Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PENCERNAAN

Disampaikan oleh Anita Widiastuti


Sistem Pencernaan
• Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk
memindahkan zat gizi atau nutrien (setelah
memodifikasinya), air, dan elektrolit dari makanan yang
kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.

• Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan


molekul organik yang terdapat di makanan tersedia bagi
sel untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar atau
bahan pembangun.

• Makanan harus dicerna atau diuraikan menjadi molekul2


kecil yang dapat diserap dari saluran pencernaan ke
dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel2.
Empat proses pencernaan dasar
• Terdapat 4 proses pencernaan dasar
yaitu:
– Motilitas
– Sekresi
– Pencernaan
– Penyerapan
1. Motilitas
• Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang
mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan.
• Otot polos di dinding saluran pencernaan terus-
menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah
yang disebut tonus.
• Tonus penting untuk mempertahankan agar
tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta
untuk mencegah dinding saluran pencernaan
melebar secara permanen setelah mengalami
peregangan atau distensi.
Motilitas
• Terdapat dua jenis dasar motilitas pencernaan:
– Gerakan propulsif (mendorong)
– Gerakan mencampur
• Gerakan propulsif atau memajukan isi saluran
pencernaan ke depan dengan kecepatan yang
berbeda2 dengan laju propulsi bergantung pada
fungsi yang dilaksankan oleh setiap regio
saluran pencernaan. Contoh: transit makanan
melalui esofagus berlangsung cepat karena
struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat
untuk lewat makanan dari mulut ke lambung.
• Bagaimana laju propulsi di usus halus???
Motilitas
• Sedangkan gerakan mencampur
mempunyai fungsi ganda yaitu:
– Mencampur makanan dengan getah
pencernaan dalam membantu pencernaan
makanan.
– Mempermudah penyerapan dengan
memajankan semua bagian isi usus ke
permukaan penyerapan saluran pencernaan.
2. Sekresi
• Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam
lumen saluran pencernaan melalui kelenjar eksokrin,
yang masing2 dengan produk sekretorik spesifiknya
sendiri.
• Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit,
konstituent organik yang penting dalam proses
pencernaan seperti enzym, garam empedu, atau mukus.
• Sekresi dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan
karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang
sesuai.
• Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan akan
direabsorbsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk
dikembalikan ke darah setelah produk sekresi ikut serta
dalam proses pencernaan.
3. Pencernaan
• Pencernaan mengacu pada proses
penguraian makanan dari yang
strukturnya kompleks menjadi satuan2
lebih kecil yang dapat diserap oleh
enzym2 yang diproduksi di dalam sistem
pencernaan.
Pencernaan Karbohidrat
• Bentuk karbohirat yang paling sederhana adalah gula
sederhana atau mono sakarida (molekul “satu gula”).
• Termasuk monosakarida adalah:
– Glukosa
– Fruktosa
– Galaktosa
• Sebagian besar karbohidrat yang dimakan adalah dalam
bentuk polisakarida (molekul “banyak gula”), yang terdiri
