Anda di halaman 1dari 3

HASIL

LAPORAN
PENELITIAN
KASUS

Aspek Radiologi Gastrointestinal Stromal Tumor


pada Anak
Faisal1, Bachtiar Murtala2
1

Residen, 2Kepala Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin /


RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan

ABSTRAK
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) merupakan tumor mesenkim gastrointestinal, kejadiannya sekitar 3% dari neoplasma gastrointestinal,
paling sering dijumpai di lambung. GIST sangat jarang terjadi pada anak- anak, meskipun dapat ditemukan pada semua usia dengan insiden
tertinggi pada usia 60-80 tahun. Perbandingan pria : wanita = 1 : 1, tidak ada predileksi rasial. GIST umumnya sudah dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan radiologi dan histopatologi, tetapi pada beberapa kasus dibutuhkan diagnosis pasti dengan pemeriksaan imunohistokimia. Dilaporkan kasus GIST pada anak perempuan, 8 tahun 6 bulan dengan keluhan perut membesar dan muntah. Foto thorax dan foto polos abdomen menemukan ascites serta menyingkirkan adanya ileus dan peritonitis. CT scan abdomen melaporkan massa dengan batas relatif tegas
pada dinding curvatura mayor fundus gaster. USG abdomen hanya menemukan massa di atas cauda pankreas. Pada pemeriksaan barium meal,
tampak massa dengan batas tegas, permukaan licin (smooth) di daerah fundus hingga corpus gaster.
Kata kunci: gastrointestinal stromal tumor, radiologi, foto polos abdomen, barium meal, gaster

ABSTRACT
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) is a gastrointestinal mesenchymal tumor, the incidence of which is about 3% of gastrointestinal neoplasms, most commonly found in stomach. GIST is rare in children although it can be found in all ages with the highest incidence at 60-80 years
old. Incidence ratio on man : women = 1 : 1, and there is no racial predilection. The diagnosis of GIST usually could be made based on radiologic
and histopathologic examinations, but in several cases immunochemistry tests are needed for final diagnosis. A case of GIST was reported in a
young girl, 8,5 year old, who came with swelling of belly and vomiting as chief complaints. Radiographs of throrax and abdomen revealed the
presence of ascites and eliminated the possibilities of ileus and peritonitis. CT scan of abdomen reported the presence of a mass with relatively
clear border on the wall of major curvature of gastic fundus. USG of abdomen only found a mass above pancreatic tail. On barium meal examination, it was seen a mass with clear border, smooth surface at fundus area until the body of stomach.
Key words: gastrointestinal stromal tumor, radiology, radiograph of abdomen, barium meal, stomach

PENDAHULUAN
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) merupakan tumor mesenkim di sistem gastrointestinal; sebelumnya digolongkan sebagai
gastrointestinal leiomyoma, cellular leiomyoma,
leiomyoblastoma, dan leiomyosarcoma. Sampai sekitar tahun 1990, semua tumor saluran
gastrointestinal nonepithelial digolongkan sebagai Gastrointestinal Stromal Tumor yang berasal dari otot polos lamina muscularis propria
dinding usus. Saat ini, GIST merupakan terminologi baru, yang diagnosisnya berdasarkan
pemeriksaan imunohistokimia. Tumor ini merupakan tumor jarang di saluran cerna, hanya
sekitar 3% dari neoplasma gastrointestinal.1-5

CDK-195/ vol. 39 no. 7, th. 2012

CDK-195_vol39_no7_th2012 ok.indd 515

Penyebab tumor ini belum dapat dipastikan,


diduga berhubungan dengan inflammatory
bowel disease, terapi imunosupresif, infeksi Human Herpes Virus 8 dan AIDS.1 GIST dapat terjadi di seluruh bagian saluran cerna, paling sering di lambung (60-70%), usus halus (20-30%),
jarang di colorectum dan esofagus (<10%).
Dapat terjadi pada semua umur, paling sering
pada 60-80 tahun. Perbandingan pria : wanita
= 1 : 1, tidak ada predileksi rasial.1,2
Klinis GST ini mempunyai spektrum luas, mulai dari jinak sampai ganas. Tumor yang sangat
kecil biasanya asimptomatik dan terdeteksi
secara kebetulan dengan endoskopi.1,2

LAPORAN KASUS
Anak perempuan umur 8 tahun 6 bulan, datang dengan keluhan perut membesar dan
muntah sejak 20 hari sebelum masuk rumah
sakit, buang air besar dan buang air kecil normal. Pemeriksaan fisis: lemah, abdomen cembung, peristaltik normal. Teraba massa ukuran
10 x 6 x 3 cm di regio epigastrium, imobil,
konsentrasi padat, dan terdapat nyeri tekan.
Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin: anemia, leukosit normal, trombositosis.
Analisis cairan ascites: Gram bakteri tidak
ditemukan, kultur tidak tumbuh.

515
7/8/2012 12:17:47 PM

LAPORAN KASUS
Sitologi: apusan cairan ascites terdiri dari
sel-sel limfosit, cukup banyak sel-sel histiosit,
beberapa sel-sel mesotel, tidak ditemukan selsel ganas pada sediaan ini.
Pemeriksaan radiologi:
Foto Thorax AP: Jantung dan paru; paru dalam batas normal, elevasi kedua diafragma
akibat proses intrabdominal (ascites).

Gastroduodenografi: Ujung NGT hanya


sampai ke distal esofagus. Filling defect dengan batas tegas, permukaan licin (smooth)
di daerah fundus hingga corpus gaster. Kesan:
massa di daerah fundus corpus gaster, sesuai
gastrointestinal stromal tumor.

PATOFISIOLOGI
GIST dapat terjadi di sepanjang saluran cerna.
Tumor ini merupakan lesi submukosa yang
pada umumnya tumbuh endophytical paralel
dengan perubahan struktur lumen traktus
gastrointestinalis. GIST dapat pula bermanifestasi sebagai exophytic extraluminal excrescences.
Tumor ini dilaporkan memiliki diameter 1 - 40
cm. Kira kira 50-70% GIST berasal dari gaster,
20-30% di jejunoileum; sangat jarang di colon
dan rectum (5-15%) dan esofagus (<5%). GIST
dengan lokasi primer di omentum dan mesenterium juga pernah dilaporkan namun jarang.

Foto Polos Abdomen (posisi supine): Distribusi udara loop usus normal, tidak tampak
gambaran ileus maupun tanda perforasi. Loop
usus tampak terdesak ke arah sentral dengan
groundglass appearance di sekitarnya (ascites).
Preperitoneal fat line intak.
USG abdomen: Massa di atas cauda pankreas (sulit menentukan lokasi tepat karena
kolapsnya lumen gaster dan pasien tidak kooperatif ). Hepatomegali dan ascites.
CT scan abdomen tanpa kontras: Massa
isodens dengan batas relatif tegas di dinding
curvatura mayor fundus gaster. Hepatomegali
disertai ascites.

GEJALA DAN TANDA KLINIS


Klinis tidak khas jika ukurannya kurang dari 4
cm. Sering terdiagnosis secara insidental saat
pemeriksaan radiologi, endoskopi, maupun
operasi.

Gambar 2 Gastroduodenografi dengan anteroposterior


view (kanan) dan lateral view (kiri)

PEMBAHASAN
Kasus ini terjadi pada seorang anak usia 8 tahun 6 bulan; meskipun GIST dapat ditemukan
pada semua usia, terutama pada usia 60-80
tahun, sangatlah jarang pada anak.

Gambar 1 CT scan abdomen tanpa kontras potongan axial

516
CDK-195_vol39_no7_th2012 ok.indd 516

Hepatomegali dan ascites mungkin karena


malnutrisi akibat tidak adekuatnya intake
oral dalam jangka lama. Dapat pula dicurigai
sebagai temuan dini tanda metastasis, tetapi
analisis cairan ascites tidak menemukan selsel ganas. Proses infeksi seperti peritonitis
juga tersingkirkan karena selain pre-peritoneal
fatline yang masih intak, kultur cairan ascites
tidak menemukan pertumbuhan kuman.

Serangkaian pemeriksaan radiologi mendeskripsikannya sebagai massa di fundus


hingga corpus gaster dengan permukaan
licin (smooth) tanpa tanda tumor multipel
maupun metastasis, sesuai dengan laporan
beberapa literatur bahwa lokasi tersering GIST
adalah di daerah lambung (60-70%).

Gejala akan tampak bila diameter lesi lebih


dari 4 cm. Biasanya berupa rasa tidak enak
atau nyeri perut tidak spesifik disertai sensasi
abdominal fullness. Gejala sekunder dapat timbul akibat obstruksi maupun perdarahan saluran cerna berupa hematemesis maupun melena; timbul sebagai manifestasi nekrosis dan
ulserasi mukosa saluran cerna. Dapat dijumpai
massa abdomen yang dapat diraba/palpasi.
Gejala obstruksi saluran cerna tergantung
lokasi tumor, misalnya disfagia akibat GIST
esofagus, konstipasi akibat GIST kolorektal
dan ikterus obstruktif akibat GIST duodenum.
DIAGNOSIS
RADIOLOGI
Foto Polos Abdomen
Gambaran foto polos abdomen tidak spesifik
namun berperan dalam keadaan emergensi
untuk kemungkinan obstruksi atau perforasi.
Gastroduodenografi
Pemeriksaan ini sering dapat mendeteksi GIST.
GIST akan tampak sebagai filling defect dengan
batas tegas yang elevated karena dikelilingi
mukosa (Yamashita dkk., 2001). Kontur mu-

CDK-195/ vol. 39 no. 7, th. 2012

7/8/2012 12:17:49 PM

LAPORAN KASUS
kosa licin (smooth) kecuali telah ada ulserasi
di dalamnya.
USG Abdomen
Gambaran ultrasonografi GIST bervariasi sesuai ukuran lesi dan ada tidaknya nekrosis
massa; ulserasi dan nekrosis mukosa dapat
mengubah karakteristik ultrasonografi tumor.
Ultrasonografi abdomen transkutaneus bukan
pilihan imaging yang optimum kecuali massa
telah mencapai ukuran cukup besar. Karena
GIST berhubungan dengan air-filled viscera,
kualitas gambar sering terdegradasi.
CT scan abdomen
CT scan adalah modalitas imaging terbaik untuk mendiagnosis dan menetapkan staging
GIST. Pemeriksaan ini akan dapat menampilkan ukuran, lokasi tumor serta hubungannya
dengan struktur di sekitarnya. CT scan juga
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
tumor multipel dan tanda tanda metastasis.
Ukuran GIST: small (<5 cm), intermediate (5-10
cm), dan large (>10 cm). Pada small GISTs dapat ditemukan batas tumor tegas, homogen,
intraluminal growth patterns. Karakteristik intermediate GIST yaitu bentuk ireguler, heterogen, intraluminal dan extraluminal growth pattern. Large GIST tampak dengan batas ireguler,
heterogen, locally aggressive, dan metastasis
jauh atau ke peritoneum.
MRI
Seperti CT scan, MRI juga dapat menguraikan
tumor dan memberikan informasi struktur di
sekitarnya serta adanya tumor yang multipel
atau tanda metastasis. GIST tampak sebagai
massa hipointens pada T2-weighted images
(Shojaku dkk.,1997).

PET scan
PET (positron emission tomography) scan dengan 2-[F-18]-fluoro-2-deoksi-D-glukosa sering digunakan sebagai pemeriksaan yang
baik untuk mendeteksi metastasis. Juga digunakan untuk pemantauan terapi adjuvan, seperti dalam pemberian imatinib mesylate.
PROSEDUR
Endoskopi
Endoskopi merupakan rekomendasi pemeriksaan dini kasus GIST yang mengalami perdarahan gastrointestinal, nyeri abdominal,
atau gejala ileus obstruksi. GIST akan tampak
sebagai smooth submucosal mass yang mendesak mukosa. Beberapa kasus mungkin
berhubungan dengan ulserasi ataupun perdarahan mukosa akibat tekanan nekrotik (Pidhorecky dkk., 2000). 1,2
Ultrasonografi Endoskopik
Merupakan modalitas yang dapat digunakan untuk mengetahui lokasi lesi dan karakteristiknya, serta lebih akurat dibandingkan
CT scan dalam membedakan GIST jinak atau
ganas. Gambaran tipikal GIST adalah massa
hypoechoic pada lapisan muskularis propria.
Karakteristik keganasan GIST adalah ukuran
lebih dari 4 cm, echo heterogen, internal cystic areas, dan batas ireguler pada permukaan
ekstraluminal.
Angiografi
Pemeriksaan ini kadang dilakukan bila sulit mendiagnosis, atau untuk penanganan
komplikasi, seperti perdarahan saluran cerna.
HISTOPATOLOGI
Morfologi ukuran tumor dan mitotic rate
merupakan dasar prediktif yang sangat ber-

manfaat untuk menentukan sifat tumor dan


prognosis. Sayangnya tidak absolut karena
lesi ukuran kecil dengan mitotic rate rendah dapat bermetastasis atau menjadi tumor lokal yang sangat agresif. Fletcher dkk.
mengusulkan suatu sistem klasifikasi untuk
menggambarkan risiko relatif metastasis
pada GIST (2002).
GIST kecil tampak sebagai nodul di lapisan serosa, subserosa atau intramural. Tumor besar
dapat menonjol ke dalam lumen usus atau ke
dalam lapisan serosa. Mikroskopis terdiri dari 3
tipe yaitu tipe sel spindel, tipe epitheloid, dan
tipe campuran. 5
Diagnosis GIST umumnya sudah dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiologi dan
histopatologi, beberapa kasus membutuhkan
pemeriksaan imunohistokimia yaitu pemeriksaan antigen CD34 (60% positif pada GIST)
serta CD117 yang tampak difus di dalam sitoplasma dan memberikan gambaran Golgilike
pattern.
SIMPULAN
GIST merupakan tumor saluran cerna yang
paling sering ditemukan, dapat berlokasi di
sepanjang saluran cerna, termasuk omentum dan mesenterium. GIST dapat ditemukan pada semua usia, sangat jarang pada
anak- anak, insiden tertinggi pada usia 60-80
tahun. Gejala klinis biasanya tidak khas, kadang ditemukan secara insidental. Diagnosis
GIST ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
radiologi, yang tampak sebagai massa di saluran cerna dengan permukaan licin (smooth);
dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi untuk klasifikasi sebagai leiomyoma
atau leiomyosarcoma.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Mukherjee SS, Michael AJ. Gastrointestinal Stromal Tumors. eMedicine. MedScape. Last update Jun 29, 2010.

2.

Nguyen VH. Taylor A. Gastrointestinal Stromal Tumors Leiomyoma / Leiomyosarcoma. eMedicine. MedScape.Last update August 5, 2008.

3.

Federle MP, Jeffrey RB, Desser, Terry S, et al. Gastric Stromal Tumor. In: Diagnostic Imaging Abdomen. 1st ed. Utah: Amyrsis 2004; p. 1-3, 42-4.

4.

Goske MJ, Schlesinger AE. Tumors and Tumors Like Condition, Bezoar, and Varices. In: Caffeys Pediatric Diagnostic Imaging. 11th ed. Vol. 2. Philadelphia: Mosby Elsevier, 2008; p. 2093 7.

5.

Rossai J, Stomach. In: Gastrointestinal Tract. In: Rossai and Ackermans Surgical Pathology. 9th ed. Mosby 2004; p. 648 89.

CDK-195/ vol. 39 no. 7, th. 2012

CDK-195_vol39_no7_th2012 ok.indd 517

517
7/8/2012 12:17:51 PM

Anda mungkin juga menyukai