L DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTRITIS
DI PUSKESMAS RAWAT INAP WAJO
KOTA BAU BAU
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan
OLEH
SURBAENI NURSUBU
NIM. P00320018231
SURBAENI M'RSUBU
Nrru. P003200188r
Menyetujui
Pembimbing
Mengetatrui,
99503100r
TIALAMAN PENGESAIIAN
ST}RBAENI NI]RSUBU
NrM. P0032001t231
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di depan
Tim Penguji pada Hari/Tanggal : l2 Juli 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Menyetujui
Mengetahui,
1995031001
ut
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis benar benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
SURBAENI NURSUBU
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : Surbaeni Nursubu
2. Tempat/Tinggal Lahir : Tomia, 10 November 1965
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Buton/Indonesia
6. Alamat : Jl Latsitarda
7. No.Telp/hp : 085241738550
II. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri Tikong Tahun 1979
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri Tomia Tahun 1982
3. SPK Depkes Kendari Tahun 1985
4. DIII Perawat Poltekkes Kemenkes Tahun 2018 - sekarang
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan limpahan berkah dan karunia Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Studi kasus dengan judul “Asuhan
Karya Tulis Ilmiah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Dalam proses pembuatan hingga penyelesaian karya tulis ilmiah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan dan motivasi yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu dengan
segala kerendahan hati dan keikhlasan yang tulus penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar sebesarnya kepada Bapak Akhmad, SST. M.Kes selaku pembimbing
yang memberikan motivasi, arahan dan masukan terhadap penulisan karya tulis ini.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep. Ns. M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. Kepala Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Wajo yang telah memberikan ijin
viii
4. Bapak/ibu penguji Lena Atoy, SST, MPH, H. Taamu, A.Kep. S.Pd. M.Kes, Fitri
Wijayati, S.Kep. Ns. Ns. M.Kep yang telah memberikan kritik dan saran dalam
5. Suami dan anak-anakku yang tercinta, atas kesempatan dan bantuannya baik
6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program Khusus RPL Angkatan II, yang telah
Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah SWT selalu
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................v
MOTTO .....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................................vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Tujua Penulisan .............................................................................................4
C. Manfaat Penulisan .........................................................................................5
D. Teknik dan Sistematika Penulisan ...............................................................6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ......................................................................................................60
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................................62
C. Rencana Tindakan Keperawatan....................................................................64
D. Implementasi Keperawatan............................................................................66
E. Evaluasi Keperawatan....................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan adanya infiltrasi oleh sel-sel radang. Penyakit gastritis terjadi karena ada
berhubungan dengan sistem syaraf dan psikologis dan gangguan anatomi berupa
luka erosi atau ulkus. (Sukarmin, 2011). Berbagai faktor dapat pula menjadi
pencetus gastritis seperti tidak teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan
pylori) yang satu-satunya bakteri yang dapat hidup di lambung. Bakteri ini dapat
kronis. diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak
gastritis setiap tahun dengan presentase 33% dinegara maju dan 63% di negara-
1
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman
pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu
aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau
sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau
lebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung.
penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya
asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak
Menurut penelitian Ritias dkk pada tahun 2000 hingga 2001 mengatakan
seperti HCl, Pepsin dan faktor buffer lambung yaitu mukus bikarbonat. Ketidak
non steroid, pola hidup yang salah, tingat stress yang tinggi, kortikosteroid, obat
2
Di Indonesia angka kejadian gastritis cukup tinggi. Dari penelitian dan
beberapa kota besar seperti Jakarta 50%, Bandung 32,5%, surabaya 31,2 %,
medan 91,6% dan Denpasar 46%. Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang
sebanyak 13.200 kasus atau 34,1%. Hal ini akan terus meningkat dari tahun ke
Kota Tahun 2017 penyakit gastritis atau tukak lambung sebanyak 2258 kasus
dengan menempati urutan nomor 7 dari 10 besar penyakit, sedangkan pada tahun
dengan jumlah 3298 kasus (Profil Dinkes Kota Bau bau, 2018). Pada puskesmas
Wajo dari hasil studi pendahuluan jumlah penderita gastritis pada tahun 2017
dan pada tahun 2018 dengan jumlah pasien sebanyak 125 kasus dan di
penyakit terbesar, penyebabnya karena pola makan yang tidak teratur, stress yang
tinggi, merokok, minum kopi dan minum alkohol. Keluhan yang sering
disampaikan adalah rasa sakit pada ulu hati, rasa perih, mual dan muntah. (Profil
Berdasarkan data dan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
3
Keperawatan pada Tn. L dengan Gangguan sistem Pencernaan : gastritis di
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penilisan karya tulis ilmiah ini adalah penulis mampu
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan ini karya tulis ilmiah adalah agar penulis mampu:
Kota Bau-bau
Kota Bau-bau
4
5. Mendapatkan gambaran evaluasi keperawatan pada Tn. L dengan
Kota Bau-bau
C. Manfaat Penulisan
2. Manfaat Praktis
peneliti selanjutnya.
5
d. Bagi peneliti, sebagai input pengetahuan yang kedepannya mampu
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan data obyektif dan relevan
a. Studi kepustakaan
b. Studi kasus
6
1) Observasi
keadaan klien
2) wawancara
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
5) Metode diskusi
bau-bau
3. Teknik penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari
7
Bab I : pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat
Bab II: tinjauan pustaka yang mencakup konsep dasar medis meliputi
Bab III : Tinjauan kasus yang mencakup hasil pengkajian, analisa data,
evaluasi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
mengembang lebih besar terutama pada epigastrium yang terdiri dari Osteum
kardiak yaitu bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam lambung, Fundus
fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah kiri osteum
kardiak biasanya terisi gas dan Kurvatura yang terletak disebelah kanan dan
peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difusi atau local (Sylvia A Price, 2011). merupakan inflamasi pada
dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999).
(penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri
pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
9
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu: 1) Gastritis akut yaitu suatu
sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu
cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang
mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada
2. Penyebab Gastritis
sebagai berikut :
a. Gastritis Akut
10
b. Gastritis kronik
diketahui secara pasti tetapi ada dua faktor predisposisi penting yang bisa
Syphilis, infeksi parasit dan infeksi virus. Gastritis non infeksi meliputi
gastropati akibat zat kimia dan gastropati uremik yang terjadi akibat gagal
3. Patofisiologi
Zat iritatif yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.
sekresi mukosa yang berupa HCO3, dimana zat ini akan berikatan dengan
lambung. Peningkatan ini memberikan efek mual dan muntah, maka akan
11
mukosa lambung melindungi lambung dari kerusakan akibat HCl, jika
erosi terjadi sampai pada lampisan pembuluh darah maka akan terjadi
akibatnya akan terjadi atropi kelenjar epitel dan hilangnya sel parietal dan sl
chief. Kehilangan sel-sel tersebut akan menurunkan produksi HCl dan Pepsin
dimana fungsi intrinsiknya akan menurun dan dinding lambung juga akan
dan ulserasi.
yang bersifat korosif sehingga dapat merusak sel sel epitel mukosa dan juga
4. Manifestasi Klinik
saluran cerna seperti melena dan hematomesis serta tanda lebih lanjut anemia
12
pasca pendarahan. Biasanya jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat
mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan keluahn anemia (Mansjoer
dkk, 1999).
5. Komplikasi
6. Patogenesis
Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu suasana asam yang
13
terdapat pada lumen lambbung yang mempercepat kerusakan mukosa barier
7. Pengobatan
lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam,
kuman tersebut. (Inayah, 2004). Indikasi yang telah disetujui secara universal
8. Penatalaksanaan
alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang bila pasien akan makan
14
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
1. Pengkajian
teratur, misal setiap jam pada pasien kritis. Teknik pengkajian meliputi :
ulu hati dan perut sebelah kanan bawah sering menjadi alasan pertama
15
penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat
spiritual
b. Pemeriksaan fisik
2) Tanda-tanda vital
3) B1(breath) : takhipnea
1) Aktivitas / Istirahat
16
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap
aktivitas)
2) Sirkulasi
darah)
status syok,
3) Integritas ego
perhatian
4) Eliminasi
17
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah
feses.
setelah perdarahan.
