A DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTRITIS
DI PUSKESMAS WAJO KOTA BAU BAU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan
OLEH
SUHARLIN
NIM. P00320018226
SUHARLIN
I\[IM. P00320018226
Mengetahui,
HALAMAN PENGESAHAN
STIIIARLIN
NIM. P00320018226
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di depan
Tim Penguji pada HarilTanggal : 11 Juli 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Menyetujui
a
Dali, SKM. M.Kes
Mengetahui,
1995031001
lil
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis benar benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
SUHARLIN
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : Suharlin
2. Tempat/Tinggal Lahir : Wajo, 21 September 1981
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Buton/Indonesia
6. Alamat : Jl. Bakti Abdi
7. No.Telp/hp : 082347833367
II. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri 2 Wajo tamat tahun 1996
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wajo taman tahun 1999
3. SPK Pemda Buton Tamat Tahun 2002
4. DIII Perawat Poltekkes Kendari Tahun 2018 - sekarang
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan limpahan berkah dan karunia Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Studi kasus dengan judul “Asuhan
Karya Tulis Ilmiah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Dalam proses pembuatan hingga penyelesaian karya tulis ilmiah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan dan motivasi yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu dengan
segala kerendahan hati dan keikhlasan yang tulus penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar sebesarnya kepada Ibu Lena Atoy, SST. M.PH selaku pembimbing yang
memberikan motivasi, arahan dan masukan terhadap penulisan karya tulis ini.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep. Ns. M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
penelitian
4. Bapak/ibu penguji Muslimin L, .Kep. S.Pd. M.Kes, Akhmad, SST. M.Kes dan
viii
5. Terkhusus suamiku Supardin dan anak-anakku, atas kesempatan dan bantuan
6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program Khusus RPL Angkatan II, yang telah
Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah SWT selalu
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v
MOTTO ....................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
C. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 4
D. Metode dan Teknik Penulisan ......................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................................................ 55
B. Diagnosa Keperawatan..................................................................................... 57
C. Rencana Tindakan Keperawatan...................................................................... 58
D. Implementasi Keperawatan.............................................................................. 60
E. Evaluasi Keperawatan...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
LAMPIRAN
Lampiran. 6. Dokumentasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyebabkan gastritis. Faktor ini dipengaruhi antara lain oleh pola makan,
dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis
bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi
pylori(H. pylori) karena satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini
lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi
Kadang, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini
jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi luka kronis
1
pada lambung. Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau
terdapat darah pada feces dan memerlukan perawatan segera (Rafani, 2009).
Gejala pada penderita gastritis antara lain rasa tidak nyaman pada perut,
perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas sehari-
hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau sakit seperti
terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk
ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula
gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam
lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung.
gastritis dan duodenitis di berbagai negara pada tahun 2014 sebanyak 3840
kematian dengan rata-rata 71,1 kematian (WHO, 2014). Berdasarkan laporan dari
rumah sakit di Indonesia tahun 2006, penyebab utama kematian di rumah sakit
yang disebabkan oleh penyakit gastritis dan duodenitis sebanyak 343 kasus
dengan angka kematian rata-rata (Case Fatality Rate) sebesar 0,4% (Depkes RI,
2006). Angka kejadian gastritis di beberapa kota besar seperti Jakarta 50%,
Bandung 32,5%, surabaya 31,2 %, medan 91,6% dan Denpasar 46%. Hal
tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat (Gustin, 2011).
penyakit gastritis atau tukak lambung sebanyak 2258 kasus dengan menempati
2
urutan nomor 7 dari 10 besar penyakit, sedangkan pada tahun 2018 penyakit
3298 kasus (Profil Dinkes Kota Bau bau, 2018). Pada puskesmas Wajo dari hasil
studi pendahuluan jumlah penderita gastritis pada tahun 2017 sebanyak 98 kasus
dengan menempati urutan ke 8 dari sepuluh besar penyakit dan pada tahun 2018
dengan jumlah pasien sebanyak 125 kasus dan di puskesmas wajo didapatkan
Berdasarkan data dan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penilisan karya tulis ilmiah ini adalah penulis mampu
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan ini karya tulis ilmiah adalah agar penulis mampu:
3
2. Merumuskan diagonasa keperawatan yang tepat pada Ny. A dengan
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
peneliti selanjutnya.
4
perawatannya dan memaksimalkan asuhan keperawatan yang
Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan data obyektif dan relevan dengan
a. Studi kepustakaan
b. Studi kasus
5
Untuk melengkapi data atau informasi dalam pengkajian penulis
1) Observasi
keadaan klien
2) wawancara
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
5) Metode diskusi
3. Teknik penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari
6
Bab I : pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat
Bab II: tinjauan pustaka yang mencakup konsep dasar medis meliputi
Bab III : Tinjauan kasus yang mencakup hasil pengkajian, analisa data,
evaluasi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas. Charlene. J, 2001).
lambung. Gastritis adalah salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di
Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung
pada lingkungan dengan kandung CO2 10%, O2 tidak lebih dari 5%, suhu
hidup pada bagian gastrum antrum, lapisan mukus lambung yang menutupi
8
mukosa lambung dan dapat melekat pada permukaan epitel mukosa lambung
(Sutaatmaja, 2007).
2. Penyebab Gastritis
sebagai berikut :
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar
mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti
b. Gastritis kronik
diketahui secara pasti tetapi ada dua faktor predisposisi penting yang bisa
9
manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi antara
Syphilis, infeksi parasit dan infeksi virus. Gastritis non infeksi meliputi
gastropati akibat zat kimia dan gastropati uremik yang terjadi akibat gagal
3. Patofisiologi
yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor agresif adalah
korosif yang meliputi asam dan basa kuat. Sedangkan faktor defensif yaitu
normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak terjadi
4. Manifestasi Klinik
meliputi rasa tidak enak di uluhati dalam jangka waktu tertentu , Nyeri,
pedih atau rasa terbakar, tertusuk, teriris di uluhati, dapat juga dibelakang
tulang dada atau menjalar ke belakang (punggung). Rasa sakit ini dapat
berkurang, tetap atau bertambah jika perut diisi makanan (sesudah makan).
Pada penderita sakit maag/ gsatritis berkurang setelah muntah. Rasa sakit ini
ada yang dirasakan pada pagi/ siang hari, dan ada juga yang dirasakan
10
terutama pada malam hari, sampai-sampai penderita terbangun dari tidurnya
Selain rasa nyeri uluhati, penderita sakit maag/ gastritis mengeluh rasa penuh
5. Diagnosis
usus 12 jari bisa juga dilakukan dengan endoskopi yaitu sebuah alat optik
lambung dapat diketahui dengan jelas kelainan apa yang diderita pasien
6. Pengobatan Gastritis.
a. Pengobatan umum.
ataupun kecemasan.
kebiasaan merokok.
11
Diet penyakit gastritis yaitu mengkonsumsi makanan lunak dalam
b. Pengobatan khusus.
Macam atau jenis obat yang diberikan dalam pengobatan para penderita
1) Antasida.
harus diberikan minimal satu jam setelah makan. Hal ini disebabkan
adanya efek buffer dari makanan dan merupakan jangka waktu yang
ini, maka penggunaan antasida dalam dosis yang cukup akan dapat
12
obat-obatan ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat
7. Penatalaksanaan
e. Intubasi,
13
h. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan
1. Pengkajian
teratur, misal setiap jam pada pasien kritis. Teknik pengkajian meliputi :
ulu hati dan perut sebelah kanan bawah sering menjadi alasan pertama
spiritual
14
b. Pemeriksaan fisik
2) Tanda-tanda vital
3) B1(breath) : takhipnea
1) Aktivitas / Istirahat
aktivitas)
2) Sirkulasi
15
Tanda : - hipotensi (termasuk postural)
darah)
status syok,
3) Integritas ego
perhatian
4) Eliminasi
feses.
16
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif
setelah perdarahan.
5) Makanan / Cairan
duodenal).
kronis).
6) Neurosensi
kelemahan.
17
7) Nyeri / Kenyamanan
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
psikologis.
8) Keamanan
9) Penyuluhan / Pembelajaran
18
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
perdarahan GI.
2. Diagnosa Keperawatan
intake yang
c. tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Rencana Intervensi
Keperawatan
19
dengan inflamasi pertama, mukosa lambung,
20
kebutuhan tubuh individual. mengurangi resiko
21
lembab, turgor kulit terapi IV line ranitidine berfungsi
pemberian
cimetidine
dan ranitidine
22
-Turgor kulit baik 3. lakukan oral nutrisi pasien.
turgor sasaran.
kulit,mukosa bibir
dll
5. Konsultasi
dengan tim
pemberian
menu.
23
beraktivitas tanpa lingkungan yang perlu, harga diri
aktivitas. pentingnya
4. Jelaskan beraktivitas.
berikan obat
sesuai dengan
indikasi
klien melakukan
sesuatu sendiri.
24
kematian dan nyeri. takipnea, tetapi dapat juga
25
diinginkannya yaitu pasien. membantu
fisiknya luar,
meningkatkan
relaksasi, dapat
meningkatkan
keterampilan
koping.
26
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Penulis melakukan pengkajian dengan metode auto anamnesa dan allo anamnesa
yaitu pengumpulan data dan menggunakan teknik pengumpulan data melali studi
karya tulis ini. Studi kasus menggunakan proses keperawatan dengan pendekatan
pemeriksaan secara langsung dengan metode per sistem melalui inspeksi, palpasi,
1. Identitas Klien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati dan diserta mual, muntah dan
pusing
27
b. Faktor pencetus
Klien mengatakan nyeri terjadi sejak dua hari yang lalu dan terjadi saat
Klien berusaha mengatasi nyeri dengan minum air gula dan obat antasida,
keluarga tidk ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti yang dia
rasakan, tidak pula ada riwayat keturunan maupun penyakit menular. Obat-
4. Genogram
28
Keterangan :
: laki-laki
U
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
simetris antara kanan dan kiri, hidung simetris, lidah ada serat dan cairan,
napas tambahan
ada nyeri tekan, perkusi kesan redup pada daerah jantung, tidak ada
29
d. Pemeriksaan persarafan (B3 : Brain) : GCS : 15 (E4V5M6), ekspresi
frekuensi berkemih 4-5 kali sehari, warna kuning dengan bau khas
konsistensi lunak
ditemukan adanya infus yang terpasang pada tangan kanan, jenis infus RL
tidak ada kelemahan otot, tidak ada nyeri, tidak ada fraktur dan tidak
air putih sebelum sakit 5-6 gelas per hari dan pada saat sakit hanya 3-4 gelas
sehari. Minuman yang disukai adalah teh. Aktivitas dan istrahat klien
7. Terapi medis
30
Terapi yang didapatkan saat ini adalah infus RL 28 tetes permenit, injeksi
8. Pemeriksaan penunjang
PLT : 80
WBC : 3,1
LED : 2.3
B. Data Fokus
Umur : 48 Tahun
31
5. Klien mengatakan minumnya 6. TTV : TD;110/60mmHg,
C. Analisis Data
sedang)
DO : Iritasi lambung
KU lemah
meringis
32
TTD : 110/60 mmHg
makan lambung
Klien mengatakan
Klien mengatakan
DO :
KU lemah
Terpasang infus RL
HR : 88x/m
33
Klien bertanya tanya lambung lambung dengan perubahan status
sering kambuh
DO : kurang informasi
HR : 88x/m
kurangnya pengetahuan
kecemasan
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d inflamasi mukosa lambung d.d Klien mengatakan nyeri pada
perut atas bagian tengah, Skala nyeri : 6 (nyeri sedang), klien nampak
meringis.
2. Keletihan b.d tidak adak asupan gizi untuk metabolisme d.d klien
mengatakan mual dan muntah setiap terlambat makan, porsi makan tidak
34
3. Anxietas b.d perubahan status kesehatan d.d klien bertanya tanya tentang
35
E. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi Setelah dilakukan tindakan Pain Management :
36
mengurangi nyeri
mengurangi nyeri
6. Tingkatkan kualitas
istirahat
berhasil
2. Keletihan berhubungan dengan tidak ada asupan Setelah dilakukan tindakan Nutrition management
37
Klien mengatakan mual dan muntah Dapat : 2. Kaji ulang kebutuhan
Terpasang infus RL 28 tetes per menit - Tidak ada mual dan disukai klien
medikasi
5. Pertahankan infus/iv
6. Kolaborasi pemberian
38
3. Anxietas berhubungan dengan perubahan status Setelah dilakukan tindakan Anxietas Reduction
39
4. Sediakan informasi pada
5. Diskusikan perubahan
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
mengontrolan penyakit.
40
F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Nyeri akut b/d selasa, 1. Mengkaji lokasi dan skala selasa, S. pasien mengatakan masih
inflamasi mukosa 12/3- nyeri. Hasil : lokasi nyeri 12/3- nyeri pada ulu hati
3. Anjurkan untuk
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
41
16.25 pemberian obat:
tidak ada asupan 12/3- dan pengeluaran cairan. 12/3- sering mual dan muntah
gizi untuk 2019 Hasil: tidak ada tanda- 2019 O. KU nampak lemah
putih
42
dengan perlahan sesuai
indikasi
12.20 4. Penatalaksanaan
28 tetes pemenit
amp/8 jam
43
penyakitnya ingin cepat sembuh dan bisa
ulu hati.
informasi tentang
44
kemajuan pasien dengan
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
mungkin diperlukan
untuk mencegah
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Rabu, 1. Mengkaji lokasi dan Rabu, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 13/3- skala nyeri. Hasil : lokasi 13/3- pada ulu hati mulai berkurang
45
lambung 2019 nyeri ulu hati, skala 2019 O. KU tampak lemah
3. Menganjurkan untuk
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
46
Keletihan b/d Rabu, 1. Memantau pemasukan Rabu, S. pasien mengatakan masih
tidak ada asupan 13/3- dan pengeluaran cairan. 13/3- sering mual dan muntah
gizi untuk 2019 Hasil: tidak ada tanda- 2019 O. KU nampak lemah
3. Menganjurkan pasien
indikasi.
4. Penatalaksanaan
47
14.25 pemberian cairan IV.
28 tetes pemenit
5. Penatalaksanaan terapi :
amp/8 jam
48
pada penyakitnya dengan tenang.
ulu hati.
informasi tentang
keluarga memahami
49
perkembangan kesehatan
klien.
mungkin diperlukan
untuk mencegah
pengontrolan penyakit
Nyeri akut b/d Kamis, 1. Mengkaji lokasi dan Kamis, S. pasien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa 14/3- skala nyeri. Hasil : lokasi 14/3- pada ulu hati sudah jauh
50
TD:120/70 mmHg A. Masalah teratasi
peningkatan asam
menghindari makanan
13.45 4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
51
Keletihan b/d kamis, 1. Memantau pemasukan dan Kamis, S. pasien mengatakan tidak
tidak ada asupan 14/3- pengeluaran cairan. Hasil: 14/3- mual dan muntah
indikasi
12.20 3. Penatalaksanaan
28 tetes pemenit
52
amp/8 jam
perubahan status 14/3- tentang tingkat 6/3-2019 paham dan mengerti tentang
53
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
klien.
4. Diskusikan perubahan
mungkin diperlukan
untuk mencegah
pengontrolan penyakit
54
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
dilaporkan. (padila,2012).
Pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada Ny. A sesuai dengan teori yang
keluarga untuk memenuhi data dan informasi yang diperlukan dalam proses
asuhan keperawatan.
dan menjalar hingga ke ulu hati, nyeri timbul bila pasien telat makan. Nyeri yang
timbul rasanya perih dan seperti ditusuk-tusuk. Pasien juga sering mengkonsumsi
milanta. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah B,
(2017). Bahwa pasien gastritis akan mengalami nyeri perut bagian kiri dan
menjalar hingga ke ulu hati, nyeri timbul bila pasien telat makan. Nyeri yang
timbul rasanya perih dan seperti ditusuk-tusuk. Mukosa lambung berperan
penting dalam melindungi lambung dari autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila
mukosa lambung rusak, maka terjadi difusi HCl ke mukosa lambung dan HCl
(Mawey, 2014 dan Rizkianil, 2009). Stres yang berkepanjangan merupakan salah
asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, seperti beban kerja yang
berlebihan, cemas, takut atau terburu-buru. Kadar asam lambung yang meningkat
Selain itu penulis mendapatkan data bahwa pasien sering telat makan dan juga
makan makanan pedas. Hal ini sesuai pernyataan bahwa orang yang memiliki
pola makan tidak teratur, mudah terserang penyakit gastritis. Pada saat perut
harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditundanya pengisian, asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung, karena ketika kondisi lambung kosong, akan
peningkatan produksi asam lambung sehingga dapat timbul rasa nyeri diulu hati
(Ikawati, 2010).
56
B. Diagnosa Keperawatan
keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
perawat.
Berdasarkan pengkajian dan analisa data pada kasus yang dilakukan pada Ny.
A diagnosa yang diangkat penulis yaitu nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa
lambung, keletihan berhubungan dengan tidak ada asupan gizi, Ansietas b/d
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau pontesial
atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa: awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
tersebut ditegakkan oleh penulis karena pada saat pengkajian ditemukan data
klien mengatakan nyeri pada perut bagian tengah, akibat peningkatan asam
lambung, keadan umum lemah, klien nampak meringis, klien terlihat gelisah,
skala nyeri sedang (5), P: nyeri dirasakan ketika telat makan, Q: seperti tertusuk-
57
tusuk, R: ulu hati, S: skala skala sedang (6), T: hilang timbul , Tanda-Tanda
Diagnosa kedua diangkat oleh penulis yaitu Keletihan b.d tidak adak asupan
gizi untuk metabolisme, dimana penulis menemukan data klien mengatakan mual
dan muntah setiap terlambat makan, porsi makan tidak dihabiskan, KU lemah,
anxietas b.d perubahan status kesehatan menemukan data klien bertanya tanya
diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
secara langsung dan dilakukan secara kontinu, (Nursing) yaitu rencana tindakan
58
Intervensi keperawatan mengacu pada NOC dan NIC sebagai panduan dalam
diagnosa nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan anxiety reduction pada
tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi
keperawatan yaang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry,
tepat.
diterapkan secara aktual pada pasien Ny. A dengan Gastritis dalam masalah
59
frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi, Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi
(teknik napas dalam), Atur posisi pasien yang Membuat nyaman, Kolaborasi
dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil, dan Berikan
Health Education.
kedua yaitu keletihan b.d tidak adanya asupan gizi untuk metabolisme adalah
minum dan makan serta tindakan kolaboratif pemberian cairan infus dan
yaitu anxietas reduction dengan rencana tindakan mandiri yaitu health education
hidup.
D. Implementasi Keperawatan
60
pemberian IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur. 3. Mengajarkan teknik
mengurangi nyeri 5. Mengkolaborasi dengan tim medis jika ada keluhan dan
intensitas nyeri sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
penulis.
telah ditetapkan yaitu food and fluid intake, maka penulis melaksanakan NIC
dan minum selama 24 jam dan rute yang digunakan. menganjurkan pasien untuk
minum dan makan dengan perlahan sesuai porsi yang sudah disediakan oleh
puskesmas dan kobarasi pemberian cairan infus RL 28 tetes pemenit serta injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam. Implementasi ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Joane and Bulechek (2017) bahwa untuk mencapai NOC; status nutrisi
berat badan.
gastritis dan cara menanggulanginya serta bagaimana cara merubah gaya hidup
61
dan pola makan yang teratur. Tindakan yang diberikan berupa penyuluhan
E. Evaluasi Keperawatan
akut dan dievaluasi pada hari kamis tanggal 14 Maret 2019 dengan hasil masalah
nyeri akut teratasi dimana pada data subyektif pasien mengatakan tidak ada nyeri
pada perut bagian tengah dan data obyektif keadaan umum pasien baik, ekspresi
wajah pasien nampak rileks, klien Nampak tenang, skala nyeri 0 (tidak ada) ,
Suhu: 36OC.
Diagnosa keperawatan kedua yaitu keletihan pada evaluasi hari ketiga pada
tanggal 14 maret 2019 didapat hasil evaluasi, klien mengatakan sudah tidak mual
dan muntah, klien mengatakan sudah dapat minum dan makan sesuai jadwal dan
porsi yang disediakan, keadaan umum baik, klien tampak lebih segar. Masalah
keletihan teratasi.
62
Diagnosa anxietas di evaluasi pada hari ke tiga pada tanggal 14 maret 2019
didapatkan hasil evaluasi klien mengatakan sudah paham dan mengerti tentang
penyakitnya, keadaan umum baik. klien terlihat tenang. Masalah teratasi dan
63
BAB V
A. Kesimpulan
perut bagian tengah lemah, gelisah, skala nyeri sedang, mual dan muntah
kepada pasien sampai hari ketiga dengan tindakan yang sesuai perencanaan
5. Evaluasi pada hari ketiga semua masalah keperawatan pada pasien gastritis
64
B. Saran
Untuk klien agar berhati-hati terhadap makanan maupun faktor lain yang
secara teratur sesuai dengan indikasi yang di anjurkan serta chek up kerumah
pada klien dengan kasus gastritis, dan mengkonsumsi obat secara teratur
Petugas kesehatan baik itu perawat agar selalu menerapkan konsep asuhan
klien.
3. Bagi Peneliti
65
DAFTAR PUSTAKA
Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika
Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta
Friedman, Marilyn, 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga, konsep dan praktik. EGC.
Jakarta.
Haryanto, A., dan Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta
Potter dan Perry, 2009. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan
praktik. Vol.1. edisi 4. EGC. Jakarta
Slamet Suyono, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Dua Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Supetran, 2011. Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa
nyaman nyeri di RSUD jombang.
Wijayaningsih, KS. 2013. Standar Asuhan Keperawatan. CV. Trans info media.
Jakarta
2
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESHIAS WAJO
Jalan Dr. Wahidin No. 137 Kel. Lamangga Kec. Murhum
Telp (0402' 2822829, Kode Pos Q3725
Ema il : Bu skesmqswajE@guAilEpm
Telah selesai rnelaksanakan penelitian dengan judul " Asuhan Keperawatan pada pasien
Ny. A Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Gastritis Di Wilayah Kerja puskesmas
Wajo
Kota Baubau" mulaitanggal 04 Maret 201g sampai selesai.
11 198803 20t4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNI K KESEHATAN KENDARI
JL.Jend. Nasution No. G.l4 Anduonahu, Kota kendari 93232
Telp, (0401 ) 390492.Fax(0401 ) 393339 e-mail : poltekkeskendari@yahoo.com
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan
Nama SUHARLIN
NIM P00320018226
Alamat Bau-Bau
Benar-benar mahasiswa yang tersebut namanya di atas sampai saat ini tidak nrempunyai
sangkut paut di Perpustakaan Poltekkes Kendari baik urusan peminjaman buku maupun urusan
administrasi lainnya.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagai syarat untuk mengikuti
197509141999032001
.Ea'#fff#{5#*#ffi=#$={ffift*@
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI :
Jl. Jend. A.H. Nasution. No. G.14 Anduonohu, Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail: pqltekkeskendari@yaho
Nama : suharlin
Nim : P00320018226
Benar-benar telah telah melunasi SPP Semester I s.d Vl yang terkait dengan
Jurusan Keperawatan, dengan bukti sebagai berikut:
ry/[
i R-, S. Keo
:19860504 2A1A12 1 001