Anda di halaman 1dari 14

Makalah

“FISIOLOGI REPRODUKSI MANUSIA”

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


pada Mata Kuliah Fisiologi Lanjutan

OLEH:

ANIK ROSILAWATI
MARIO DWIKI DHARMAWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu
menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan seorang
wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu
estrogen.
Sistem reproduksi atau genetalia baik pria ataupun wanita terdiri dari 2 bagian, yaitu
genetalia interna dan genetalia eksterna. Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-
laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia.
Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul
wilayah.
Organ utama pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan
sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan
ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir
sebagai anak. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan/dipengaruhi oleh hormon-
hormon gonadotropin/steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis –
adrenal – ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga
dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada pendapat
ahli yang extrim menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia pada hakekatnya dimotifasi
dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain
mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh
adanya gangguan pola perkembangan kehidupan psikosexualnya

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut bagaimanakah
anatomi dan fisiologi pada reproduksi manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Reproduksi Wanita


Terdiri alat/organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal( sampai vagina): fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum,
transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon
gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis–adrenal–
ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang juga dipengaruhi
oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
1. Genitalia Eksterna

a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum,
kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
b. Mons pubis/mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini
mulai ditumbuhi rambut pubis.
c. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung
pleksus vena.Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.Ligamentum rotundum uteri
berakhir pada batas atas labia mayora.Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu
(pada commisura posterior).
d. Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
e. Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis
pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris.Banyak pembuluh darah dan ujung
serabut saraf, sangat sensitif.
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia
minora.Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae
externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-
kiri.Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
g. Introitus/orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan
sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen
dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk
fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada
wanita pernah melahirkan/ para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang
(hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi
terkumpul di rongga genitalia interna.
h. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian
kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut
fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan
kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis.Dilapisi epitel
skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan
untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari
sinus urogenitalis.Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di
sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior
dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
i. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus
profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara
anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi)
untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

2. Genitalia Interna

a) Uterus (rahim)
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).Selama
kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.Pada saat
persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Dinding
rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
- Lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
- Lapisan mukosa (endometrium) di dalam.
Fungsi utama uterus :
1) Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan
pelepasan dari endometrium
2) Tempat janin tumbuh dan berkembang
3) Tempat melekatnya plasenta
4) Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan
dan kembalinya uterus pada saat involusi.
1) Serviks uteri (mulut rahim)
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan
jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu
portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina)
dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah
cavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil,
setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.Posisi
serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.Kelenjar mukosa serviks
menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin)
dan larutan berbagai garam, peptida dan air.Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks
dipengaruhi siklus haid.
2) Corpus uteri (batang/badan rahim)
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga
lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam
lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus
haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan
fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama
pertumbuhan dan perkembangan wanita.
3) Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
a) Ligamentum Latum, Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga
panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba.Ruangan antar kedua lembar
dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria,
vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b) Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri), Terdapat pada bagian atas lateral
dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian
kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen.Ligamen ini
menahan uterus dalam antefleksi.Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba
dengan pemeriksaan luar.
c) Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium), Ada 2 buah kiri kanan
dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding
panggul.Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.
d) Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament), Terdapat di
kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.Ligamen ini membantu
mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri)
dan mencegah prolap.
e) Ligamentum Sakro Uterinum, Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke
sakrum mengelilingi rektum.
f) Ligamentum Vesiko Uterinum, Dari uterus ke kandung kencing
4) Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica
cabang aorta abdominalis.
a) Arteri uterine, Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju
ke sisi uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina
dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
b) Arteri ovarica, Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo
pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan
arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi
melalui vena renalis sinistra.
b. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri.Sepasang tuba kiri-kanan,
panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta
mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis,
serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding
yang berbeda-beda pada setiap bagiannya.
1) Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
2) Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
3) Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium.Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
4) Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

c. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-
kanan.Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf.Terdiri
dari korteks dan medula.Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel
menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di
korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen
oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan
dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap”
ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Fungsi ovarium adalah :
1. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron
2. Mengeluarkan telur setiap bulan
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.Vaskularisasi dari cabang aorta
abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
d. Vagina
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara
kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding
belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae,
sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding
vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan
lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain
forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior.
Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio.Suplai darah vagina
diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san
arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
- Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim
- Alat untuk bersenggama
- Jalan lahir pada waktu bersalin

B. Sistem Reproduksi Pria


Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon
pada pria.Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi
luar.

