Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
P17250214069
Kelas 2B
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan. Hasil dari
pengkajian adalah terkumpulnya data, sehingga proses ini sangat penting
dalam terkumpulnya data, sehingga proses ini sangat penting dalam akurasi
data yang dikumpulkan. Data yang terkumpulkan meliputi :
a) Riwayat Kesehatan
Beberapa hal yang harus dikaji dalam riwayat kesehatan pada
gangguan sistem persarafan diantaranya adalah data umum pasien,
keluhan utama pasien, riwayat penyakit yang lalu dan riwayat
kesehatan keluarga.
b) Data umum pasien
Data umum pasien yang perlu dikaji diantaranya :
1. Demo demografi : Nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat
rumah
2. Pekerjaan : Jelaskan aktivitas sehari-hari pasien, jenis pekerjaan
3. Lingkungan : Apakah terekpos pencernaan lingkungan seperti
bahan kimia, listrik, polusi udara, dll
4. Tingkat intelektual : Riwayat pendidikan, pola komunikasi
5. Status emosi : Ekspresi wajah, perasaan tentang dirinya, keluarga
pemberi pelayanan kesehatan, penerimaan stres dan koping
mekanisme
6. Riwayat pengobatan : obat-obatan yang pernah diberikan (nama,
penggunaan, dosis, berapa lama), keadaan setelah pengobatan,
alergi obat dan makanan. Kebiasaan minum alkohol, obat-obatan,
rokok
7. Pelayanan Kesehatan : puskesmas, klinik, dokter praktik
c) Keluhan utama
1. Trauma : urutan kejadian, waktu kejadian, siapa yang menangani,
pengobatan yang diberikan, keadaan trauma
2. Infeksi akut : kejadian, tanda dan gejala kejang, tempat infeksi,
sumber infeksi, penanganan yang sudah diberikan dan responya
3. Kejang : urutan kejadian, karakter dari gejala kejang, kemungkinan
faktor pencetus, riwayat kejang, penggunaan obat kejang
4. Nyeri : lokasi, kualitas, intensitas, lamanya, menetap atau
penanganan sebelumnya
5. Gaya berjalan : seimbang, kaki diseret, gangguan aktivitas
6. Vertigo : kejadian, faktor pencetus, mual dan muntah, tinitus,
perubahan kognitif, perubahan penglihatan, nyeri dada
7. Kelemahan : kejadian, lamany , reflek menelan, adakah batuk,
bagaimana jika menelan air atau lebih padat
d) Riwayat Kesehatan yang lalu
1. Apakah ada trauma : kepala, tulang belakang, spinal cord, trauma
lahir, trauma saraf
2. Apakah ada kelainan kongentinal, deformitas/kecacatan
3. Adakah penyakit stroke
4. Adakah enchephalitis dan meningitis
5. Adakah gangguan kardiovaskuler : hipertensi, aneurisma, disritmia,
pembedahan jantung, tromboenboli
e) Riwayat Keluarga
Epilepsi dan kejang, Nyeri kepala, Retardasi mental, Stroke, Gangguan
psikiatri, Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang,
Penyakit keturunan : DM, muskular distropi
f) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui kelainan dari fungsi
neurologi. Pemeriksaan fisik yang lengkap meliputi : tanda vital, status
mental, pemeriksaan kepala, leher dan punggung, saraf kranial, saraf
sensorik, saraf motorik, refleks dan sistem saraf otonom.
g) Tanda vital
Sebelum melakukan tindakan yang lain, yang harus diperhatikan
adalah tanda vital, karena sangat berhubungan dengan fungsi
kehidupan dan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan masalah yang
terjadi.
h) Status mental
Respon Nilai
Tidak ada kontraksi otot 0
Ada tanda dari kontraksi 1
Bergerak tapi tak mampu menahan gaya gravitasi 2
Bergerak melawan gaya gravitasi tetapi tidak dapat 3
melawan tahanan otot pemeriksa
Bergerak dengan lemah terhadap tahanan dari otot 4
pemeriksa
Dapat menahan tahan dari otot periksa 5
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
3. Papilledema menurun
Observasi
3. Monitor MAP
4. Monitor CVP
Terapeutik
Kolaborasi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tahap keempat proses keperawatan dimana rencana
keperawatan dilaksanakan, melaksanakan intervensi yang telah ditentukan,
pada tahap ini perawat siap untuk melakukan intervensi yang telah dicatat
dalam rencana keperawatan klien.
E. EVALUASI
Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diinginkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan,
kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Asuhan Keperawatan Sistem Muskuloskeletal
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Data Subjektif
a. Data biografi : umur dan jenis kelamin
Pengkajian dapat difokuskan pada keluahn: adanya nyeri, kekauan,
kelemahan, kram, sakit pinggang, kemerahan, pembengkakan,
deformitas, terbatasnya penggerakan atau ROM (range of motion),
gangguan sensasi, munculnya sensasi abnormal, atau faktor-faktor lain
yang mempengaruhi atau mengganggu aktivitas sehari-hari.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pengembangan dari keluhan utama, dengan menggunakan pendekatan
PQRST :
- Provokatif/Paliatif (apa penyebabnya dan apa yang membuat
keluhan bertambah ringan atau bertambah berat)
- Quality/Quantity (bagaimana rasanya, kelihatannya, dan seberapa
besar)
- Region/Radiation (dimana dan apakah menyebar)
- Severity (apakah mengganggu aktifitas sehari-hari atau seberapa
parah pada skala 1-0)
- Timing (kapan mulainya, seberapa sering hal ini dirasakan dan
apakah munculnya tiba-tiba atau seketika).
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat sistem muskuloslkeletal
2. Riwayat di rawat dirumah sakit
3. Riwayat keluarga
4. Riwayat diet
d. Aktivitas sehari-hari
1. Kondisi/keadaan klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
2. Jenis pekerjaan, jenis alas kaki yang digunakan
3. Permasalahan dapat saja diketahui setelah klien ganti baju,
menutup resleting, menutup atau membuka kancing, membuka
keran atau merasakan suhu air di bak mandi, keramas, mencukur
dan lain-lain.
II. Data Objektif
a. Gambaran umum
1. Keadaan umum: tanda-tanda vital, kesadaran
2. Pemeriksaan secara umum dari kepala, leher, dada (thorax), perut,
kelenjar getah bening, kelamin, ekstermitas, tulang belakang
b. Pengkajian fisik keadaan lokal
Pengkajian fisik perlu dilakukan secara sistematik, dengan
pencahayaan alami, klien duduk berdiri dan berjalan (kecuali ada
kontra indikasi)
Palpasi
1. Pada waktu meraba mulai dari posisi netral/anatomi. Pada
dasarnya palpasi ini merupakan pemeriksaan yang memberikan
informasi dua arah.
2. Perubahan suhu terhadap sekitarnya serta kelembaban kulit
3. Apabila ada pembengkakan: Apakah terdapat fluktuasi atau hanya
edema terutama daerah persendian.
Pergerakan:
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Intervensi Ansietas b.d Reduksi Ansietas. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2x24jam diharapkan Ansietas ( L.09093) membaik dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi kebingungan menurun
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
2) Meringis menurun
4) Gelisah menurun
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
4. Perilaku membaik
Observasi
Terapeutik
Edukasi
3) Nyeri menurun
4) Kecemasan menurun
Rencana tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tahap keempat proses keperawatan dimana rencana
keperawatan dilaksanakan, melaksanakan intervensi yang telah ditentukan,
pada tahap ini perawat siap untuk melakukan intervensi yang telah dicatat
dalam rencana keperawatan klien.
E. EVALUASI
Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diinginkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan,
kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.