OLEH KELOMPOK 1;
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya Kami dapat menyelesaikan makalah “MAKALAH KONSEP PEMBANGUNAN
KESEHATAN DIINDONESIA sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah KEPERATAN
KOMUNITAS , tepat pada waktunya. Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Kami juga mengharapkan agar makalah yang
kami susun dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan bagi siapa saja yang membacanya
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Ruteng 27 November2020
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari
pembangunan nasional secara menyeluruh. Adapun tujuan pembangunan
kesehatan adalah mencapai kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,
yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran
pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya manusia tanguh, sehat,
kreatif dan produktif. Untuk mencapai itu, maka visi pembangunan kesehatan
tahun 2010 adalah mewujudkan masyarakat, bangsa dan negara yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajad kesehatan yang setinggi-
tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia. Meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Agar mampu menjawab
tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan termasuk konsistensi
kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan perkembangan ilmu
kesehatan masyarakat yang mutakhir. Gambaran masyarakat Indonesia
di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan di
rumuskan sebagai Indonesia Sehat 2010 yakni berupa masyarakat, bangsa, dan
negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Salah satu kunci
keberhasilan pembangunan kesehatan adalah mengaktualisasikan paradigma
sehat sebagai gerakan nasional, di mana sebagai langkah awal telah di
canangkan oleh presiden. Paradigma sehat dibedakan menjadi 2 yakni:
4
Paradigama secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan kesehatan, paling tidak harus
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan
sehat.
B. Tujuan penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya
penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
6
2. MISI :
5. penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah : Keadaan yang
berhubungan dengan status kesehatan masyarakat, meliputi
7
2. indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun
1. Faktor lingkungan
c. Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah
dan memprihatinkan.
1. Strategi
Mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya telah
pula dirumuskan strategi baru pembangunan kesehatan. Strategi baru itu
adalah pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, profesionalisme,
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM), dan desentralisasi.
Penenapan keempat elemen sebagai pilar dari strategi pembangunan kesehatan
bukan berarti bahwa program-program lain tidak harus dilaksanakan. Semua
program kesehatan yang telah berjalan dengan baik harus tetap
diselenggarakan walaupun keempat pilar harus dianggap sebagai prioritas.
Untuk setiap strategi telah pula dirumuskan faktor-faktor kritis
keberhasilannya sebagai berikut :
9
perilaku sehat. Sedangkan pembangunan kesehatan harus dapat
mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, terutama melalui
upaya promotif-preventif yang didukung oleh upaya kuratif-
rehabilitatif.
4) Dukungan SumberdayaBerkesinambungan
b. Profesionalisme
10
Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam hidup
sehat perlu digalang peranserta masyarakat yang seluas-luasnya
termasuk dalam pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan
penataan sistem pembiayaan kesehatan yang mempunyai peranan yang
besar pula untuk mempercepat pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan
d. Desentralisas
11
6) Infrastruktur Lintas Sektor yang mendukung
12
Program Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat
Program Pengembangan Sarana dan Perbekalan Kesehatan
e. Pokok Program Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
Program Pengamanan Bahaya Penyalahgunaan dan
Kesalahgunaan Obat, Narkotika, Psikotrapika, Zat Aditif lain
dan Bahan Berbahaya lainnya
Program Pengamanan dan Pengawasan Makanan dan Bahan
Tambahan Makanan (BTM)
Program Pengawasan Obat, Obat Tradisional, Kosmetika dan
Alat Kesehatan
Program Penggunaan Obat Rasional
Program Obat Esensial
Program Pembinaan dan Pengembangan Obat Asli Indonesia
Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Farmasi
f. Pokok Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program Pengembangan Kebijakan Kesehatan Program
Program Pengembangan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program Pengembangan Hukum Kesehatan
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
g. Pokok Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kesehatan
Program Penelitian dan pengembangan Peningkatan Perilaku
dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Penelitian dan pengembangan Peningkatan
Lingkungan Sehat
Program Penelitian dan pengembangan Peningkatan Upaya
Kesehatan
Program Penelitian dan pengembangan Peningkatan Sumber
Daya Kesehatan
Program Penelitian dan pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program Penelitian dan pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar dan
Terapan Bidang Kesehatan
13
3. Program Kesehatan Unggulan
Menyadari keterbatasan sumber daya yang tersedia serta disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat dan
kecendrungannya pada masa mendatang, maka untuk meningkatkan
percepatan perbaikan derajat kesehatan masyarakat yang dinilai penting untuk
mendukung keberhasilan program pembangunan nasional, ditetapkan 10
program kesehatan, sebagai berikut:
a. Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi
b. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Program Pencegahan Kecelakaan & Rudapaksa, termasuk
Keselamatan lalulintas
d. Program Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana
e. Program Peningkatan Perilaku Hidup Sehat
f. Program Pengawasan Obat Bahan Berbahaya Makanan & Minuman
g. Program Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat
h. Program Perbaikan Gizi
i. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
j. Program Kebijaksanaan Kesehatan. Pembiayaan Kesehatan & Hukum
Kesehatan. Syafrudin, SKM. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Trans Info Media.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
14
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Agar mampu menjawab
tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan termasuk konsistensi
kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan perkembangan ilmu kesehatan
masyarakat yang mutakhir, maka dirumuskanlah paradigma sehat di dalam visi
“Indonesia Sehat 2010”. Akan tetapi, semua itu bisa berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan tujuan maka diperlukan adanya faktor-faktor penunjang,antara lain: strategi
dan program pembangunan kesehatan di Indonesia, indikator yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, sistem pelayanan kesehatan dan kebijakan pelayanan
kesehatan, prakarsa baru di dalam bidang kesehatan, serta perilaku tenaga kesehatan
dalam pelayanan kesehatan sehingga nantinya kelak tercipta sumber daya manusia
yang mempunyai derajat kesehatan yang optimal.
B. Saran
15