5) Makanan / Cairan
duodenal).
kronis).
6) Neurosensi
18
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
7) Nyeri / Kenyamanan
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
psikologis.
19
8) Keamanan
9) Penyuluhan / Pembelajaran
perdarahan GI.
2. Diagnosa Keperawatan
intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan
muntah)
20
3. Rencana Intervensi
21
dan Kriteria Hasil : membran mukosa
output cair Mempertahankan 3. Pertahankan tirah baring,
yang volume cairan mencegah muntah dan
berlebih (mual adekuat dengan tegangan pada defekasi
dan dibuktikan oleh 4. Berikan terapi IV line
muntah) mukosa bibir sesuai indikasi
lembab, turgor kulit 5. Kolaborasi pemberian
baik, pengisian cimetidine dan ranitidine
kapiler berwarna
merah muda, input
Nutrisi kurang Setelah dilakukan Nutrition terapy
dari tindakan 1. Anjurkan pasien untuk
kebutuhan keperawatan makan sedikit demisedikit
tubuh 3x24jam, dengan porsi kecil namun
b/d anorexia Klien Dapat mencapai sering.
NOC : 2. Berikan makanan yang
Nutritional status : lunak dan makanan yang di
Nutrient intake sukai pasien/di gemari.
Kriteria Hasil 3. lakukan oral higyne 2x
- Keadaan umum sehari
cukup 4. timbang BB pasien setiap
-Turgor kulit baik hari dan pantau turgor
- BB meningkat kulit,mukosa bibir dll
- Kesulitan 5. Konsultasi dengan tim
menelan berkurang ahli gizi dalam pemberian
menu.
22
Intoleransi Setelah dilakukan Aktifity Terapy
aktifitas tindakan keperawatan 1. Observasi sejauh mana
b/d kelemahan selama 3 x 24 jam klien dapat melakukan
fisik Klien aktivitas.
dapat mencapai NOC: 2. Berikan lingkungan yang
Aktifity Intolerance tenang.
Kriteria hasil : 3. Berikan bantuan dalam
- Klien dapat aktivitas.
beraktivitas tanpa 4. Jelaskan pentingnya
bantuan, beraktivitas bagi klien.
- saturasi oksigen 5. Tingkatkan tirah baring
dalam rentang normal atau duduk dan berikan obat
- T Tujuan : Klien sesuai dengan indikasi
dapat beraktivitas. klien melakukan
Kriteria hasil : sesuatu sendiri.
- Klien dapat
beraktivitas tanpa
bantuan,TTV dalam
rentang normal
Ansietas b/d Setelah dilakukan Anxiety Reduction
perubahan tindakan 1. Awasi respon fisiologi
status keperwatan misalnya: takipnea,
kesehatan,anca 1x24jam klien dapat palpitasi, pusing, sakit
man mencapai NOC ; kepala, sensasi kesemutan.
kematian dan Anxiety Control 2.Dorong pernyataan takut
nyeri. Kriteria hasil : dan ansietas, berikan umpan
-Mengungkapkan balik.
perasaan dan 3. Berikan informasi yang
23
pikirannya secara akurat.
terbuka 4.Berikan lingkungan yang
-Melaporkan tenang untuk istirahat.
berkurangnya cemas 5. Dorong orang terdekat
dan takut untuk tinggal dengan
-Mengungkapkan pasien.
mengerti 6. Tunjukan teknik relaksasi.
tentangpeoses luar, meningkatkan
penyakit relaksasi, dapat
-Mengemukakan meningkatkan
menyadari terhadap keterampilan koping.
apa yang
diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiknya
24
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Maret 2019 dengan metode auto anamnesa dan allo anamnesa yaitu teknik
literatur yang berhubungan dengan karya tulis ini dan menggunakan proses
1. Identitas Klien
25
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama
b. Faktor pencetus
Klien mengatakan nyeri terjadi sejak 3 hari yang lalu dan terjadi saat telat
Klien mengatakan untuk mengurangi nyeri klien meminum air gula yang
penyakit seperti yang dirasakan, tidak ada riwayat keluarga atau keturunan
26
4. Genogram
65 63 61 56 50 53 50
29 26 23 21
Keterangan :
: laki-laki
U
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
27
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 88
kg
kiri dan kanan, hidung simetris tidak ditemukan adanya sekret atau cairan
dan tidak ada polip. Tidak ditemukan pernapasan cuping hidung dan pada
pemeriksaan area jantung, perkusi bunyi redup area jantung, tidak ada
nyeri dada, tidak ditemukan benjolan, suara jantung normal, akral teraba
28
penglihatan dan pendengaran dan pengecapan baik, status mntal dengan
orientasi baik
frekuensi BAB 1 kali perhari dengan konsistensi lunak, nyeri pada ulu
kelemahan otot, tidak ada nyeri sendi, tidak ada fraktur dan tidak
Pola aktifitas klien setelah sakit ditemukan porsi makan menurun hingga 3
kali sehari dengan prosi makan tidak dihabiskan (hanya ½ porsi). Kebiasaan
minum air putih sebelum sakit 5-6 gelas per hari dan pada saat sakit hanya 3-
4 gelas sehari. Minuman yang disukai adalah teh. Aktivitas dan istrahat klien
mengatakan tidak terganggu, klien merasa cemas dan tampak gelisah dan
29
7. Terapi medis
Terapi yang didapatkan saat ini adalah infus RL 28 tetes permenit, injeksi
8. Pemeriksaan penunjang
PLT : 78
WBC : 3,1
LED : 2.3
B. Data Fokus
Umur : 65 Tahun
30
makan 4. Klien nampak mual dan muntah
penyakitnya sakit 46 kg
C. Analisis Data
sedang) meningkat
DO :
31
KU lemah Iritasi lambung
Ekspresi wajah
minumnya sedikit 3-
DO :
Klien mengatakan
32
kurang nafsu makan menstimulus saraf fagus
DO : pada hipotalamus
KU lemah
porsi)
BB turun 2 kg
setelah sakit
tentang penyakitnya
DO : kurang informasi
KU lemah kesehatan
Terpasang infus RL
HR : 88x/m
33
Klien tampak gelisah kecemasan
D. Diagnosa Keperawatan
anoreksia
yang diderita.
34
E. Rencana Tindakan Keperawatan
Tabel. 4. Matriks rencana intervensi keperawatan berdasarkan hasil pengkajian pasien gastritis
1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi Setelah dilakukan tindakan Pain Management :
35
TTD : 110/80 mmHg - Keadaan umum baik. 2. Observasi reaksi non
verbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
4. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
pencahayaan dan
kebisingan
36
mengurangi nyeri
mengurangi nyeri
7. Tingkatkan kualitas
istirahat
berhasil
dengan intake yang tidak adekuat Keperawatan selama 1. Pantau intake dan
37
Klien mengatakan mual dan muntah Dapat : 2. Kaji ulang kebutuhan
Terpasang infus RL 28 tetes per menit - Tidak ada mual dan disukai klien
medikasi
5. Pertahankan infus/iv
6. Kolaborasi pemberian
38
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan Nutrition terapy
berhubungan dengan anoreksia Keperawatan selama 3x24 1. kaji pola dan porsi
Klien mengatakan kurang nafsu makan Nutritional status : porsi sedikit tapi sering
Terpasang infus RL 28 tetes per menit - Keadaan umum baik dalam kondisi hangat
Gizi.
39
4. Anxietas berhubungan dengan kurangnya Setelah dilakukan tindakan Anxietas Reduction
pengetahuan tentang penyakit yang diderita. Keperawatan 1x24 jam 1. Berikan penilaian
Klien mengatakan minumnya sedikit 3-4 Kriteria hasil : tentang proses penyakit
40
4. Sediakan informasi pada
5. Diskusikan perubahan
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
mengontrolan penyakit.
41
F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Nyeri akut Kamis, 1. Mengkaji lokasi dan skala Kamis, S. pasien mengatakan masih
b/d inflamasi 4/3-2019 nyeri. Hasil : lokasi nyeri 4/3-2019 nyeri pada ulu hati
menghindari makanan
peningkatan asam
lambung
42
20.25 4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
cairan kurang 4/3-2019 dan pengeluaran cairan. 4/3-2019 sering mual dan muntah
putih
43
untuk minum dan makan
indikasi
12.30 4. Penatalaksanaan
28 tetes pemenit
amp/8 jam
nutrisi kurang 10.15 frekuensi makan klien. 4/3-2019 mual dan muntah
44
kebutuhan mampu menghabiskan ½ A. Masalah belum teratasi
pasien menghabiskan ½
porsi
menyajikan makanan
yang bervariasi
pasien
45
Anxietas b/d 4/3-2019 1. Memberikan penilaian Kamis, S. Klien mengatakan mengerti
46
saat telat makan akan
ulu hati.
informasi tentang
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
mungkin diperlukan
untuk mencegah
47
komplikasi dimasa yang
pengontrolan penyakit
Nyeri akut Jumat, 1. Mengkaji lokasi dan Jumat, S. pasien mengatakan nyeri
b/d inflamasi 5/3-2019 skala nyeri. Hasil : lokasi 5/3-2019 pada ulu hati mulai berkurang
menghindari makanan
peningkatan asam
lambung
48
10.40 4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
cairan kurang 5/3-2019 dan pengeluaran cairan. 5/3-2019 sering mual dan muntah
49
11.00 3. Menganjurkan pasien
indikasi.
14.25 4. Penatalaksanaan
28 tetes pemenit
amp/8 jam
nutrisi kurang 5/3-2019 frekuensi makan klien. 5/3-2019 mual dan muntah
50
dari 10.10 Hasil: pasien hanya 13.00 O. KU mulai membaik
pasien menghabiskan ½
porsi
menyajikan makanan
yang bervariasi
51
Anxietas b/d Jumat, 1. Memberikan penilaian Jumat, S. Klien mengatakan mengerti
52
saat telat makan akan
ulu hati.
informasi tentang
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
mungkin diperlukan
untuk mencegah
53
komplikasi dimasa yang
pengontrolan penyakit
Nyeri akut Sabtu, 1. Mengkaji lokasi dan Sabtu, S. pasien mengatakan nyeri
b/d inflamasi 6/3-2019 skala nyeri. Hasil : lokasi 6/3-2019 pada ulu hati sudah jauh
peningkatan asam
54
makan bubur dan
menghindari makanan
13.30 4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
cairan kurang 6/3-2019 pengeluaran cairan. Hasil: 6/3-2019 mual dan muntah
55
tidak adequat dengan perlahan sesuai Pasien boleh di pulangkan
indikasi
12.10 3. Penatalaksanaan
4. Penatalaksanaan terapi :
amp/8 jam
nutrisi kurang 6/3-2019 frekuensi makan klien. 4/3-2019 mual dan muntah lagi
56
anoreksia 10.25 2. Memberikan makanan Pasien boleh pulang
pasien menghabiskan 1
porsi
menyajikan makanan
yang bervariasi
pasien
57
Anxietas b/d Sabtu 1. Memberikan penilaian Sabtu, S. Klien mengatakan sudah
informasi tentang
58
perkembangan kesehatan
klien.
4. Diskusikan perubahan
mungkin diperlukan
untuk mencegah
pengontrolan penyakit
59
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Penulis melakukan pengkajian pada Tn. L pada tanggal 4 Maret 2019 yang
masuk Puskesmas Wajo dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual muntah, penulis
Proses pengkjian ini sesuai dengan tahapan pengambilan data oleh perawat
dengan ditandai pengumpulan informasi yang bersifat terus menerus dan sebagai
Pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada Tn. L sesuai dengan teori yang
keluarga untuk memenuhi data dan informasi yang diperlukan dalam proses
asuhan keperawatan.
60
Berdasarkan anamnesa pasien mengeluhkan adanya nyeri ulu hati disertai
mual dan muntah sebanyak 4 kali dalam satu hari, nyeri timbul rasanya perih dan
seperti ditusuk-tusuk sejak 3 hari yang lalu dan terjadi saat telat makan dan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah B, (2017).
Bahwa pasien gastritis akan mengalami nyeri perut bagian kiri dan menjalar
hingga ke ulu hati, nyeri timbul bila pasien telat makan. Nyeri yang timbul
autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila mukosa lambung rusak, maka terjadi difusi
HCl ke mukosa lambung dan HCl akan merusak mukosa. Keberadaan HCl di
Selain itu, penulis menemukan data klien kurang nafsu makan, cemas dan
lambung akan meningkat pada keadaan stress, seperti beban kerja yang
61
berlebihan, cemas, takut atau terburu-buru. Kadar asam lambung yang meningkat
Selain itu penulis mendapatkan data bahwa pasien sering telat makan dan juga
makan makanan pedas. Hal ini sesuai pernyataan bahwa orang yang memiliki
pola makan tidak teratur, mudah terserang penyakit gastritis. Pada saat perut
harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditundanya pengisian, asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung, karena ketika kondisi lambung kosong, akan
peningkatan produksi asam lambung sehingga dapat timbul rasa nyeri diulu hati
(Ikawati, 2010).
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian dan analisa data pada kasus gastritis yang dialami
pada Tn. L maka diagnosa keperawatan yang diangkat penulis yaitu nyeri akut
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau pontesial
atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa: awitan yang tiba-tiba
62
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
perawat.
karena pada saat pengkajian ditemukan data klien mengatakan nyeri pada ulu
hati, akibat peningkatan asam lambung, keadan umum lemah, klien nampak
meringis, klien terlihat gelisah, skala nyeri sedang (5), P: nyeri dirasakan ketika
telat makan, Q: seperti tertusuk-tusuk, R: ulu hati, S: skala skala sedang (5), T:
dengan data klien mual dan muntah 4 kali sehari, klien hanya minum 3 gelas
dalam sehari, keadaa umum lemah, dan terpasang infus 28 tetes permenit.
ditegakkan penulis dengan memenuhi data klien mual dan muntah 4 kali sehari,
kurang nafsu makan, keadaan umum lemah, BB turun dari 48 menjadi 46 kg,
63
karena memenuhi data klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien tampak
Studi kasus ini sesuai dengan teori bahwa kerusakan barrier mukosa lambung
kecil, suasana asam pada lumen lambung yang tinggi semakin mempercepat
kerusakan dan menimbulkan rasa nyeri yang meningkatkan stress fisik pasien.
(Inayah, 2004). Selain itu sesuai pula dengan teori bahwa kerusakan mukosa
B12 dan anemia pernesiosa, pada kondisi sangat berat bisa menimbulkan syok
Intervensi keperawatan yang penulis ambil mengacu pada NOC dan NIC
therapy pada diagnosa nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan anxiety reduction
pada diagnosa anxietas. Hal ini sesuai dengan Nursing Intervetion Classification
tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi
64
keperawatan yaang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry,
tepat.
diterapkan secara aktual pada pasien Tn. L dengan Gastritis dalam masalah
Atur posisi pasien yang Membuat nyaman, Kolaborasi dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil, dan Berikan Health Education. Pada
minum dan makan serta tindakan kolaboratif pemberian cairan infus dan
65
pemenuhan nutrisi adalah nutrition therapy dengan tindakan anjurkan klien
makan sedikit demi sedikit, berikan makanan lunak dan disukai, lakukan oral
higiene dan timbang berat badan. Untuk intervensi pada diagnosa anxietas
kemampuan kognitif dan perubahan gaya hidup dan perbaikan pola makan yang
teratur.
perilaku spesifik yang diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan
untuk memantau secara langsung dan dilakukan secara kontinu, (Nursing) yaitu
D. Implementasi Keperawatan
66
pain management : 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
analgetik untuk mengurangi nyeri 5. Mengkolaborasi dengan tim medis jika ada
sedikit demi sedikit, 11. memberikan makanan lunak dan disukai, 12. melakukan
oral higiene dan menimbang berat badan dan anxietas reduction dengan tindakan
kemampuan kognitif dan perubahan gaya hidup dan perbaikan pola makan yang
teratur.
E. Evaluasi Keperawatan
67
Evaluasi yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang ditegakkan yaitu nyeri
akut dan dievaluasi pada hari sabtu tanggal 6 Maret 2019 dengan hasil masalah
nyeri akut teratasi dimana pada data subyektif pasien mengatakan tidak ada nyeri
pada ulu hati dan data obyektif keadaan umum pasien baik, ekspresi wajah pasien
nampak rileks, klien Nampak tenang, skala nyeri 2 (ringan) , Tekanan darah:
Masalah nyeri akut teratasi dengan skala nyeri 2, kebutuhan cairan dan
elektrolit teratasi dengan klien tidak mual dan muntah lagi, kebutuhan nutrisi
teratasi dimana klien sudah dapat menghabiskan porsi makanan dan nafsu makan
sudah kembali membaik, tingkat kecemasan klien teratasi dengan klien telah
68
BAB V
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil studi kasus pada asuhan keperawatan dengan Gastritis
1. Pengkajian kasus gastritis didapatkan data nyeri pada ulu hati, keadan
umum lemah, meringis, klien terlihat gelisah, skala nyeri sedang (5), P: nyeri
skala sedang (5), T: hilang timbul , Tanda-Tanda Vital: TD: 110/80 mmHg,
makan, penurunan berat badan, porsi makan tidak dihabiskan dan tampak
cemas.
cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan
anxietas
reduction
69
yang dirasakan pasien dan pemenuhan cairan dan nutrisi dan mengatasi
kecemasan pasien
5. Evaluasi keperawatan ini sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan
B. Saran
makanan pedas, stress yang tinggi. Bila sudah mengalai gejala gastritis di
gerakan hidup sehat dan makanan sehat dan pola dan gaya hidup yang sehat.
3. Bagi Peneliti
Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini masih banyak kekurangan dan untuk
berikutnya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika
Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta
Friedman, Marilyn, 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga, konsep dan praktik. EGC.
Jakarta.
Haryanto, A., dan Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta
Potter dan Perry, 2009. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan
praktik. Vol.1. edisi 4. EGC. Jakarta
Slamet Suyono, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Dua Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Supetran, 2011. Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa
nyaman nyeri di RSUD jombang.
Wijayaningsih, KS. 2013. Standar Asuhan Keperawatan. CV. Trans info media.
Jakarta
Telah selesai melaksanakan penelitian dengan judul " Asuhan Keperawatan pada Tn. L
Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Gastritis Di Puskesmas Rawat lnap Wajo Kota
Baubau" mulaitanggal 04 Maret 2019 sampai selesai.
Baubau, 02 )uli2AL9
p
,Q;
q,
as Wajo
lU
*
4i{
\'-o" 198803 2AL4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JL,Jond. Nasudon Na. G.l4 Anduonahu, Kata kendart 93X12
393339 *mall:
yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan
NIM P00320018231
Alamat Baubau
Benar-benar mahasiswa yang tersebut namanya di atas sarnpai saat ini tidak mempunyai
sangkut paut di Perpustakaan Poltekkes Kendari baik urusan peminjaman buku rnaupun urusan
administrasi lainnya.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagai syarat untuk mengikuti
Benar-benar telah telah melunasi SPP Semester I s.d Vl yang terkait dengan
Jurusan Keperawatan, dengan bukti sebagai berikut: