Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

Dosen Pembimbing :

Yustina Purwaningsih, S ST, M.K.M

Disusun Oleh :

Anindito Abimanyu

(P17250213047)

2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO

TAHUN AKADEMIK 2022/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA”
ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah menunjukkan kita ke
jalan yang di ridho-Nya.

Tujuan saya menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah “Keperawatan Maternitas” guna untuk lebih memahami
tentang “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA” yang
diberikan oleh dosen.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih belum
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan
dengan makalah ini sangat saya harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Demikian akhir kata dari saya, semoga makalah ini dapat dipahami
dan memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya.

Ponorogo, 28 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................1
1.3 TUJUAN..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Anatomi fisiologi Organ reproduksi wanita.....................................3
2.2 Anatomi Panggul.............................................................................7
2.3 ANATOMI PAYUDARA DAN PROSES MENYUSUI....................11
2.4 FaseMenstruasi…………………………………………………....15
BAB III PENUTUP......................................................................................19
1.8 KESIMPULAN...............................................................................19
1.9 SARAN..........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...…………...20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika
seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ internal meliputi ovarium
yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum), saluran uterin
(fallopian) yang berfungsi mengangkut sel telur ke bagian uterus,
rahim (uterus), vagina dan organ eksternal meliputi vulva atau
pudendum dan kelenjar payudara.
Ovarium adalah organ berpasangan kecil yang terletak di
dekat dinding lateral rongga panggul. Organ-organ ini bertanggung
jawab untuk produksi sel telur (sel telur) dan sekresi hormon.
Proses dimana sel telur (ovum) dilepaskan disebut ovulasi.
Kecepatan ovulasi bersifat periodik dan berdampak langsung pada
lamanya siklus menstruasi.
Anatomi reproduksi wanita terdiri dari bagian dalam (internal)
dan luar tubuh (eksternal). Fungsi organ bagian luar adalah untuk
memungkinkan sperma masuk ke dalam sistem reproduksi bagian
dalam dan melindungi organ genital dari organisme atau penyakit
menular.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Organ Reproduksi Wanita baik interna maupun
eksterna?
2. Bagaimana Anatomi panggul pada sistem reproduksi wanita?
3. Bagaimana Anatomi Payudara dan Proses Menyusui pada
sistem reproduksi wanita?

1
4. Bagaimana Proses Menstruasi pada sistem reproduksi wanita?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui Organ Reproduksi Wanita baik interna


maupun eksterna
2. Untuk mengetahui tentang Anatomi Panggul pada sistem
reproduksi wanita
3. Untuk mengetahui tentang Anatomi Payudara dan Proses
Menyusui pada sistem reproduksi wanita
4. Untuk mengetahui proses Menstruasi pada sistem reproduksi
wanita

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Anatomi fisiologi Organ reproduksi wanita

Alat reproduksi wanita Ketika dilahirkan normalnya seorang


anak wanita telah mempunyai organ reproduksi yang lengkap.
Akan tetapi belum berfungsi sepenuhnya dengan sempurna. Organ
reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah
memasuki masa pubertas, dimana ditandai dengan perubahan-
perubahan pada organ seks seperti pembesaran payudara, pinggul
dan keluar darah haid (menstruasi). Alai reproduksi wanita berada
di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul. Secara
anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
bagian yang terlihat dari luar ( genitalia eksterna ) dan bagian yang
berada di dalam panggul ( genitalia interna ).

 Genitalia Eksternal

1. Labia Mayora
Labia mayora adalah bagian dari organ reproduksi wanita
yang disebut vulva. Bentuknya seperti dua lipatan besar di luar
vagina. Panjang labia mayora pada setiap wanita bervariasi,

3
tetapi umumnya berkisar antara 2–10 cm dan akan tertutup oleh
rambut kemaluan setelah memasuki masa pubertas.
2. Mons Pubis
Bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan.
Bagian ini berbentuk segitiga yang melindungi tulang kemaluan
atau simfisis pubis. Pada bagian ini terdapat jaringan lemak,
jaringan kulit, jaringan ikat, kelenjar keringat, dan akar rambut.
3. Labia Minora

Yang bisa disebut juga dengan bibir kecil pada kemaluan.


Labia minora berada di sebelah labia mayora dan sebelum Miss
V. Hal yang membedakan antara labia minora dan mayora
hanya tidak terdapat akar rambut dan memiliki banyak
pembuluh darah.

4. Klitoris

Yaitu sebuah organ seksual yang berada dalam Miss V.