dari rantai2 molekul glukosa yang saling berhubungan.
• Termasuk polisakarida adalah:
– Tepung kanji yang berasal dari makanan nabati
– Daging yang mengangung glikogen, bentuk simpanan glukosa di
dalam otot
– Selulosa, yang ditemukan pada dinding tumbuhan
Pencernaan Karbohidrat
• Selain polisakarida, terdapat disakarida
(molekul “dua gula”).
• Termasuk disakarida adalah:
– Sukrosa (gula pasir, yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa).
– Laktosa (gula susu, yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa)
Pencernaan Protein
• Protein terdiri dari berbagai kombinasi
asam amino yang disatukan oleh ikatan
peptida. Melalui proses pencernaan,
protein diuraikan terutama menjadi
konstituen mereka yaitu; asam amino
serta beberapa polipeptida kecil.
Keduanya merupakan satuan protein yang
dapat diserap.
Pencernaan Lemak
• Sebagian besar lemak dalam makanan dalam
bentuk Trigliserid, yaitu lemak netral, yang
masing2 terdiri dari kombinasi gliserol dan tiga
molekul asam lemak yang melekat padanya.
• Selama pencernaan, dua molekul asam lemak
dipisahkan, meninggalkan sebuah
monogliserol (satu molekul gliserol) dan satu
molekul asam lemak.
• Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis
(“penguraian oleh air”) enzimatik.
Penyerapan
• Pencernaan diselesaikan dan sebagian
besar penyerapan terjadi di usus halus.
• Melalui proses penyerapan, satuan2 kecil
yang dapat diserap, bersama dengan air,
vitamin dan elektrolit dipindahkan dari
lumen saluran pencernaan ke dalam
darah.
Saluran dan organ pencernaan
• Saluran pencernaan dan organ pencernaan
membentuk sistem pencernaan.
• Saluran pencernaan mencakup organ2:
– Mulut; faring; Esofagus; lambung; usus halus
(duodenum, jejenum, ileum); usus besar (sekum,
appendiks, kolon dan rektum).
• Organ pencernaan tambahan termasuk:
– Kelenjar liur; pankreas eksokrin; hati da empedu.
Kelenjar ludah ; menghasilkan air liur
Mulut : Mengunyah dan
Pharynx: membawa makanan ke
mencampur makanan dengan air
esofagus
Epiglotis : Melindungi saluran udara liur
Trakea : Mengalirkan udara dari
ketika menelan
dan ke paru-paru
Esofagus : membawa makanan dari
mulut ke lambung Esophageal sphincter :
Memungkinkan pengiriman dari
Pyloric Sphincter : Memungkinkan mulut ke kerongkongan dan dari
pengiriman makanan dari lambung kerongkongan ke lambung;
ke usus halus; mencegah mencegah kembalinya makanan
kembalinya makanan dari usus dari lambung ke kerongkongan
halus dan dari kerongkongan ke mulut
Liver : Menghasilkan garam
empedu, bahan serupa Lambung (Stomach) :
detergen untuk membantu Menambahkan asam,
mencerna lemak enzim, dan cairan;
Kantung empedu : mencampur, dan
menyimpan empedu menghaluskan
hingga dibutuhkan makanan menjadi
berbentuk cair
Saluran empedu :
Usus besar : menyerap kembali air
menghubungkan
dan mineral; membuang sisa
empedu dari kantung
(serat, bakteri dan zat gizi tdk
empedu ke usus
terserap) bersama dengan air ke
halus
rektum
Rektum : menyimpan sisa hingga
proses eliminasi (pembuangan)
Anus : menahan rektum tertutup Gastrointestinal tract
Eliminasi (pembuangan)
17
THE GI SYSTEM HORMON
HORMON
BRAIN
MOUTH PAROTID
SALIVARY GLAN
FOOD
SUBLINGUAL
AND TRACHEA
SUBMANDIBULAR
SALIVARY GLANDS VOLUNTARY

