Anda di halaman 1dari 37

Perkembangan Sel-sel

Darah
Ns. M. Nurman, M. Kep
Darah
 Merupakan jaringan cair yang terdiri dari
plasma darah dan sel-sel darah
 Lebih berat dan lebih kental daripada air
 pH rata-rata 7.4 (7.35-7.45)
 Volume ± 1/12 BB sekitar 5 L
 Plasma darah : 55%
 Sel-sel darah : 45%
Plasma darah
 Komponen yang terkandung dalam
plasma darah :
a. Protein plasma
- jumlahnya 7% dari plasma
- satu-satunya unsur pokok plasma
yang tidak dapat menembus
membran kapiler untuk menembus
sel
 Jenis-jenis protein plasma :
1. Albumin
- merupakan protein plasma terbanyak
sekitar 55-60%
- ukurannya paling kecil
- di sintesis dalam hepar
- bertanggung jawab untuk tekanan
osmotik koloid darah (tekanan
onkotik)
2. Globulin
- membentuk 30% protein plasma
- terdiri dari 3 jenis yaitu :α (alfa), β
(beta), γ (gamma)
- alfa dan beta globulin di sintesis di
hati dan berfungsi sebagai molekul
pembawa lipid (lemak), beberapa
hormon
- gamma globulin (imunoglobulin)
merupakan antibodi
3. Fibrinogen
- membentuk 4% protein plasma
- di sintesis di hepar
- merupakan komponen penting dalam
mekanisme pembekuan darah
b. Nutrien : asam amino, gula dan lipid
yang diabsorpsi dari
saluran pencernaan
c. Gas darah : oksigen,
karbondioksida, nitrogen
d. Elektrolit plasma : Na, K, Mg, Cl, Ca,
PO4, SO4
Sel-sel Darah
 Terdiri dari :
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Trombosit
 Proses pembentukan sel-sel darah disebut
hematopoiesis
 Hormon yang ikut berperan
ERITROPOIETIN
Hematopoiesis
 Area pembentukan :
- selama perkembangan embrio : yolk sac →
hati, limpa, nodus limfe dan seluruh sum-
sum tulang janin yang sedang berkembang
- masa anak-anak : terbentuk dalam
sumsum semua tulang
- dewasa : hanya ditemukan pada sumsum
tulang sternum, costae, vertebrae dan
tulang ilium pelvis
Eritrosit
 Jumlah eritrosit 4.2-5.5jt/mm3 (pria)
3.2-5.2jt/mm3 (wanita)
 Umur eritrosit 120 hari
 Fungsi :
1. mentranspor oksigen ke seluruh
jaringan
2. mentranspor CO2 ke paru-paru
3. mengatur pH darah
Proeritroblas

Eritroblas basofil

Eritroblas polikromatofil

Retikulosit

Eritrosit
Leukosit
 Jumlah 7.000-9.000/mm3
 Fungsi :
secara umum melindungi tubuh terhadap
invasi benda asing
 Terdiri dari :
1. neutrofil
2. basofil
3. eosinofil
4. monosit
5. limfosit
Mieloblas Mieloblas
↓ ↓
Promielosit Promielosit
↓ ↓
Mielosit neutrofil Mielosit basofil
↓ ↓
Metamielosit neutrofil Metamielosit basofil
↓ ↓
Neutrofil Basofil
Mieloblas

Promielosit

Mielosit eosinofil

Metamielosit eosinofil

eosinofil
Monoblas Limfoblas
↓ ↓
Promonosit Limfosit besar
↓ ↓
Monosit Limfosit sedang

Limfosit kecil

Limfosit B dan Limfosit T
Trombosit
 Jumlah 250.000-400.000/mm3
 Fungsi : berperan dalam hemostasis
(penghentian perdarahan) dan
perbaikan pembuluh darah yang
robek
 Sumber faktor-faktor pembekuan adalah
hati dan vit.K
Megakarioblas

Promegakariosit

Megakariosit

Trombosit
Sistem Limfatik
 Merupakan komponen tambahan dalam
sistem sirkulasi yang terdiri dari organ-
organ yang memproduksi dan menyimpan
limfosit
 Fungsi :
1. Mengembalikan kelebihan cairan
jaringan yang keluar dari kapiler
2. Mengembalikan protein plasma ke
dalam sirkulasi
3. Mentranspor nutrisi yang terserap
(terutama lipid) dari sistem
pencernaan ke dalam darah
4. Mengeluarkan zat-zat toksin dan sel
debris dari jaringan setelah terjadi
infeksi / kerusakan jaringan
5. Mengendalikan kualitas aliran cairan
jaringan dengan cara menyaringnya
melalui nodus-nodus limfe sebelum
mengembalikannya ke sirkulasi
Elektrofisiologi Otot Jantung
 Jantung mempunyai sifat otoritmisitas
artinya jantung berkontraksi/berdenyut
secara berirama akibat potensial aksi yang
ditimbulkan oleh jantung sendiri
 Sistem penghantaran impuls :
1. Serabut purkinje
2. Nodus S-A
3. Nodus A-V
4. Berkas HIS/Berkas A-V
 Sel otot jantung terbagi menjadi :
1. sel kontraktil
2. sel otoritmik
 Kecepatan normal potensial aksi di
jantung :
Nodus S-A 70-80/menit
Nodus A-V 40-60/menit
Berkas HIS dan serabut purkinje
20-40/menit
EKG (Elektro Kardio Gram)
 Adalah rekaman grafik aktivitas listrik yang
menyertai kontraksi atrium dan ventrikel
jantung
 Fungsi :
1. Mendiagnosis kecepatan denyut
jantung yang abnormal
2. Mendiagnosis aritmia
3. Mendiagnosis kerusakan otot
jantung
 Mempunyai 12 lead (posisi elektroda yang
berhubungan satu sama lain dan terhadap
jantung) :

I. Lead Tungkai (Lead I, II, III)


- sifatnya bipolar karena dapat
mendeteksi variasi gelombang listrik
sebagai 2 titik dan memperlihatkan
perbedaannya
II. Lead Tungkai Modifikasi (aVR, aVL,
aVF)
- sifatnya unipolar karena hanya
dapat mendata perubahan
voltase di salah satu titik (lengan
kanan, lengan kiri, tungkai kiri)
III. Lead Prekordial (V1-V6)
- sifatnya unipolar
- merekam data pada enam posisi
di dada
 Hasil EKG berupa gelombang PQRST
1. Gelombang P : menggambarkan
depolarisasi atrium
2. Kompleks QRS : menggambarkan
penjalaran
depolarisasi ventrikel
3. Gelombang T : menggambarkan
repolarisasi ventrikel
Curah Jantung (Cardiac Output)
 Adalah volume darah yang di pompa oleh
kedua ventrikel per menit
 Normal : 5 L/menit
 CO = frekuensi jantung x volume
sekuncup
 Frekuensi jantung : kecepatan denyut
jantung per menit yang dipengaruhi oleh
saraf otonom pada nodus S-A

 Volume sekuncup : volume darah yang di


pompa per denyut yang ditentukan oleh
aliran balik vena dan aktivitas simpatik
 Faktor-faktor yang mempengaruhi curah
jantung :
1. aktivitas yang berat
2. aliran balik vena ke jantung
 Faktor-faktor yang mendukung aliran balik
vena dan memperbesar CO :
1. pompa otot rangka
2. pernafasan
3. reservoar vena
4. gaya gravitasi
 Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik
vena :
1. perubahan posisi tubuh
2. tekanan rendah abnormal pada vena
3. tekanan darah tinggi
Tekanan darah
 Terdiri dari 2 bagian :
1. tekanan darah sistolik
2. tekanan darah diastolik
 Faktor yang mempengaruhi :
1. Curah jantung
2. Resistensi perifer
 Faktor yang mempengaruhi resistensi
perifer :
1. viskositas (kekentalan) darah
2. panjang pembuluh darah
3. radius pembuluh darah
 Alat pengukur tekanan darah
spygnomanometer
Syok
 Adalah perfusi jaringan yang tidak adekuat baik
secara relatif maupun absolut
 Jenis-jenis syok :
1. Syok hipovolemik
- penurunan volume darah
- perdarahan
- trauma
- pembedahan
- dehidrasi
- luka bakar
2. Syok distributif (vasogenik)
- vasodilatasi yang nyata
- anafilaksis
- sepsis
3. Syok kardiogenik
- miokard infark
- gagal jantung kongestif
- aritmia
4. Syok obstruktif
- pneumotoraks
- emboli paru
- tumor jantung
- tamponade jantung
Thanks…

Anda mungkin juga menyukai