1. Organ Reproduksi Dalam


Organ reproduksi dalam pria terdiri dari:
a. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan
kanan.Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan
otot polos.testis adalah sepasang struktur oval , agak gepeng dengan panjang 4 cm sampai 5
cm (1,5 inci sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).
Fungsi testis, terdiri dari :
1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
2) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Bersama dengan epididimis, testis berada dalam kantung skrotum.Dinding yang
memisahkan testis dengan epididimis disebut tunica vaginalis.Tunica vaginalis dibentuk dari
peritoneum abdominalis yang mengadakan migrasi kedalam skrotum saat berkembangnya
genitalia interna pria.
1) Turnika albuginca adalah kapsul jaringan ikat yang membungkus testis dan merentang ke
arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.
2) Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam lobulus.
epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus mengandung sel-sel batang
(spermatogonia) yang kemudian menjadi sperma: sel-sel Sertoli yang menompang dan
memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang : dan sel-sel interstisial (leydig), yang
memiliki fungsi endokrin.
b. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
1) Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari
testis.Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri.Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju
vas deferens.
2) Vas Deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis dengan panjang sekitar 45 cm dan
dimulai dari ujung bawah epididimis kemudian naik sepanjang aspek posterior testis. Setelah
meninggalkan bagian belakang testis, vas deferen melewati chorda spermatica menuju
kedalam abdomen. Setelah menyilang ureter, vas deferen menuju ke duktus vesikula
seminalis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam
kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
3) Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
dengan uretra.Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
4) Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk
membuang urin dari kantung kemih.
c. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris.Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma.Kelenjar asesoris merupakan
kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
1) Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-
lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat
makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
2) Kelenjar prostat
Kelenjar Prostat sebagian struktur berupa kelenjar dan sebagian lainnya otot.Struktur
ini mengelilingi urethra pria. Organ berukuran 2.5 x 3.5 x 4.5 cm. Lobus media prostat secara
histologis merupakan zona transisional berbentuk baji yang secara langsung mengelilingi
urethra dan memisahkannya dengan ductus ejaculatorius. Saat terjadi hipertrofi, lobus media
dapat menyumbat aliran urine. Prostat bagian anterior sebagian besar terdiri dari jaringan
fibromuskular. Semua jaringan otot pada vas deferens, prostat , prostat disebitar urethra dan
vesicula seminalis terlibat dalam proses ejakulasi. Sekresi prostat menyumbang 15% volume
total cairan semen.
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih.Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan
fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Menambah cairan alkalis pada
cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang
terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
3) Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung
menuju uretra.Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a. Penis
Penis terdiri dari tiga bagian akar batang dan glans penis yang membesar yang banyak
mengandung ujung – ujung saraf sensorik.Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan
spons.Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa.Satu
rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang
membungkus uretra.Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-
rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
1) Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali didekat akar organ. Preposium ( kulup )
adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali jika
diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans penis.
2) Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan erektil silindris dua korpus kavernosum
spongiosum vebtral di sekitar uretra.
a) Jaringan erektil adalah jaring – jaring ruang darah ireguler (vinusa sinusoid) yang
diperdarai oleh arteriol aferen dan kapiler didrainase oleh venula dan dikelilingi jaringan ikat
rapat yang disebut tunika albuginea
b) Korpus konvernosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat disebut tunika albugnea.
3) Mekanisme ereaksi penis. Ereksi adalah salah satu fungsi vaskular korpuskavernosum
dibawah pengendalian SSO.
b. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menompangtestis di luar tubuh pada suhu optimum untuk produksi
spermatozoa.
1) Dua kantong skrotal, satiap skrotal berisi satu testis tungggal, dipisahkan oleh septum
internal.
2) Otot dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk membentuk
kerutan pada kulit skrotal sebagai respons terhadap udara dingin atau eksitasi seksual.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdiri alat/organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga
panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi
ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Anatomi Saluran Reproduksi pada pria, terdiri dari:
1. Struktur luar
a. Penis
o Akar (menempel pada di dinding perut)
o Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
o Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
o Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
o Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
b. Skrotum
c. Testis
2. Struktur dalamnya
a. Vas deferens.
b. Kelenjar Prostat .
c. Vesikula seminalis.
d. Epididimis
e. Funikulus Spermatikus
f. Uretra
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosana & dkk. (2003). biologi 2B. Klaten: Intan pariwara.
Gibson, John. (1995). Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Heffner, Linda. (2008). Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga.
Jarvis, Sarrah. (2011). Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Jakarta: Erlangga.
Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Scott, J. (2002). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
Syaifuddin. (1997). Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat. Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai