Anda di halaman 1dari 9

Gatrointestinal Stromal Tumor (GIST ) Gaster

KurniaKartikaUtama,DennySaptarendra
DivisiBedahDigestif,DepartemenIlmuBedah
FakultasKedokteranUniversitasAirlangga/RSUDDr.SoetomoSurabaya

ABSTRAK
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) merupakan tumor mesenkim gastrointestinal, kejadiannya sekitar
3% dari neoplasma gastrointestinal, paling sering dijumpai di lambung. meskipun dapat ditemukan pada
semua usia dengan insiden tertinggi pada usia 60-80 tahun. Perbandingan pria : wanita = 1 : 1, tidak ada
predileksi rasial. GIST umumnya sudah dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiologi dan
histopatologi, tetapi pada beberapa kasus dibutuhkan diagnosis pasti dengan pemeriksaan
imunohistokimia.. Foto thorax dan foto polos abdomen menemukan ascites serta menyingkirkan adanya
ileus dan peritonitis. CT scan abdomen melaporkan massa dengan batas relatif tegas pada dinding
curvatura mayor fundus gaster. USG abdomen hanya menemukan massa di atas cauda pankreas. Pada
pemeriksaan barium meal, tampak massa dengan batas tegas, permukaan licin (smooth) di daerah fundus
hingga corpus gaster.
Kata kunci: gastrointestinal stromal tumor, radiologi, foto polos abdomen, barium meal, gaster

Pendahuluan
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) merupakan tumor mesenkim di sistem gastrointestinal;
sebelumnya digolongkan sebagai gastrointestinal leiomyoma, cellular leiomyoma, leiomyoblastoma, dan
leiomyosarcoma. Sampai sekitar tahun 1990, semua tumor saluran gastrointestinal nonepithelial
digolongkan sebagai Gastrointestinal Stromal Tumor yang berasal dari otot polos lamina muscularis
propria dinding usus. Saat ini, GIST merupakan terminologi baru, yang diagnosisnya berdasarkan
pemeriksaan imunohistokimia. Tumor ini merupakan tumor jarang di saluran cerna, hanya sekitar 3% dari
neoplasma gastrointestinal.1-5
Penyebab tumor ini belum dapat dipastikan, diduga berhubungan dengan infl ammatory bowel
disease, terapi imunosupresif, GIST dapat terjadi di seluruh bagian saluran cerna, paling sering di
lambung (60-70%), usus halus (20-30%), jarang di colorectum dan esofagus (<10%). Dapat terjadi pada
semua umur, paling sering pada 60-80 tahun. Perbandingan pria : wanita = 1 : 1, tidak ada predileksi
rasial.1,2, sedangkan insiden GIST di RSU dr Soetomo selama tahun 2009-2014 didapatkan 39 kasus

dimana gaster 12 kasus, duodenum 1 kasus, yeyunum 6 kasus, ileum 7 kasus, colon 1 kasus, omentum 3
kasus, uterus 1 kasus4.
Klinis dari GIST ini memiliki variasi yang bermacam-macam, mulai dari jinak sampai ganas. Tumor
yang sangat kecil biasanya asimptomatik dan terdeteksi secara kebetulan dengan endoskopi. 1,2
Laporan Kasus
Laki-laki usia 69 tahun, datang dengan keluhan benjolan diperut sejak 6 bulan, buang air besar dan
buang air kecil normal, 1 kali penderita mengeluh buang air besar warna kehitaman. Pemeriksaan fisik;
anemis, pada abdomen tampak massa, peristaltik normal, teraba massa ukuran 8 x 7 cm upper left
quadran, immobile, konsistensi padat kenyal, tidak terasa nyeri
Pemeriksaan Radiologis:
Foto thorax AP
Jantung, paru dalam batas normal, tak tampak gambaran metastasis
USG Abdomen
Massa Lobulated batas tegas intra abdomen (abdomen sisi kiri) ukuran 14x9 cmn, yang pada doppler
tampak vaskularisasi intralessi, masa berada diluar pankreas dan lien
Endoskopi
Didapatkan massa berdungkul-dungkul rapuh dan mudah berdarah didaerah korpus, curiga suatu
karsinoma gaster

Gambar 1: Tampak massa kesan berdungkul-dungkul

CT Scan dengan kontras


Heterogenous enhanching mass dengan necrotik area di dalamnya ukuran 14,7x15,1x10,1 cm yang
berasal dari dinding luar gaster, dengan KGB multiple locoregional disertai proses metastase hepar
menyokong gambaran GIST ( AJCC: T4N1M1)

Gambar 2: CT Scan Abdomen dengan kontras

Gambaran Patologi Anatomi

Gambar 3: Gambaran PA GIST Gaster

Menunjukan potongan jaringan gaster dengan mukosa intak, sub mukosa sembab. Dibawahnya tampak
pertumbuhan tumor ganas yang tampak proliferasi sel-sel dengan inti bulat oval sampai dengan spindle,
pleomorfik, kromatin kasar, sebagian anak inti prominent, tersusun dalam fasicle-fasicle yang tidak
teratur
Mitosis lebih dari 20/50 HPF
Pada pemeriksaan histokimia didapatkan CD117 positif

Penatalaksanaan
Pada pasien ini dilakukan eksisi luas pada tumor dengan partial gastektomi dengan linier
stapler, saat durante operasi ditemukan massa tumor berasal dari dinding posterior inferior U:
25x15x10 cmn, berdungkul-dungkul, padat merah kehitaman, menempel pada tail ujung
pancreas, nodul peri gastric (inferior, sisi bawah tumor diameter 2cm)

Gambar 4: Tanda panah hitam menunjukan gaster, panah kuning menunjukan GIST dan pinset menandai batas
tumor (diluar lumen)

Gambar 5: tumor diangkat dengan mengambil sebagian jaringan normal gaster (Ukuran tumor 22x10x17 cm)

Pembahasan
Pada kasus ini terjadi pada laki-laki usia 69 tahun, datang dengan keluhan utama benjolan diperut,
penderita tampak pucat anemis, dari gejala klinis sangat sulit untuk menentukan diagnose dari GIST, hal
ini dikarenakan terlalu luas variasi gejala yang muncul, hanya 1 kali penderita mengeluh buang air besar
warna kehitaman. Perlu serangkaian pemeriksaan tambahan untuk menegakan diagnosis GIST, walaupun
golden standar diagnostic dari GIST itu sendiri adalah pemeriksaan patologi anatomi dengan pengecatan
imunnohistokimia untuk membedakan GIST dengan leyomiyosarkoma dengan ditemukannya CD117
positif pada GIST.

Patofisiologi

Tumor ini dipercaya berasal dari sel pacemaker usus, sel interstisial dari Cajal. Dahulu
tumor ini dikelompokkan sebagai leiomyoma, leiomyosarkoma, dan leiomyoblastoma, namun
sekarang menjadi jelas bahwa GIST merupakan suatu tumor yang berbeda. GIST sulit
dibedakan dengan tumor mesenkimal non-epitelial saluran pencernaan lainnya. Istilah GIST
pertamakalinya dikenalkan pada 1983 oleh Mazur dan Clark untuk menggolongkan neoplasma
gastrointestinal

non-epitelial

yang

tidak

memiliki

gambaran

imunohistokimia

dari

sel Schwann dan yang tidak memiliki struktur karakteristik otot polos. Dengan majunya
pemeriksaan imunohistokimia dan mikroskop elektron, GIST ternyata memiliki baik
komponen myogenik maupun neurogenik. Pada tahun 1998, Hirota dkk, melaporkan adanya
mutasi fungsional pada KIT (c-kit) proto-onkogen yang terdapat pada 95% GIST. Pemeriksaan
antigen CD 117 memberikan perbedaan dan karakterisasi imunohistokimia yang lebih jauh dari
GIST dengan neoplasma sell spindle saluran cerna lainnya7
Dari gejala klinis pasien sulit untuk menentukan asal dari tumor. Pada pemeriksaan
kolonoskopi mencurigakan suatu karsinoma gaster, tetapi dari klinis tidak menunjukan suatu
obstruksi yang khas pada karsinoma gaster, Pada gambaran CT Scan barulah tampak suatu
tumor yang berasal dari dinding luar gaster, sehingga dapat disimpulkan bahwa tumor tersebut
suatu massa ekstralumen yang mencurigakan suatu GIST
Setelah dilakukan perbaikan kondisi umum pasien, terutama koreksi dari anemia,
penanganan operatif (eksisi tumor) akhirnya dapat dilakukan.
Tumor yang sudah diangkat dilakukan pemeriksaan patologi anatomi kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia CD 117 yang menunjukan suatu GIST

Setelah penanganan dengan operasi pasien diteruskan dengan penanganan menggunakan


kemoterapi
Kesimpulan
GIST merupakan tumor saluran cerna yang paling sering ditemukan, dapat berlokasi di
sepanjang saluran cerna, termasuk omentum dan mesenterium. GIST dapat ditemukan pada
semua usia, insiden tertinggi pada usia 60-80 tahun. Gejala klinis biasanya tidak khas, kadang
ditemukan secara insidental. Diagnosis GIST ditegakkan berdasarkan pemeriksaan radiologi,
yang tampak sebagai massa di saluran cerna dengan permukaan licin (smooth); dapat
dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi.

Anda mungkin juga menyukai