Anda di halaman 1dari 6

EduNaturalia jurnal.untan.ac.

id/pkp/indeks/EduNaturalia
Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

KELAYAKAN SCRAPBOOK SUB MATERI PEMANFAATAN


KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
1*
Herlenda, 1Syamswisna, 1Reni Marlina
1
Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

INFO ARTIKEL ABSTRACT


Diterima 10 Feb 20
This research aimed to determine the feasibility of using scrapbook in teaching sub-topic of biodiversity in
Direvisi 25 July 20
Dipublikasikan 05 Nov 20 Indonesia. The type of research was descriptive qualitative research. The determination of the validator was
obtained through purposive sampling. The scrapbook education media was validated by two lecturers of Biology
Education Study Program at Tanjungpura University and three Biology teacher of grade X at three schools in
Simpang Hilir District. The scrapbook media was validated based on three aspects: format, content and language.
Based on validator's assessment which was analysed using , the scrapbook was categorized in the valid category
with a calculated CVI value of 1.00 so that it is appropriate to be used as a learning media on the sub-material
utilization of Indonesian biodiversity.

KEY WORDS: Scrapbook, Indonesian biodiversity

Pendahuluan
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat peserta didik
sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan kecakapan sosial. Pendidikan salah satunya dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran. Belajar merupakan proses perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, tingkah laku bahkan aspirasi
menuju kearah yang lebih baik.
Dalam proses pembelajaran guru membutuhkan pemilihan metode megajar tertentu serta media pembelajaran yang sesuai.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Menurut Djamarah &
Aswan (2014) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Salah satu media yang menarik dalam pembelajaran adalah scrapbook.
Scrapbook adalah media dua dimensi yang berbentuk sebuah buku dengan tema tertentu yang terdiri dari foto atau gambar,
catatan yang dirangkai menjadi sebuah karya kreatif hand-made atau buatan tangan menggunakan teknik menempel. Melalui
penggunaan media scrapbook yang dikemas dalam bentuk yang menarik, memadukan berbagai potongan gambar dan
penjelasan singkat yang sesuai dengan gambar sehingga peserta didik akan mudah memahami materi yang diajarkan serta lebih
aktif dalam proses pembelajaran (Damayanti, 2017). Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai kegunaan scrapbook
dalam pembelajaran antara lain, Ariani (2014) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan scrapbook membuat peserta didik
lebih berpartisipasi, berani menyatakan pendapat dan lebih bersemangat. Selain itu, Safitri (2017) menyatakan bahwa media
scrapbook dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Hal ini didukung dari hasil penelitian terdapat
perbedaan yang signifikan antara penggunaan media scrapbook dan tanpa scrapbook. Hasil perbedaan diperoleh rata-rata
ketuntasan kelas eksperimen nilai rata-rata pretest 63,7 dan untuk rata-rata posttest 82,7. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-
rata pretest 64,5 dan untuk rata-rata posttest 71,7. Dengan demikian scrapbook memberikan dampak yang positif sehingga layak
digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru biologi SMAN 1 Simpang Hilir pada tanggal 7 Januari
2019 menyatakan bahwa penyampaian sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia di sekolah menggunakan

*email korespondensi: herlenda.linda@gmail.com


DOI: XXXX
Published by FKIP Universitas Tanjungpura

8
EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

metode diskusi berbantuan slide powerpoint, dan buku ajar. Buku yang digunakan oleh guru adalah buku paket, dan peserta didik
memegang buku pegangan dari satu penerbit pada saat jam pelajaran. Berdasarkan analisis pada buku yang digunakan peserta
didik, buku tersebut belum menjelaskan jenis tumbuhan serta contoh gambar tumbuhan pemanfaatan keanekaragaman hayati
Indonesia (Sulistyowati dkk, 2016). Sedangkan slide powerpoint yang ditampilkan memuat pertanyaan mengenai manfaat dari
keanekaragaman hayati bagi kehidupan. Selain itu media powerpoint dapat mengalami kendala pada saat listrik mati, hal ini
tentunya berpengaruh pada pengetahuan peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran pada sub materi pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia lebih mudah untuk diingat dan dipahami jika terdapat gambar yang banyak sehingga menarik
untuk dibaca. Sejalan dengan pendapat Sudjana & Ahmad (2013) yang menyatakan bahwa pengajaran akan lebih efektif apabila
objek dan kejadian dapat divisualisasikan secara real atau menyerupai keadaan yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan alternatif
media lain seperti scrapbook yang dapat menunjang dalam mencapai tujuan pembelajaran pada sub materi pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia yang berdasarkan silabus kurikulum 2013 dengan KD 3.2 yaitu menganalisis berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya.
Scrapbook dapat digunakan dalam sub materi pemanfaatan keanekearagaman hayati Indonesia melalui gambar serta
catatan yang ditempel menjadi karya yang menarik sehingga memungkinkan dapat meningkatkan keaktifan serta menarik minat
baca peserta didik. Sesuai dengan pendapat guru yang bersangkutan menyatakan bahwa peserta didik aktif ketika diberikan
media yang menarik. Menurut Astuti (2013) scrapbook akan membantu pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Dengan ketertarikan peserta didik untuk mempelajari sub materi pemanfaat keanekaragaman hayati Indonesia melalui
penggunaan scrapbook diharapkan dapat mengembangkan kompetensi, mengamati dan memahami secara ilmiah serta
memperluas pengetahuan peserta didik sehingga dapat menyebabkan kesadaran untuk melestarikan tumbuhan serta mendorong
karakter akan cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan scrapbook sub
materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Best (dalam Sukardi, 2015) metode deskriptif
merupakan metode penelitian yang berusaha mengambar dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini
dilaksanakan September – November (Tujuh minggu). Teknik pengumpulan data dalam menguji kelayakan scrapbook terdiri dari
3 tahapan yaitu (1) pembuatan media scrapbook, (2) validasi media scrapbook dan (3) analisis data.
Tahap pertama yaitu pembuatan media scarpbook. Scrapbook dibuat dengan menggunakan kertas dartex dengan ukuran 21
x 28 cm. Scrapbook terdiri dari dua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang. Scrapbook berisi 3 bagian yang diadopsi oleh Rosihah
& Aan (2015) yaitu bagian awal, inti dan akhir. Bagian awal berisi (Cover, daftar isi, cara menggunakan scrapbook, KD, indikator,
tujuan dan pendahuluan), bagian inti berisi (sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia) dan bagian akhir berisi
(Penutup dan daftar pustaka).
Tahap kedua yaitu validasi media scrapbook. Menurut Sugiyono (2016) Validasi merupakan derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Validasi scrapbook terdiri dari dua tahapan yaitu
validasi instrumen dan validasi scrapbook. Validasi instrumen dilakukan oleh 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Universitas
Tanjungpura, dan validasi media scrapbook yang dilakukan oleh 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Universitas Tanjungpura
dan 3 orang guru mata pelajaran biologi kelas X SMA yaitu SMAN 1 Simpang Hilir, SMAN 2 Simpang Hilir dan SMAN 3 Simpang
Hilir dengan penilaian menggunakan skala likert. Pemilihan sekolah dan validator dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2016) teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun
kriteria dosen sebagai validator yaitu dosen pendidikan biologi di FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak dan guru sebagai
validator yaitu guru mata pelajaran biologi kelas X SMA yang sudah berpengalaman dengan kriteria berapa lama mengajar.
Tahap ketiga yaitu analisis data. Data yang telah terkumpul pada lembar validasi scrapbook merupakan data kualitatif, karena
bentuk jawabannya menggunakan skala likert dengan skor pernyataan yang terdiri dari SB (Sangat Baik) bernilai 4, baik (Baik)
bernilai 3, KB (Kurang Baik) bernilai 2, dan TB (Tidak Baik) bernilai 1. Karena data dalam bentuk kualitatif maka untuk menghitungnya
perlu diubah kedalam bentuk kuantitatif menggunakan rumus Lawshe (1975). Hasil validasi dari validator dianalisis menggunakan
analisis content validity ratio (CVR). Menurut lawshe (1975) CVR merupakan sebuah pendekatan validitas isi untuk mengetahui
kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan judgement para ahli atau validator. Adapun rumus analisis CVR sebagai
berikut:

EDUNATURALIA, 2020, 1(1): 8 - 13 9


EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

CVR = ..................................................................................................................................................................(1)

Keterangan:
CVR = Content Validity Ratio ( Rasio Validitas isi)
Ne = Jumlah panelis/validator yang menyetujui kevalidan media (dianggap setuju jika nilai setiap aspek dengan kisaran 3,00-
4,00, jika < 3,00 dianggap tidak menyetujui kevalidan media.
N = Jumlah panelis/validator seluruhnya.
Ketentuan tentang indeks CVR menurut Lawshe (1975) adalah sebagai berikut: (1) Saat jumlah responden yang menyatakan
setuju atau sangat setuju kurang dari ½ total responden maka nilai CVR = - , (2) Saat jumlah responden yang menyatakan setuju
atau sangat setuju ½ dari total responden maka nilai CVR =0, (3) Saat seluruh responden menyatakan setuju atau sangat setuju
maka nilai CVR = 1 ( hal ini diatur menjadi 0,99 disesuaikan dengan jumlah responden). Karena jumlah responden yang digunakan
dalam penelitian ini ada 5 orang maka nilai kritis CVR = 0,99, (4) Saat jumlah responden yang menyatakan setuju atau sangat
setuju lebih dari ½ total responden maka nilai CVR = 0-0,99).
Setelah didapatkan nilai CVR, kemudian dihitung nilai CVI (Content Validity Index) atau nilai rata-rata CVR secara keseluruhan.
Adapun rumus menghitung CVI adalah sebagai berikut:

CVI = ........................................................................................................................................................................(2)

Keterangan:
= Jumlah nilai CVR
= Jumlah kriteria seluruh aspek

Apabila nilai CVI berada pada kisaran 0 – 1, maka instrumen dapat dikatakan baik. Jika setengah dari jumlah validator
menyatakan valid, maka media dapat dikatakan valid dengan baik. Namun jika kurang dari setengah dari validator mengatakan
tidak valid, maka media dikatakan tidak valid. Jika perhitungan akhir skor CVR dan CVI memenuhi nilai batas minimum Lawshe
(1975) yaitu 0,99 maka media scrapbook dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Hasil dan Pembahasan


Media scrapbook telah dibuat menggunakan kertas dartex yang berbentuk buku dengan ukuran 21 x 28 cm divalidasi untuk
mengetahui kelayakannya sebagai media pembelajaran pada sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia di kelas
X SMA. Sebelum dilakukan validasi pada media scrapbook, terlebih dahulu dilakukan validasi instrumen. Jika instrumen media
dikatakan layak digunakan (LD), maka dilanjutkan dengan melakukan validasi media scrapbook. Pada Tabel 1 dicantumkan hasil
perhitungan nilai CVR dan CVI media scrapbook yang telah divalidasi.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil validasi media scrapbook pada sub materi pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia dinyatakan valid dengan nilai CVR dan CVI yaitu 1,00 hal ini menunjukkan bahwa media
scrapbook layak digunakan sebagai media pembelajaran sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia kelas X SMA.
Scrapbook merupakan salah satu media visual. Menurut Arsyad (2017) media visual memegang peranan penting dalam
proses belajar karena dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Hal ini sejalan dengan pendapat Amir (dalam Azyura,
2018) yang menyatakan bahwa salah satu kelebihan scrapbook yakni dapat menunjukkan suatu obyek yang terlihat nyata melalui
gambar atau foto sehingga akan lebih mudah untuk mengingatnya.
Media Scrapbook merupakan media pembelajaran yang berbentuk seperti buku dan didalamnya menginformasikan tentang
sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia. Pada bagian isi scrapbook memuat tempelan catatan serta gambar
tumbuhan obat yang merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati yang masing-masing memiliki keterangan (nama
lokal dan nama ilmiah, kandungan zat, manfaat, bagian yang digunakan, cara pengolahan dan cara penggunaan). Scrapbook
berisi 19 halaman yang didesain dengan teknik menempel/handmade sehingga dapat menyesuaikan dengan tema yang
diinginkan. Scrapbook dapat digunakan sebagai alternatif dalam memahami sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati
Indonesia pada KD 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya.