INVOLUNTARY

LIVER
STOMACH
GALLBLADDER

PANCREAS

SMALL INTESTINE

LARGE INTESTINE

RECTUM ANUS
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Mulut
• Rongga mulut merupakan pintu masuk saluran
pencernaan.
• Beberapa organ didalam mulut membantu untuk
pencernaan; ???
• Sebagai langkah pertama dalam pencernaan adalah
mastikasi (mengunyah).
• Tujuan mengunyah adalah:
1). Menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan2
kecil untuk mempermudah proses menelan.
2). Untuk mencampur makanan dengan air liur.
3). Merangsang papil pengecap. Rangsangan papil pengecap tidak
hanya menimbulkan sensasi rasa yang menyenangkan tetapi
juga secara reflek memicu sekresi saliva, lambung dan empedu
sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan makanan.
Mulut…
• Didalam mulut, saliva memulai
pencernaan karbohidrat, meskipun ada
fungsi penting lain dalam higiene mulut
dan mempermudah berbicara.
• Saliva (air liur) diproduksi oleh tiga
kelanjar saliva utama yaitu;
– Kelenjar sublingual
– Kelnjar submandibula
– Kelenjar parotis.
KELENJAR LUDAH
Mulut…
• Saliva terdiri dari 99,5% H2O dan 0,5% protein dan
elektrolit.
• Protein air liur termasuk: amilase, mukus dan lisozim,
yang menentukan fungsi saliva, yaitu:
– Memulai pencernaan karbohidrat melalui kerja enzym amilase,
suatu enzym yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
– Memperoleh proses menelan karena adanya mukus yang kental
dan licin.
– Memiliki efek antibakteri oleh lisozim, suatu enzym yang
melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu.
– Sebagai pelarut untuk molekul2 yang merangsang papil lidah.
– Mempermudah berbicara.
– Berperan dalam higiene mulut.
– Menetralkan asam di mulut oleh penyangga bikarbonat.
Mulut…
• Di dalam mulut tidak terjadi penyerapan
nutrien. Namun demikian, sebagian obat
dapat diserap melalui mukosa mulut,
seperti obat vasodilator nitrogliserin.
Faring dan esofagus
• Motilitas yang berkaitan dengan faring dan
esofagus adalah menelan (deglutition).
• Menelan dilmulai ketika suatu bolus sengaja
didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut
menuju faring.
• Tekanan bolus di faring merangsang reseptor
tekanan di faring yang kemudian mengirim
impuls aferen ke pusat menelan di medula.
• Proses menelan dibagi menjadi dua tahap:
– Tahap orofaring
– Tahap esofagus
MOVEMENTS OF FOOD THROUGH THE PHARYNX
AND UPPER ESOPHAGUS DURING SWALLOWING
Hard Palate Soft Palate

Pharynx

Epiglottis

Upper
esophageal
Tongue sphincter

Esophagus

Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Proses menelan
1. Makanan dicegah kembali ke mulut selama menelan
oleh posisi lidah menekan langit2 keras.
2. Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang
tenggorokan, sehingga hidung tertutup dari faring dan
makanan tidak masuk hidung
3. Saluran pernafasan tertutup sementara.
4. Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh elevasi
laring dan penutupan erat pita suara melintasi lubang
laring, atau glotis. Selain itu, epiglotis juga menutupi
glotis untuk proteksi makanan masuk ke saluran
pernapasan.Dengan laring dan trakea tertutup, otot2
faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam
esofagus.
Proses menelan…
• Esofagus dijaga oleh sfingter di kedua ujungnya;
– Sfingter atas adalah sf. Farigoesofagus
– Sfingter bawah adalah sf. Gastroesofagus
• Selama menelan, sfingter tersebut berkontraksi
sehingga sfingter terbuka dan bolus makanan dapat
lewat ke dalam esofagus.
• Setelah bolus makanan masuk ke dalam esofagus, sf.
Faringoesofagus menutup, saluran pernapasan
kembali terbuka. Tahap orofaring selesai sampai disini
dan berlangsung kira2 hanya satu detik.
• Selanjutnya, gelombang peristaltik mendorong
makanan melewati esofagus. Tahap esofagus dimulai.
OESOPHAGUS
Tahap esofagus
• Gelombang peristaltik mendorong makanan melewati
esofagus.
• Terdapat 2 jenis gelombang peristaltik; gelombnag
peristaltik primer dan gelombang peristaltik sekunder.
• Pusat menelan memulai gelombang peristaltik primer
yang mengalir dari pangkal ke ujung esofagus,
mendorong bolus melewati esofagus ke lambung.
• Pendorongan makanan melalui esofagus adalah proses
aktif yang tidak mengandalkan gravitasi.
• Apabila bolus berukuran besar dan tidak dapat
terdorong ke lambung, oleh gelombang peristaltik
primer, bolus yang tertahan akan meregangkan
esofagus dan memicu reseptor tekanan di dalam
dinding esofagus, menimbulkan gelombang peristaltik
kedua, gelombang peristaltik sekunder. Gelombang ini
tidak melibatkan pusat menelan.
Otot pada lambung

Pencernaan
Otot melingkar
Otot longitudinal
Otot esofagus relax,
membuka saluran
Otot diafragma relax,
membuka saluran

Otot esofagus berkontraksi,


menekan bagian dalam
(tutup saluran)
Otot diafragma
berkontraksi, menekan
bagian luar (tutup saluran)
Lambung
• Lambung terdiri dari 3 bagian berdasarkan perbedaan
anatomis, histologis dan fungsional:
– Fundus, bagian lambung yang terletak di atas lubang
esofagus.
– Korpus, bagian tengah atau utama lambung.
– Antrum, bagian bawah lambung.
• Pada bagian akhir lambung terdapat sfingter pilorus.
• Lambung melakukan beberapa fungsi antara lain:
– Menyimpan makanan
– Mensekresikan asam klorida (HCl) dan enzym2 yang
memulai pencernaan protein.
– Melalui gerakan mencampur lambung, makanan
yang masuk dihaluskan dan dicampur dengan
sekresi lambung untuk menghasilkan campuran
kental yang disebut kimus.
LAMBUNG
THE THREE REGIONS OF THE STOMACH :
FUNDUS, BODY, AND ATRIUM

Esophagus
Fundus

Body
(secretes mucus
Pepsinogen and HCI)

Duodenum

Antrium
(secretes mucus
Pyloric Pepsinogen and gastrin)
sphincter
Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
PERISTALTIC WAVES
CONTRIBUTE TO Esophagus
THE ANTRAL CONTENTS
Lower
Esophageal
sphincter

Duodenum

Pyloric
sphincter

Stomach
Peristaltic Adapted by:
wave Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Motilitas lambung
• Terdapat empat aspek motilitas lambung:
– Pengisian lambung (gastric filling)
– Penyimpanan lambung (gastric storage)
– Pencampuran lambung (gastric mixing)
– Pengosongan lambung (gastric emptying)
• Lambung mempunyai volume 50 ml, tetapi
organ ini dapat mengembang hingga
kapasitasnya mencapai 1000 ml.
• Pengosongan lambung dipengaruhi oleh:
– Faktor di dalam lambung (jumlah kimus di dalam
lambung, derajat keenceran kimus)
– Faktor di duodenum (lemak, asam, hipertonisitas
dan peregangan).
Sekresi getah lambung
• Setiap hari, lambung mengeluarkan sekitar 2 liter getah lambung.

• Sekresi lambung terletak di mukosa lambung yang dibagi menjadi 2:


– Mukosa oksintik (“tajam”), yang melapisi korpus dan fundus.
– Daerah kelenjar pilorik, yang melapisi antrum.

• Mukosa oksintik mensekresi; asam lambung, pepsinogen, mukus


dan faktor intrinsik.

• Terdapat 3 jenis sel sekretorik di mukosa oksintik;


– Sel leher mukosa yang menghasilkan mukus yang encer.
– Sel2 utama (chief cell) yang mengeluarkan precursor enzym
pepsinogen.
– Sel parietal (oksintik) yang mengeluarkan HCl dan faktor
intrinsik.

• Sedangkan daerah kelenjar pilorik menghasilkan hormon


gastrin yang dikeluarkan ke dalam darah.
Faktor intrinsik
• Faktor intrinsik merupakan produk sel
parietal selain HCl.
• Faktor intrinsik sangat penting dalam
penyerapan vitamin B12.
• Apabila tidak ada faktor intrinsik, vitamin B12
tidak dapat diserap, sehingga produksi eritrosit
terganggu, dan timbul anemia pernisiosa.
Pankreas dan empedu
• Pankreas merupakan kelenjar campuran yang
mengandung kelenjar endokrin dan eksorin.
• Bagian eksokrin terdiri dari kelompok sel sekretorik
seperti anggur berbentuk kantung2, yang dikenal
dengan asinus, yg berhubungan dengan duktus ke
duodenum.
• Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang
terdiri dari 2 komponen:
– Sekresi enzimatik
– Sekresi alkali encer
• Sel2 asinus mengeluarkan 3 jenis enzym pankreas:
1). Enzym proteolitik, berperan dalam pencernaan protein.
2). Enzym amilase, berperan dalam pencernaan karbohidrat
3). Enzym lipase, berperan dalam pencernaan lemak
Pankreas dan empedu…
• Termasuk enzym2 proteolitik adlah:
– Tripsinogen; kimotripsinogen; prokarboksipeptidase,
yang masing2 masik inaktif.
• Bila telah disalurkan ke duodenum, enzym
tersebut diaktifkan;
– Tripsinogen Oleh enterokinase tripsin.
– Kimotripsinogen kimotripsin.
– Prokarboksipeptida karboksipeptida
Sekresi Pankreas
Usus halus
• Kontraksi segmental usus halus mencampur dan secara
perlahan mendorong kimus.
• Sekresi usus halus tidak mengandung satupun enzym
pencernaan.
• Pencernaan di lumen usus halus dilakukan oleh enzym2
pankreas
• Dari permukaan luminal sel2 epitel usus halus, terdapat
tonjolan seperti rambut dan diperkuat oleh aktin yang disebut
Brush border (mikrovili).
• Brush border mengandung tiga kategori enzym;
– Enterokinase, yang mengaktifkan tripsinogen
– Golongan disakarida (sukrase, maltase, dan laktase), yang
menyelesaikan pencernaan karbohidrat.
– Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis fragmen
peptida, sehingga pencernaan protein selesai.
46
Absorpsi

Beberapa jenis zat Beberapa jenis zat gizi (mis Beberapa zat gizi (mis :
gizi (mis : air dan vitamin larut air) diserap glukosa dan asam
lipid ukuran kecil) melalui difusi bantuan. amino) harus diserap
diserap melalui Dibutuhkan bantuan carrier secara aktif. Zat gizi ini
metode difusi (pembawa) untuk membawa bergerak melawan
sederhana. Zat gizi zat gizi (Pada metode difusi besarnya konsentrasi
ini masuk ke dalam bantuan, carrier mengubah sehingga membutuhkan
sel pencernaan. membran sel sehingga energi untuk bisa
memudahkan zat gizi masuk berpindah melewati
ke dalam sel pencernaan. membran
47
Usus halus…
• Mukosa yang melapisi usus halus
beradaptasi baik sempurna untuk
melaksanakan fungsi absorbsinya. Hal ini
karena;
– Luas permukaan yang sangat besar
– Sel2 epitel di lapisan ini mempunyai
berbagai mekanisme transportasi khusus.
• Penyerapan nutrien, vitamin dan
mineral terjadi di usus halus.
MEKANISME PERISTALTIK

Otot melingkar pada


bagian dalam
Otot longitudinal pada
bagian luar

Bagian dalam otot Otot relaks, otot Selama otot


melingkar berkontraksi, longitudinal bagian luar longitudinal meregang
merapatkan saluran shg berkontraksi, saluran usus dan mengencang,
mendorong makanan menjadi regang chyme bergerak maju
dalam usus selama konstriksi
Usus besar
• Usus besar terdiri dari kolon, sekum, appendiks, dan
rektum.
• Dalam keadaan normal, kolon menerima sekitar 500 ml
kimus dari usus halus.
• Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu yang
tidak dapat dicerna seperti selulosa.
• Fungsi utama usus besar adalah penyimpanan bahan isi
usus sebelum defekasi.
• Umumnya gerakan usus besar lambat dan tidak propulsif.
Mengapa???
• Sewaktu gerakan massa di kolon mendorong isi kolon ke
dalam rektum, akan merangsang dinding rektum dan
memicu refleks defekasi.
• Usus besar menyerap garam dan air, mengubah isi lumen
menjadi feses.
DIAGRAM

Heart
Liver

Hepatic
Stomach Portal vein
Mouth
ABSORPTION Anus
Vitamin K Rectum
Vitamin Air, Elektrolit
Karbonhidrat Protein
enzim asam, dll C, D, B2, B12, dll
Mineral Lipid FLATUS
Pembentukan
Food and Gas CO2, Metana, dll
water
SECRETION FECES
Aktifitas
Salivary glands BAKTERI
Small intestine
Large intestine
MOTILITY

Adapted by:
Dr. Andreanyta Meliala, PhD.
Terima kasih atas perhatianya

Sampai jumpa…

Anda mungkin juga menyukai