Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata kuliah Waktu pertemuan Hari, Tanggal Pertemuan ke

: Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan : 100 menit : :

A. KOMPETENSI UMUM Setelah mengikuti perkuliahan 1 semester diharapkan mahasiswa bidan mampu menjelaskan aspek kimia dalam tubuh. B. KOMPETENSI KHUSUS Mahasiswa mampu menjelaskan senyawa kimia dalam jasad kehidupan, serta menjelaskan proses sintesis dan degradasi. C. POKOK BAHASAN Menjelaskan aspek kimia dalam tubuh D. SUB POKOK BAHASAN 1. Senyawa kimia dalam jasad kehidupan 2. Sintesis dan degradasi E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap Kegiatan pengajar

Kegiatan peserta didik Menjawab Menjawab Menyimak Menyimak Menyimak Menyimak Menyimak Berpartisipasi

Media dan alat pengajaran

Pendahuluan 5 menit

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Mengucapkan salam pembuka Memeriksa daftar hadir Kontrak waktu Menyampaikan kompetensi Menyampaikan ruang lingkup bahasan Menyampaikan tujuan kompetensi Memberikan motivasi Mengajukan pertanyaan apersepsi

9. Menjelaskan materi tentang : Penyajian a. Senyawa kimia dalam jasad 85 menit kehidupan b. Sintesis dan degradasi 10. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik 11. Memberikan reward atas kemampuan peserta didik

Menyimak & LCD, laptop. Berpartisipasi

Menjawab Menyimak

Penutup 10 menit

12. Mengevaluasi kemampuan peserta didik 13. Menyimpulkan materi bersama pesrta 14. Merumuskan rencana tindak lanjut 15. Menyepakati kontrak yang akan datang 16. Menutup pembelajaran

Menjawab Berpartisipasi Menyimak Menyepakati Menyimak

F. MATERI AJAR Materi ajar terlampir. G. EVALUASI 1. Jenis evaluasi 2. Jumlah evaluasi 3. Pertanyaan

: Lisan : 2 soal :

H. SUMBER 1. Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta. 2. Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta. 3. Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta. Dian Rakyat. 4. Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta. 5. Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta. 6. Yuniarti, K. 2011. Sistem Reproduksi Wanita. zianarmie.wordpress.com/2011/02/09/sistem-reproduksi-wanita/ unduh 14 Maret 2011 09:49 AM 7. 2008. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita. kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksiwanita-2/ unduh 5 Maret 2011 07:17 PM

Jakarta, .................................... Dosen Pengajar,

(........................................)

Alat Reproduksi Wanita


A. Genitalia interna Genetalia interna wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur) dan ovarium (indung telur).

Gambar 1 Alat Reproduksi Wanita Tampak Depan

Gambar 2 Alat Reproduksi Wanita Tampak Samping

1. Vagina (Liang Senggama) Vagina adalah saluran yang berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan rahim. Ukuran vagina sekitar 6- 7,5 cm meliputi dinding anterior dan 9-11 cm meliputi dinding posterior. Fungsi vagina adalah sebagai berikut: Saluran untuk keluarnya menstruasi dari rahim Tempat senggama Jalan lahir PH vagina normal berkisar 4-5, sehingga menyebabkan cairan menjadi sedikit asam. Hal ini, memberikan proteksi terhadap penyebaran kuman. Dinding vagina yang berlipat-lipat yang berjalan sirkulair disebut rugae. Dinding vagina terdiri atas tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Bagian dari leher rahim yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Sedangkan daerah di sekitar servik disebut forniks. Forniks dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks lateral kanan dan kiri. 2. Uterus (Rahim) Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di antara kandung kencing dan rektum. Fungsi dari uterus adalah: Setiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan dan pelepasan dari endometirum. Selama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi konseptus. Saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Ukuran uterus berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. Ukuran uterus pada anak-anak 2-3 cm, nuli para 6-8 cm dan multi para 8-9 cm. Uterus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan korpus uteri.

