Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI


Tugas Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA’’

Dosen Pengampu : Hifni Septina Carolina, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. AVIF LAILI KAMIL (1901081005)


2. TRISNA AYU ANGGRAINI (1901081033)
3. WINDA FRANSISKA (1901082011)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI (TPB)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT. Atas karinia dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Asam amino, peptida,

dan protein. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad

SAW beliaulah sang motivator bagi umat Islam sepanjang jalan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami

mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian tugas makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami manyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi penulisan makalah maupun tata bahasanya yang masih jauh dari kesempurnaan

untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi

perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Metro,27 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................1

B. Rumusan masalah.................................................................................1

C. Tujuan penulisan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................2

A. Anatomi Fisiolgi Sistem Reproduksi Wanita.......................................2

B. Anatomi Fisiolgi Sistem Reproduksi Pria............................................13

BAB III PENUTUP.........................................................................................18

A. Kesimpulan...........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Sistem reproduksi atau genetalia baik pria ataupun wanita terdiri dari 2 bagian, yaitu

genetalia interna dan genetalia eksterna. Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-

laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia.

Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul

wilayah. Organ utama pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan

sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan

ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai

anak.

 Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon

gondaotr opin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal –

ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh

siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya. 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakan anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita? 

2. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi organ reproduksi pria? 

C. Tujuan Penulisan 

1. Menjelaskan anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita. 

2. Menjelaskan anatomi dan fisiologi organ reproduksi pria.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi fisiologi Sistem Reproduksi Wanita 

Secara Anatomi, sistem reproduksi wanita Terdiri alat / organ eksternal dan internal,

sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi

Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan

fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-

hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis–

adrenal–ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang juga

dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya. 

1) Genitalia Eksterna

a. Vulva 

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons

pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum,

kelenjar kelenjar pada dinding vagina.

b. Mons pubis / mons veneris 

2
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini

mulai ditumbuhi rambut pubis. 

c. Labia mayora 

Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung

pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri

berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu

(pada commisura posterior). 

d. Labia minora 

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak

terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. 

e. Clitoris 

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus

clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan

penis pada pria.  Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan

ujung serabut saraf, sangat sensitif. 

f. Vestibulum 

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.

Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae

externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene

kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis. 

g. Introitus / orificium vagina 

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis

bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang

kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis,

septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang

3
menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen

postpartum disebut parous. 

Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada

wanita pernah melahirkan/ para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang

(hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi

terkumpul di rongga genitalia interna. 

h. Vagina 

Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian

kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut

fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan

dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel

skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. 

Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan

untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari

sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di

sekitar cervix uteri.  Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar

1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. 

i. Perineum 

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma

pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus

profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara

anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi)

untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. 

2) Genitalia Interna 

4
1) Uterus (rahim) 

Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).

Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada

saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi

konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Dinding

rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :

 Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar 

 Lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah 

 Lapisan mukosa (endometrium) di dalam. 

Fungsi utama uterus : 

1) Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan

pelepasan dari endometrium 

2) Tempat janin tumbuh dan berkembang

3) Tempat melekatnya plasenta

4) Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan

dan kembalinya uterus pada saat involusi. 

2) Serviks uteri (mulut rahim) 

Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding

dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan

jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu

5
portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina)

dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah

cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil,

setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.

Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa

serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat

(musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir

serviks dipengaruhi siklus haid. 

3) Corpus uteri (batang/badan rahim) 

Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum

latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga

lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam

lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus

haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar

dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus

terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan

wanita.

4) Ligamenta penyangga uterus 

Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,

ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,

ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

a. Ligamentum Latum 

Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar

panggul, seolah olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari lipatan

6
ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria, vena

uterina pembuluh limpa dan ureter. 

b. Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri) 

Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua

ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari

jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam

antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan

luar. 

c. Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium) 

Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini

menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat

ligamentum ovarii propium. 

d. Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament) 

Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.

Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi

pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap. 

e. Ligamentum Sakro Uterinum 

Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi

rektum. f) Ligamentum Vesiko Uterinum  Dari uterus ke kandung kencing 

5) Vaskularisasi uterus 

Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri

ovarica cabang aorta abdominalis. 

a) Arteri uterina 

7
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi

uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan

menandakan anastomose dengan arteria ovarica.

b) Arteri ovarica 

Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum

dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri. Darah dari uterus dialirkan

melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica

kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena renalis

sinistra. 

b) Salping / Tuba Falopii 

Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan,

panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum

uteri.Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta

mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars

ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan

ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya. 

1) Pars isthmica (proksimal/isthmus) 

Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba

pengendali transfer gamet. 

2) Pars ampularis (medial/ampula) 

Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan

pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian

ini.

3) Pars infundibulum (distal) 

8
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya,

melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang

keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba. 

4) Mesosalping Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus). 


6. Ovarium 

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-

kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf.

Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan

folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di

korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen

oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan

dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap”

ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.  Fungsi ovarium adalah : 

a) Mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron 

b) Mengeluarkan telur setiap bulan 

Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum

infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta

abdominalis inferior terhadap arteri renalis. 

7. Vagina 

Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara

kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding

belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae,

sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding

vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan

lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain

forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol

9
ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria

vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna.

Fungsi penting vagina adalah :  Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan

sekret lain dari rahim - Alat untuk bersenggama .Jalan lahir pada waktu bersalin 

B. Anatomi fisiologi Sistem Reproduksi Pria 

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon

pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

1. Organ Reproduksi Dalam 

Organ reproduksi dalam pria terdiri dari: 

a. Testis 

Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).

Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri

10
dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan

ikat dan otot polos. testis adalah sepasang struktur oval , agak gepeng dengan panjang 4

cm sampai 5 cm (1,5 inci sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).  Fungsi testis,

terdiri dari : 

1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.

2) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Bersama

3) dengan epididimis, testis berada dalam kantung skrotum. Dinding yang memisahkan

testis dengan epididimis disebut tunica vaginalis. Tunica vaginalis dibentuk dari

peritoneum abdominalis yang mengadakan migrasi kedalam skrotum saat

berkembangnya genitalia interna pria. 

4) Turnika albuginca adalah kapsul jaringan ikat yang membungkus testis dan

merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.

5) Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam lobulus.

epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus mengandung sel-sel

batang (spermatogonia) yang kemudian menjadi sperma: sel-sel Sertoli yang

menompang dan memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang : dan sel-sel

interstisial (leydig), yang memiliki fungsi endokrin. 

b. Saluran Pengeluaran 

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas

deferens, saluran ejakulasi dan uretra. 

1) Epididimis 

Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari

testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi

sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan

bergerak menuju vas deferens. 

2) Vas Deferens 

11
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang

mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimisdengan panjang sekitar 45 cm

dan dimulai dari ujung bawah epididimis kemudian naik sepanjang aspek posterior

testis. Setelah meninggalkan bagian belakang testis, vas deferen melewati chorda

spermatica menuju kedalam abdomen. Setelah menyilang ureter, vas deferen menuju ke

duktus vesikula seminalis.. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung

salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran

tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani

(vesikula seminalis). 

3) Saluran Ejakulasi 

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen

dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam

uretra. 

4) Uretra 

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra

berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk

membuang urin dari kantung kemih. 

c. Kelenjar Asesoris 

Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah

kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk

mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris

merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan

kelenjar Cowper. 

1) Vesikula seminalis

12
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar

berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis

menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. 

2) Kelenjar prostat  

Kelenjar Prostat sebagian struktur berupa kelenjar dan sebagian lainnya otot.

Struktur ini mengelilingi urethra pria. Organ berukuran 2.5x3-5x4.5 cm. Lobus media

prostat secara histologis merupakan zona transisional berbentuk baji yang secara

langsung mengelilingi urethra dan memisahkannya dengan ductus ejaculatorius. Saat

terjadi hipertrofi, lobus media dapat menyumbat aliran urine. Prostat bagian anterior

sebagian besar terdiri dari jaringan fibromuskular. Semua jaringan otot pada vas deferen ,

prostat , prostat disebitar urethra dan vesicula seminalis terlibat dalam proses ejakulasi.

Sekresi prostat menyumbang 15% volume total cairan semen. 

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah

kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol,

garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Menambah

cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa

terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat

Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan

kelenjar prostat. 

3) Kelenjar Cowper 

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya

langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali

(basa). 

2. Organ Reproduksi Luar 

Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum. 

a. Penis 

13
Penis terdiri dari tiga bagian akar batang dan glans penis yang membesar yang

banyak mengandung ujung – ujung saraf sensorik. Penis terdiri dari tiga rongga yang

berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons

korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons

korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan

erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung

saraf perasa. 

1) Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali didekat akar organ. Preposium ( kulup )

adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali jika

diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans penis. 

2) Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan erektil silindris dua korpus kavernosum

spongiosum vebtral di sekitar uretra. 

3) Jaringan erektil adalah jaring – jaring ruang darah ireguler (vinusa sinusoid) yang

diperdarai oleh arteriol aferen dan kapiler didrainase oleh venula dan dikelilingi

jaringan ikat rapat yang disebut tunika albuginea

4) Korpus konvernosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat disebut tunika albugnea. 3)

Mekanisme ereaksi penis. Ereksi adalah salah satu fungsi vaskular korpuskavernosum

dibawah pengendalian SSO. 

b. Skrotum 

Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang

membungkus dan menompangtestis di luar tubuh pada suhu optimum untuk produksi

spermatozoa. 

1) Dua kantong skrotal, satiap skrotal berisi satu testis tungggal, dipisahkan oleh septum

internal. 

2) Otot dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk

membentuk kerutan pada kulit skrotal sebagai respons terhadap udara dingin atau

eksitasi seksual.

14
15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.

Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum,

transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Anatomi Saluran Reproduksi

pada pria, terdiri dari: 

1. Struktur luar 

a. Penis 

 Akar (menempel pada didnding perut) 

 Badan (merupakan bagian tengah dari penis) 

 Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut). 

 Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) 

 Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) 

b. Skrotum 

c. Testis 

2. Struktur dalamnya 

a. Vas deferens.

b. Kelenjar Prostat . 

c. Vesikula seminalis. 

d. Epididimis 

e. Funikulus Spermatikus ,dan uretra

DAFTAR PUSTAKA

16
Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC. Jarvis,

Sarrah. 2011. Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Jakarta: Erlangga. Heffner, Linda. 2008.

Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga. 

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC 

Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.

Syaifuddin,1997, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.jakarta:EGC. Dewi, Rosana &

dkk, 2003,biologi 2B, Klaten: Intan pariwara. 

Http//rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/18/system-reproduksi-pada-manusia.com

Http//info.medis.blogspot.com

17

Anda mungkin juga menyukai