(7252)
MODUL SESI 1
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI DAN PELAYANAN KONTRASEPSI SEDERHANA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Adella Novari Shabrina (20180303050)
2. Iiv Sumyati (20180303037)
3. Mutiara Sasti Nur Alifah (20180303010)
4. Nugrahaini Satyawati (20180303047)
http://esaunggul.ac.id 0/
18
SUBTOPIK 1
ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
http://esaunggul.ac.id 1/
18
tahun. Pada masa ini hormon-hormon reproduksi berkembang baik sehingga dapat
menghasilkan keturunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk mengenal anatomi dan
fisiologi organ reproduksi. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi
reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang
normal. Oleh karena itu, perlu disusun makalah ini guna mengetahui anatomi dan
fisiologi sistem reproduksi wanita.
B. Rahim (uterus)
http://esaunggul.ac.id 2/
18
Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpukat
atau buah pir yang sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis diantara
rektum dan kandung kemih. (Panjangnya 7-7,5cm) (lebar 5cm) dan (tebal
2,5cm).
Uterus adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya
ditutupi oleh peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa
rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil
di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar
atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar yaitu,
badan rahim (korpkus uteri) berbentuk segitiga, leher rahim (serviks uteri)
berbentuk silinder, dan rongga rahim (kavum uteri). Bagian rahim antara kedua
pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim.
Besar rahim berbeda-beda, bergantung pada usia dan pernah melahirkan anak
atau belum. Suplai darah rahim dialiri oleh arteri uterine yang berasal dari
http://esaunggul.ac.id 3/
18
arteri iliaka interna (arteri hipogastrika) dan arteri ovarika. Fungsi utama rahim
adalah setip bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh kembang,
dan berkontraksi terutama sewaktu beralin dan sesudah bersalin (Mochtar,
1998).
Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena
disokong dan dipertahankan oleh :
Tonus rahim sendiri
Tekanan intra abdominal
Otot-otot dasar panggul
Ligamentum-ligamentum
Ligamentum-ligamentum uterus antara lain :
a. Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar
panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar
dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana
berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b. Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua
ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri
dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus
dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba
dengan pemeriksaan luar.
c. Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii propium.
d. Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding
panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi
tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e. Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi
rektum.
http://esaunggul.ac.id 4/
18
2. Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya
perubahan dan pelepasan dari endometrium.
3. Tempat janin tumbuh dan berkembang.
4. Tempat melekatnya plasenta.
5. Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk
lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.
http://esaunggul.ac.id 5/
18
terdiri dari stroma berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan beberapa otot
polos.
Diperkirakan terdapat 100 ribu folikel primer pada wanita. Pada kurun
reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan
matang, lalu keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks. Setiap bulan
sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Fungsi indung telur adalah
menghasilkan ovum, hormon-hormon (progesteron dan estrogen) dan ikut serta
mengatur haid. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan
folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid.
Ada 2 jenis bagian dari ovarium yaitu (Mochtar, 1998):
1) Korteks ovarii
a. Mengandung folikel primordial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c. Terdapat corpus luteum dan albikantes
2) Medula ovari
a. Terdapat pembuluh darah dan limfe
b. Terdapat serat saraf
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai
pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon
estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti
pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,pertumbuhan rambut
ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang
disebut menarche. Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel
graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena
memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda
seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan
interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
http://esaunggul.ac.id 6/
18
jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya
segitiga.
b. Labia mayora: merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk
lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum,
permukaan ini terdiri dari :
- Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut
pada mons veneris
- Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung
kelenjar sebasea (lemak)
c. Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa
rambut. Di bagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk
prepusium klitoris dan di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum
klitoris, labia minora ini mengelilingi orifisium vagina.
d. Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil, mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki.
e. Vestibulum: merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh
kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, dan bagian belakang pertemuan
kedua labia minora. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang
saluran kelenjar Bartholini dan dua lubang saluran kelenjar Skene.
f. Kelenjar Bartholini: kelenjar yang penting di daerah vulva dan vagina
karena dapat mengeluarkan lendir, pengeluaran lendir meingkat saat
hubungan seks.
g. Hymen (selaput dara): merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina,
bersifat rapuh dan mudah robek, hymen ini berlubang sehingga menjadi
saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
http://esaunggul.ac.id 7/
18
a. Staduim menstruasi (Desquamasi)
Dimana endomertium terlepas dari rahim dan adanya pendaahan selama 4
hari
b. Stadium Prosmenstrum (Regenerasi)
Dimana terjadi proses terbentuknya endomentrium secara bertahap selama
4 hari
c. Stadium Intermenstruum (Proliferasi)
Penebalan endomentrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat
d. Stadium Praemenstruum (Sekresi)
Perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan
endometrium.
2. Gonadotropin Releasing Hormone
Lutenezing hormone (LH) dan follicle srtimulating hormone (FSH)
disebut juga homon gonadotropin karena menstimulasi gonad. Gonad
memmang bukan organ essinsial untuk hidup, tetapi essensial untuk
reproduksi.Ada dua hormone yang disekresikan ari sel-sel hipofisisanterior
gonadotrop.sebagian besar gonadotroph hanaya mensekresikan LH atau FS,
tetapi sebagian lagi mengsekresikan kedua hormone. Kedua hormone ini hanya
mempengaruhi di testis dan ovarium. Bersama keduanya mengatur fungsi
reproduksi laki-laki dan perempuan.
3. Luteinizing Hormone (LH)
Pada laki-laki dan perempuan, LH menstimulasi sekresi hormone
steroid dan organ reproduksi. Pada testis, LH berikatan dengan reseptornya di
interstitial sel (sel leydig) menstimulus sintesa dari sekresi testosterone.
Edangkan sel-sel theca di ovarium akibat stumulasiLH, mensekresikan
testosterone yang kemudian diubah menjadi estrogen oleh sl granulose. Pada
wanita, pelepasan dari sel telur yang matang diovarium dipicu oleh lonjakan
sekresi LH ysng besar dikenal sebagai preovulatory LH surge. Sel-sel sia
dalam
Folikel ovarium berproliferasi menjadi corpus luteum, yang kemudian
mensekresikan hormone steroid progesterone dan luteum, yang kemudian
mensekresikan hormone steroid progesterone dan estradiol. Progesteron
menyebabkan pertambahan vascular dinding endometrium dan penting untuk
mempertahankan kehamilan. Pada sebagaian Mammalia, LH diperlukan untuk
melanjutkan perkembanagan dan fungsi corpus luteum. Penamaan Luteinizing
Hormone berasal dari pengaruh perangsangan luteinisasi dari folikel ovarium
http://esaunggul.ac.id 8/
18
menjadi folikel sekunder yang ditandai denagna terbentuknya sel-sel
granulose. Pemberian FSH kepada manusia dan hewan mamacu superovulasi,
atau perkembangan folikel ovarium matang lebih dan jumlah yang biasanya.
FSH juga berguna untuk spermatogenesis. FSH melekst pada reseptornya disel
sertoli, untuk mendukung pematangan sel-sel sperma.
5. Estrogen
Estrogen disekresika oleh sel-sel trache inrafolikel ovarium, korpus
latum dan plasenta. Sebagian kecil dihasilkan oleh konteks adrenal. Estrogen
mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan tuba uterin,
jumlah otot uterus, dan kadar protein konraktil uterus. Esrogen mempegaruhi
organ endokrin denagn menurunkan sekresi FSH. Dalam bebberapa keadaan
menghambat sekresi LH dan pada keadaan lain meningkatkan LH. Estrogen
berguna untuk pembentukan cirri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan, pembesaran tuba
falopi uteru, vagina estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrim, menjaga kualitas dan kuantitas cairan
serviks dan vagina sehingga sesuai penetrasi sperma.
6. Progesteron
Hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta.
Harmon ini bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan
siklik dalam serviks dan vagina. Progesteron juga berpengaruhi anti
estrogenetik pada sel sel miometrium. Selain itu menurunkan kepekaan otot
endometrium, sensisivitas miometriumterhadap oksitosin dan aktivitas fisik
spontan miometrium sambil meningkatkan potensi membrane , serta
bertanggung jawab meningkatkan suhu basal tubuh pada saat ovulasi. Efek
progestoren terhadap tuba falopi meningkatkan sekresi dan mukosa. Pada
kelenjar mamae, hormone progesteron. Meningkatkan perkembangan lobulus
dan alveolus kelenjar mamae.
2. Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya yg disebut menstruasi (haid).
- Siklus menstruasi terjadi karena selaput lendir rahim dari hari kehari
mengalami perubahan yang berulang-ulang, dalam satu bulan mengalami 4
masa (stadium) :
http://esaunggul.ac.id 9/
18
- Stadium menstruasi (deskuamasi). Pada masaini endometrium terlepas dari
dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal
disebut staratum basale (berlangsung selama 4 hari)
- Stadium posmenstruasi (regenerasi). Luka yang terjadi karena endometrum
terlepas berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium.
- Stadium intermenstruasi (proliferasi). Pada masa ini endometrium tumbuh
menjadi tebal kira kira 3,5 mm. Kelenjar kelenjar tumbuhnya lebih cepat
dari jaringan lain (berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari pertama haid.
- Stadium pramenstruasi (Sekresi). Pada stadium ini endometrium tetap
tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku
dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen
dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini
untuk mempersiapkan endometrium untuk menerima telur
3. Pembuahan
Pembuahan adalah penyatuan antara sperma dan sel telur yang telah
dewasa atau matang sehingga terbentuk zigot. Dengan menyatunya sperma
kedalam ovum terjadi pembuahan yaitu terjadinya individu baru. Peristiwa ini
menjadikan pasangan kedua kromosom gamet, pihak jantan dan betina yang
semula haplon, sehingga zigot terjadi dalam susunan diplon. Setelah terjadi
pembuahan zigot, pertumbuhan (embriologi).
4. Menopause
Menopause terjadi pada usia 45-50 tahun siklus seksual jadi tidak
teratur, ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus selama beberapa
bulan/beberapa tahun dan terhenti sama sekali. Siklus berhenti dan hormon
kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hormon tidak ada atau biasa
disebut menopause
http://esaunggul.ac.id 10 /
18
http://esaunggul.ac.id 11 /
18
http://esaunggul.ac.id 12 /
18
http://esaunggul.ac.id 13 /
18
http://esaunggul.ac.id 14 /
18
http://esaunggul.ac.id 15 /
18
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bagian-bagian dari sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian dalam dan luar.
2. Dalam proses oogenesis, oogonium (oosit primer) akhirnya berkembang menjadi
sel telur dan badan kutub melalui pembelahan meiosis.
3. Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur (ovum) ke ovarium.
4. Fertilisasi adalah proses bertemunya sel ovum dan sel sperma yang terjadi di
dalam saluran reproduksi wanita.
5. Dalam proses kehamilan Zigot berkembang secara bertahap yang akhirnya
menjadi calon janin dalam uterus.
6. Ada beberapa tahapan dalam sikuls menstruasi yaitu fase menstruasi, fase pra
ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca ovulasi.
B. Saran
Seperti diketahui sistem reproduksi merupakan sistem penting bagi semua makluk
untuk melestarikan jenisnya.Untuk itu, jika terjadi ganguan dalam sistem reproduksi kita
harus cepat tanggap dan segera mencari solusinya agar tidak mengganggu sistem
reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://esaunggul.ac.id 16 /
18
Hani, Ummi. dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika
H.Syaifuddin. 2011.Anatomi fisiologi:kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan. Jakarta: EGC
http://esaunggul.ac.id 17 /
18