Klitoris memiliki struktur yang sama dengan Mr P pada laki-laki.
Keduanya berada dalam posisi yang sama pula. Bedanya,
klitoris tumbuh ke arah dalam, sedangkan Mr P tumbuh ke arah
luar.

5. Glandula Vestibularis Mayor

Sering disebut juga kelenjar Bartholini, merupakan kelenjar


yang bentuknya bulat/ovoid yang ada sepanjang dan terletak
dorsal dari bulbus vestibule atau tertutup oleh bagian posterior
bulbus vestibuli.

6. Glandula Vestibularis Minor

Glandula vestibularis minor mengeluarkan lendir ke dalam


vestibulum vagina untuk melembapkan labia minora dan mayora
serta vestibulum vagina. Organ ini adalah daerah dengan

4
peninggian di daerah dengan peninggian di daerah median
membulat terletak ventral dari simfisis pubis. Sebagian besar
terisi oleh lemak. Setelah pubertas, kulit diatas tertutup rambut
kasar.

 Genitalia Internal

1. Uterus

Uterus merupakan organ berongga dengan dinding muscular


tebal, terletak di dalam kavum pelvis minor (true pelvis) antara
vesika urinaria dan rectum. Ke arah kaudal, kavum uteri
berhubungan dengan vagina. Uterus berbentuk seperti buah pir
(pyriformis) terbalik dengan apeks mengarah ke kauda dorsal,
yang membentuk sudut dengan vagina sedikit lebih 90 derajat
uterus seluruhnya terletak di dalam pelvis sehingga basisnya
terletak kaudal dari aperture pelvis kranialis. Organ ini tidak
selalu terletak tepat di garis median, sering terletak lebih kanan.
Posisi yang tidak tepat (fixed) bisa berubah tergantung pada isi
vesika urinaria yang terletak ventro kaudal dan isi rectum yang
terletak dorso cranial. Panjand uterus kurang kebih 7,5 cm,
lebarnya kurang lebih 5 cm, tebalnya kurang lebih 2,5 cm,

5
beratnya 30-40 gram. Uterus dibagi menjadi tiga bagian yaitu
fundus uteri, korpus uteri dan serviks uteri.
2. Ovarium
Ukuran dan bentuk ovarium tergantung umur dan stadium
siklus menstruasi. Bentuk ovarium sebelum ovulasi adlah ovoid
dengan permukaan licin dan berwarna merah muda keabu-
abuan. Setelah berkali-kali mengalami ovulasi, maka
permukaan ovarium tidak rata/licin karena banyaknya jaringan
parut (cicatrix) dan warnanya berubahm menjadi abu-abu. Pada
dewasa muda ovarium berbentuk ovoid pipih dengan panjang
kurang lebih 4 cm, lebar 32 kurang lebih 2 cm, tebal kurang
lebih 1 cm dan beratnya kurang lebih 7 gram. Posisi ovarium
tergantung pada posisi uterus karena keduanya dihubungkan
oleh ligamen-ligamen.

3. Vagina
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk
tabung dan membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dengan
bidang horizontal. Namun, posisi ini berubah sesuai dengan isi
vesika urinaria. Dinding ventral vagina yang ditembus serviks
panjangnya7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior kurang
lebih 9 cm. Dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat
diregang. Dinding lateralnya di bagian cranial melekat pada
ligament Cardinale, dan di bagian kaudal melekat pada
diafragma pelvis sehingga lebih rigid dan terfiksasi. Vagina ke
bagian atas berhubungan dengan uterus, sedangkan bagian
kaudal membuka pada vestibulum vagina pada lubang yang
disebut introitus vaginae.

4. Tuba Utirena

Tuba uterina atau tuba fallopi memiliki panjang masing-


masing tuba 31 kurang lebih 10 cm. Dibagi atas 4 bagian (dari

6
uterus kea rah ovarium) yaitu pars uterine tubae (pars
intramuralis), isthmus tubae, ampulla tubae, dan infundibulum
tubae.

2.2 Anatomi Panggul


Panggul adalah sebuah cincin tulang yang menopang tulang
belakang dan melindungi organ perut. Bagian tubuh ini berada
tepat di dasar perut atau antara perut/punggung bawah dan tungkai
kaki. Otot kaki, punggung, dan perut melekat pada bagian panggul.
Otot-otot ini menjaga tubuh tetap tegak dan memungkinkan tubuh
untuk bergerak, seperti menekuk, memutar pinggang, berjalan,
hingga berlari.
Sebenarnya, area panggul wanita dan pria sama-sama
terdiri dari tulang, otot, sendi, ligamen, saraf, dan organ-organ di
dalamnya. Hanya saja, organ pada anatomi panggul pria dan
wanita berbeda. Bentuk ini menyesuaikan dengan dengan
kebutuhan wanita selama kehamilan dan persalinan. Panggul
tersusun dari 3 tulang utama yaitu Ilium,pubis, dan iskium.

1. Ilium

7
Di antara ketiga tulang yang menyusun tulang pinggul, ilium
merupakan bagian yang paling besar. Jika Anda perhatikan, ilium
mengembang dan membentuk seperti sayap yang melengkung,
letaknya di bagian atas acetabulum. Ilium memiliki dua permukaan:

 Permukaan dalam – berbentuk cekung yang dikenal dengan


nama fossa iliaka, fungsinya sebagai tempat melekatnya
otot iliaka.
 Permukaan luar – berbentuk cembung yang dikenal sebagai
permukaan glutealis, saling terikat dengan otot glutealis.

Selain bentuknya yang melengkung, komposisi penyusun


bagian ilium juga menebal yang akan membentuk krista iliaka.
Bagian ini memanjang dari depan tulang iliaka ke belakang tulang
iliaka.

2. Pubis

Pubis merupakan bagian paling depan pada tulang pinggul.


Kedua bagian pubis disatukan oleh simfisis pubis. Posisi simfisis
pubis sejajar dengan tulang ekor, meskipun letaknya bisa
bervariasi pada sebagian orang. Simfisis pubis cenderung menjadi
pusat pada tubuh seseorang.

3. Iskium

Iskium membentuk bagian posteroinferior pada tulang pinggul.


Pada iskium terdapat dua ligamen penting:

 Ligamen sacrospinous – terletak dari tulang belakang sampai ke


sakrum, membentuk foramen skiatik yang besar
 Ligamen sacrotuberous – terletak dari sakrum samapi ke
tuberusitas ischial, membentuk foramen skiatik yang lebih kecil

8
Seperti yang disebutkan sebelumnya, selain tulang pinggul
terdapat tulang ekor dan sakrum yang juga menyusun tulang
pinggul. Letak tulang ekor berada di bawah sakrum. Panggul
membentuk tulang belakang serta soket sendi pinggul pada
tubuh.

 Fungsi Panggul Wanita

a. Panggul besar (Pelvis Mayor), Fungsi dari panggul besar


adalah menyangga isi abdomen

b. Panggul kecil (Pelvis Minor), Fungsi panggul kecil adalah :

1. Membentuk jalan lahir

2. Tempat alat genitalia

 Bentuk-bentuk Panggul Wanita

Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :

a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan


merupakan jenis panggul tipikal wanita

b. Panggul Android: bentuk PAP seperti segitiga, merupakan


jenis jenis panggul tipikal pria

c. Panggul Antropoid: bentuk PAP seperti elips, agak lonjong


seperti telur

d. Panggul Platipeloid: bentuk PAP seperti kacang atau ginjal,


picak, menyempit arah muka belakang.

Anatomi organ pada panggul wanita dan fungsinya

1. Endometrium

9
Endometrium atau lapisan rahim adalah jaringan yang
mengelilingi bagian dalam rahim. Ini merupakan tempat
menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Dari sini pula, darah
yang keluar selama periode menstruasi berasal.

2. Rahim

Rahim adalah organ berongga yang berada di bagian bawah


perut, antara kandung kemih dan rektum (anus). Organ ini
merupakan tempat janin tumbuh dan berkembang selama
kehamilan.

3. Ovarium

Ovarium adalah dua organ reproduksi wanita yang berfungsi


menghasilkan dan melindungi sel telur sampai siap untuk
(ovulasi). Organ ini juga menjadi tempat produksi beberapa
hormon pada wanita, seperti estrogen dan progesteron.

4. Serviks

Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah rahim yang


sempit dan membentuk saluran terbuka ke dalam vagina.
Saluran ini akan melebar selama kehamilan untuk
mempersiapkan bayi keluar saat proses persalinan.

5. Tuba falopi

Tuba Falopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium


dengan rahim. Saluran ini menjadi tempat berjalannya sel telur
dari ovarium menuju rahim setelah terjadi proses pelepasan
(ovulasi).

6. Vagina

10
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks dan
vulva. Bagian ini juga termasuk salah satu organ di dalam
anatomi panggul wanita. Fungsi vagina yakni menjadi tempat
keluarnya darah selama periode menstruasi. Ini juga
merupakan jalan lahir bagi janin saat proses melahirkan
normal.

7. Vulva

Vulva adalah bagian luar dari alat kelamin wanita. Bagian ini
terletak di antara uretra (tempat keluarnya urin) dan rektum (tempat
keluarnya tinja).

2.3 ANATOMI PAYUDARA DAN PROSES MENYUSUI

Payudara pada wanita merupakan stuktur berpasangan yang


terletak pada dinding toraks anterior. Payudara mengandung
kelenjar susu, fungsi utamanya untuk menyusui. Kebanyakan
payudara wanita tidak simetris, dari segi ukuran maupun letak.
Struktur anatomi payudara dapat dibagi menjadi dua, yang
pertama struktur yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang
yakni anatomi luar payudara. Sementara bagian yang menyusun
payudara terletak di bagian dalam dan disebut anatomi payudara
bagian dalam.

11
 Struktur anatomi payudara bagian luar

1. KORPUS ( badan payudara)


Bagian melingkar yang mengalami pembesaran pada
payudara atau bisa disebut dengan badan payudara

2. AREOLA
Areola adalah bagian hitam yang melingkari puting susu,
bagian aerola inilah yang akan mengalami pembesaran pada
saat kehamilan dan menyusui. Dibagian dalam aerola ini
terdapat saluran-saluran melebar yang di sebut dengan sinus
laktiferus, sinus laktiferus ini yang bertugas untuk menyimpan
susu di dalam payudara selama masa menyusui, sel yang
berperan dalam pergerakan areola selama masa menyusui
disebut sel myoepithelial, gunanya untuk mendorong
keluarnya air susu.

3. PUTING SUSU ( papila)


Puting terletak dibagian tengah areola yang sebagian
besar terdiri dari serat otot polos, berfungsi untuk membantu
puting agar terbentuk saat distimulasi.

 Struktur anatomi payudara bagian dalam

1. JARINGAN ADIPOSA

12
Jaringan adiposa ini juga disebut juga dengan jaringan
lemak, pada payudara wanita, jumlah lemak yang akan
menentukan perbedaan ukuran payudara wanita satu dengan
lainnya. Jaringan ini juga memberikan konsistensi yang
lembut pada payudara.

2. LOBULUS
Lobulus merupakan kelenjar susu, salah satu bagian
dalam penyusun korpus atau badan payudara, yang
terbentuk dari kumpulan-kumpulan alveolus sebagai unit
terkecil produksi susu.

3. LOBUS
Lobus adalah sekumpulan dari lobulus, pada umumnya
lobus pada payudara wanita tumumnya terdapat 12-20 lobus.

4. PEMBULUH DARAH DAN KELENJAR GETAH BENING


Pembuluh darah dan kelenjar getah bening juga
merupakan bagian yang menyusun payudara. Selain terdiri
dari kumpulan lemak, pada payudara juga terdapat kumpulan
pembuluh darah yang berguna untuk menyuplai darah.

 Proses menyusui
Menyusui merupakan proses alamiah dan bukan hal baru yang
akan dilalui oleh seorang perempuan setelah melahirkan meliputi
pemberian dalam bentuk ASI atau makanan bayi, dimana proses
menyusui dimulai saat ASI diproduksi hingga saat bayi menghisap
dan menelan ASI (Prawirohardjo, 2009)
Pembentukan ASI ini tidak semula muka ada dengan
sendirinya menurut penelitian (Astutik, 2014) terdapat dua refleks
untuk membentuk dan mengeluarkan air susu yaitu :
a) Refleks Prolaktin
Hormon prolaktin berfungsi membuat kolostrum,
refleks prolaktin terjadi ketika hisapan bayi memberikan
rangsangan ujung-ujung saraf pada puting susu dan aerola
berfungsi sebagai wadah dan menuju ke hipothalamus
melalui medula spinalis sehingga memacu pengeluaran
untuk merangsang sel alveoli yang nantinya menghasilkan
air susu (Sukarni, Icemi, & Wahyu, 2013).
b) Reflek Letdwon

13
Rangsangan hisapan bayi akan menstimulasi hipofisis
untuk mengeluarkan oksitosin. Hormon ini berfungsi
memicu kontraksi di uterus. Oksitosin memicu kontraksi
dinding alveoli dan air susu yang diproduksi keluar dari
alveoli masuk ke dalam duktus sampai ke mulut bayi
Langkah-langkah dalam pemberian ASI atau menyusui
yaitu sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, bayi
diletakkan menghadap perut ibu, payudara dipegang
dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menipang di
bawah, bayi diberi rangsangan agar membuka mulut,
kemudian setelah bayi membuka mulut dengan cepat
kepala bayi didekatkan ke payudara ibu serta areola
payudara dimasukkan ke mulut bayi, usahakan sebagian
besar kalang payudara dapat masuk ke mulut bayi, sebagai
putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI
yang terletak di bawah kalang payudara. Posisi salah, yaitu
apabila bayi hanya menghisap pada pada putting saja, saja
akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan
putting lecet dan setelah bayimulai menghisap payudara tak
perlu di pegang atau disangga (Kristiyansari, 2009 : 42).

 Teknik menyusui
Adapun teknik atau cara menyusui yang benar Cara
menyusui yang benar menurut (Rizki, 2013) yaitu :
1. Cucilah tangan dengan air bersih sehingga bakteri dan kuman
tidak menempel pada payudara ibu atau bayi.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke putting lalu ke aerola
disekitarnya sebelum menyusui
3. Menyusui dengan posisi duduk Posisi menyusui sambil duduk
dengan santai menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu
tidak menggantung dan punggung ibu bersandar sandaran
kursi.
4. Menopang bayi dengan menggunakan bantal dan selimut, bayi
ditidurkan diatas pangkuan ibu.
5. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi
ditahan dengan telapak tangan kepala bayi tidak boleh
tengadah.

14
6. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dengan
tangan satunya didepan, payudara dipegang dengan C hold
dibelakang aerola,tidak menekan puting susu atau aerolanya
7. Kepala bayi menghadap payudara, perut bayi enempel di
badan ibu
8. Telinga dan lengan bayi diletakkan satu garis lurus
9. Ibu memandangi bayi dengan penuh cinta kasih
10. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan 4 jari dan ibu jari
menekan payudara bagian atas aerola.
11. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek)
dengan cara menyentuh pipi dengan putting susu atau
menyentuh sisi mulut bayi setelah bayi membuka mulut, kepala
bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta aerola
dimasukan dalam mulut bayi.
12. Melepaskan isapan bayi dengan cara jari kelingking ibu
dimasukkan kedalam mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu
bayi ditekan kebawah
13. Menyendawakan bayi, menyendawakan untuk mengeluarkan
udara dari lambung agar bayi tidak gumoh atau muntah setelah
disusui.

2.4 Proses Menstruasi

Proses menstruasi adalah luruhnya dinding rahim yang


dipersiapkan untuk kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan sel telur
oleh sel sperma, wanita akan mengalami proses menstruasi setiap
bulannya. Namun, tiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-
beda.  

Proses menstruasi merupakan sebuah siklus. Siklus menstruasi


umumnya terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama keluarnya
darah menstruasi saat ini hingga hari pertama keluar darah mens pada
siklus selanjutnya.

15
 Fase Menstruasi

Jika pada fase menstruasi tidak terjadi pembuahan sel telur oleh
sel sperma, lapisan dinding rahim (endometrium) yang mengandung
pembuluh darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir akan luruh dan
keluar melalui vagina.

Fase menstruasi dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi


dimulai dan bisa berlangsung selama 4–7 hari. Pada fase ini, wanita
biasanya akan merasakan nyeri di perut dan punggung bagian bawah
karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium
atau dinding rahim.

 Fase folikular (pra ovulasi)

Fase folikular berlangsung sejak hari pertama menstruasi


hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium atau indung
telur akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Fase folikular
biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus
menstruasi.

16
 Fase ovulasi

Fase ovulasi dikenal juga dengan masa subur wanita. Pada


fase ini, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur
untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak melalui tuba
fallopi dan menuju ke rahim. Sel telur ini hanya akan bertahan selama
24 jam.

Jika tidak dibuahi sperma, sel telur akan mati. Sementara itu,
sel telur yang dibuahi sperma akan membentuk janin. Fase ovulasi
biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum siklus menstruasi
berikutnya dimulai.

 Fase Luteal

Fase luteal dikenal juga sebagai fase pramenstruasi. Pada fase


ini, wanita biasanya akan merasakan sejumlah gejala, seperti nyeri
payudara, muncul jerawat, badan terasa lemas, dan menjadi mudah
marah atau emosional. Fase luteal dapat berlangsung selama 11–17
hari, tetapi rata-rata wanita mengalami fase ini selama 14 hari.

 Hormon yang Memengaruhi Proses Menstruasi

Proses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:


1. Hormon estrogen
Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan
fisik dan organ reproduksi wanita, misalnya dalam
menumbuhkan kelenjar payudara dan rambut di sekitar organ
intim, serta mengatur siklus menstruasi. Kadar hormon
estrogen akan meningkat selama fase folikular dan menurun
pada fase luteal.
2. Hormon progesteron
Hormon progesteron akan diproduksi setelah wanita
melewati fase ovulasi. Salah satu fungsi hormon progesteron

17
adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk menebal dan
siap menerima sel telur yang telah dibuahi.Kadar hormon
progesteron akan mengalami penurunan pada fase folikular
dan peningkatan pada fase luteal.
3. Gonadotrophin-releasing hormone (GnRh)
Gonadotrophin-releasing hormone (GnRh) diproduksi di
dalam otak bagian hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
merangsang kelenjar pituitari agar mengeluarkan follicle
stimulating hormone dan luteinizing hormone.
4. Follicle stimulating hormone (FSH)
Hormon ini berperan dalam merangsang produksi sel
telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini akan
meningkat sebelum sel telur dilepaskan oleh ovarium.
5. Luteinizing hormone (LH)
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk
melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika sel telur bertemu
sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus
luteum untuk memproduksi hormon progesteron.
Proses menstruasi yang normal akan terjadi dengan
melalui fase-fase seperti di atas dan berlangsung secara
teratur setiap bulannya. Jika proses menstruasi Anda tidak
berjalan normal atau ada gangguan saat menstruasi, Anda
dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapat
penanganan yang sesuai.

 Siklus menstruasi

a) Eumenorrhea (Normal)
Eumenorrhea yaitu siklus menstruasi yang teratur dengan
interval perdarahan yang terjadi antara 21-35 hari.
b) Polimenorrhea
Polimenorrhea merupakan siklus menstruasi yang lebih

18
pendek dari biasanya (<21 hari) dan perdarahannya kurang
lebih sama atau lebih banyak dari normal
c) Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah menstruasi jarang (atau sangat
sedikit), atau lebih tepatnya, periode menstruasi terjadi
dengan interval yang lebih lama dari 35 hari dengan jumlah
menstruasi 4-9 kali saja dalam setahun. Penyebabnya bisa
bermacam-macam, seperti perubahan hormon di masa
perimenopause, Prader- Will Syndrome, PCOS, gangguan
makan seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa, dan
lain-lain.
d) Amenorrhea
Amenorrhea adalah absenya periode menstruasi selama 3
bulan di usia reproduksi, yaitu absenya menstruasi selama
3 bulan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi normal
sebelumnya (Yani, 2016).

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organ reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat seorang
wanita telah memasuki masa pubertas, dimana ditandai dengan
perubahan-perubahan pada organ seks seperti pembesaran
payudara, pinggul dan keluar darah haid (menstruasi). Alai
reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang
disebut panggul. Struktur luar dari sistem reproduksi wanita terdiri
dari vulva, mons pubis / mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir
Besar), labia minora (Bibir Kecil), clitoris, vestibulum, introitus /
orificium vagina dan perineum. Struktur dalamnya terdiri dari vagina
(liang kemaluan), uterus (rahim), salping / Tuba Falopi, dan
ovarium. Fungsi organ bagian luar adalah untuk memungkinkan
sperma masuk ke dalam sistem reproduksi bagian dalam dan
melindungi organ genital dari organisme atau penyakit menular.

3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa keperawatan seharusnya bisa
meningkatkan pengetahuan dan memahami tentang anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita yang meliputi sistem organ
reproduksi, panggul, payudara, serta memahami proses
menstruasi. Sehingga diharapkan setelah memahami hal tersebut
dapat menambah pengetahuan pada diri sendiri dan dapat
menerapkannya agar bermanfaat bagi orang lain.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/12/
anatomi_dan_fisiologi_alat_reproduksi_wanita.pdf (diakses pukul 22.51)
https://hellosehat.com/wanita/anatomi-panggul-wanita/ (diakses pukul
23.34WIB)
https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/panduan-anatomi-payudara/
(diakses pukul 02.42 WIB)
https://www.alodokter.com/seperti-ini-proses-menstruasi-pada-wanita-
setiap-bulan (diakses pukul 02.30 WIB)
http://repositori.kemdikbud.go.id/12991/1/7.%20MODUL
%207%20Keperawatan%20.pdf (diakses pukul 03.11)

21

Anda mungkin juga menyukai