Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

KEBIJAKAN NASIONAL TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM


KESEHATAN LANSIA – RAN KESEHATAN LANJUT USIA 2020-2024

Dosen Pembimbing:
Ns. Wiwiek Rettri Andriani, M.Kep

1. Hanifah Widya P. P17250211041


2. Siti Anisah P17250211042
3. Afifah Yosita Fajri P17250213044
4. Jamalul insani N P17250213057
5. Nadila Fitri Miranda P17250213060
6. Najmi Rohadatul 'Aisy G P17250213061
7. Lungit Dani Atmaja P17250214073
8. Syafa Rinda sazila P17250214078
9. Diah Ayu Ernaningrum P17250214080

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen dengan judul “KEBIJAKAN
NASIONAL TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM KESEHATAN
LANSIA – RAN KESEHATAN LANJUT USIA 2020-2024” tanpa ada halangan
suatu apapun.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita
Rasulullah Saw. Yang telah menunjukkan kita ke jalan yang di ridho-Nya. Tujuan
kami Menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Keperawatan Gerontik” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang
“KEBIJAKAN NASIONAL TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM
KESEHATAN LANSIA – RAN KESEHATAN LANJUT USIA 2020-2024”
yang diberikan oleh dosen.
Menyadari keterbatasan pengalaman dan pengetahuan, kami selaku
penyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan di masa yang akan datang.

Ponorogo,01 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN

A. Kebijakan terhadap Pengembangan Program Kesehatan Lansia


Kebijakan Pelayanan Kesehatan Lansia bertujuan untuk meningkatkan
Kualitas hidup Lansia agar sehat, mandiri, produktif, berguna dan sejahtera.
Secara khusus tujuan dari kebijakan ini di antaranya guna meningkatkan
kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan, meningkatkan peran serta
keluarga dan masyarakat, meningkatkan mutu pembinaan dan pelayanan
kesehatan bagi lansia. Pembinaan Kesehatan bagi Lanjut usia dilakukan
melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan keluarga dan
masyarakat, serta kemitraan dengan LSM dan swasta, pembinaan dengan
pendekatan holistik, melalui pelayanan dasar dengan sistem rujukan yang
berkualitas secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif).

Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi:


1. Rencana pembangunan jangka mengah nasional tahun 2020-2024
Agenda pembangunan nasional merupakan bagian yang tak
terpisahkandari agenda pembangunan global. Setiap negara termasuk
Indonesiaberkomitmen kuat untuk melaksanakan SDGs, karena tujuan
pembangunannasional dan tujuan pembangunan global saling menguatkan.
Sesuai PeraturanPresiden Republik Indonesia Rencana Pembangunan
Jangka MenengahNasional (RPJMN) 2020-2024 sangat penting. Ini
merupakan tahap terakhir danamanat dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Empat pilar RPJMN 2020-2024
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) Agenda pembangunan :
a. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang
berkualitas.
b. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan
c. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan berdaya
saing
d. Membangun kebudayaan, dan karakter bangsa.
e. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan
ekonomi, dan pelayanan dasar.Membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.
f. Memperkuat stabilitas Polhukhankam, dan transformasi pelayanan
publik.

2. Strategi Nasional Kelanjutusiaan 2020-2024


Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Stranas) bertujuan untuk
mewujudkanhidup lanjut usia Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan
bermartabat. Visi ini dapat diwujudkan melalui upaya memperkuat
kapasitas lanjut usiaberdasarkan siklus hidup; meningkatkan
kesejahteraannya yang terintegrasi;menciptakan lingkungan yang aman
dan menghormati martabatnya. Terdapat 5 (Lima) strategi yang spesifik
tentang kesehatan lanjut usiaterdapat pada Strategi ke-2, yaitu
“Peningkatan derajat kesehatan dan kualitaslanjut usia”, dengan arah
kebijakan: Meningkatkan status gizi dan pola hidup sehat; memperluas
pelayanan kesehatan; menurunkan kesakitan; dan memperluas cakupan
PJP bagi lanjut usia. Namun pada kenyataannya, kelima strategi tersebut
seluruhnya memiliki keterkaitan dengan kesehatan lanjut usia.

3. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024


Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan merupakan
dokumen perencanaan indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan, yang menjadi acuan penyusunan perencanaan
tahunan.Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui
pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down ), dan
bawah-atas(bottom-up ).
VISI Kementerian Kesehatan 2020-2024 ini adalah, “Mewujudkan
masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif”, yang diwujudkan melalui
upaya :
a. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
merata
b. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
c. Melindungi masyarakat dari faktor risiko penyakit dan risiko
finansial.

4. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan


Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan merupakan
ketentuanmengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusanpemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal.Pelayanan kesehatan pada lanjut usia
merupakan salah satu jenis pelayanandasar pada SPM Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota.
Bentuk pelayanankesehatan lanjut usia, antara lain meliputi :
1. Literasi kesehatan dalam peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau UpayaKesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
dengan Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE).
2. Pelayanan skrining faktor risiko yang dilakukan minimal 1 (satu)
kali dalamsetahun, dilakukan oleh petugas yang kompeten
dan/atau tenaga terlatih yang tersedia di tiap jenjang layanan.
Skrining ini ditujukan untukmendeteksi secara dini penyakit
menular dan tidak menular yang dilakukandengan cara:
A. Anamnesa perilaku berisiko;
B. Pengukuran Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) untuk
menentukanstatus gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dan lingkar perut; dan
C. Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, gangguan
mental,gangguan kognitif, dan tingkat kemandirian usia
lanjut.
B. Pelaksanaan Pengembangan Program Kesehatan Lansia

1. Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat


usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan.

Menurut Kemenkes (2011), posyandu Lansia adalah pos pelayanan


terpadu untukmasyarakat lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, dan di gerakkan oleh masyarakat agar lanjut usia mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai dan merupakan kebijakan pemerintah
untuk pengembangan pelayanan kesehatan bagi lansia
yangpenyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan
peran serta lansia, keluarga,tokoh masyarakat dan organisasi social.
Sasaran posyandu lansia meliputi sasaran langsung dan sasaran tidak
Iangsung. Sasaran langsung adalah prausia lanjut (45-59 tahun), usia lanjut
(60-69 tahun), dan usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dan 70 tahun
atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan

Tujuan pelayanan posyandu lansia, antara lain :

1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia.


2) Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia.
3) Membina kesehatan dirinya sendiri.
4) Meningkatkan kesadaran pada lansia.
5) Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan
usia lanjut dimasyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan
berdaya guna bagi keluarga(Sulistyorini, 2010)
Menurut Depkes RI (2006), manfaat dari posyandu lansia adalah :
1) Kesehatan fisik lanjut usia dapat dipertahankan tetap bugar.
2) Kesehatan rekreasi tetap terpelihara.
3) Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang.
4) Pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar
pembentukan sikap dan
5) dapat mendorong minat lansia sehingga lebih percaya diri dihari
tuanya.

2. Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lansia


Tujuan pelaksanaan kegiatan dalam program usia lanjut adalah:
a. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan
sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan usia
lanjut. Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok sasaran
yaitu usia lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan
usia lanjut.
b. Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan
berkala usia lanjut dan memberi petunjuk upaya pencegahan
penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat
terjadi pada usia lanjut.
c. Melaksanakan diagnose dini, pengobatan, perawatan dan pelayanan
rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan dan memberi
petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative yang harus
dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
d. Melaksanakan rujukan medie ke fasilitas rumah sakit untuk
pengobatan, perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang
membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
a. Pemeriksaan tekanan darah
b. pengobatan secara umum
c. penyuluhan terkait dengan penyakit yang diderita (face to face)
d. mengirimkan pasien untuk operasi katarak setiap tahun, e. senam
lansia bila ada program dari dinas kesehatan dan rujukan medic ke
Rumah sakit.
3. Terapi Lansia
a. Terapi modalitas : untuk mengisi waktu luang bagi lansia
b. Terapi Aktifitas Kelompok: Untuk meningkatkan kebersamaan
bertukar pengalaman
c. Terapi Musik : untukmeningkatkan gairah hidup
d. Terapi berkebun : untuk melatih kesabaran.
e. Terapi dengan binatang : untuk meningkatkan kasih sayang dan
mengisi waktu luang
f. Terapi Kognitif : agar daya ingat tidak menurun
g. Life review terapi : meningkatkan gairah hidup & harga diri
BAB II

PENUTUP

1. KESIMPULAN
RAN atau program kesehatan lansia merupakan sebuah program
kementrian di indonesia, progam tersebut digunakan dalam upaya
peningkatan kesehatan pada lansia. Upaya - upaya yang dilakukan dalam
prorgam tersebut mencangkup promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif.
Hal - hal yang dapat dilakukan dalam mendukung terjalannya program
tersebut dapat dilakukan dengan pembukaan posyandu lansia dan
puskesmas lansia
2. SARAN
Setiap lansia mengeluhkan berbagai penyakit, untuk itu lansia
diharapkan mengikuti program-program pemerintah untuk mengetahui
perubahan dan perkembangan kesehatan dan keluarga juga harus
mendukung program ini. Diharapkan lansia melakukan pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan melakukan
aktivitas fisik secara teratur.
Pengembangan program kesehatan lanjut usia dilaksanakan secara
terintegrasi dengan koordinasi yang efektif antara lintas program yang
terkait. Disamping itu, dalam melaksanakan seluruh kegiatan, kerja sama
lintas sektor dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan
merupakan kunci keberhasilan implementasi RAN dan pencapaian target
yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai