Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan dapat berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
pemberdayaan masyarakat dan sebagai wujud dari pemberdayaan masyarakat adalah
adanya bimbingan kader posyandu dan ibu balita yang membawa balitanya ke
Posyandu. Posyandu adalah tempat untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang
kesehatan dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
sehingga mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberadaan
Posyandu tersebut yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan. Permasalahan yang ada di posyandu saat ini masih ada kader
kesehatan yang tidak aktif dalam pelayanan posyandu. Tujuannya untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap kader kesehatan dengan pelayanan posyandu. (Ainy
M Pakasi, Berthina H Korah, & Henry S Imbar, 2016).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Dampak yang dialami balita apabila ibu tidak
aktif dalam kegiatan penimbangan di Posyandu antara lain tidak mendapat
penyuluhan kesehatan, tidak mendapat vitamin A, ibu balita tidak mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita, ibu balita tidak mendapatkan
pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Hal tersebut yang
memicu munculnya permasalahan gizi pada balita yang akan berdampak sangat fatal
yaitu dapat menyebabkan kematian. Fenomena yang terjadi saat ini adalah
berdasarkan studi pendahuluan, tidak semua ibu patuh untuk berkunjung keposyandu
setiap bulannya. (Christiani Bumi Pangesti & Wahyu Dwi Agussafutri, 2018)
Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistem pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan
Peserta, Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) dan PT Askes (Persero) dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta askes yang menderita penyakit kronis untuk
mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang efektif dan efisien. Prolanis
adalah sistem pelayanan kesehatan proaktif terintegrasi yang melibatkan peserta,
Fasilitas Kesehatan dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis termasuk diabetes tipe 2
untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Diabetes melitus tipe 2 merupakan
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang banyak dialami. Dampak
penyakit diabetes melitus akan mempengaruhi beberapa kegiatan yang biasa
dilakukan sehingga memiliki dampak psikologis seperti kecemasan. Kadar gula darah
pada penyandang diabetes mellitus tipe 2 dapat dipengaruhi oleh kecemasan dan
membuat semakin buruk perjalanan penyakit serta menimbulkan komplikasi yang
lebih berat. Untuk itu diperlukan adanya kontrol glukosa pada penyandang diabetes
mellitus tipe 2. Salah satu tes kadar glukosa yang terkendali adalah HbA1c.
(Mawaddah Assupina & Anita Rahmiwati, 2013)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari posyandu dan prolanis?
2. Apa tujuan dari posyandu dan prolanis?
3. Siapa saja sasaran posyandu dan prolanis?
4. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan di dalam posyandu dan prolanis?
5. Apa manfaat dari psoyandu dan prolanis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari psoyandu dan prolanis
2. Untuk mengetahui tujuan dari posyandu dan prolanis
3. Untuk mengetahui sasaran dari posyandu dan prolanis
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan di dalam posyandu dan prolanis
5. Untuk mengetahui manfaat dari posyandu dan prolanis

Dafpus :

Ainy M Pakasi, Berthina H Korah, & Henry S Imbar. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan).
Ayuhapsari, N., Wiwik Wijaningsih, & Mohammad Jaelani. (2018). Efektif Pemberian Buah
Apel Manalagi Dengan Dosis Bervariasi Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe ii di Kelompok Prolanis. Jurnal Riset Gizi.
Christiani Bumi Pangesti, & Wahyu Dwi Agussafutri. (2018). Hubungan Status Pekerjaan
dan Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Balita Dengan Kepatuhan Kunjungan
Posyandu Di Posyandu Balita Singosari Kelurahan Banyuanyar Surakarta Tahun
2018.
Mawaddah Assupina, & Anita Rahmiwati. (2013). Analisis Implementasi Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Pada Dokter Keluarga Pt Askes Di Kota
Palembang Tahun 2013. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai