HIDAYATUL AINI
NIM. P07120117019
HIDAYATUL AINI
NIM. P07120117019
NIM : P07120117019
Menyatakan dengan sebanarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alih tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulisan ini hasil
Pembuat Pernyataan
Hidayatul Aini
NIM. P07120117019
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Karya Tulis Ilmiah oleh HIDAYATUL AINI NIM. P07120117019 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Senam Kaki Untuk Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja
Puskesmas Banyumulek Tahun 2020” telah disetujui untuk diuji di depan
dewan penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan Mataram Tahun Akademik 2019/2020 pada
tanggal:
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Karya Tulis Ilmiah oleh HIDAYATUL AINI NIM. P07120117019 dengan judul
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan:
Ketua Jurusan Keperawatan Mataram
Rusmini, S.Kep,Ns., MM
NIP. 197010161989032001
Tim Penguji,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Senam Kaki Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada pAsien Diabtes Melitus
memerikan banyak masukan dan arahan untuk mengenai peneltian saya, yang
selalu memotivasi untuk lebih baik kedepannya dalam Kaya Tulis Ilmiah ini.
Ilmiah ini.
7. Dosen-dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
penulis.
8. Kedua orang tua tersayang terima kasih atas kasih sayang, do’a, dukungan
dan pengorbanannya, sehingga penulis bisa tetap semangat dan terus maju
2019/2020 kelas A DIII, terima kasih atas suport dan dukungan dalam
Penulis menyadari bahawa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
Demikian, semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat dan
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Studi Kasus ...................................................................................
D. Manfaat Studi Kasus .................................................................................
C. Focus Studi................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Observasi gerakan responden
..................................................
Grafik 4.1 Observasi nyeri menstuasi responden pada saat sebelum dan
setelah dilakukan teknik latihan abdominal
stretching..............
Daftar Grafik
Gambar 2.1 Cat
Stretch.................................................................................
Gambar 2.2 Cat
Stretch.................................................................................
Gambar 2.3 Cat
Stretch.................................................................................
Gambar 2.4 Lower Truck
Rotation................................................................
Gambar 2.5 Lower Truck
Rotation................................................................
Gambar 2.6 Buttock/Hip
Stretch....................................................................
Gambar 2.7 Curl
Up......................................................................................
Gambar 2.8 Curl
Up......................................................................................
Gambar 2.9 Lower Abdominal
Strertching....................................................
Gambar Lower Abdominal
2.10 Strertching....................................................
Gambar The Bridge
2.11 Position...................................................................
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Penjelasan Sebelum Penelitian
Lampiran 2. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 3. Panduan Dalam Latihan Abdominal Stretching
Lampiran 4. Kuesioner Asuhan Keperawatan Dengan Latihan Abdominal Stretching
Untuk Mengurangi Nyeri Pada Remaja Putri Dengan Dismenorea
Lampiran 5. Format Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Dismenorea
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi
Long, 1996:4)
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
fungsi insulin, yang dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh
dari penyakit seperti jantung, stroke, hipertensi, gagal ginjal dan kebutaan.
di dunia..
Diabetes melitus apabila tidak tertangani secara benar, maka dapat
yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik. Komplikasi kronik terdiri dari
koroner, penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer
sehingga terjadi kebutaan secara parsial maupun permanen (Fox, dkk, 2010).
Apabila retina terganggu, maka otak tidak dapat memproses gambar yang
dilihat oleh mata. Retinopati sulit dideteksi karena gejalanya berjalan lambat.
Keluhan yang timbul akibat kerusakan mata adalah sebagai berikut: pada
lapangan pandang terdapat titik gelap atau kosong, pada penglihatan seperti
ada selaput merah, mata terasa nyeri, lingkaran terang mengelilingi obyek
yang dilihat, terdapat perubahan garis vertikal yang terlihat, dan kebutaan
(Tandra, 2008).
Untuk mencegah diabetes, salah satu upaya yang dapat kita lakukan
adalah dengan cara mengubah gaya atau pola hidup yang sehat sejak
sekarang. Ada beberapa langkah yang dilakulan untuk memulai gaya hidup
sehat, antara lain, mengatur berat badan, mengganti sanck dengan buah dan
sayur, berhenti merokok dan berolahraga. Salah satu olahraga yang dapat
dengan neuropati. Selain itu dapat memperkuat otot betis dan otot paha,
dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan
kak. Selain itu juga dapat meningkatkan kekuatan otot betis, oto paha, dan
bahwa pencegahan dan pengelolaan yang baik dari kaki yang diabetik dapat
mengurangi amputasi sekitar 49-85%, oleh karena itu sangat penting untuk
bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8% orang
dewasa berumur 20-79 tahun merupakan penderita diabetes. Pada tahun 2040
diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta. Hampir 80% orang diabetes
signifikan selama lima tahun terakhir. Tahun 2018 angka diabetes melonjak
di dunia dengan total lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksikan akan
terus mengalami peningkatan dan mencapai 16,7 juta pada tahun 2045.
(Riskesdas, 2018).
tahun dimana perempuan lebih tinggi dibandingkan lelaki yaitu 4.408 jiwa,
sedangkan laki-laki sekitar 4078 jiwa. Sehingga total jiwa yang terkena kasus
penderita kasus diabetes mellitus pada tahun 2018 yaitu 597 jiwa.
diabetes mellitus tiap tahun meningkat ungkapnya dan total pada tahun 2019
kasus Diabetes mellitus menjadi 612 jiwa yang terkena Diabetes Melitus.
farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yaitu
senam kaki yang dapat dilakukan pada pada daerah kaki. Senam kaki ini juga
mudah dilakukan dan alat yang digunakan juga mudah didapat selain mudah,
biaya yang dikeluarkan untuk senam kaki ini juga murah dan mudah
dijangkau untuk masyarakat ke yang ekoniminya ke bawah. Selama ini
menurunkan kadar gula darah sehingga perlu dilakukan penelitian senam kaki
terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II bertujuan
mengurangi kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II.
untuk menurunkan kadar Glukosa Darah pada pasien Diabetes Melitus tipe II
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Tujuan studi kasus pada karya tulis ini adalah “Menggambarkan
kadar gula darah pada pasien deiabetes melitus tiper II di wilayah kerja
Puskesmas Banyumulek.”
2. Tujuan Khusus
1. Pasien/keluarga
Insulin)
Sekitar 90% sampai 95% pasien menyandang diabetes
tipe 2 ditangani dengan diet dan olahraga, dan juga dengan agens
3. Etiologi
a. DM tipe I
b. DM tipe II
4. Patofisiologi
normal atau di bawah normal. Gejala klasik IDDM yang tidak diobati
kerusakan fungsi sel beta pankreas dan resisten insulin, atau oleh
75% dari individu dengan tipe II adalah obesitas atau dengan riwayat
lipolisis dan asidosis akibat dari naiknya produksi keton dari asam
(sering lebih besar dari 1000 mg/dL), tanpa atau dengan ketosis ringan,
1997).
mmol/L)
jam
d. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO < 200 mg/dL (11.1 mmo/L)
kedalam air.
6. Komplikasi
a. Akut
1) Ketoasidosis diabetic
2) Hipoglikemi
c) Stroke
2) Mikroangiopati
a) Retinopati
b) Nefropati
c) Neuropati diabetik.
a. Penatalaksanaan medis
adanya perubahan gaya hidup dan status fisik serta emosional dan
a. Penatalaksanaan nutrisi
b. Penatalaksanaan keperawatan
berkelanjutan.
Informasi yang di dapat dari klien (sumber data primer), data yang di
dapat dari orang lain (sumber data sekunder), catatan kesehatan klien,
1. Pengkajian.
a. Aktivitas/Istirahat.
Gejala:
Tanda:
b. Sirkulasi
Gejala:
Tanda:
a) Takikardia.
d) Disritmia.
c. Integritas ego
Gejala:
Tanda:
d. Eliminasi
Gejala:
4) Diare.
Tanda :
e. Makanan/cairan
Gejala:
karbohidrat.
4) Penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari atau
minggu.
5) Haus.
Tanda:
f. Neurosensori
Gejala:
2) Sakit kepala.
4) Gangguan penglihatan.
Tanda:
Gejala:
1) Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang atau berat).
Tanda:
h. Pernapasan
Gejala:
Tanda:
a) Lapar udara.
c) Frekuensi pernafsan.
i. Keamanan
Gejala:
Tanda:
a) Demam, diaporisis.
j. Sekualitas .
Gejala:
1) Rabas vagina (cenderung infeksi).
k. Pembelajaran/penyuluhan
Gejala:
i. Pemeriksaan Diagnostik.
300 mOsm/I
14) Urine: Gula dan Asetan positif, berat jenis dan osmomalitas
mungkin meningkat.
1. Diagnosa keperawatan
(2000)
No Intervensi Rasional
1 Dapatkan riwayat pasien/orang Rasional : Membantu dalam
kasatmata.
2 Pantau tanda-tanda vital, catat Hipovolemia dapat
terkoreksi.
4 Frekuensi dan kualitas pernafasan, Koreksi hiperglikemia dan asidosis
dan dehidrasi.
6 Kaji nadi perifer, pengisian Merupakann indikator dari tingkat
laboratorium normal.
No Intervensi Rasional
1 Timbang berat badan setiap hari Mengkaji pemasukan makanan
dan utilisasinya).
dihabiskan pasien.
simptomatik.
mentoleransinya melalui
mengupayakan pemberian
pulang.
rasional tindakan
program pengobatan.
No Intervensi Rasional
1 Ciptakan lingkungan yang saling Menanggapi dan memperhatikan
mendemonstrasikan ulang,
hari
gula darah dengan menggunakan oleh diri sendiri 4 kali atau lebih
mencegah/mengurangi
panjang.
mempengaruhi absorbs
vitamin/mineral.
3. Implementasi keperawatan
4. Evaluasi
menerima kondisinya.
kondisi tubuhnya.
bentuk kaki. Selain itu juga dapat meningkatkan kekuatan otot betis,
baik dari kaki yang diabetik dapat mengurangi amputasi sekitar 49-
85%, oleh karena itu sangat penting untuk senam kaki (Helmanu &
Hurrahmani, 2015)
(Widianti,2010)
5. Kontra indikasi
a. Persiapan alat
2) 2 lembar Koran.
b. Persiapan klien
2) Kontrak tempat.
1) Persiapan alat
Cuci tangan
2) Langkah 1 :.
3) Langkah 2 :
1. Tumit
2. Ujung kaki/Jari kaki
1. Tumit
2. Ujung kaki/jari
kaki
3. Telapak Kak
Letakkan salah
satu tumit
dilantai, angkat
2 telapak kaki ke
atas, pada kaki
lainnya, jari-jari
kaki diletakkan
dilantai kemudian
tumit dinaikkan ke
atas. Cara ini
dilakukan
bersamaan pada
kaki kiri dan
kanan secara
bergantian dan
diulaangi
sebanyak (2 set 10
repitasi)
Gambar 3 Angkat telapak kaki ke atas
5) Langkah 4
1. Tumit
2. Jari kaki
3. Telapak kaki
2
3 Tumit kaki diletakkan
dilantai, Bagian ujung
kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan
memutar dengan
pergerakan kaki
1 sebanyak (2 set 10
Repitasi)
1. Ujung kaki
2. Tumit
1 3. Pergelangan kaki
3 Jari- jari diletakn
dilantai. Tumit
diangkat dan buat
gerakan memutar
dengan
pergerakan pada
pergelangan kaki
sebanyak ( 2 set
2 10 repitasi)
7) Lanhkah 6:
1. Jari Kaki
1 Luruskan salah
satu kaki diatas
lantai kemudian
angkat kaki
tersebut lalu
gerakkan ujung
kaki ke arah wajah
lalu turunkan
kembali kelantai
8) Langkah 7:
1. Ujung kaki
1 Luruskan salah
satu kaki diatas
kemudian angkat
kaki ttersebut lalu
gerakkan ujung
kaki menjauh dari
wajah lalu
turunkan kembali
ke lantai.
9) Langkah ke 8 :
1. ujung kaki
2. Pergelangan
1 kaki
Angkat kedua
kaki lalu
luruskan,
2 pertahankan
posisi tersebut,
Gerakan
pergelngan
kaki ke depan
dan belakang.
Ulangi
pergerakan
sebanyak (2
set 10 repitasi)
Gambar 8 angkat kedua kaki secara bergantian
10) Langkah 8:
1. ujung kaki
luruskan kaki
1 dan angkat,
putar aki pada
pergelangan
kaki, tuliskan
pada udara
dengan kaki
angka 0-10
lakukan juga
pada kaki kiri.
Gambar 9 angkat kedua kaki membentuk angka
11) Langkah 9
1. Koran
1 Bentuk Koran menjadi
bola dengan kedua belah
kaki, buka kembali dan
robek koran menjadi 2
bagian dan kecil-kecil,
pindahkan kumpulan
sobekan tersebut dengan
kedua kaki lalu letakkan
sobekan pada koran yang
utuh dan bungkus
semuanya dengan kedua
kaki menjadi bentuk bola.
kecil
pada pasien diabetes adalah senam kaki, senam kaki ini sangat dianjurkan
gringgingen di kaki.
penurunan kadar gula darah sewaktu. Pengaruh senam kaki terhadap kadar
glukosa darah penderita diabetes melitus tipe II terjadi karena senam kaki
(dorsal fleksor, plantar fleksor, invertor, dan evertor) serta otot intrinsik
menurun. Penurunan kadar gula darah sewaktu ini sebagai salah satu
heart rate), durasi 30-60 menit, dengan frekuensi 3-5 kali per minggu dan
tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam. Hasilnya dari
responden yang melakukan senam kaki dengan baik dan benar secara
teratur relatif memiliki nilai kadar gula darah <200 mg/dl. Nilai kadar gula
perbaikan nilai kadar gula darah setelah melakukan senam kaki. Sesuai
glukosa sehingga terjadi penurunan kadar gula darah, hal ini juga
bahwa senam kaki sangat bermanfaat terhadap penurunan kadar gula darah
BAB III
dengan pemberian senam kaki untuk menurunkan gula darah pada pasien
diabetes melitus.
dijangkau dan dapat dipergunakan sebagai subjek karya tulis ilmiah untuk
maka jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 1 (satu) orang yang
menderita diabetes melitus. Dalam studi kasus ini terdapat kriteria inklusi
1. Kriteria inklusi
penelitian.
2. Kriteria eksklusi
C. Fokus Studi
D. Definisi Oprasional
1. Diabetes Melitus.
2. Senam Kaki
leafleat, SOP senam kaki, video senam kaki dan alat ukur gula darah yang
bulan April 2020 selama tiga kali dalam satu minggu (3x semingggu).
G. Pengumpulan Data
disusun.
H. Penyajian Data
Untuk studi kasus data yang disajikan secara deskriptif/ narasi dan
Etika studi kasus adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan studi kasus yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak
saja.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Confidentiality adalah masalah etika dengan memberikan jaminan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus
A. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK : Ny K
3) Pendidikan KK : SD
4) Agama KK : Islam
Kediri
6) Genogram
Suami
Istri
39
?
35
?
29
2
2
5
2,
7
3
4
3
9
1
?
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
X = Meninggal dunia
___ = Menikah
= Pasien
7) Suku Bangsa
8) Agama
Tn.A.
10) Aktivitas/Istirahat.
11) Sirkulasi
13) Eliminasi.
malam hari leih dari 5x dan tidak ad nyari saat buang air
kecil, sementara untuk BAB pasien BAB 1x2 hari, dengan
intensitas lunak.
14) Makanan/cairan.
15) Neurosensori
17) Pernapasan.
pernafasan.
b. Pemeriksaan Fisik
TTV
- TD 120/80mmhg 100/70mmhg -
- Nadi 80 76 92
- Respirasi 18 20 26
- Sclera
- Fungsi Lengkap
Leher
- Pembesaran
- Respirasi
- Bunyi jantung
Abdomen:
a. Analisa Data
DS : Gangguan Ansietas
Responden reproduksi
mengatakan tidak tau
cara alternatif untuk Kurangnya
mengatasi nyeri haid. pengetahuan
DO : Ansietas
Responden tampak
cemas, dan pucat
b. Diagnosa
Berdasarkan analisis data tersebut maka didapatkan dua
c. Rencana Keperawatan
Intervensi Rasional
1. Mengajak pasien untuk 1. Dapat mengatasi nyeri karena
melakukan olah raga ringan, adanya stimulus sentuhan
seperti mengerak-gerakkan terapeutik yang nantinya akan
badan, dan lainnya. membuat skala nyeri menurun.
2. Menerapkan teknik relaksasi non 2. Agar dapat mengurangi
farmakologi : Latihan tekanan yang berguna untuk
Abdominal Stretching untuk pasien merasakan rileks
mengurangi nyeri dismenorea Berguna untuk menurunkan
pada remaja putri. skala nyeri pasien.
3. Sarankan pasien untuk 3. Untuk menurunkan kongesti.
mengkonsumsi dieresis natural
seperti vitamin, atau hanya
dengan tidur atau beristirahat
yang cukup.
d. Implementasi
Diagnosa pertama mendemostrasikan lahihan abdominal
setelah dicontohkan.
13 April 2020 √ √ √ √ √ √
14 April 2020 √ √ √ √ √ √
15 April 2020 √ √ √ √ √ √
Berdasarkan tabel 4.1. responden melakukan latihan
e. Evaluasi
Penilaian nyeri dilakukan pada tanggal 5 April 2020 untuk
5 Sebelum Sesudah
4
4
3 4
2
2
2
0 1 0
0
Hari I Hari II 0
Hari III Hari IV
Hari V Hari VI Hari VII
pada hari ke-2 menstruasi dengan skala nyeri 7 (0-10) dan sesudah
melakukan terapi latihan abdominal stretching sebanyak 3 kali dan
menstruasi dengan skor nyeri skala 4 (0-10) dan pada hari ke-5
tidak diperlukan lagi. Dismenore primer disebabkan oleh zat kimia alami
yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang disebut
makin kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga makin kuat.
Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan dinding rahim akan mulai
terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan nyeri haid
dismenore, hal ini sesuai dengan teori Dawood (2006) bahwa dismenore
primer terjadi pada awal siklus menstruasi dan nyerinya meningkat pada
masa remaja sekitar umur 15-17 tahun dan puncak nyeri yang dialami
primer. Hal ini sesuasi dengan teori [ CITATION Sin171 \l 1057 ] dismenore
sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi setelah usia 25 tahun. Hal
yaitu selama 7 hari. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
usia remaja 9-12 tahun. Ada sebagian kecil yang mengalami lebih lambat
dari itu, 13-15 tahun meski sangat jarang terjadi. Masa rata-rata
siklus menstruasi selama 21-40 hari. Pada setiap wanita biasanya lama
menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc.
maksimal pada hari kedua (nyeri skala 7), nyeri pada perut bagian bawah
nyeri haid dengan cara istirahat saja. Hal ini sesuai dengan teori [ CITATION
bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri
dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang
terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau
selama menstruasi. Setelah data terkumpul dilakukan analisa data untuk
nyeri pada perut bagian bawah ketika menstruasi, skala tertinggi nyeri
nyeri haid adalah dengan melakukan latihan fisik, maka pada tahap
nyeri. Berikut hasil penurunan nyeri responden dalam rentang skala 0-10,
Penurunan nyeri pada responden turun dari nyeri skala 7 (nyeri berat)
haid atau disminorea yang dialami oleh remaja putri yaitu disminorea
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
penyusunan selanjutnya.
3. Bagi Penulis
yang berkualitas.
tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Peneliti,
(RIANTI PUSPITA
CAHYANI)
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Rianti Puspita
Cahyani. Penelitian ini berjudul “Asuhan Keperawatan Dengan Tindakan Latihan
Abdominal Stretching Untuk Mengurangi Nyeri Pada Remaja Putri Dengan
Dismenorea”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini
secara sukarel tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu waktu tanpa sanksi
apapun.
Mataram, 20Jamuari 2020
Saksi Responden
………………………… …………………………
…
Mataram, 20 Jamuari 2020
Peneliti
……………………………
2. Matras
3. Musik
Prosedur 1. Cat stretch
3. Buttock/Hip Stretch
dengan bersuara.
melengkungkan punggung.
Gambar 5.2. Lower Abdominal Stretching
2. 13-16 tahun
3. >16 tahun
4. Lai-lain :. . . . . . . . . . . .
Keterangan:
1 = Tidak Nyeri :
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
nama :
umur :
tempat tingal :
pekerjaan :
b. Pemeriksaan pasien
tekanan darah :
denyut nadi :
suara jantung :
suhu tubuh :
2) Siklus :
3) Banyaknya :
4) Lamanya :
5) Keluhan :
h. Riwayat menikah :
i. Riwayat penggunaan alat kontrasepsi:
1) Pemeriksaan Abdomen :
2) Pemeriksaan pelvis :
k. Analisa Data
2. Diagnose Keperawatan
1. . . . . .
2. . . . . .
3. Intervensi
4. Implementasi
O:
A:
P:
DOKUMENTASI