Anda di halaman 1dari 15

MODUL 3

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

DISUSUN OLEH:
Adellit heigel
Anisa juliani
Fajri nurindah.k
Indri rahmawati
Ratna damayanti
Siti julaeha
Sri yani syadiah

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan
ridhoNya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Primery Health Care (PHC)”
ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2
Tak lupa kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing,
yaitu Bapak Susito,SKM.M.Kes, karena telah membimbing kami untuk menyusun makalah
sederhana ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………..1


DAFTAR ISI ……………………………..2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………..3
A. Latar Belakang ……………………………..3
B. Rumusan Masalah ……………………………..4
C. Tujuan dan Manfaat ……………………………..4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………..5
A. Definisi Primery Health Care ……………………………..5
B. Tujuan PHC
C. Fungsi PHC
D. Falsafah PHC
E. Sasaran PHC
F. Prinsip dasar PHC
G. Kendala Penerapan PHC
H. Unsur utama PHC
I. Elemen PHC
J. Ciri-ciri PHC
K. Tanggung jawab bidan dalam PHC

BAB III PENUTUP ……………………………..11


Kesimpulan ……………………………..11
DAFTAR.PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sidang kesehatan dunia (World Health Assembly) tahun 1977 melahirkan kesepakatan
global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun 2000” yakni tercapai suatu
derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara
social maupun ekonomi.Karena kesehatan dimulai dimana orang bermukim dan di tempat-
tempat orang bekerja. Orang akan mengetahui cara-cara yang lebih baik untuk mencegah
penyakit dan menyembuhkan penyakit secara cacat yang terlanjur terjadi. Setiap orang akan
mengetahui cara yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit secara
cacat yang terlanjur terjadi. Setiap orang akan mengetahui cara yang lebih baik untuk
berkembang, menjadi orang tua dan kemudian mati dengan tenang.
Selanjutnya pada tahun 1978, dalam konferensi di Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip
Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan
bagi semua (KBS) dan Indonesia ikut menandatangani, menyatakan bahwa untuk mencapai
kesehatan bagi semua pada tahun 2000, PHC adalah kuncinya. Sedangkan pembangunan
kesehatan masyarakat desa adalah salah satu bentuk operasional dari PHC.
Hal tersebut disadari benar karena kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama
untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya
tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena
berbagai masalah bersama secara global. Diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk,
social ekonomi yang rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
primer untuk hidup dalam memenuhi kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya.Oleh karena itu PHC merupakan salah satu pendekatan dan alat
untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000sebagai tujuan untuk pembangunan
kesehatan semesta dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Di Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan kepada Garis-
garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR untuk dilaksanakan dengan
melibatkan kerjasama lintas sektoral dan instansi-instansi yang berwenang dalam mencapai
derajat kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
Pelayanan kesehatan adalsh ujung tombak untuk menciptakan masyarakat yang dan
bangsa yang sehat. Sayangnya belum semua masyarakat dapat menikmati sistem pelayanan
tersebut dengan leluasa. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi.
Masyarakat yang mampu dapat berobat kemanapun dia mau bahkan ke luar negeri
sekalipun. Sementara masyarakat yang tidak mampu tidak dapat akses untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik.
Oleh karena itu banyak Negara yang berusaha dan mencari bagaimana agar
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan masyarakat yang kurang
mampu dapat memenuhi kebutuhan dirinya dalam hal kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Primary Health Care (PHC) ?
2. Bagaimana penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia?
3. Bagaimana permasalahan dalam penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui definisi Primary Health Care (PHC)
2. Untuk mengetahui penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia
3. Untuk mengetahui permasalahan dalam penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PHC
Menurut deklarasi Alma Alta 1978, Primary Health Care adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metoda dan teknologi praktis, ilmiah, dan social yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self
reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination)
Primary Health Care (PHC) adalah upaya pelayanan kesehatan esensial yang berdasarkan pada
metode dan teknologi praktis ilmiah dan sosial memiliki peran serta masyarakat dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara (WHO 1987).

B. Tujuan PHC
a. Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan,
sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan di masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
b. Tujuan Khusus :
1) Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4) Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
5) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
6) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat, untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dalam rangka mengatasi masalah kesehatan dasar
7) Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan kesehatan
8) Terlayaninya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan dan pelayanan kesehatan
9) Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan kesehatan
10) Terlayninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan kesehatan di Puskesmas
maupun di rumah
C. Fungsi PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat/penghargaan

D. Falsafah PHC
Primary Health Care memusatkan perhatian pada masalah-masalah kesehatan utama dalam
kelompok dengan memberi pelayanan yang sesuai dengan meliputi:
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif

E. Sasaran PHC
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Pemberi pelayanan kesehatan
e. Kelompok khusus:
Kelompok yang mempunyai kebutuhan khusus: ibu hamil, BBL, balita, usia sekolah dan
usia lanjut
Kelompok dengan kesehatan khusus: penderita penyakit menular (AIDS, TBC, Lepra,
dll), penderita penyakit tidak menular (DM, jantung, gangguan mental)
Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit: PSK, pecandu narkoba, pekerja
tertentu, dll
Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi (panti jompo, panti asuhan, pusat-pusat
rehabilitasi)
F. Prinsip PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai
pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai
berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan lainnya
untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua
individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan
kelas sosial.
b. Penekanan pada upaya preventif
Upaya prevexntif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berprilaku
sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya
masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal,
nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana
individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di
sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan
masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan.
Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah.
Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang
minim.

e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan


Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan
formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian
masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan
makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan
metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya
menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan;
industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats ataupemerintah daerah , organisasi-
organisasi sukarela , dll).

G. Kendala yang Mempengaruhi Penerapan PHC


Kendala yang mempengaruhi penerapan PHC :
§ Masalah kependudukan
§ Masalah lingkungan sosial budaya
§ Masalah lingkungan fisik dan biologi
§ Masalah ekonomi
§ Masalah upaya kesehatan yang meliputi : jangkauan upaya kesehatan, sumber daya, peran
serta masyarakat, pengadaan da pengendalian obat-obatan, manajemen upaya kesehatan dan
kerjasama lintas sektor

H. Unsur Utama PHC


Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
a. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

I. Elemen-elemen PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan obat-obat essensial

J. Ciri-ciri PHC
Adapun ciri-ciri PHC adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
J. Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal-hal sebagai
berikut :
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan individu
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada
masyarakat
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
Bidan sebagai anggota tim kesehatan harus dapat membina kerjasama dengan anggota
tim kesehatan lainnya dan masyarakat khususnya dalam hal :
1. Melaksanakan pelayanan esensial
2. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan diri sendiri melalui penyuluhan
kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat
3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
4. Mengaplikasikan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan
dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam
pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi
dan menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya.
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada
metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh
individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta
dengan biaya yang dapatterjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib sendiri (self determination).

Lima prinsip PHC sebagai berikut :


a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan

Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan melaui pusat
kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak
kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan
Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara administratif, Indonesia terdiri
dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral,
partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan
pelaksanaan di masyarakat. Dan sampai saat ini semua penerapan itu telah berjalan meskipun ada
beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.searo.who.int/Link Files/Conference_INO-13-July.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Primary_health_care
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1558-implementasi-primary-health-
care- di-indonesia.html
http://www.scribd.com/doc/19834440/Primary-Health-Care
http://sapuredes.blogspot.co.id/2015/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
https://slideplayer.info/slide/3306505
https://id.scribd.com/doc/250609987/Primary-Health-Care

Anda mungkin juga menyukai