EDUNATURALIA, 2020, 1(1): 8 - 13 10


EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

Sebelum media scrapbook divalidasi, terlebih dahulu dilakukan validasi instrumen. Validasi instrumen meliputi 2 bidang
penelaah yaitu bidang penelaah bahasa dan bidang penelaah konstruksi yang masing-masing terdiri dari tiga kriteria. Validasi
instrumen dilakukan untuk mengukur kelayakan media scrapbook. Berdasarkan hasil validasi intrumen diperoleh bahwa instrumen
media layak digunakan. Setelah validasi intrumen, maka dilanjutkan dengan melakukan validasi media scrapbook. Validasi media
Scrapbook mengacu pada Lawshe (1975) yang terdiri dari 5 validator. Dalam penelitian ini 5 validator terdiri dari 2 orang dosen
pendidikan biologi FKIP Universitas Tanjungpura dan 3 orang guru mata pelajaran biologi kelas X SMA yaitu SMAN 1 Simpang
Hilir, SMAN 2 Simpang Hilir dan SMAN 3 Simpang Hilir. Validasi media scrapbook dilakukan untuk mengetahui tingkat
kelayakannya sebagai media pembelajaran yang ditinjau berdasarkan tiga aspek yaitu format, isi dan bahasa yang terdiri dari 10
kriteria. Adapun nilai CVR per kriteria yang diperoleh seperti ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1.
Nilai CVR dan CVI Media Scrapbook Sub Materi Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Indonesia
Nilai validasi
No Kriteria Validator ke- CVR Ket
1 2 3 4 5
1 Keserasian tulisan, gambar serta warna pada media scrapbook 3 3 4 4 3 1,00 Valid
2 Kesederhanaan media scrapbook 3 4 4 4 4 1,00 Valid
3 Sistematika media scrapbook 4 4 4 3 4 1,00 Valid
4 Scrapbook berisi tempelan foto atau gambar serta catatan yang
4 4 4 4 3 1,00 Valid
disusun menjadi karya yang menarik
5 Materi dalam media scrapbook sesuai dengan indikator dan tujuan Valid
4 3 4 3 3 1,00
pembelajaran yang ingin dicapai
6 Kejelasan materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia Valid
3 4 4 3 3 1,00
pada media scrapbook
7 Materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia pada Valid
4 4 4 4 3 1,00
media scrapbook dapat dipahami.
8 Informasi dari media scrapbook dapat digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk proses pembelajaran sub materi pemanfaatan 4 4 4 4 4 1,00 Valid
keanekaragaman hayati Indonesia
9 Penggunaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Valid
3 4 3 4 4 1,00
pada media scrapbook
10 Kalimat yang digunakan mudah dimengerti 3 4 3 4 4 1,00 Valid
CVI 1,00 Valid

Penilaian kriteria pertama yakni keserasian tulisan, gambar serta warna memperoleh nilai 1,00. Menurut salah satu validator
terdapat gambar tumbuhan yang buram sehingga kurang jelas, yaitu tanaman ganda rusa (Justicia gendarusa), bandotan
(Ageratum conyzoides L), patah tulang (Euphorbia tirucalli L.), sagu bentan (Moranta arum dinaceae) dan lidah ular (Oldenladia
corymbosa). Selain itu satu validator lainnya juga menyarankan agar tata letak gambar tumbuhan sesuai berdasarkan klasifikasinya.
Hal ini sejalan dengan Susilana & Riyana (2007) bahwa penggunaan gambar yang jelas dan tajam dapat mendorong siswa
memahami materi dengan jelas. Menurut Ashar (2011) pengembangan visual baik gambar maupun foto pada media harus
memperhatikan teknis tertentu, sehingga dapat dipahami siswa. Gambar yang baik sebagai media pembelajaran hendaknya bagus
dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya (Sanaky, 2011).
Penilaian kriteria kedua yakni kesederhanaan scrapbook memperoleh nilai 1,00. Menurut validator media scrapook sudah
sederhana sesuai dengan ketentuan dalam penelitian yakni meliputi penggunaan lebih dari 2 warna dan menampilkan lebih dari
30 gambar yang berkaitan dengan materi. Menurut Asyad (2017) media visual diusahakan untuk lebih sederhana, seperti
menggunakan gambar yang dilengkapi dengan keterangan (caption). Sedangkan warna yang sesuai dapat menarik perhatian
siswa dalam belajar (Susilana & Riyana, 2009).
Penilaian kriteria ketiga yakni kesistematisan scrapbook memperoleh nilai 1,00. Salah satu validator menyarankan untuk
memberi petunjuk dalam menggunakan scrapbook. Didalam scrapbook yang dibuat peneliti sudah terdapat petunjuk dalam
menggunakannya namun hanya pada halaman 8 dan 10 saja, jadi pada halaman lainnya juga diperlukan memberi petunjuk dalam
menggunakannya. Sedangkan menurut validator lainnya scrapbook dinilai sudah sistematis sesuai dengan ketentuan dalam

EDUNATURALIA, 2020, 1(1): 8 - 13 11


EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

penelitian yakni meliputi urutan cover, daftar isi, cara menggunakan scrapbook, KD, indikator, tujuan, pendahuluan, pengertian,
tabel tumbuhan, hasil penelitian, penutup dan daftar pustaka. Menurut Ekawarna (2007) media yang disusun secara sistematis
dapat memotivasi peserta didik untuk belajar secara mandiri dan mengantisipasi kesulitan belajar peserta didik. Selain itu menurut
Nurseto (2011) ketika siswa melihat obyek yang sama dan konsisten akan memberi kesamaan persepsi sehingga dapat membantu
pemahaman dan ingatan isi materi dalam membaca
Penilaian kriteria keempat yakni kemenarikan media memperoleh nilai 1,00. Menurut validator tampilan scrapbook sudah
tampil menarik dengan isi tempelan gambar beserta catatan. Penyajian gambar serta catatan yang menarik tidak akan membuat
peserta didik menjadi bosan dalam memahami materi. Menurut Novitasari (2019) bahwa media scrapbook merupakan salah satu
alternatif media pembelajaran yang dapat menarik perhatian serta meningkatkan minat siswa yang melihatnya. Hal ni didukung
oleh pendapat Arsyad (2017) yang menyatakan bahwa media yang menarik dapat mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang ditampilkan.
Adapun saran yang ditambahkan validator diluar dari aspek dan kriteria, yaitu validator menyarankan untuk menambahkan
herbarium tanaman yang digunakan sebagai contoh selain itu validator lain menyarankan agar lembaran kosong di scrapbook
pada halaman akhirhanya yaitu 15-19 digunakan untuk menjawab soal yang bergambar di LKPD hal ini agar dapat meminimalkan
ketebalan dari scrapbook.
Penilaian kriteria kelima yakni Kesesuaian KD, Indikator dan tujuan pembelajaran memperoleh nilai 1,00. Pada kriteria ini,
validator menyarankan agar lebih teliti dan mengecek kembali pertujuan pembelajaran, contohnya pada tujuan pembelajaran
nomor 3 terkait informasi mengenai kandungan zat. Tujuan pembelajaran yang jelas merupakan salah satu tahap perencanaan
dalam penulisan scrapbook sehingga peserta didik dapat memahami pembelajaran yang ingin dicapainya. Menurut Susilana &
Riyana (2009), dasar pokok pemilihan media adalah kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Didukung oleh Sudjana & Rifai
(2013) bahwa salah satu kriteria yang diperhatikan dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran adalah ketepatannya
dengan tujuan pembelajaran.
Penilaian kriteria keenam yakni kejelasan materi atau informasi memperoleh nilai 1,00. Salah satu validator memberikan saran
untuk memberikan prolog sebelum masuk kemateri. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui dengan jelas informasi berikutnya.
Sejalan dengan pendapat Jatmika (2005) Media pembelajaran berfungsi untuk lebih memperjelas pemahaman peserta didik
terhadap materi yang disampaikan. Menurut validator lainnya materi dalam scrapbook sudah jelas karena sesuai dengan ketentuan
dalam penelitian yakni memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan dengan menyajikan informasi mengenai
tumbuhan, tabel jumlah tumbuhan, judul gambar, dan gambar tumbuhan.
Penilaian kriteria ketujuh yakni pemahaman materi memperoleh nilai 1,00. Menurut validator materi dalam scrapbook dapat
dipahami. Materi dalam scrapbook diantaranya terdiri dari gambar tumbuhan, nama lokal dan ilmiah, kandungan zat,
pemanfaatan, bagian yang digunakan, cara pengolahannya dan penggunaan. Menurut (Sudjana & Rivai, 2013) bahwa selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Dengan demikian
diharapkan agar peserta didik dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang telah
disajikan.
Penilaian kriteria kedelapan yakni informasi dari media scrapbook dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk proses
pembelajaran memperoleh nilai 1,00. Menurut validator informasi dari media scrapbook dapat digunakan oleh guru dan peserta
didik dalam sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia. Menurut Sadiman (2014) media tidak hanya digunakan
oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat pula digunakan oleh peserta didik. Sehingga media yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan guru dan peserta didik agar dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penilaian kesembilan penggunaan pedoman umum ejaan bahasa indonesia (PUEBI) memperoleh nilai 1,00 yang artinya
bahasa yang digunakan sudah baik dan benar. Menurut Sudjana & Rivai (2013) dalam menerima dan menyimak pesan-pesan
dalam media, peserta didik perlu dibimbing dan dituntut untuk melihat, membaca dan menghubungkan keseluruhan pesan-
pesan.
Penilaian kriteria kesepuluh yakni kalimat yang digunakan mudah dimengerti memperoleh nilai 1,00. Menurut salah satu
validator masih ditemukan kesalahan dalam penulisan yakni pada bagian kata pengantar scrapbook. Selain itu salah satu validator
lainnya menemukan kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda yaitu pada tumbuhan seletup (Physalis angulata Linn.)
penggunaannya dengan cara diminum dan dimandikan hal tersebut dapat menimbulkan penafsiran ganda yang seharusnya
tanpa menggunakan kata dan namun menggunakan koma contohnya diminum, dimandikan sehingga disarankan untuk lebih
disederhanakan agar peserta didik dapat menerima dan menyimak pesan dalam media. Menurut Sudjana & Rivai (2013) perhatian

EDUNATURALIA, 2020, 1(1): 8 - 13 12


EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi

peserta didik harus dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran sehingga perlu kalimat-kalimat yang ringkas tetapi padat
dan mudah dipahami peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2017) bahwa kalimat yang digunakan pada media
harus ringkas, padat dan mudah dimengerti.
Hasil validasi media scrapbook dari kelima validator dianalisis menggunakan rumus CVR (Content Validity Ratio) dan CVI
(Content Validity Index). Nilai CVR dari 10 kriteria masing-masing 1 dan nilai CVI memperoleh nilai skor 1,00. Skor 1,00 menunjukkan
bahwa keseluruhan kriteria scrapook dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Kesimpulan
Scrapbook dari hasil penelitian manfaat tumbuhan obat pada sub materi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia
memperoleh nilai rata-rata total validasi 1 sehingga dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Referensi
Ariani, N. O. (2014). Penggunaan Media Buku Tempel dalam Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IVB Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).

Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Pt Raja Grafndo Persada.

Astuti, A. P. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Poster dengan Pendekatan Kontekstual Menggunakan Media Scrapbook
Bertema Konservasi Bahasa dan Budaya Pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2 Mertoyudan Magelang Tahun Pelajaran
2012/2013. Artikel Universitas Negeri Semarang.
Azyura, E.N. (2018). Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil Belajar IPS Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas IV.
Jurnal Pgsd,6(8):1417-1426.

Damayanti, M. (2017). Pengaruh Media Scrapbook (Buku tempel) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Keragaman Rumah Adat di
Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pgsd, 5 (3) : 803– 811.

Djamarah, S.B. & Aswan, Z. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ekawarna. (2007). Mengembangkan Bahan Ajar Mata Kuliah Permodalan Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Mahasiswa. Jurnal makara sosial humaniora, 11(1): 42-47.

Jatmika, H.M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal pendidikan
jasmani Indonesia, 3 (1). 89-99.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology 563-575.
Novitasari, K. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Scrapbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran SKI Kelas V MI Al-Hayatul Islamiyah. Skripsi :Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.

Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal ekonomi dan pendidikan, 9 (1):19:35

Rosihah, I. & Aan, S.P. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Konteks Budaya Banten Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 4 (1): 35-49.

Safitri, R.H. (2017). Pengaruh Media Scrapbook Sciencetale Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Proses Daur Air di Sekolah Dasar.
Jurnal Pgsd, 5(3) :1065-1074.
Sanaky, H.A. (2011). Media Pembelajaran.Yogyakarta: Kaukaba Diparitara.

Sudjana, N & Ahmad, R. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Persada.

Sukardi. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : PT Bumi Aksara.

Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima

EDUNATURALIA, 2020, 1(1): 8 - 13 13

Anda mungkin juga menyukai