Anda di halaman 1dari 6

KASUS I Ny. T G2P0A1 usia 29 tahun datang ke PKM Palmerah pada tanggal 19-3-2013 pukul 10.

00 WIB dengan keluhan mules-mules ingin melahirkan sejak pukul 22.30 WIB (18-3-2013), HPHT 11-06-2012.

KASUS II Ny. S G4P3A0 usia 33 tahun datang ke PKM Cengkareng pada tanggal 7-042013 pukul 08.00 WIB dengan keluhan mules-mules sejak pukul 20.00 (6-32013) dan keluar lendir darah sejak pukul 06.00 (7-4-2013), HPHT 2-7-2012.

KASUS III Ny. M G2P1A0 usia 26 tahun datang ke PKM Kembangan pada tanggal 10-042013 pukul 14.00 WIB dengan keluhan keluar air-air sejak pukul 02.00 WIB (1004-2013) dan sudah merasakan mules-mules sejak pukul 08.00 WIB. HPHT 1307-2012.

S: Ibu merasa hamil 9 bulan anak kedua dan merasa mau melahirkan karena keluar air-air. Ibu mengeluh keluar air-air sejak tanggal 10 April 2013 Pukul 02.00 WIB dan mules sejak pukul 08.00 WIB. HPHT : 13-07-2012 TP : 20-04-2012

O: KU : Sedang, KE : Labil, Kesadaran : Composmentis TD: 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, R : 20 x/menit, S : 37C Pemeriksaan fisik Pem.Fisik : normal

Payudara : Bentuk simetris, areola mammae hiperpygmentasi, puting susu menonjol. Ekstremitas : Atas : Tidak ada oedema, kuku tidak cyanosis, palmar tidak pucat. Bawah : Oedem : - / -, Varices : - / - , Reflek : +/ + Abdomen : normal Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV : TFU 32 cm, fundus berisi bokong. : Puka : Kepala : Sudah masuk PAP, Penurunan 4/5

DJJ (+) Frekuensi 139 x/menit Vulva / vagina : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan dalam : V/V : tak Portio : tebal

Pembukaan : 2 cm Ketuban : (-)

Presentasi : Kepala

A: G2P1A0 partus kala I fase laten janin tunggal hidup, intra uterin presentasi kepala dengan ketuban pecah dini. Potensial : Amnionitis, kala I memanjang, infeksi intra uterin, prolaps tali pusat, asfiksia, IUFD, IUGR.

P: 1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, Ibu tahu tentang kondisi kesehatannya.

2. Memberikan dukungan moral dan membiarkan suami / keluarga menemaninya, Ibu merasa lebih tenang. 3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan kemauan ibu, Ibu memilih miring ke kiri, kaki ditinggikan. 4. Memberikan nutrisi cukup minum, Ibu sudah makan. 5. Menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin. 6. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG untuk therapy lebih lanjut.Advis dokter : drip oksitosin Oksitosin 10 unit sudah diberikan.Pada infus D 5 % dengan tetesan 20 tetes dinaikkan 4 tetes / 15 menit. 7. Merencanakan pemeriksaan dalam ulang dalam 4 jam kemudian : Pukul 12.30 WIB : TD : 120/80 mmHg PL : DJJ 140 x/menit, kontraksi 3 x 30' PD pemkaan 5 cm, kepala H II. Pukul 16.30 WIB PL PD : TD : 110/80 mmHg : V/V tak, Portio : tebal,

: DJJ 144 x/menit, kontracsi 4 x 40' : V/V tak, Portio : tebal, pembukaan 7 cm, kepala H II. : TD : 120/80 mmHg

Pukul 20.30 WIB PL PD

: DJJ 140 x/menit, kontraksi 4x50' : V/V tak, Portio : tipis, pembukaan 8 cm, penurunan 2/5.

III. ASSESMENT G1P0A2 parturient aterm kala I fase aktif janin tunggal hidup, intra uterin presentasi U dengan ketuban pecah dini. Ibu merasa cemas dalam menghadapi persalinannya. Potensial : Amnionitis, infeksi, prolaps tali pusat, asfiksia, IUFD, IUGR.

IV. PLANNING 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan Ibu tahu tentang hasil pemeriksaan.

2.

Advis dokter teruskan yaitu D 5 % + Oksitosin 10 menit.

3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi Ibu memilihmiring ke kiri. 4. 5. 6. Memberikan ibu untuk makan dan minum Ibu sudah makan danminum. Menyiapkan alat-alat partus set steril Sudah terlaksana Memberikan dukungan moral Ibu merasa cukup tenang.

7. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan partograf Kemajuan persalinan terlampir dalam partograf. Pukul 21.00 WIB tampak dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka, dilakukan pemeriksaan dalam : V/V : tak, portio: tidak teraba, pembukaan : 10 cm, penurunan kepala di H III.

III. ASSESMENT G1 P0 A0 parturient aterm kala II janin tunggal intra uterine dengan Ketuban Pecah Dini. Potensial : Partus lama, infeksi, asfiksia.

IV. PLANNING 1. Memberitahu itu tentang hasil pemeriksaan Ibu tahu tentang hasil pemeriksaan. 2. 3. Advis dokter teruskan Infus D 5 % + Oksitosin 10 menit. Memberikan dukungan moral pada ibu Ibu merasa tenang.

4. Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan Ibu dalam posisi setengah duduk. 5. Mengajari ibu cara mengedan yang benar Ibu sudah tahu cara mengedan yang benar. 6. Memimpin ibu untuk mengedan Ibu sudah dipimpin menera jika adahis, dan istirahat jika tidak ada his.

7. Melakukan pertolongan persalinan Pukul, bayi lahir spontan segera menangis, jenis kelamin laki-laki, berat badan : 3600 gram, panjang badan : 51 cm, a/s . 8/9. III. ASSESMENT Tanggal 19 Februari 2008, pukul 21.35 wib

G1PoAo kala III dengan ketuban pecah dini, keadaan ibu dan bayi baik. Potensial : Atonia uteri, infeksi. IV. PLANNING Melakukan manajemen aktif kala III. 1. Mengecek fundus uteri Fundvs uteri sudah dicek dan tidak ada bayi kedua. 2. Memberitahu ibu akan disuntik dan menyuntikan oksitosin Oksitosin sudah diberikan 1 ampul IM pada paha kanan. 3. 4. lengkap. Melakukan PTT PTT dilakukan. Melahirkan placenta Pukul 21.23 WIB placenta lahir spontan

5. Melakukan masase uterus dan cek perdarahan Kontraksi baik, uterus keras, placenta lengkap, perdarahan 100 ml, perineum utuh. 6. Advis dokter Teruskan.

III. ASSESMENT Pi Ao kala IV dengan ketuban pecah dini, keadaan ibu dan bayi baik. Potensial : HPP, infeksi puerperalis.

IV. PLANNING 1. Mengajari ibu tentang bagaimana melakukan masase ibu mengerti dan mau melakukan massase uterus. 2. Mebersihkan ibu dari darah dan membantu ibu mengganti pakaian bersih dan merasa nyaman.

3. 4.

Mendokumentasikan alat alat sudah dibersihkan. Melengkapi partograf partograf terisi.

5. Mengobservasi kala iv persalinan selama 2 jam pp pemantauan kala IV terlampir dalam partrograf. 6. Advis dokter teruskan

Anda mungkin juga menyukai