Oleh :
Kelompok 3
1. Andini Delly Putri
2. Fajri Marcelino
3. Pelia Peltresia
4. Vida Wahyuni
Dosen Pembimbing:
Tasman,S.Kp,M.Kep.Sp.Kom
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai .Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................................2
Kesimpulan....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan kesehatan essensial yang
dibuat dan bisa teeerjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat.
Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum beerbagai aspek
masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan
dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta mencapai
tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan negara bertanggung
jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, pelayanan
kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali dan menjadi tidak manusiawi.
Mengalami hal yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “the commercialization of
health care in unregulated health systems”. Kondisi ini ditandai dengan maraknya komersialisasi
pelayanan dan pendidikan, yang dipicu oleh pembiayaan kesehatan yang belum baik. Setelah
deklarasi Alma Ata (1978), program kesehatan menjadi gerakan politik universal. Deklarasi ini
telah menjadi tonggak sejarah peradaban manusia. Kesehatan diakui sebagai hak asasi manusia
tanpa memandang status sosial ekonomi, ras dan kewaranegaraan, agama serta gender.
Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang harus di perjuangkan, serta
meningkatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat pembangunan sosial dan bukan sekadar
hasil dari kemajuan pembangunan ekonomi semata. Kesadaran ini melahirkan konsep primary
health care (PHC) yang intinya: pertama, menggalang potensi pemerintah – swasta – masyarakat
lintas sektor, mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua, menyeimbangkan
layanan kuratif dan preventif serta menolak dominasi elite dokter yang cenderungf
mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan canggih dan mahal. Ketiga memanfaatkan
teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan. Berbagai negara di belahan dunia,
seperti Uni Eropa, Amerika Latin, serta di beberapa negara Asia, berhasil menata kembali sistem
kesehatannya dengan kembali menerapkan primary health care (PHC) sebagai ujung tombak
pembangunan kesehatan.
4
B. Tujuan
a. Untuk mengetahui Latar Belakang, Perkembangan, Definisi, Tujuan, Fungsi, Elemen,
Tanggung jawab Perawat dalam PHC
b. Untuk mengetahui Pengertian, Strategi, Proses Survey Mawas Diri, Peran Perawat
Komunitas dalam PKMD
5
BAB II
Word Healt Essembly tahun 1977 telah menghasilakn kesepakatan global untuk mencapai
“Kesehtan bagi semua atau Health for All” pada tahun 2000 (KBS 2000/HFA the 2000), yaitu
tercapainya suatu derajar kesehatan yang optimal yang memeungkin kan setiap orang hidup
produktif baik secara sosial maupun ekonomi. selanjutnya pada tahun 1978, konferensi di Alma
Ata, menetapkan primary health care (PHC) sebagai endekatan atau strategi global untuk
mencapai kesehatan bagi semua (KBS) atau Health For All by the year 2000 (HFA 2000). Dalam
konferensi tersebutindonesia juga ikut mendatangi dan telah mengambil kesepakatan global pula
dengan menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua tahun 2000 (HFA 200)
Kuncinya adalah PHC (Primary Health Care) dan bentuk operasional dari PCH tersebut di
indomesia adalah PKMD( perkembangan kesehatan masyarakat desa).(Padila,2012)
Pada tahun 1981 setelah didefinisikan tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk
merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi yang
dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986 indikator tersebut adalah:
(Padila:2012)
B. Perkembangan PHC
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalam dalam pembanguana dibnyak negara
yang diawali dengan kampanye masalah pada tahun 1950 dalam pembratasan enyakit menlar.
pada tahun 1960 teknologi kurayif dan preventiv dalam infraktruktur pelayanan kesehatan telah
6
mengalami kemajusn oleh karna itu timbul pemikiran untuk mengebangkan konsep “upaya dasar
kesehatan” (Efendi,1998)
Pada tahun 1977 pada sidang n kesehatan dunia dicetuskan kesepakatan untuk
melahirkan :health for all by year 2000”yang sasaran semesta utamanya dalam bidang sosial
pada tahun 2000 adalah tercapainya erajat kesehatan yang memungkin kan setiap orang hdup
produktif secara soasial maupun ekonomi” oleh karna itu dituntun peubahan orientasi dalam
pembagunan kesehatan yang meliputu perubhan-perubahan dri:
(Nasrul,Efendi:1998)
C. Defenisi PHC
Primary Health Centre atau pelayan kesehatan primer (PHC) adalah strategi yang dapat
dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC
menekankan pada perkembangan yang bisa diterima , terjangkau, pelayanan kesehatan yang
diberikan adalah enssensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan
serta kelestarian yang disertai percaya diri sendiri disertai pasrtisipasi masyarakat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan.(Triwibowo,2015)
PHC adalah pelayanan kesehatn pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologis
praktis, ilmiah dan sosial yang diterima secara umum baik oleh individu maupun kelurga dalam
masyarakat, melalaui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau
oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat hidupuntuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self
detemination). .(Triwibowo, 2015)
D. Tujuan PHC
7
Tujuan umum: mencoba menemukan kebutuhan masyarakt terhadap pelayanan yang
diselanggarkan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima
pelayanan. .(Triwibowo, 2015)
Tujuan khusus:
E. Fungsi PHC
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Diagnosa dan pengobatan
4. Pelayanan Tidaka lanjut
5. Pemberian sertifikat
(Triwibowo, 2015)
F. Elemen PHC
1. Pendidikan mengenai Pengungkapan masalah Kesehatan dan cara pencegahan
Penyakit serta pengendaliaannya
2. Peningkatan penyediaan makanan dan nutrisi yang tepat
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar yang adekuat
4. Mengoptimalkan pelayanan di KIA termasuk KB
5. Imunisasi melawan penyakit infeksi utama : Pencegahan dan pendendalian penyakit
edemis setempat
6. Penatalaksanaan yang tepat penyakit-[enyakit umum dengan menggunakan teknologi
yang tepat
8
7. Promosi kesehatan mental
8. Penyediaan obat-obat esensial
(Padila,2012)
9
I. Definisi PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
PKDM adalah Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong
dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahakan masalah untuk memnuhi
kebutuhannya dalam bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapaikehidupan sehat
sejahtera. (Efendi,1998)
J. Strategi PKMD
1. Tim pembina PKMD dimasing-masing tingkat sekaligus kejadian sebagai forum
koordinasi dimasing-masing tingkat
2. Setiap kegiatan Partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor,
terlebih dahli dibahas dalam forumkoordinasi, untuk memungkinkan batuan dari sektor-
sektor lain untuk menghindari tumpang tindih
3. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada promosi
kebutuhan masyarakat setempat
4. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan , perencanaan ,pelaksanaan,
penilaian,pembinaan, sampai pada perluasan dilakukan oleh masyarakat sendiri dimana
perilaku dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral
5. Wadah Kegiatan PKMD adalah lembaga ketahanan masyarakat desa(LKMD) sesuai surat
keputusan presiden no 28 tentang “Penyempurnaan dan penempatan fungsi lembaga
swadaya desa menjadi LKMD maka pada dasarnya LKMD merupakan wadah partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa
6. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat untuk
masyarakat.
(Efendi,1998)
K. Proses pelaksanaan PKMD
1. Persiapan
a. Program
1) Merumuskan tujuan praktek kerja lapangan
2) Menyusun proses belajar mengajar
3) Merumuskan indikator
10
4) Merumuskan Strategi
b. Peserta Didik
1) Mencari data kesehatan dari masyarkat
2) Mendapat gambaran tentang situasi keadaan wilayah desa sebagai lokasi praktik
kerja lapangan dalam suatu rumusan masalah
3) Menyelangarakan presentasi
4) Memasukan atu review materi yang berkaitan dengan menyusun satuan
pembelajaran dan rencana kegiatan PKMD
5) Menanamkan rasa disiplin yang tinggi agar seluruh kegiatan terlaksanakan
dengan baik
6) Menyusun laporan pertanggung jawaban
(Depkes RI, 2007)
11
4. Diperoleh dukungan dari kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
Survei Mawas Diri (SMD) sangat penting untuk dilaksanakan agar masyarakat menjadi sadar
akan adanya masalah kesehatan yang sedang dihadapi, masyarakat mampu mengenal,
mengumpulkan data dan mengkaji masalah yang ada dalam lingkungannya sendiri, timbulnya
minat dan kesadaran untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan dan pentingnya masalah
tersebut segera diatasi, serta mampu untuk menggali sumber daya yang ada atau dimiliki. Hasil
SMD Puskesmas kemudian akan menjadi dasar untuk menyusun pemecahan masalah yang
dihadapi.
Persiapan SMD
Pelaksanaan SMD
Melakukan interview atau wawancara terhadap responden, dan melakukan pengamatan terhadap
rumah dan lingkungan.
Meninjau kembali Pelaksanaan Survei Mawas Diri; merangkum, mengolah dan menganalisa data
yang telah dikumpulkan; dan menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk pelaksanaan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
12
1. Masalah-masalah yang dirasakan oleh masyarakat;
2. Menentukan Prioritas Masalah; dan
Adapun metode penyajian data SMD dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara yaitu :
14
BAB III
KESIMPULAN
PHC adalah pelayanan kesehatn pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologis
praktis, ilmiah dan sosial yang diterima secara umum baik oleh individu maupun kelurga dalam
masyarakat, melalaui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau
oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat hidupuntuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self
detemination).
15
DAFTAR PUSTAKA
16