Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri
dari ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara
fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu
manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh
manusia yang dilakukan tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai
menopause tidak akan mati.
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ
reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons
veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi
dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.

Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam
kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit
primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa
puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya.
Oosit primer ini mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan
dilanjutkan setelah wanita memasuki masa puber.

B.     Rumusan Masalah
          
1. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan?
2.  Bagaimana anatomi sistem reproduksi wanita ?
3.  Bagaimana fisiologi sistem reproduksi wanita?
4.  Apa yang dimaksud siklus menstruasi?
5.  Bagaimana siklus menstruasi terjadi?

1
6. Apa saja ganguan pada reproduksi wanita?

C.    Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1.       Pengertian anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita;
2.       Anatomi sistem reproduksi wanita;
3.       Fisiologi sistem reproduksi wanita;
4.       Pengertian siklus menstruasi;
5.       Proses terjadinya menstruasi.
6.       Gangguan pada reproduksi wanita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan
berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.

B.      Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

Sistem anatomi reproduksi wanita ada 2 bagian yaitu :

A. Genetalia Eksterna

Genetalia Eksterna terbagi dari 8 bagian yaitu :

1.      Mons Veneris


Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan
(pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung
(pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.

2.       Labia Mayora (bibir besar)


Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa
di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor membentuk
komisura posterior.

3
3.      Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan
kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian
belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet
(hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).

4.      Klitoris (kelentit)


Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

5.      Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah
kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan
mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini.

6.      Hymen (selaput dara)


Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut
atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi
setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada
hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah haid.

7.       Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.

8.      Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari
klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.

4
 

B. Genetalia Interna
Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah
dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

1.      Vagina (liang sanggama)


Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara
kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding
belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut
rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit,
lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan
lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior.

5
Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah
vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis
mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
 Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim.
 Alat untuk bersenggama.
 Jalan lahir pada waktu bersalin.              
                      
2.      Uterus (rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum,
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil,
rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum.
Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat  yang terdiri dari 3
bagian yaitu :
-  badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
-   leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
-   rongga rahim (kavum uteri)

Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian
proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah
melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada
nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 
3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. 
Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal (portio) saluran
yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri eksterna (oue)
disebut kanalis servikalis.  Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus
atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan
karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
-    lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
-    lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
-    lapisan mukosa (endometrium) di dalam

6
Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong
dan dipertahankan oleh :
1) tonus rahim sendiri
2) tekanan intra abdominal
3) otot-otot dasar panggul
4) ligamentum-ligamentum

Ligamentum-Ligamentum Uterus antara lain :


a.       Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar
panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari
lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan
arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b.       Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua
ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari
jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam
antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan
pemeriksaan luar.
c.       Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii propium.
d. Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.
Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah
(menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e. Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rectum
. f. Ligamentum Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
v       Ante dan retrofleksio uteri

7
Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan
disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
v       Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante
versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio.
v       Positio
Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan
(dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
v       Torsio                                                
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh darah  uterus :
Y  Arteri uterina
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi
uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan  bagian atas vagina
dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
Y  Arteri ovarica
Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan
memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.

Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan
arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior,
tetapi melalui vena renalis sinistra.

SARAF-SARAF URETUS
            Kontraksi dinding uterus adalah autonom,  uterus dipengaruhi serat-serat saraf 
sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari
Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1. Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan
pelepasan dari endometrium.
2. Tempat janin tumbuh dan berkembang.
3. Tempat melekatnya plasenta.
4. Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya
persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.

8
3. Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari
kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.
Tuba ini dibagi 4 bagian :
YPars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
YPars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus
dan sempit.
YPars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling
lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
Y Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya
disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke
jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.
4. Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii
propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen
infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
-    Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
-    Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa
ovarica Waldeyeri.
-    Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada
korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel
akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer
ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf,
dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah:
1. mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone,
2. mengeluarkan telur setiap bulan.

5.      Parametium 

9
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut
parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
1) Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing
2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini
terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii,
uterus, vagian bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih,
anus).

