Anda di halaman 1dari 15

POST PASRTUM

BLUES
Kelompok 3
Post partum blues merupakan
sebagai bentuk gejala ringan
atau depresi sementara dengan
durasi 3-7 hari pasca
melahirkan. Gale & Harlow,
(2003).
DEFINISI
Post partum blues adalah keadaan di
mana seorang ibu mengalami perasaan
tidak nyaman (kesedihan atau
kemurungan)/gangguan suasana hati
setelah persalinan, yang berkaitan dengan
hubungannya dengan si bayi, atau pun
dengan dirinya sendiri
1. Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan
kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estradiol
2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
ETIOLOGI 3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
4. Latar belakang psikososial ibu
5. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.
Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke-3
atau ke-6 hari setelah melahirkan. Beberapa
perubahan sikap tersebut diantaranya Ibu sering
tiba-tiba menangis karena merasa tidak
bahagia, penakut, tidak mau makan, tidak mau
MANIFESTASI bicara, sakit kepala sering berganti mood,
mudah tersinggung (iritabilitas), merasa terlalu
KLINIS sensitif dan cemas berlebihan, tidak bergairah,
khususnya terhadap hal yang semula sangat
diminati, tidak mampu berkonsentrasi dan
sangat sulit membuat keputusan, merasa tidak
mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang
baru saja di lahirkan , insomnia yang
berlebihan.
Riwayat seperti kehamilan yang tidak di inginkan, adanya problem
dengan orang tua atau mertua, kurangnya biaya untuk persalinan,
kurangnya perhatin yang diberikan pada si ibu dan factor dari etiologi
serta factor psikolog lainnya merupakan penyebab utama. Penurunan
kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada
PATOFISIOLOGI gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek
supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak
yang bekerja menginaktifasi nonadrenalin dan serotonin yang
berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi. Karena
proses ini pula seorang ibu setelah melahirkan mengalami
perubahan pada tingkat emosional.
Endinburgh Posnatal Depression Scale
(EPDS) merupakan kuesioner dengan
validitas yang teruji yang dapat mengukur
intensitas perubahan perasaan depresi selama
PEMERIKSAAN 7 hari pasca salin. Pertanyaan-pertanyaannya
PENUNJANG berhubungan dengan labilitas perasaan,
kecemasan, perasaan bersalah serta mencakup
hal-hal lain yang terdapat pada post-partum
blues
Pengkajian :
 Identitas klien
 Dampak pengalaman melahirkan : Apabila pengalaman mereka dalam
persalinan sangat berbeda dari yang diharapkan, orang tua bisa merasa
kecewa karena tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya.
KONSEP Apa yang dirasakan orang tua tentang pengalaman melahirkan sudah pasti
akan mempengaruhi adaptasi mereka untuk menjadi orang tua.
ASUHAN  Citra diri ibu : Bagaimana perasaan ibu baru tentang diri dan tubuhnya
KEPERAWATAN selama masa nifas dapat mempengaruhi perilaku dan adaptasinya dalam
menjadi orang tua
 Interaksi Orang tua – Bayi : Respon orang tua terhadap kelahiran anak
meliputi perilaku adaptif dan perilaku maladatif
 Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif : berasal dari penerimaan dan
persepsi realistis orang tua terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan
keterbatasan kemampuan mereka, respon social yang tidak matur, dan
ketidakberdayaannya

NEXT…  Struktur dan fungsi keluarga : Penyesuaian seorang wanita terhadap


perannya sebagai ibu sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan
pasangannya, ibunya dengan keluarga lain, dan anak-anak lain.
Diagnosa keperawatan
menurut Marilynn E.Doenges ( 2001 ) Adalah :
• Nyeri akut / ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis
edema / pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.
• Resiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan
NEXT… dengan pengaruh komplikasi fisik dan emosional.
• Resiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu berhubungan
dengan ketidakefektifan koping individu.
• Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan
psikologis (sangat gembira, ansietas, kegirangan), nyeri /
ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
INTERVENSI Intervensi Keperawatan :
• Tentukan adanya, lokasi dan
sifat ketidaknyamanan.
• Inspeksi perbaikan perineum
dan epiostomi.
Nyeri akut / • Berikan kompres es pada
ketidaknyamanan perineum, khususnya selama 24
berhubungan dengan jam pertama setelah melahirkan.

NEXT… trauma mekanis, edema


/pembesaran jaringan
• Berikan kompres panas lembab
(misalnya : rendam duduk / bak
mandi).
atau distensi, efek-efek • Anjurkan duduk dengan otot
hormonal. gluteal terkontraksi diatas
perbaikan episiotomy.
Tujuan : • Kolaborasi dalam pemberian
Mengidentifikasi obat analgesic 30-60 menit
kebutuhan dan sebelum menyusui.
mengunakan intervensi
untuk mengatasi
ketidaknyamanan.
Resiko terhadap
perubahan peran Intervensi Keperawatan :
• Kaji kekuatan, kelemahan, usia , status perkawianan, ketersediaan
menjadi orang tua sumber pendukung dan latar belakang budaya.
berhubungan dengan • Perhatikan respon klien/pasangan terhadap kelahiran dan peran
menjadi orang tua.
pengaruh komplikasi • Evaluasi sifat dari menjadi orang tua secara emosi dan fisik yang
fisik dan emosional. pernah dialami klien/pengalaman selama kanak-kanak.
• Tinjau ulang catatan intrapartum terhadap lamanya persalionan,
Tujuan : Mengungkapkan adanya komplikasi dan peran pasangan pada persalinan.

NEXT… masalah dan pertanyaan


tentang menjadi orang
• Evaluasi status fisik masa lalu dan saat ini dan kejadian komplikasi
prenatal, intranatal dan pascapartal.
• Evaluasi kondisi bayi ; komunikasikan dengan staf perawatan
tua, mendiskusikan peran sesuai dengan indikasi.
• Pantau dan dokiumentasikan interaksi klien/pasangan dengan bayi.
menjadi orang tua secara • Anjurkan pasangan untuk mengunjungi dan mengendong bayi dan
realistis, dan secara aktif berpartisipasi terhadap aktifitas perawatan bayi sesuai izin.
• Kolaborasi dalam merujuk untuk konseling bila keluarga beresiko
mulai melakukan tugas tinggi terhadap masalah menjadi orang tua atau bila ikatan positif
perawatan bayi baru lahir diantara klien/pasanngan dan bayi tidak terjadi.
dengan tepat.
Resiko perubahan Intervensi Keperawatan :
• Kaji respon emosional klien selama prenatal dan periode
emosional yang tidak inpartum dan persepsi klien tentang penampilannya
stabil pada ibu selama persalinan.
• Anjurkan diskusi oleh klien / pasangan tentang persepsi
berhubungan dengan pengalaman kelahiran.
ketidakefektifan • Kaji terhadap gejala depresi yang fana (perasaan sedih
pascapartum), pada hari ke-2 sampai ke-3 pasca partum
koping individu (misalnya, ansietas, menangis, kesedihan, konsentrasi
Tujuan : yang buruk, dan depresi ringan atau berat).
• Evaluasi kemampuan koping masa lalu klien, latar
Mengungkapkan
NEXT…
belakang budaya, system pendukung, dan rencana untuk
ansietas dan respon bantuan domestic pada saat pulang.
• Berikan dukungan emosional dan bimbingan antisipasi
emosional, untuk membantu klien mempelajari peran baru dan
mengidentifikasi strategi untuk koping terhadap bayi baru lahir.
• Anjurkan pengungkapan raa bersalah, kegagalan pribadi,
kekuatan individu dan atau keragu-raguan tentang kemampuan menjadi orang
kemampuan koping tua.
• Kolaborasi dalam merujuk klien/pasangan pada kelompok
pribadi, mencari pendukungan menjadi orang tua, pelayanan social,
sumber-sumber yang kelompok komunitas, atau pelayanan perawat
berkunjung.
tepat sesuai kebutuhan.
Gangguan pola tidur Intervensi Keperawatan :
berhubungan dengan
respon hormonal dan
• Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan
psikologis (sangat gembira, untuk istirahat.
ansietas dan kegirangan), • Kaji faktor-faktor, bila ada yang
nyeri/ketidaknyamanan, mempengaruhi istirahat.
proses persalinan dan • Berikan informasi tentang kebutuhan
kelahiran melelahkan. untuk tidur/istirahat setelah kembali ke
NEXT… Tujuan : Menidentifikasi
penilaian untuk
rumah.
• Berikan informasi tentang efek-efek
mengakomodasi perubahan
yang diperlukan dengan
kelelahan dan ansietas pada suplai
kebutuhan terhadap anggota ASI.
keluarga baru, melaporkan • Kaji lingkungan rumah, dan bantuan
peningkatan rasa sejaterah di rumah.
dan istirahat.
Post-partum blues dapat dikurangi dengan
cara belajar tenang dengan menarik nafas
panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur,
berolahraga ringan, ikhlas dan tulus dengan
peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis
dalam hal mengurusi bayi, membicarakan
PENATALAKSANAA rasa cemas dan mengkomunikasikannya,
N bersikap fleksibel, bergabung dengan
kelompok ibu-ibu baru
Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa dibutuhkan penanganan di
tingkat perilaku, emosional, intelektual,
sosial dan psikologis secara bersama-
sama, dengan melibatkan
lingkungannya, yaitu: suami, keluarga
dan juga teman dekatnya.
SEKIAN
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai