Latar Belakang: Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada
balita di Indonesia. Prevalensi gizi kurang mulai meningkat pada umur 6-11 bulan
dan mencapai puncaknya pada umur 12-23 bulan dan 24-35 bulan. Salah satu
upaya untuk mengatasi kekurangan gizi pada kelompok usia balita adalah
Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT merupakan program intervensi
terhadap balita yang menderita kurang gizi yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan usia anak tersebut.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan
terhadap kenaikan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Kedaung
Wetan Kota Tangerang Tahun 2019.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quassy experimental
dan penelitian deskriptif dengan rancangan one group before and after design.
analitik dengan pendekatan cross sectional, sumber data berasal dari data primer.
Populasi penelitian ini adalah semua balita gizi kurang yang ada di Puskesmas
Kedaung Wetan yang berjumlah 30 orang, sampel diambil dengan dasar total
populasi, yaitu 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat dengan uji Paired T-Test.
Hasil Penelitian: Ada pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap kenaikan
berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Kedaung Wetan Kota
Tangerang dengan p-value 0,000 < 0,05. Nilai mean sebelum diberikan makanan
tambahan yaitu 11,787 dan nilai mean sesudah yaitu 12,447 dengan selisih 0,66.
Simpulan dan Saran: Bahwa PMT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kenaikan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Kedaung Wetan Tahun
2019. Upaya pelayanan PMT bisa mempengaruhi gizi pada balita, diharapkan
untuk puskesmas dapat mengembangkan program balita sehat dan peningkatan
pelayanan masyarakat khususnya disektor gizi.
iii
Abstract
iv