10
   

C. Fisiologi Reproduksi Wanita

Pubertas pada wanita dalam masa lalu itu mulai produktif artinya masa
mendaapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita
memasuki masa kliakterium, merupakan masa peralihaan antara masa reproduksi
dengan masa senium(kemunduran). Haid berangsur-angsur berhenti selama 1-2 bulan
dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut menopause.Selanjutnya terjadi
kemunduran alat-alat reproduksi ,organ tubuh, dan kemampuan fisik.

Oogenesis Menstruasi
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam
ovarium atau indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat
diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis
telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5
bulan. Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara
mitosis, membentuk oosit primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh
dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.

11
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar
satu juta oosit primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase
istirahat beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama
pertumbuhan anak perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi,
hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar
200.000 buah.
Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer
untuk melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama
menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit
primer (berukuran kecil).
Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit
sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi
fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit
sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder
(berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder.
Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang
menjadi ovum
Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam
folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi
bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang
menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang
menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah
matang)   Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus
albikan.

12
Siklus Menstruasi

Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak
terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan
vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang
satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.

13
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari
pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini
terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi

14
1. Fase menstruasi 

            Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen
dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan
luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung
kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150
mili liter

2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi

            Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu


hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen

15
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan
kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir
yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina
sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase Ovulasi

    Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari
ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise
mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi

Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang


siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya.Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen
namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja
estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada
endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio
jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum
akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon,
sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

Siklus Ovarium

Dalam ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel gepeng
bangunan ini disebut folikel primordial.Sebelum pubertas ovarium masih dalam
keadaan istirahat. Pada waktu pubertas pada pengaruh hormone dari lobus anterior
hipofise yaitu FSH. Folikel primordial mulai tumbuh walaupun hanya satu yang
masak kemudian pecah dan yang lainnya mati. Pemasakan folikel primordial terjadi
sebagai berikut.

16
Mula-mula sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda kemudian timbul di antara sel-
sel rongga yang berisi cairan follikuli. Ovum terdesak ke pinggir dan terdapat
ditengah tumpukan sel yang menonjol ke dalaam ronggaa follikel, tumpukan sel
dengan sel telur didalamnya disebut cumulus ophurus. Antara sel telur dan sel
sekitarnya terdpat zona pellucida. Sel-sel granulose lainnya membatasi ruang follikel
yang disebut membran.

Dengan tumbuhnya follikel jaringan ovarium sekitar follikel tersebut terdesak


keluar dan membentuk dua lapisan yaitu theca internaa yang banyaak mengandung
pembuluh darah dan theca eksterna terdiri dri jaringaan ikat padat. Follikel yang
masak disebut follikel de graaf menghasilakn estrogen tempat permukaaan hormone
ini pada theca interna. Sebelum pubertas terdapat pada lapisan dalaam korteks
ovarium dan tetap tinggal di lapisan tersebut.

Setelah pubertas follikel terus mendekati permukaan dan menonjol keluar karena
ligamentum follikuli terbentuk terus maka tekanan dalam follikel makin lama makin
tinggi. Tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan hanya bergantung pada tekanan tinggi
tersebut tetapi jugaa harus mengalami perubahan-perubahaan nekrobiotik pada
permukaan follikel.

Awalnya sel-sel ovarium menjadi tipis hingga pada suatu waktu follikel akan
pecah dan mengakibatkan keluarnya liquor follikuli bersama ovum.Keluarnya sel
telur dari follikel de Graaf pecah disebut ovulasi. Sel granulosa yang mengelilingi sel
telur telah bebas, disebut corona radiate. Setelah ovulasi sel-sel granulose dari dinding
follikel mengalami perubahan dan mengandung zat warna kuning disebut lutein.
Dengan demikian sisa follikel berubaah menjadi butir kuning disebut korpus luteum
dapat menjadi korpus luteum gravidarum atau korpus luteum menstruationum.

Korpus luteum menstruationum mempunyai masa hidup 8 hari setelah


berdegenerasi dan diganti dengan jaringan ikat yang menyerupai stroma ovarium.
Korpus luteum yang berdegenerasi disebut korpus albikan yang berwarna putih
dengan terbentuknya korpus albikan maka pembentukan hormone progesterone dan
estrogen mulai berkurang malahan berhenti sama sekali. Ini menghasilkan iskemia
dan nekrose endometrium dan disusul dengan menstruasi. Estrogen dapat
menyebabkan proliferasi dari endometrium.Fase ini disebut fase follikuler
(preovulatoir)yang berlangsung hari pertamaa menstruasi sampai ovulasi.

17
Korpus luteum graviditatum setelah terjadi ovulasi maka sel telur masuk kedalam
tuba dan diangkut ke kavum uteri. Hal ini terjadi pada waktu ovulasi ujung ampula
tuba menutup permukaaan ovarium. Selanjutnya sel telur digerakkan oleh peristaltic
dan raambut getar dari sel-sel selaput lendir tuba ke arah kavum uteri, kalau tidak
terjadi kehamilan sel telur mati dalam bebrapa jam. Bila terjadi kehamilan maka
terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel mani dalam ampula tuba.
Sel telur yang telah dibuahi itu berjalan ke kavum uteri menanamkan diri dalam
endometrium(nidasi).

Zigot mengeluarkan hormone-hormon hingga korpus luteum yang biasanya hidup


8 hari sekarang tidak mati bahkan tumbuh menjadi lebih besar dinamakaan korpus
luteum graviditatum yang hidup sampai bulan keempat dari kehamilan. Setelah bulan
keempat fungsinya diambil alih oleh plasenta. Karena korpus luteum tidak mati maka
progesterone dan estrogen terus terbentuk. Endometrium menjadi lebih tebal berubh
menjadi desidua sehingga selama kehamilan berlangsung tidak terjadi haid.
Perubahan paadaa endometrium dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalaam ovarium
dan kejadian dalam ovarium dipengaruhi oleh kelenjar yang lebih tinggi
kedudukannya yaitu kelenjaar hipofise.

Hormon Wanita

Pada wanita terdapat relasing factor (RF) yng dikeluaarkan dari hipotalamus ke
hipofisis yang merangsang pengeluaran. Follicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormone (LH),keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.

1.Hormone esterogen

Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latnum dan


plasenta, sebagian kecil oleh korteks adrenal. Esterogen mempermudah pertumbuhan
follikel ovarium dan meningkatkan tuba uterine dan jumlaah otot uterus dan kadaar
protein kontraktil uterus. Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan
sekresi FSH, dalam beberapa keadaan menghambt sekresi LH pada keadaaan lain
meningkatkan LH

Estrogen meningkatkan pertumbuhaan doktus-doktus yang terdapat pada


kelenjar mamae dan merupakan hormone feminism wanita terutama disebabkan
hormone androgen. Kerja protein dalam sitoplasma sel. Pengaruh terhadap organ

18
seksual, pembesaran ukuran tuba palopii, uterus, vagina, pengendan lemak pada mons
veneris, dan labia mengawali pertumbuhn mamae. Kelenjar mamae berkembang dan
menghasilkan susu, tumbuh berkembang dengan cepat, tumbuh rambut pada pubis
dan aksila serta kulit menjadi lembut.

2.Hormon Progesteron

Hormone ini dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, yang bertanggung
jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina.
Progesterone juga memiliki pengaruh anti-estrogenik pada sel-sel miometrium, yang
menurunkan kepekaan otot tersebut. Sensitivitas miometrium terhadap oksitosis dan
aktivitas listrik spontan, miometrium sementara meningkatkan potensial membrane
serta bertanggungjawab meningkatkan suhu basal tubuh pada saat ovulasi.

Efek progesterone terhadap tuba falopii meningkatkan sekresi dan mukrosa, pada
kelenjar mamae meningkatkan perkembangaan lobulus dan alveolus kelenjae mamae,
keseimbangaan elektrolit, peningkaatan sekresi air dan natrium.

3.Follicle Stimulating hormone (FSH)

Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus-menerus


bertambah sampai dewasa. FSH di bentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise.
Pembentukan FSH ini akan berkurang paadaapembentukan /pemberian estrogen
dalam jumlah yang cukup, suatu keadaan yang terjadi paada kehamilan.

4.Luteinizing hormone (LH)

LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari


follikel de Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari progessteron
daalam sel granulose. Bila estrogen di bentuk dalam jumlah yang cukup besar akan
menyebabkan pengurangan produksi FSH sedangkan produksi LH bertambah hingga
tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH dapat merangsang terjadinya ovulasi.

19
5.Prolaaktin (luteotropin, LTH)

Hormone iniditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada


urine wanita hamil, masa laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofi)
daailobus anterior kelenjar hipofise.

Fungsi hormone ini adalah mempertaahankaan produkssi progesterone dan


korpus luteum kelenjar hipofise, dirangsang dan diatur oleh pussat yang lebih tinggi
hipotalamus untuk menghasilkan gonodotrophin releasing factor.

Estrogen yang disekresi oleh ovarium adalah estrodial. Sebagian besr dibentuk
oleh jaringan perifer dari androgen yang disekresi oleh sel ovarium, estriol adalah
estrogen yang lemah, merupakan produksi eksidasi yang berasal dari estrodial
perubahaan terjadi terutama dalam hati. Potensial dari estrogenic dianggap sebagai
estrogen utama walaupun efek estrogenic dan estrogen tidak dapat diabaikan.

Progestin, yang paling penting progestin adalah progesterone dan sebagian kecil
progestin yaitu hidroksi progesterone yang disekresi bersama dengan progesterone
mempunyai yang sama. Pada wanita normal progesterone disekresi dalam jumlah
cukup banyak selama akhir siklus ovarium dan progesterone juga disekresi oleh
plasenta selama kehamilan khususnya setelah kehamilan bulan keempat.

Estrogen dan progesterone keduanya disintesis dalam ovarium terutama dari


kolessterol yang berasal dari darah dalam jumlah kecil. Diperoleh dari asetil koenzim
A, membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis progesterone dan hormone
kelamin pria (testosterone) akan disintesis pertama kali, baru kemudian fase folikular
dari siklus ovarium. Hampir semua testosterone dan sebagian besar progesterone
diubah menjadi estrogen oleh sel-sel granolusa. Selama fase luteal dari siklus jauh
lebih banyak progesterone yang dibentuk yang semuanya akan diubah dalam plasma
wanita oleh ovarium.

Ovulasi

Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal28 hari, sesudah terjadinya
menstruasi, tidak berapa lama sebelum ovulasi dinding luar volikel yang menonjol
akan membengkak dengan cepat dan daerah kecil bagian tengah kapsul yang disebut
stigma akan menonjol seperti putting. Dalam waktu 30 menit kemudian cairan mulai

20
mengalir dari folikel melalui stigma sekitar dua menit kemudian folikel menjadi lebih
kecil karena kehilangan cairannya.

Stigma akan robek cukup beesar dan cairan yang lebih kental yang terdapat di
bagian tengah folikel mengalami evaginasi keluar dank e dalam abdomen. Cairan
kental ini membawa ovum yang dikelilingi oleh beberapa ratus sel granulose kecil
yang disebut korona radiate. Luteinizing hormone diperlukan untuk pertumbuhan
akhir folikel dan ovulasi. Kecepatan sekresi LH menimbulkan kelenjar hipofise
anterior meningkaat dengan cepat. FSH juga meningkat kira-kira 2-3 kali lipat pada
saat bersamaan.

Permulaan ovulasi menunjukkan LH dalam jumlah yang besar yang


menyebabkan sekresi hormone steroid folikular. Dibutuhkan dua peristiwa untuk
berlangsung ovulasi:

a. Kapsul folikel mulai melepaskan enzim proteolitik dari lisozim yang


mengakibatkan pelarutan dinding kapsul, mengakibatkan
membengkaknya seluruh folikel, dan degenerasi dari stigma.
b. Terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat ke
dalam dinding folikel.

Kedua efek ini selanjutnya akan mengakibatkan transudasi plasma kedalam


folikel yang berperan pada pembengkakan folikel. Akhirnya pembengkakan dan
degenerasi stigma mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran
ovum.

Pubertas

Pubertas yaitu dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke dimulainya


menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormone gonadotropin
oleh hipofise yang perlahan. Dimulai pada tahun ke-8 darikehidupan dan mencapai
puncak pada saat terjadi menstruasi pada usia 11-16 tahun.

Pada wanita, kelenjar hipofise dan ovarium akan mampu menjalankan fungsi
penuh apabila dirangsang secara cepat. Timbulnya pubertas di rangsang oleh bebrapa
proses pematangan yang berlangsung didaerah otak yaitu hipotalamus dan system
limbic ditandai dengan,

21
a. Peningkatan sekresi estrogen pada pubertas
b. Variasi siklus seksual bulanan
c. Peningkatan sekresi estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun pertama
daan kehidupan seksual
d. Terjadinya penurunan progresif dari sekresi estrogen menjelang akhir
kehidupan seksual
e. Hampir tidak ada sekresi estrogen dan progesterone sesudah menopause

Siklus seksual pada pubertas

Bila lonjakan LH praovulasi tidaak cukup besar, ovulasi tidak berlangsung, disebut
sebagai anovulatorik. Variasi siklus seksual terus berlanjut tetapi mengalami
perubahan. Tidak adanya ovulasi menyebabkan korpus luteum gagal berkembang,
sebagai akibatnya hampir tidak ada sekresi progesterone selama bagian akhir dari
siklus. Siklus akan memendek beberapa hari tetapi ritmenya terus berlanjut yang
memungkinkan progesterone tidak dibutuhkan untuk mempertahankan siklus itu
sendiri walaupun dapat mengubah ritmenya. Siklus anovulatorik biasanya terjadi
selama beberapa siklus pertama sesudah pubertas atau beberapa bulan bahkan tahunan
sebelum menopause. Hal ini mungkin karena pada saat tersebut lonjakan LH tidak
cukup kuat untuk terjadinya ovulasi.

Menopause

Pada usia 45-50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur dan ovulasi tidak
terjadi selama beberapa siklus sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan
siklus terhenti sama sekali. Hormone-hormon kelamin wanita menghilang dengan
cepat sampai hampir tidak ada, disebut sebagai menopause. Penyebab menopause
adalah matinya ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira-kira 400
folikel primordial, tumbuh menjadi folikel vesicular, dan berovulasi, sementara
ratusan ribu ovum berdegenerasi.

Ketika produksi estrogen turun dibawah nilai kritis, esterogen tidak laagi daapaat
menghambaat produksi FSH dan LH, juga tidak dapat merangsang lonjakan LH dan
FSH untuk menimbulkan ovulasi. Pada saat menopause seorang wanita harus
menyesuaikan kembali kehidupan fisiologi yaitu kehidupan yang kosong tanpa

22
hormone-hormon tersebut. Hilangnya estrogen menimbulkan perubahan fisiologi
tubuh:

1. Rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem


2. Gelisah, letih, dan ansietas
3. Penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh

D. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

1. Gonorrhea / Chlamydia

Gonorrhea atau Chlamydia merupakan salah satu jenis bakteri penyebab keputihan
yang banyak dialami oleh sebagian besar wanita. Penyebabnya ialah:

a.       Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan dari hubungan seksual dengan orang
pasangan atau pria yang sebelumnya sudah teridentifikasi terkena bakteri tersebut,
dapat menyebabkan infeksi yang dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa
minggu.

b.      Jika pada pria, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut menyebabkan
keluarnya cairan dari alat vital pria, ketika hendak berkemih dapat terasa sakit.
Umumnya gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada
wanita gejala dari gonorrhea dirasakan sangat ringan atau tidak terasa sama sekali,
namun jika tidak diobati akan menjadi semakin parah dan menyebabkan kemandulan.

c.       Penyakit keputihan yang disebabkan oleh gonorrhea dapat diatasi dengan
antibiotik bila sudah diketahui sejak dini.

2. Herpes

Disebabkan oleh adanya virus, dapat diobati namun tidak dapat disembuhkan secara
total, gejala awal timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan
penderita yang memiliki penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan gejala
awal dengan keluar seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan
berair. Gejala seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini menyerang hampir
seluruh bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa herpes dapat
menyerang vagina. Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun terkadang muncul
kembali.

23
3. Infeksi Jamur

Disebabkan oleh jamur yang menimbulkan rasa gatal dan kemerahan di bawah
kulit penis pria yang belum disunat. Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih
kental yang menyebabkan rasa gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti
jamur.

4. Syphilis

Disebabkan oleh bakteria. Muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah


berhubungan seksual dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada
kulit dengan tepi yang lebih tinggi, tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah
beberapa minggu, akan tetapi virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit
dapat muncul kembali seperti lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan
hilang dengan sendirinya, kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya.

Syphilis pada wanita biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan
dengan fase pemulihan dengan menggunakan penicillin. Hampir sama dengan virus
herpes, namun virus herpes tidak dapat disembuhkan.

5. Vaginitis

Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya


cairan dari vagina, cairan keputihan ini berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Karena disebabkan oleh berbagai bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis
bakteri gonorrhea dan chlamydia atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap
pada vagina, bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop.
Pengobatannya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.

6. Bisul pada alat kelamin

Bisul pada alat kelamin dapat disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV,
ditandai dengan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang
sebelumnya memiliki penyakit kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual.
Ketika itu akan muncul satu bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk
benjolan yang dapat diderita selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat kelamin
tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi pada pria juga bisa mengalaminya. Namun ada
perbedaan jika bisul pada pria terlihat kecil dan pada wanita tidak terlihat karena

24
berada di dalam vagina. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pap smear dengan
tidak berganti pasangan.

7. Kutu Kelamin

Kutu kelamin berukuran lebih kecil atau sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi.
berwarna kelabu kecokelatan dan hidup menetap pada rambut kemaluan. Kutu
kelamin dapat disembuhkan dengan cara memakai obat cair yang digosokkan pada
rambut kelamin atau dengan menggunting rambut kemaluan sebagian guna
menghindari kuman dan bakteri yang menempel bersamaan dengan keringat dan
masuk ke bibir dalam vagina.

Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan
luka-luka kecil jika digaruk akan terasa perih. Hal ini disebabkan oleh kebersihan
yang tidak diperhatikan. Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap kali Anda
selesai buang air kecil atau air besar dan jangan menggunakan handuk secara
bergantian.

8. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) / HIV Disease

Penyakit kelamin satu ini diakibatkan dari hubungan seksual yang sering berganti
pasangan, pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan
oleh karena sistem kekebalan tubuh yang semakin melemah. Gejala untuk
menentukan bakteri atau virus AIDS ini hanya dapat dilihat dengan melakukan
pemeriksaan melaui tes darah. Virus AIDS ini banyak merenggut nyawa. Namun saat
ini telah ditemukan obat untuk mengatasi virus HIV AIDS.

25
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai
berikut:
1.      anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak;
2.      menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-
Estrogen atau LH-Progesteron.

B.     Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru sangat kami harapkan. Agar makalah ini bisa
lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari.
Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya. Terimakasih.

26
DAFTAR PUSTAKA

Firman. (2009). Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita. [Online].
Tersedia: http://hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-
reproduksi.html. [6 April 2013].
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita. [Online].
Tersedia: http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-
reproduksi.html. [6 April 2013].
Riani, Intan. (2009). Siklus Menstruasi. [Online]. Tersedia:
http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/. [7 April 2013].
Syaifuddin, 2006, Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Jakarta.

27

Anda mungkin juga menyukai