Gambar 3 Bagian-Bagian Uterus (A: Serviks, B: Korpus Uteri)

a. Corpus Uteri Merupakan bagian terbesar uterus: dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum: dibagian lateral menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum (tuba falopii-ligamentum rotundumligamentum ovarii proprium-vasa uterina dan ureter). Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami hipertrofi. Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium: bentuk kelenjar dan stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid: ketebalan pasca menstruasi dini 1-2 mm dan menjelang menstruasi 4-7 mm. Korpus uteri terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar korpus dan serviks uteri, yang diliputi oleh peritoneum viserale. Isthmus, akan melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim. Organ yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut: Sebelah atas: rongga rahim berhubungan dengan tuba falopi Sebelah bawah: berbatasan dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis) Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu: Lapisan serosa (perimetrium) terletak paling luar Lapisan otot (miometrium) terletak di tengah Lapisan mukosa (endometrium) terletak paling dalam

Gambar 4 Lapisan Dinding Rahim Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh: Tonus rahim sendiri Tekanan intra abdominal Otot-otot dasar panggul Ligamentum-ligamentum Ligamentum-ligamentum uterus adalah sebagai berikut: Ligamentum latum: Ligamentum latum terletak di sebelah kanan dan kiri uterus, meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga uterus seolah-olah menggantung pada tuba. Ligamentum rotundum: Ligamentum rotundum terletak di bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba. Ligamen ini menahan uterus antefleksi. Ligamentum infundibulo pelvikum: Indifundibulo pelvikum ada dua yaitu di bagian kiri kanan dari infundibulum dan ovarium. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Ligamentum kardinale: Ligamentum kardinale terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamentum sakro uterinum: Ligamentum sakro uterinum terdapat di kiri dan kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum. Ligamentum vesiko uterinum: Ligamentum vesiko uterinum terletak pada daerah uterus ke kandung kencing.

Gambar 5 Ligamen Uterus

Gambar 6 Otot-otot dan Ligamen Uterus Letak uterus adalah sebagai berikut: Antefleksi (menekan ke depan), merupakan letak fisiologis Retrofleksi (menghadap ke belakang) Anteversio, uterus terdorong ke depan Retroversio, uterus terdorong ke belakang Torsio, uterus yang memutar

Gambar 7 Posisi Uterus Pembuluh darah yang mengaliri uterus adalah arteri uterina dan arteri ovarika. b. Serviks Uteri Serviks uteri merupakan bagian terbawah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jalianan jaringan ikat kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri dengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum. 3. Tuba Falopi (Saluran Telur) Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, kornu uteri kanan dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8 mm. Fungsi dari tuba falopi adalah: Menangkap dan membawa ovum dari ovarium ke uterus Tempat terjadinya konsepsi

Tuba falopi terdiri atas 4 bagian yaitu: Pars interstisialis: Pars interstisialis merupakan bagian tuba yang berjalan dari dinding uterus mulai dari ostium tuba. Pars ismika: Pars ismika merupakan bagian tuba setelah ke luar dinding uterus. Pars ismika merupakan bagian yang lurus dan sempit. Pars ampularis: Pars ampularis merupakan bagian tuba antara pars ismika dengan infundibulum. Pars ampularis merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S. Pars ampularis merupakan tempat terjadinya konsepsi. Infundibulum: Infundibulum merupakan bagian ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbrae. Fungsi dari fimbrae untuk menangkap ovum yang matang. Lubang pada fimbrae disebut ostium abdominale tuba.

Gambar 8 Bagian-bagian Tuba Falopi Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan : Lapisan serosa Lapisan muskularis Lapisan mucosa Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian lain memiliki kelenjar. 4. Ovarium (Indung Telur) Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii. Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut: Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen

Mengeluarkan telur setiap bulan

Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram. Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan akan matang dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer ini akan berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel de graaf yang matang terdiri atas: ovum, stratum granulosum, teka internus, dan teka eksternus. Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.

Gambar 10 Bagian-bagian Ovarium Ligamentum penyangga ovarium adalah : Ligamentum suspensorium ovarii (ligamentum infundibulo-pelvicum) Ligamentum Ovarii Proprium. Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf. Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masingmasing folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel. Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa. Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit. Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum.

Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium. Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi. B. Genitalia eksterna Genitalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi. Bagian genetalia eksterna antara lain vulva, mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris (kelentit), vestibulum, hymen (selaput dara), dan perineum.

Gambar 11 Genitalia Eksterna 1. Vulva Vulva adalah organ yang tampak dari luar dan berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang. Vulva terdiri atas mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, dan hymen.

Gambar 12 Bagian-bagian Vulva 2. Mons Veneris Mons veneris adalah bagian yang menonjol di bagian simpisis pubis dan terdiri dari jaringan lemak. Mons veneris akan ditumbuhi rambut pubis pada masa pubertas. Hal ini, merupakan tanda pubertas sekunder. Fungsi dari rambut pubis selain sebagai estetika juga dapat mencegah terjadinya infeksi. 3. Labia Mayora Labia mayora terdiri dari bagian kanan dan kiri. Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang dan banyak mengandung pleksus vena. Pertemuan kedua labia mayora membentuk komisura posterior. Labia mayora homolog embriologik dengan skrotum pada pria. 4. Labia Minora Labia minora merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Kedua lipatan kiri dan kanan bertemu di atas preputium klitoridis dan di bawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vagina bersatu disebut fouchet. Labia minora banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. 5. Klitoris Klitoris adalah organ kecil yang terletak di atas labia minora. Klitoris identik dengan penis pada pria. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat syaraf, sehingga klitoris merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual. 6. Vestibulum Vestibulum merupakan rongga sebelah lateral yang dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fouchet. Pada vestibulum terdapat dua buah kelenjar skene dan dua buah kelenjar bartolini, yang mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terletak di vestibulum.

7. Hymen Hymen merupakan batas/sekat antara genetalia eksterna dan interna. Hymen merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk hymen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan/para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna. 8. Perineum Perineum terletak di antara vulva dan anus. Panjang perineum sekitar 4 cm. Perineum mempunyai susunan otot-otot dan saraf serta pembuluh darah yang kompleks. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) serta diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). C. Payudara Payudara (mamae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu : Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Gambar 13 Anatomi Payudara 1. Korpus Korpus yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus). 2. Areola Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. 3. Papilla Papilla atau puting susu adalah bagian yang terdapat di tengah-tengah areola. Puting susu memliki ujung-ujung saraf perasa yang sangat sensitif dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan. Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).

Gambar 14 Bentuk-bentuk Puting Susu

Gambar 15 Fisiologis Pengeluaran ASI D. Kelainan Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit. Gangguan sistem reproduksi dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. Gangguan pada sistem reproduksi wanita dapat berupa gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, dan infeksi vagina. 1. Gangguan Kelainan Alat Reproduksi Wanita menstruasi Gangguan menstruasi terdiri atas amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi) sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. 2. Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium. Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin karena iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat berupa rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganannya dengan kemoterapi dan pembedahan. 3. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jalur di luar rahim. Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani akan menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Penanganannya dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser. 4. Infeksi vagina Gejalanya berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang menikah. Penyebabnya adalah akibat hubungan kelamin. 5. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi. 6. Kemandulan/infertilitas Dalam keadaan normal, seorang laki-laki yang mengalami ejakulasi mengeluarkan cairan semen atau mani sebanyak 4 mililiter setiap kalinya. Dalam 4 ml mani tersebut terkandung 120 juta ekor sperma. Jumlah ini memiliki peluang untuk dapat membuahi sel telur. Apabila kandungan sperma di bawah angka 120 juta dalam setiap ejakulasi, sudah termasuk tidak subur atau kategori mandul. Bagi wanita, kesuburan ditandai dengan matangnya satu buah sel telur sekali dalam sebulan. Jika dalam perjalanan hidupnya tidak setiap bulan sel telur yang siap dibuahi, wanita tersebut dikategorikan kurang subur atau mandul. 7. Kanker Cerviks (Mulut Rahim) Gangguan ini dialami oleh wanita. Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah. 8. Kanker Payudara Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini. 9. Kanker Ovarium Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau keduaduanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas). 10. Hamil Anggur (Mola Hidatidosa) Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi gelembunggelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.

11. Condiloma Accuminata Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.

Anda mungkin juga menyukai