Anda di halaman 1dari 55

SISTEM LIMFATIK DAN IMUN

Meyta Wulandari, S.Si., S.T., M.Sc


SISTEM LIMFATIK

Terdiri atas :
§ Pembuluh Limfe
§ Nodus limfatik
§ Organ limfatik
§ Nodul limfatik
§ Sel limfatik

Cairan yang terdapat pada pembuluh limfe disebut limfe

2/9
3/9
Sistem limfatik dapat
mengangkut protein dan
zat-zat partikel besar
keluar ruangan jaringan,
yang tidak dapat
dipindahkan dengan
absorpsi langsung ke dalam
kaliper darah.
• Merupakan muara kapiler limfe
• Menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis
dan mempunyai katup pada lumen yang
mencegah cairan limfe kembali kejaringan
kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah
limfe keluar dari pembuluh

5/9
Trunkus Limfatikus
Terdapat lima trunkus imfatikus besar yang ada di tubuh .
• Lumbar trunk, berfungsi sebagai saluran dari cairan limfe yang berasal dari organ pelvic,
ovarium, testis, ginjal, kelenjar adrenal, ekstremitas bawah, pelvic dan dinding abdominal.

• Intestinal trunk, sebagai saluran limfe yang berasal dari organ –organ pencernaan yaitu
lambung, pancreas, limpa dan hati

• Bronchomediastinal trunk, mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari organ-organ yang
berada di toraks dan dinding thoraks

• Jugularis trunk, saluran drainase untuk kepala dan leher


• Subclavian trunk, saluran limfe dari ekstremitas atas, dinding toraks yang superpisial, dan
dari kelenjar mamae
• Limfe masuk aliran darah pada pangkal
Dua Saluran Limfe Utama
leher melalui: Ductus Limphaticus dexter
dan Ductus thoracicus(Ductus
Limphaticus sinister)
• Sisi kiri kepala-lengan kiri (daerah
Ductus thoraticus

toraks)- duktus torasikus-vena


• Sisi kanan leher dan kepala-lengan
kanan-duktus limfatikus-vena
• Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari bagian
bawah tubuh mengalir ke atas ke duktus torasikus
dan bermuara ke dalam sistem vena pertemuan
antara vena jugularis interna sinistra dan vena
subklavia
Ductus Limfatikus
Trunkus-trunkus yang ada kemudian terhubung dengan vena besar yang berada di daerah thoraks
atau bergabung pada pempuluh limfatik yang lebih besar yang disebut ductus limfatikus
• Sisterna chyle. suatu ductus yang terletak di bagian union dari lumbar trunk dan mediastinal trunk
berbentuk gelembung yang kaya akan lemak,
• Thoracic duct. Ductus ini berjalan naik disepanjang vertebra dan verfungsi untuk mengosongkan
cairan limfe ke pembuluh vena. Ductus ini mendrainase sekitar tiga perempat dari sistem limfaik
tubuh. Trunkus yang aliran limfenya menuju ductus ini adalah Truncus jugularis kiri dan trunkus
subclavian kiri
• Ductus limfatikus dextra. Truncus jugularis kanan, subclavia, bronchomediastinal membentuk
ductus limfaticus dextra yang bergabung dengan vena thoracica yang menyuplai kepala kanan,
ekstramitas atas bagian kanan, dan thorax kanan
Organ Limfatik
Nodul Lympatic (Lymphatic Follicles)
• Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extra celluler
• Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi
proliferasi limfosit B dan makrofag
• Limfosit T terdapat diluar pusat benih
• Berfungsi menyaring dan membunuh antigen

11/9
Malt (Mucosa-Associated Lymphatic Tissue)

• Kumpulan Nodul Lymphatic yang terdapat dilamina


propria mucosa tractus gastrointestinalis, respiratorius
genitalis dan urinarius
• Bila ada antigen, akan menginisiasi respon imun
• Sangat banyak di ileum, yang disebut peyer patches

12/9
13/9
Nodus Lymphaticus

14/9
Anatomi Nodus Lymphaticus
Terdiri atas :
1. Cortex : terdiri dari atas nodul
limfatik
2. Medulla : mempunyai untaian sel
limfatik yang disokong oleh jaringan
ikat disebut medullary cords sinus
medullaris berupa rongga
Vasa aferen membawa limfe ke
nodus dan vasa eferen membawa
limfe keluar dari nodus
15/9
Anatomi Kelenjar Limfe
• Pembuluh limfe aferen adalah pembuluh
limfe yang membawa cairan limfe masuk
kelenjar limfe

• Pembuluh limfe eferen adalah pembuluh


limfe yang membawa cairan limfe keluar
kelenjar limfe
Tonsil
• Merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang
dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap
• Terdiri atas:
= bagian tengah (germinal center)
= Crypti, pinggir yang menonjol
• Ditemukan dipharyngeal yaitu :
= tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior
naso pharynx
= tonsil palatina, posteo lateral cavum oral
= tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah
17/9
Tonsil

18/9
Thymus
• Terletak di mediastinum anterior berupa 2 lobus
• Pada bayi dan anak-anak, timus agak besar dan
sampai ke mediastinum superior
• Timus terus berkembang sampai pubertas
mencapai berat 30 -50 gr
• Kemudian mengalami regresi dan digantikan
oleh jaringan lemak
• Pada orang dewasa timus mengalami atrofi dan
hampir tidak berfungsi
19/9
20/9
Limpa (Spleen)
• Terletak di Quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma yang
memanjang dari iga 9 – 11
• Terletak dilateralis ginjal dan posterolateral gaster
• Bagian posterolateral disebut permukaan diaphragmatic dan bagian
antero medeoial berisi hillus dimana A, V dan Nervus, masuk-keluar
melalui hillus ini
• Limpa disuplai oleh A. Splenicus

21/9
Anatomi Limpa

22/9
Struktur Limpa
• Capsul terdiri atas jaringan pengikat yang iregular yang
membungkus limpa
• Capsul akan menjulur kedalam dinamakan trabecula
dimana akan berjalan A dan V trabecularis
• Sel disekitar trabecula akan terbagi menjadi
- Pulpa Alba
- Pulpa Rubra, yang mengelilingi pulpa putih

23/9
24/9
Pulpa Alba/ White Plup of Spenic Nodule

• Dihubungkan dengan arteri yang mensuplai limpa


• Terdiri atas kelompok sel limfatik (limfosit T, B dan Makrofag)
• Dipusat kelompok terdapat A. Centaralis

25/9
Pulpa Rubra / Red Pulp
• Dihubungkan dengan vena yang mensuplai limpa
• Terdiri atas :
= Splenic Cords
mengandung eritrosit, platelet, makrofag
dan sel plasma
= Splenic Sinusoid
berperan sebagai kapiler yang membawa
darah

26/9
27/9
Fungsi Limpa

• Menginisiasi respon imun bila ada antigen didalam darah


• Reservoir eritrosit dan platelet
• Memfagosit eritrosit dan platelet yang defectiv
• Phagosit bacteri dan benda asing lainnya

28/9
Cairan limfe
• Komposisinya hampir sama dengan komposisi kimia plasma
darah.
• Mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang
pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
• Konsentrasi protein dalam cairan interstisial rata-rata 2 gr/100ml.
• Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan
berasal dari jaringan perifer.
• Cairan limfe terbentuk dalam hati mempunyai konsentrasi protein
6g/100ml.
Catatan Klinis

• Pembesaran kelenjar limfe dapat menjadi tanda peradangan


(limfadenitis) atau penyakit ganas (misal: metastasis tumor
ganas atau gangguan umum sistem limfe)
Sistem Imun
• Lingkungan disekitar kita banyak
mengandung berbagai jenis patogen
(misal: Bakteri, virus, fungi, protozoa,
dan parasit) yang dapat
menyebabkan infeksi pada manusia.
• Infeksi yang terjadi pada orang
normal umumnya singkat dan jarang
meninggalkan kerusakan permanen.
Hal ini disebabkan tubuh manusia
memiliki suatu sistem kekebalan
yang disebut sistem imun, yang
melindungi tubuh.
Sistem dan mekanisme pertahanan tubuh

IMUNOLOGI
Antigen (Ag): zat/substansi ‘asing’ yang mampu membangkitkan
reaksi imun tubuh (respon imun)

Antibodi (Ab): zat/substansi yang dihasilkan untuk berespon


terhadap antigen
• Air mata yang mengalir terus menerus ke kornea dan sklera berfungsi untuk
menghancurkan bakteri. Bila pembentukan mata terganggu, kornea dan
sklera akan kering dan bakteri berkembang biak dan membahayakan mata.

Bentuk Pertahanan Diri (Contoh)


2 Jenis Respon Imun

Sistem imun alamiah/ nonspesifik/natural bawaan/innate/native/nonadaptif

Pertahanan non-spesifik yang bereaksi tanpa memandang apakah agen pencetus


pernah atau belum pernah dijumpai.

Sistem imun didapat/spesifik/adaptif/acquired


Non-spesifik
• Peradangan, suatu respon non-spesifik terhadap cidera jaringan.
Pada keadaan ini spesialis fagosit neutrofil dan makrofag dalam
memberi bantuan dari sel-sel imun jenis lain.
• Interferon, protein yang secara non-spesifik mempertahankan
tubuh terhadap infeksi virus.
• Sel Natural Killer (NK), sel khusus yang mirip limfosit yg secara
spontan dan relatif non spesifik menghancurkan sel yg terinfeksi
virus dan sel kanker.
• Sistem komplemen, protein plasma inaktif yang apabila diaktikan
akan menghancurkan benda asing yg menyerang membran
plasma.
Non-spesifik

1.Sel rusak melepaskan signal kimiawi


2.Pembuluh darah berdilatasi dan mudah bocor-Darah merembes ke luka
3.Fagosit (Neutrofil, monosit =Makrofag) menelan bakteria dan sampah selular
(Wijayanti, 2013)
Inflamasi
• Adalah reaksi respon tubuh terhadap injury (cedera) karena invasi mikroorganisma/partikel asing atau
jejas lain. Reaksi inflamasi menyebabkan elemen sistem imun dikerahkan ke situs infeksi

Reaksi inflamasi meliputi :


1. Peningkatan suplai darah ke tempat infeksi.
2. Peningkatan permeabilitas kapiler darah karena
retraksi endotel kapiler darah  menyebabkan
molekul besar (protein serum) keluar menuju ke
tempat infeksi.
3. Leukosit terutama neutrofil dan monosit keluar dari
kapiler menuju ke situs infeksi karena chemotaksis.
Tanda-tanda inflamasi :
• rubor  merah
tumor  bengkak
kalor  panas
dolor  sakit
 functio laesa (kehilangan fungsi) jaringan yang terinfeksi.
Sistem Imun Spesifik
• Respon imun spesifik adalah respon yang didapat dari luar. Respon imun
terutama limfosit yang merupakan inti dalam proses imun spesifik.
• Responnya bersifat selektif, hanya ditujukan pada materi asing tertentu, dan
tubuh pernah terpapar sebelumnya.
• Respon imun ini dimulai dengan aktivitas makrofag yang memproses antigen,
sehingga dapat menimbulkan interaksi dengan sel-sel sistem imun spesifik.
Sel-sel yang terlibat dalam sistem imun spesifik

• Semua sel dalam sistem imun (spesifik) berasal dari “stem cells” yang pluripoten di dalam sumsum
tulang (bone marrow), berkembang melalui proses hematopoeisis.
Terbagi dalam 2 jalur diferensiasi:
1. jalur mieloid  memproduksi fagosit dan sel-sel lain
2. jalur limfoid  memproduksi limfosit

Fagosit dibedakan menjadi 2 jenis :


- monosit  fagosit yang dapat meninggalkan sistem
vaskuler & berubah menjadi fagosit
jaringan  makrofag
- polimorfonukleus  neutrofil, basofil & eosinofil
2 kelas respon imun spesifik
• Imunitas yang diperantarai oleh antibodi atau imunitas humoral yang melibatkan
pembentukan antibodi oleh turunan limfosit B. Dibawakan oleh molekul (protein) serum
yang mengenal dan mengeliminasi antigen bebas (tidak terikat/bukan bagian) sel 
disebut antibodi  mengikat dan bereaksi dengan antigen secara spesifik.

• Imunitas yang diperantarai oleh sel atau imunias seluler, melibatkan pembentukan
limfosit T aktif yang secara langsung meyerang sel-sel yang tidak diinginkan. limfosit T,
mengenal antigen dipermukaan sel atau antigen nonself dan menghancurkan sel yang
mengekspresikan antigen tsb.
Respon Imunitas Humoral
• Kekebalan yang terjadi karena adanya pembentukan antibodi,
turunan sel limfosit B.
• Setiap sel B mempunyai reseptor pada permukaan yang
berkaitan dengan antigen tertentu. Bila sel B terpapar oleh
antigen, sel B akan terstimulus untuk berdiferensiasi menjadi
sel plasma. Sel plasma yg mereproduksi dan melepaskan
antibodi spesifik ke dalam darah. Pada respon humoral
berlaku respon primer yang membentuk klon sel B memori.
• Agar limfosit B berdiferensiasi untuk membentuk antibodi,
diperlukan bantuan limfositT penolong atas sinyal tertentu.
3.

T lymphocytes
several different types and variety of
functions

T-helper cells (Th):


1. Interacts with B cells and helps them
to divide, differentiate and make
antibody.
2. Interacts with mononuclear
phagocytes and help them destroy
pathogens.
4.

T-cytotoxic cells (Tc):


Responsible for the destruction of host
cells which have become infected by
viruses or other intracellular
pathogens.
• T cells mature in the thymus
• B cells mature in the fetal liver & bone marrow
• NK cells – bone marrow
Organ-organ yang terlibat dalam sistem imun
• Organ-organ dalam sistem imun dibedakan menjadi 2 golongan berdasarkan fungsinya
dlm sistem imun :
- organ limfoid primer (sentral).
- organ limfoid sekunder (periferal).

Limfosit imatur akan mengalami maturasi shg menjadi matur didalam organ limfoid
primer  menjadi sel imunokompeten.

Pada mamalia organ limfoid primer adalah :


- sumsum tulang (bone marrow)  maturasi sel B
- timus  maturasi sel T
• Organ limfoid sekunder  mengambil antigen dari jaringan atau dari darah
(sirkulasi) & memberi tempat sel imunokompeten untuk berinteraksi secara
efektif dengan antigen.

Limfonodus mengkoleksi antigen dari cairan intraseluler jaringan.

Lien (limpa/spleen) menyaring antigen dalam darah & sirkulasi  sehingga


dapat merespon infeksi sistemik.

Mucosa associated lymphoid tissue (MALT) pada traktus respiratorius,


digestivus, genitourinarius  (Peyer’s patch, tonsil, adenoid) menangkap
Ag yang masuk via membran mukosa.
Perbedaan Utama Respon Imun

Non spesifik Spesifik


POSITIF: NEGATIF:
- Selalu siap - Tidak siap sampai terdedah
- Respon cepat patogen
- Tidak perlu ada - Respon lambat
pendedahan terlebih dahulu
POSITIF:
- Responsif
NEGATIF:
- Perlindungan lebih baik pada
- Dapat berlebihan
pendedahan berikutnya
- Kekurangan memori
• Usia
Frekuensi dan intensitas infeksi
meningkat, pada usia lanjut terjadi
penurunan kemampuan untuk
bereaksi secara memadai terhadap
mikroorganisme yang menginvasi.
Terganggunya fungsi limfosit T dan
B menurunkan fungsi sistem organ.

Faktor yang mempengaruhi sistem imun


• Gender
- Estrogen pada wanita memodulasi aktivitas
limosit T (sel supresor). Estrogen
menggalakkan imunitas.

- Androgen pada laki-laki berfungsi untuk


mempertahankan produksi interkulin 2 dan
aktivasi sel supresor. Androgen bersifat
imunosupresif.
•Nutrisi
- Gangguan fungsi imun karena
insufisiensi protein kalori, terjadi akibat
kekurangan vitamin yang diperlukan
untuk sintesis DNA dan protein.
- Vitamin akan membantu proliferasi sel
dan maturasi sel imun
- Kelebihan atau kekurangan unsur-unsur
renik (Fe, Zn, dll) akan mempengaruhi
fungsi imun

Faktor yang mempengaruhi sistem imun


• Faktor psikoneuroimunologi

- limfosit dan makrofag memiliki reseptor


yang dapat bereaksi terhadap
neurotransmiter dan hormon-hormon
endokrin
White blood cell attacks bacteria
Daftar Pustaka

• Paulsen, F. J Waschke. Jilid 1 Sobotta: Atlas Anatomi


Manusia. Jakarta:EGC.
• Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
• Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis
Kompetensi untuk Keperawatan & Kebidanan. Jakarta:EGC.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai