesehatan
setinggi mungkin merupakan tujuan sosial seluruh dunia,
sedangkan realisasinya memerlukan kegiatan banyak sektor sosial
dan ekonomi yang lain sebagai tambahan kepada sektor kesehatan.
b) Terdapatnya ketidaksamaan status kesehatan dari orang terutama
terutama diantara negara berkembang dan sedang lewat
keikutsertaan sepenuhnya dari mereka dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk mempertahankan tiap
tingkat perkembangan dengan semangat percaya diri dan
keputusan sendiri. Hal tersebut merupakan bagian integral dalam
sistem kesehatan negara yang merupakan fungsi sentral dan fokus
utama dan dari keseluruhan perkembangan sosial dan ekonomi
masyarakat. Hal tersebut merupakan tingkat kontak pertama bagi
individu dan keluarga dan masyarakat dengan sistem-sistem
kesehatan nasional, mendekatkan pelayanan kesehatan sedekat
mungkin ketempat pemukiman dan tempat bekerja serta mengisi
elemen pertama dari proses pemeliharaan kesehatan yang terus
berkesinambungan.
5

Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer), Pelayanan yang


lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan
bersama masyarakat dan dimotori oleh : Dokter Umum (Tenaga
Medis), Perawat Mantri (Tenaga Paramedis) Pelayanan kesehatan
primer (primary health care) atau pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali
diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan
kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada pokoknya
ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim
di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di
perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan
(Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan
mereka atau promosi kesehatan. Contohnya : puskesmas keliling,
klinik.

2) Unsur utama PHC (primary health care atau pelayanan


kesehatan primer)
1. Mencakup upaya upaya dasar kesehatan
2. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

3) Prinsip PHC (primary health care atau pelayanan kesehatan


primer)
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip
PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan
bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut diantaranya :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu
perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah
kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi
6

semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta,


warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.

b. Penekanan pada upaya preventif


Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala
usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berperilaku
sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.

c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan


Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses,
terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat (misalnya
penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).

d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian


Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat
penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang
tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana
individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka
sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan
kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama
pelaksanaan. Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan,
kabupaten atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih
mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah
heterogenitas yang minim.

e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan


Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh
intervensi hanya dalam sektor kesehatan formal, sektor lain yang
sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan
kemandirian masyarakat. Sektor ini mencakup sekurang-
7

kurangnya pertanian, pendidikan, komunikasi, perumahan,


pembangunan pedesaan, industri, organisasi masyarakat.

4) Tujuan PHC (Primary Health Care atau pelayanan kesehatan


primer)
1. Tujuan umum :
“Diketahuinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang memuaskan”.
2. Tujuan Khususnya :
a. Terwujudnya yang menjangkau seluruh penduduk
b. Terwujudnya yang dapat diterima oleh seluruh penduduk
c. Terwujudnya yang berdasarkan pada kebutuhan medis dari
populasi
d. Terwujudnya yang menggunakan seluruh sumber daya secara
maksimal

5) Ciri ciri PHC (Primary health care atau pelayanan kesehatan primer)
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang beriorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
8

6) Elemen PHC (Primary Health Care atau Pelayanan Kesehatan


Primer)
1. Pendidikan tentang masalah kesehatan
2. Penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Peningkatan KIA dan KB
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit
7. Pengobatan
8. Penyediaan obat esensial

7) Peranan nakes dalam PHC


1. Mendorong peran serta aktif masyarakat
2. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri kepada
masyarakat
3. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada masyarakat
4. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
5. Membina kerjasama dengan masyarakat keluarga serta individu
6. Membina kerjasama lintas program
7. Membina kerjasama lintas sektoral

B. Peran bidan dalam pelayanan kesehatan primer


Peran bidan dalam pelayanan kesehatan primer dilakukan di puskesmas,
klinik, praktik mandiri bidan, posyandu, posbindu.
1. Sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksana :
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
b) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dengan
melibatkan mereka sebagai klien serta membuat rencana tindak
lanjut tindakan atau layanan bersama klien
9

c) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan


normal
d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien atau keluarga
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien atau keluarga
g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
h) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium serta menopause
i) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga dan pelaporan asuhan

Fungsi bidan sebagai pelaksana:

a) Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga


serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa pra
perkawinan
b) Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan
resiko tinggi
c) Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis
tertentu
d) Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko
tinggi
e) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
f) Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
g) Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
h) Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya
10

i) Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus


gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.

2. Sebagai pengelola
Peran bidan sebagai pengelola :
a) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, bidan bertugas
mengembangkan pelayanan dasar kesehatan diwilayah kerja
b) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan sektor lain melalui dukun bayi, kader kesehatan
serta tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan
dalam wilayah kerjanya.

Fungsi bidan sebagai pengelola:

a) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi


individu, keluarga, kelompok masyarakat sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung
oleh partisipasi masyarakat
b) Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan
dilingkungan unit kerjanya
c) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan
d) Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antar sektor
yang terkait dengan pelayanan kebidanan
e) Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan
kebidanan

3. Sebagai pendidik
Peran bidan sebagai pendidik :
a) Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
b) Melatih dan membimbing kader
11

Fungsi bidan sebagai pendidik :

a) Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok


masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana
b) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan
sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan
c) Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik
di klinik dan masyarakat
d) Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya

4. Sebagai peneliti
Peran bidan sebagai peneliti :
a) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b) Menyusun rencana kerja pelatihan
c) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
d) Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan

Fungsi bidan sebagai peneliti :

a) Melakukan evaluasi, pengkajian, survei dan penelitian yang


dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan
kebidanan
b) Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga
berencana
12

Peran bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih dalam PHC


(primary health care atau pelayanan kesehatan primer) :
a. Sebagai pelaksana
Memberi pelayanan kesehatan (provider care). Bidan memegang
peranan penting untuk meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan
bermutu ditengah masyarakat dengan memberika pelayanan
kebidanan secaran langsung maupun tidak langsung. Pelayanan
kesehatan yang patut dilaksanakan bidan antara lain:
1) Meningkatkan upaya pengawasan ibu hamil
2) Meningkatkan gizi ibu hamil dan ibu menyusui
3) Meningkatkan penerimaan gerakan KB
4) Meningkatkan kesehatan lingkungan
5) Meningkatkan sistem rujukan
6) Meningkatkan penerimaan imunisasi ibu hamil dan bayi

b. Sebagai pengelola
Sebagai pengelola bidan berperan dalam pengembangan pelayanan
dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dengan
melibatkan keluarga/klien. Pengembangan pelayanan dasar kesehatan
yang dapat dilakukan bidan antara lain:
1) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan dan mengembangan kesehatan di
wilayah kerjanya
2) Mengelola pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan
ibu dan anak serta KB sesuai rencana
3) Mengkoordinasi, mengawasi dan membimbing kader, dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
13

4) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan


masyarakat, khusunya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk
pemanfaatan sumber yag ada pada program dan sector terkait
5) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat
serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi
yang ada

c. Sebagai pendidik (Health Education)


Pendidikan masyarakat memegang peranan penting yang meliputi:
1) Pentingnya arti pengawasan hamil
2) Pentingnya arti imunisasi TT pada ibu hamil pentingnya arti
pelaksanaan KB
3) Mengarahkan kemana persalinan dilakukan untuk mendapatkan
well born baby
4) Pengawasan postpartum dan persiapan untuk merawat bayi dan
menyusui

d. Sebagai pangamat kesehatan (Health Monitor)


Melakukan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
pada individu, keluarga dan masyarakat yang menyangkutkan
masalah-masalah kesehatan yang timbul serta berdampak terhadap
setatus kesehatan mereka melalui kunjungan rumah, pertemuan-
pertemuan dengan cara observasi dan pengumpulan data.

e. Sebagai koordinator pelayanan kesehatan (coordinator of service)


Mengkoordinasi seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan
puskesmas dan masyarakat dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
14

f. Sebagai pengorganisasian pelayanan kesehatan (organisator)


Berperan serta memberikan motivasi untuk meningkatkan
partisipasi individu, keluarga dan masyarakat dalam setiap upaya
pelayanan keshatan yang dilaksanakan oleh masyarakat misalnya
posyandu, dana sehat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan
kegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan esensial
yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan
keluarga di dalam masyarakat. Pelayanan kesehatan primer (PHC atau
primary health care) adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin
tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.
Pelayanan primer berfokus pada pelayanan kesehatan individual,
sedangkan pelayanan kesehatan primer berfokus pada perbaikan kesehatan
dari seluruh populasi

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/451229239/peran-bidan-dipelayanan-kesehatan-
primer-termasuk-kesehatan-masyarakat-dan-ruang-lingkup-praktik-bidan

https://id.scribd.com/document/539245428/Peran-bidan-dalam-pely-kes-primer

Ika wijayanti,dkk. (2022). Konsep kebidanan. Sumatera Barat : PT. GLOBAL


EKSEKUTIF TEKNOLOGI

Mamik (2014). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Zifatama


Jawara.

Prawirohardjo, sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. BINA PUSTAKA


SARWONO PRAWIROHARDJO

16

Anda mungkin juga menyukai