Anda di halaman 1dari 12

Tugas kelompok

Dosen :Hj. Waode Aliah,SKM., M.Kes


Mata Kuliah : Asuhan Komunitas dan Peran Pendidik

MAKALAH
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
KESEHATAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH:
1. Risa Mutiah Handayani A1B119169
2. Asmawati Sarabiti A1B119168
3. Ira Masrurah Eka Putri A1B119183
4. Annisa Nurul Hikmah A1B119184
5. Fauziah Syam A1B119185
6. Karisma Pasumbung A1B119186
7. Hastuti A1B119187
8. Tenri Wina A1B119192

PROGRAM STUDI DIPLOMA EMPAT KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya

di bidang kesehatan, namun keadaan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian Bayi dan angka

kematian Ibu masih banyak terjadi. Maka dari itu Pemerintah bersama

Kemenkes membentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang

Kesehatan (RPJP-K) untuk Indonesia sehat. Adapun sasaran strategis

Kemenkes yang berlaku saat ini merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan (RPJM-K) kedua (2010-

2014) yang disusun setiap 5 tahun sekali.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K)

adalah rencana pembangunan nasional di bidang kesehatan, yang merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Tahun 2005-2025, dalam bentuk dasar visi, misi, arah dan kebutuhan sumber

daya pembangunan nasional di bidang kesehatan untuk masa 20 tahun ke

depan, yang mencakup kurun waktu sejak tahun 2005 sampai dengan 2025.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) merupakan

penjabaran dari dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia yang tercantum

dalam Pembukaan (UUD) 1945, yaitu untuk : 1). Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2). Memajukan kesejahteraan

umum; 3). Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4). Ikut mencuptakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

social.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa visi Indonesia sehat 2025?

2. Apa misi Indonesia sehat 2025?

3. Apa tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat

2025?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui visi Indonesia sehat 2025

2. Untuk mengetahui misi Indonesia sehat 2025

3. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan menuju

Indonesia sehat 2025


BAB II

PEMBAHASAN

A. VISI INDONESIA SEHAT 2025

Keadaan masyarakat Indonesia di masa depan atau visi yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan sebagai “Indonesia Sehat

2025”. Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis pembangunan

kesehatan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi

terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani maupun social, yaitu lingkungan

bebas dari kerawanan social budaya dan polusi, tersedianya air minum dan

saran sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang

sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya

kehidupan masyarakat yang memiliki solidaritas social dengan memelihara

nilai-nilai budaya bangsa.

Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025

adalah :

1. perilaku yang bersigat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan;

2. mencegah resiko tejadinya penyakit;

3. melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya;

4. sadar hokum serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe

community).
Dalam Indonesia Sehat 2025 diharapkan masyarakat memiliki

kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan juga

memperoleh jaminan kesehatan, yaitu masyarakat mendapat perlindungan

dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya. Pelayanan bermutu yang

dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan dalam

keadaan darurat dan bencana, pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan

masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan sandar dan etika profesi.

Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat,

serta meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan yang bermutu, maka akan dapat dicapai derajat kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat yang setinggi-tingginya.

B. MISI INDONESIA SEHAT 2025

Dengan berlandaskan pada dasar pembangunan kesehatan, dan untuk

mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2025. Ditetapkan 4 (empat) misi

Pembangunan Kesehatan, yaitu :

1. Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata

ditentukan oleh hasil kerja keras sector kesehatan, tetapi sangat

dipengaruhi pula oleh hasil kerja serta kontribusi positif sebagai sector

pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi

positif tersebut, harus dapat diupayakan lasuknya wawasan kesehatan

sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Kesehatan sebagai


salah satu unsur dari kesejahteraan rakyat juga mengandung arti

terlindunginya dan terlepasnya masyarakat. Untuk dapat terlaksananya

pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan

seperti yang dimaksud di atas, maka seluruh unsure atau subsitem dari

Sistem Kesehatan Nasional berperan sebagai utama pembangunan

nasional berwawasan kesehatan.

2. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,

masyarakat termasuk swasta, dan pemerintah. Upaya pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan setiap individu, keluarga masyarakat, dan

lingkungannya dilakukan tanpa meninggalkan upaya penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan.

Kesadaran, kemauan dan kemampuan setiap individu, keluarga dan

masyarakat untuk menjaga kesehatan, memilih, dan mendapatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan keberhasilan

pembangunan kesehatan. Masyarakat harus mampu melakukan program

pengabdian, memperjuangkan kepentingan masyarakat di bidang

kesehatan, dan melakukan pengawasan social terhadap pembangunan

kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya pokok atau misi

pembangunan kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat

untuk hidup sehat.


3. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Bermutu, Merata,

dan Terjangkau

Pembangunan kesehatan diselenggarakan guna menjamin

tersedianya upaya kesehatan, baik upaya kesehatan masyarakat maupun

upaya kesehatan perorangan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh

masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pengutamaan pada

upaya pencegahan (Preventif), dan peningkatan kesehatan (Promotif) bagi

segenap warga negara Indonesia, tanpa mengabaikan upaya penyembuhan

penyakit (Kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif). Agar dapat

memelihara dan meningkatkan kesehatan, diperlukan pula upaya

peningktan lingkungan yang sehat.

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan kemitraan

antara pemerintah, dan masyarakat termasuk swasta. Untuk masa

mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan social telah berkembang,

penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan primer akan diserahkan

kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter

keluarga. Di daerah yang sangat terpencil, masih diperlukan upaya

kesehatan perorangan oleh Puskesmas.

4. Meningkatkan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, sumber daya

kesehatan perlu ditingkatkan dan didayagunakan, yang meliputi sumber

daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan, serta sediaan farmasi dan


alat kesehatan. Sumber daya kesehatan meliputi pula penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran, serta data dan informasi

yang makin penting perannya. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari

masyarakat, swasta, dan pemerintah harus tersedia dalam jumlah yang

mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara baehasilguna

serta berdayaguna.

Jaminan kesehatan yang diselenggarakan secara nasional dengan

prinsip asuransi social dan prinsipekuitas, bertujuan untuk menjamin agar

peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Sediaan farmasi, alat

kesehatan yang aman, bermutu, dan bermanfaat harus tersedia secara

merata serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, makan dan

minuman yang aman, bermutu serta dengan pengawasan yang baik.

Upaya peningkatan manajemen, pengembangan serta penggunaan

teknologi di bidang sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan

minuman, bebas dari kerawanan social budaya dan polusi, tersedianya aair

minum dan saran sanitasi lingkungan yang memadai, perumhan dan

pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan

kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki

solidaritas social dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.


C. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU

INDONESIA SEHAT 2025

1. Tujuan

Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kmampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakata yang

setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa

dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan

perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,

serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh

wilayah Republik Indonesia.

2. Sasaran

Sasaran Pembangunan Kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025

adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, yang ditunjukkan oleh

indicator dampaak, yaitu :

a. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun

2005 menjadi 73,3 tahun pada tahun 2025.

b. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 32,3 per 1000

kelahiraan hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1000 kelahiran

hidup pada tahun 2025.


c. Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 262 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2025.

d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita fari 26% pada tahun

2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025.

D. UPAYA POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN

1. RPJM-K ke-1 (2005-2009)

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan.

2. RPJM-K ke-2 (2010-2014)

Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah

lebih berkembang dan meningkat.

3. RPJM-K ke-3 (2015-2019)

Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah

mulai mantap.

4. RPJM-K ke-4 (2020-2025)

Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah

mantap.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Permasalahan kesehatan di Indonesiaa memang bukanlah hal yang

mudah untuk diselesaikan dengan cepat. Oleh kaarena itu, untuk mewujudkan

tercapainya keberhasilan Indonesia Sehat 2025 nantinya, maka perlu adanya

peran aktif dari masyarakat Indonesia sendiri mengenai kesadaran tentang

pentingnya kesehatan bagi dirinya. Dan diperlukan kontribusi positif sector

pembangunan lainnya, agar program Pembangunan Nasional dapat berjalan

dengan semestinya.

B. SARAN

Sebaiknya sebagai seorang petugas kesehatan dapat memberikan

pelayanan kesehatan dengan professional sesuai dengan standar, tanpa

membeda-bedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lainnya. Serta

meraka perlu meningkatkan kualitas pelayanan, dengan terus mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Biro Hukum dan Organisasi Setjen Depkes RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten atau Kota, Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008.
Biro Hukum dan Organisasi Setjen Depkes RI. 2008. Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten atau Kota, Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008.
Depkes RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
2005-2025. Jakarta: Depkes RI. http://www.depkes.go.id.
Kementrian Kesehataan RI. 2010. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun
2010-2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Http://www.depkes.go.id.
Syarifuddin, SKM. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Trans Info Media. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai