DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan TIC (Tutorial In Clinic) ini yang berjudul :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN : DISPEPSIA DI RUANG SAMOLO 2 RSUD SAYANG CIANJUR.
Penulis dalam penyusunan TIC (Tutorial In Clinic) ini, mendapatkan banyak
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ijun Rijwan Susanto, SKM., M.Kes., Ph. D selaku Ketua STIKes Budi Luhur
Cimahi.
2. Yosi Oktri, AMK., SPK., SST., MM selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
STIKes Budi Luhur Cimahi.
3. Aan Somana, S.Kp., M.Pd., MNS selaku Ka. Prodi Pendidikan Profesi STIKes
Budi Luhur Cimahi.
4. Ns. Ando Fikri Hokim, MAN selaku Pembimbing Akademik dalam penyusunan
TIC ini yang telah banyak memberi petunjuk saran.
5. Maesaroh, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Klinik dalam penyusunan TIC ini.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan laoran ini dengan sebaik –
baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu demikian kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran semua pihak, untuk menyempurnakannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
1. Tujuan Umum ......................................................................................
2. Tujuan Khusus ....................................................................................
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
1. Manfaat Teoritis...................................................................................
2. Manfaat Praktis ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak didapatkan pada usia muda. Di Amerika Serikat kejadian dispepsia 26%
satiation, orepigastric pain and/or epigastric burning” (salah satu atau lebih dari
rasa penuh yang menyusahkan setelah makan, atau cepat merasa kenyang, atau
nyeri epigastrium dan atau rasa terbakar di epigastrium). Kriteria tersebut dipenuhi
dalam 3 bulan terakhir dengan onset gejala tidak kurang dari 6 bulan sebelum
mengganggu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal
(Gustin, 2011).
bahwa 15–30% orang dewasa pernah mengalami hal ini dalam beberapa hari. Di
negara barat, didapatkan angka prevalensi dispepsia berkisar 7-41%, tapi hanya
terjadi. Diperkirakan hampir 30% kasus pada praktek dokter umum dan 60% pada
kambuh) dan adanya keluhan yang kronis yang terkait dengan pengobatan yang
dan ekonomi sangat tinggi. Di Inggris, biaya sosial untuk dispepsia mencapai £1
milyar ($1,46 milyar) dalam satu tahun. Hal tersebut tidak jauh berbeda untuk
langsung untuk penanganan dispepsia mencapai £26 juta setahun untuk 8 juta
orang dan untuk biaya tidak langsung mencapai 10 kali lipatnya. Hal tersebut
dispepsia. Secara tidak langsung, hal tersebut juga akan menurunkan kualitas
hidup.
orang dewasa di RS yang menderita dispepsia, yang diikuti selama satu tahun,
tindakan medis.
Faktor psikis dan emosi dapat mempengaruhi fungsi saluran cerna dan
ansietas, depresi dan neurotik lebih jelas dibandingkan orang normal (Mudjaddid,
2006).
B. Rumusan Masalah
Cianjur.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu Tugas
2. Tujuan Khusus
Cianjur.
Cianjur.
Sayang Cianjur.
Cianjur.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
2019.
c. Bagi Perawat
penyakit Dispepsia.
d. Bagi Pasien
keperawatan : Dispepsia.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
dari nyeri ulu hati, mual,kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak
yang berupa nyeri perut bagian atas, perih, mual, yang kadang-kadang
disertai rasa panas di dada dan perut, lekas kenyang, anoreksia, kembung,
2. Etiologi
acid reflux. Jika anda memiliki penyakit acid reflux, asam lambung
terdorong ke atas menuju esofagus (saluran muskulo membranosa yang
Kanker lambung
3. Patofisiologi
jelas, zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan
PATHWAY
DISPEPSIA
Perubahan pada
Nyeri status kesehatan
Muntah
Nyeri Akut
Defisit Nutrisi Nausea Defisit Pengetahuan
4. Manifestasi Klinis
d. Nyeri episodik
a. Mudah kenyang
c. Mual
d. Muntah
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin
disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada
yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain meliputi nafsu
makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut
kembung).
badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani
pemeriksaan.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
3) Antagonis reseptor H2
pantoprazol.
5) Sitoprotektif
b. Penatalaksanaan Keperawatan
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. Radiologis
c. Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
d. USG (ultrasonografi)
digunakan setiap saat dan pada kondisi klien yang beratpun dapat
dimanfaatkan.
kasus.
7. Pengkajian
meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-kadang
muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang, perut kembung, rasa
panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan dari lambung secar tiba-
klinis (sindrom) yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit diperut bagian atas
yang dapat pula disertai dengan keluhan lain, perasaan panas di dada
lainnya
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
2) Keluhan Utama
tersebut.
pemakaian obat.
5) Riwayat kesehatan keluarga
6) Riwayat psikososial-spiritual
menerima keadaannya.
b. Pemeriksaan Fisik
dan lain-lain.
8) Sistem reproduksi: infertil, masalah menstruasi, skrotum, testis,
vesika urinaria.
8. Analisa Data
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPEWATAN
1 DS : Dispepsia Nausea
Mengeluh mual
DO :
Diaforesis
Takikardia
Mual/muntah
Pupil Dilatasi
Nausea
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPEWATAN
Stress
DO :
Tampak meringis
Merangsang saraf simpati
Bersikap protektif
N. Ke-V (Nervus Vagus)
(mis: waspada, posisi
menghindari nyeri)
meningkat
Sulit tidur
HCL kontak dengan
Nafsu makan berubah
mukosa gaster
Diaforesis
Nyeri akut
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPEWATAN
setelah makan
Kram/nyeri abdomen
Nafsu makan
Mual
menurun
DO :
Muntah
Berat badan menurun
rentang ideal
Inadekuat intake/output
Bising usus hiperaktif
berlebih
Otot pengunyah
lemah
Membran mukosa
pucat
Sariawan
Diare
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPEWATAN
yang dihadapi
DO :
HCL kontak dengan
Menunjukan perilaku
mukosa gaster
tidak sesuai anjuran
Menunjukan persepsi
masalah
Kurangnya terpapar
informasi
Defisit pengetahuan
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
mengabsorbsi nutrien
ditandai dengan : Setelah dilakukan tindakan Identifikasi pengalaman mual Mengetahui penyebab mual
Pupil Dilatasi Diaforesis menurun penyebab mual (mis: bau tak sedap,
Edukasi :
akupresur)
Kolaborasi :
perlu
pencedera fisiologis, Setelah dilakukan tindakan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Mengetahui nyeri yang dirasakan
ditandai dengan : keperawatan selama 3x24 jam, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri pasien
meningkat Pola tidur membaik Berikan teknik nonfarmakologis untuk Mengajarkan pasien cara
Sulit tidur Diaforesis menurun mengurangi nyeri (mis: terapi musik, meredakan nyeri secara mandiri
pencahayaan, kebisingan)
Edukasi :
Anjurkan memonitor nyeri secara Pasien dapat mengontrol nyeri
Kolaborasi :
ketidakmampuan mencerna Setelah dilakukan tindakan Identifikasi status nutrisi Mengetahui adanya kekurangan
nutrien, ditandai dengan : defisit nutrisi teratasi. Identifikasi alergi dan intoleransi Menentukan intervensi yang tepat
DS : Tupen : makanan
Cepat kenyang setelah Setelah dilakukan tindakan Identifikasi makanan yang disukai Meningkatkan selera makan
makan keperawatan selama 1x24 jam Monitor asupan makanan Mengetahui adekuat atau tidaknya
Nafsu makan menurun kriteria hasil : Monitor berat badan Mengetahui adanya malnutrisi
Porsi makan habis Terapeutik :
Kekuatan otot pengunyah Lakukan oral hygiene sebelum makan, Meningkatkan kenyamanan
DO : Kekuatan otot menelan Sajikan makanan secara menarik dan Meningkatkan selera makan
minimal 10% dibawah Perasaan cepat kenyang Berikan suplemen makanan, jika perlu Meningkatkan selera makan
Otot pengunyah lemah Sariawan menurun Ajarkan diet yang diprogramkan Menjaga keseimbangan asupan
Diare Berat badan membaik Kolaborasi pemberian medikasi Mengatasi adanya mual
ketidaktahuan menemukan Setelah dilakukan tindakan Identifikasi kesiapan dan kemampuan Proses pembelajaran sangat
sumber informasi dan keperawatan selama 3x24 jam, menerima informasi dipengaruhi oleh kesiapan fisik
ditandai dengan : Tupen : Identifikasi faktor-faktor yang dapat Mengetahui faktor penyebab
DS : Setelah dilakukan tindakan meningkatkan dan menurunkan sehingga pasien dapat mengontrol
keperawatan selama 1x24 jam motivasi perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri untuk meningkat
Menanyakan masalah
tingkat pengetahuan meningkat, kualitas kesehatannya
yang dihadapi
dengan kriteria hasil :
DO : Perilaku sesuai anjuran Terapeutik :
Menunjukan perilaku meningkat Sediakan materi dan media pendidikan Proses penerimaan informasi oleh
tidak sesuai anjuran Persepsi yang keliru terhadap kesehatan pasien lebih efektif
masalah menurun
Menunjukan persepsi Edukasi :
yang keliru terhadap Jelaskan faktor risiko yang dapat Meningkatkan pengetahuan klien
mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Memotivasi untuk mencegah dan
mandiri
TINJAUAN KASUS
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
2. Usia : 61 Thn
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Suku : Sunda
14. No RM : 54 37 41
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 25 Thn
4. Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : Wirausaha
6. Alamat : SDA
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri ulu hati, terasa semakin sakit jika diisi
epigastrium disertai dengan mual, untuk muntah tidak ada. Skala nyeri 5 dari (0-
10).
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung dari tahun 2013. Pasien
pernah dirawat di ruang ICU RSUD Cianjur pada tahun 2016. Pasien sering
Klien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang
sama dengan klien. Lingkungan di sekitar rumah klien pun tidak ada yang
Klien dan keluarga dapat berkomunikasi dengan baik, dan berhubungan baik
dengan keluarga dan tetangga. Pada saat di rumah klien selalu menjalankan
Di Rumah
No Pola Aktivitas Dirumah
Sakit
saat sakit) :
a. Pola nutrisi :
( - ) TPN
Nafsu makan :
Karena mual,
habis 1/4
disukai/alergi/pantangan :………… - -
terakhir:
( ) Bertambah…….Kg
( ) Berkurang…….Kg
b. Pola Cairan :
Asupan cairan:
Oral Oral
( ) Oral
parental
( ) Parenteral
8/hari 6 gelas/hari
Frekwensi : …………x/hari
2 liter 1 liter
Volume total:…………cc/hari
2. Pola Eliminasi (sebelum dan saat sakit) :
a. BAK
sore,malam sore,malam
Bau :…………………..... - -
BAK:…………... - -
b. BAB
Bau :…………........................ -
Keluhan :…………................. - -
Penggunaan laxatif/pencahar
:…………. - -
jam
(15x50)/24
jam= 31,25
saat sakit) :
a. Mandi
lap
b. Oral hygiene
c. Cuci Rambut
sakit) :
Waktu
tidur :
…………….
( ) Menjelang tidur - -
( ) sering/mudah terbangun - -
bangun tidur
saat sakit) :
Olah raga :
Jenis - -
:………
Frekwensi :……… - -
( ) Mandi - -
( ) Menggunakan pakaian - -
( ) Berhias - -
kesehatan
( ) Tidak
- Frekwensi : ………. - -
- Jumlah :……….. - -
( ) Tidak
- Frekwensi : ………. - -
- Jumlah : ………. - -
( ) Tidak
1. Pemeriksaan umum
- Nadi : 85x/Menit
- Pernafasan : 20x/Menit
- Suhu : 36,5oC
a. Sistem Kardiovaskular
denyut apical 88x/menit irama teratur, bunyi jantung di aorta dan pulmonal
(dup), tidak ada bunyi jantung tambahan. Keluhan jantung berdebar (-),
keringat dingin (-), gemetaran (-), kesemutan (-), kaki dan tangan dingin
b. Sistem Pernapasan
Jalan napas tidak ada sumbatan, sesak napas (-), nyeri dada (-). Respirasi
20x/menit, irama teratur, batuk (-), penggunaan otot bantu napas (-), tidak
c. Sistem Pencernaan
Mulut bersih, warna ovula dan palatum merah muda, gigi lengkap tidak ada
caries gigi, tidak ada kesulitan menelan, klien mengeluh perasaan asam
dimulut, jumlah saliva meningkat, tidak nafsu makan, mual (+), asupan
makan menurun dilihat dari porsi makan habis hanya ¼ nya saja, muntah
memijat-mijat perutnya, nyeri lepas (-), bising usus 12x/menit, massa pada
abdomen (-), acites (-), palpasi hepar gaster tidak teraba pembesaran,
e. Sistem Perkemihan
h. Sistem Endokrin
i. Sistem Integumen
j. Sistem Muskuloskeletal
Keterbatasan dalam pergerakan (-), sakit pada tulang dan sendi (-), tanda-
tanda fraktur (-), kontraktur pada persendian ekstrimitas (-), tonus otot kuat,
kelainan bentuk otot dan tulang (-), tanda-tanda radang pada sendi (-),
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
tidak dilakukan
I. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
- Omz 1 x 40 mg (IV)
- Ondancentron 2 x 8 mg
- Ketorolac 2 x 30 mg
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
hati Stress
DO :
Produksi HCL di
Lambung meningkat
HCL kontak dengan
mukosa gaster
Nyeri akut
2. DS : Dispepsia Nausea
Produksi HCL di
Lambung meningkat
Mual/muntah
Nausea
pencedera fisiologis, ditandai Setelah dilakukan tindakan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Mengetahui nyeri yang dirasakan pasien
ulu hati Setelah dilakukan tindakan Identifikasi renpons nyeri nonverbal Bahasa tubuh mengindikasikan adanya
DO : tingkat nyeri menurun, dengan Identifikasi faktor yang memperberat Mengetahui cara mengatasi nyeri
Frekuensi nadi membaik Berikan teknik nonfarmakologis untuk Mengajarkan pasien cara meredakan
Pola tidur membaik mengurangi nyeri (mis: terapi musik, nyeri secara mandiri tanpa obat-obatan
pencahayaan, kebisingan)
Edukasi :
mandiri mandiri
Kolaborasi :
perlu berkurang
ditandai dengan : Setelah dilakukan tindakan Identifikasi pengalaman mual Mengetahui penyebab mual sehingga
merasa ingin muntah Tupen : Identifikasi dampak mual terhadap Agar dapat mengetahui efek yang
Klien mengatakan tidak Setelah dilakukan tindakan kualitas hidup (Mis: nafsu makan, disebabkan mual
ada minat untuk makan keperawatan selama 1x24 jam aktivitas, kinerja, dan tidur)
Klien mengatakan mulut tingkat nausea menurun, dengan Identikasi faktor penyebab mual (mis: Untuk mngetahui faktor penyebab mual
terasa asam kriteria hasil : pengobatan dan prosedur) sehingga dapat menentukan intervensi
Jumlah saliva meningkat Perasaan asam di mulut Monitor mual (mis: frekuensi, durasi,
Jumlah saliva menurun Monitor asupan nutrisi dan kalori Mengetahui ketidakadekuatan asupan
menyenangkan)
Berikan makanan dalam jumlah kecil Meningkatkan selera makan dan intake
akupresur)
Kolaborasi :
perlu
CATATAN IMPLEMENTASI
No.
Implementasi
NO Dx. Tanggal/Jam Paraf Evaluasi (SOAP) dan paraf
(Respon dan atau Hasil)
Kep
WIB Mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual S : Klien mengatakan masih mual dan
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik Klien mengatakan perasaan asam di
P : Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
P : Intervensi dilanjutkan
I :
- Saliva menurun
P : Intervensi dilanjutkan
I :