Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Ety Fatmayati 88231057 6. Bernadetta Oktriana. S 88231063
5. M.Soleh. S 88231030
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS) Bandung
Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1)
Jalan Sekolah Internasional No. 1-2 Antapani Bandung 40282.
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Anstomi dan
fisiologi sistem reproduksi Wanita ini tepat waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Maternitas. kami
berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan
rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
Bandung,21 Maret2024
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap mahluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskan keturunannya, demikian
juga dengan manusia.
Reproduksi atau berkembang biak merupakan kemampuan suatu organism untuk
menghasilkan keturunan atau organism baru agar kelestariannya tetap terjaga.
Proses reproduksi oleh sistem reproduksi memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan
perempuan. Keduanya memiliki sistem reproduksi yang berlainan dan saling
membutuhkan. Manusia bereproduksi secara kawin atau seksual.
Sistem reproduksi adalah sistem tubuh yang untuk berkembang biak atau bertanggung
jawab terhadap kelansungan suatu generasi.
Secarafisiologi sistem reproduksi dapat inefektif tanpa mempengaruh isistem tubuh yang
lain. sistem reproduksi terdiri dari sistem repruduksi pria dan wanita.
Sistem reproduksi wanita adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di
sekitar panggul yang berkontribusi terhadap proses reproduksi.
Fungsi utama langsung dari sistem reproduksi wanita adalah untuk menghasilkan ovum
dalam proses fertilisasi.
Sistem reproduksi wanita adalah suatu sistem yang tersusun dari dua bagian organ yaitu
organ interna dan organ eksterna yang dihubungkan oleh saluran vagina berfungsi
sebagai tempat terjadinya pembuahan (Paulsen &Waschke, 2018).
Organ reproduksi interna terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina. Sedangkan
organ reproduksi eksterna tersusun dari klitoris, labia minor, labia mayor, mons pubis,
vestibula, uretra, hymen (Pearce, E. C., &Handoyo, 2013).
Sistem reproduksi wanita memiliki fungsi memproduksi sel telur dan mengandung bayi
(Bolon dkk, 2020).
Sistem reproduksi wanita berfungsi untuk memproduksi gamet dan hormon-
hormonlainya, selain itu terdapat tugas tambahan untuk mendukung proses kehamilan,
perkembangan janin sampai persalinan. Secara umum organ genetalia eksterna berfungsi
melindungi organ interna dari infeksi mikroorganisme, sebagai organ
persetubuhan/intercourse, dan memungkinkan sperma masuk ke dalam tubuh. Sedangkan
organ interna secara umum berfungsi sebagai organ persetubuhan/intercourse, birth canal,
tempat terjadinya fertilitas, tempat pertumbuhan dan perkembangan dari embrio hingga
fetus, serta sebagai organ yang memproduksi, melepaskan ovum dan hormonhormon
(Ani dkk, 2021).
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu alat
reproduksi wanita bagian dalam dan alat reproduksi wanita bagian luar. Alat reproduksi
wanita bagian luar diantaranya Mons veneris, Bibirbesar (Labia mayora), Bibirkecil
(Labia minora), Klitoris, Vestibulum, Perinium, Kelenjar barthoolin dan selaput dara.
Sedangkan alat reproduksi wanita bagian dalam diantaranya Vagina, Uterus, Tuba Fallopi
dan Ovarium.
Sistem reproduksi wanita merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh manusia.
Sistem reproduksi bertugas sebagai tempat keluarnya aliran darah menstruasi, jalan untuk
melahirkan anak dan juga penerima penis sewaktu hubungan seksual (Aqila, 2010)
B. Tujuan
1. Mengetahuai organ-organ reproduksi wanita
2. Mengetahui fungsi-fungsi organ reproduksi wanita
3. Mengetahui proses pembentukan dan pengeluaran ovum
4. Mengetahui kesehatan organ reproduksi wanita
5. Mengetahui hormone reproduksi wanita
BAB II
PEMBAHASAN
Haid atau menstrulasi adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina
selama 5-7 hari dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Hormon yang berperan dalam siklus
haid adalah hormon FSH dan LH, prolactin dan hormon estrogen serta progesterone.
Siklus menstruasi terjadi setiap 28 hari (adapula setiap 21 atau 30 hari) yaitu
sebagai berikut:
1. Pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang
dirangsang oleh hormon FSH. Sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkan ovum haploid. Kemudian folikel berkembang menjadi folikel
graaf yang matang, yang menghasilkan hormon estrogen dan merangsang
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar merangsang perbaikan
dinding uterus, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH. Fase
waktu disekitar terjadinya ovulasi ini disebutfase estrus.
2. LH merangsang folikel yang telah kosong berubah menjadi badan kuning
(korpus luteum) yang menghasilkan hormon progesterone yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk
mempersiapkan terbentuknya embrio. Fase ini disebut fase luteal.
Progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH,
akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang sehingga pembentukan
progesterone berhenti mengakibatkan pemberian nutrisi kepada endometrium
ikut terhenti, endometrium menjadi mengering dan akan terkelupas dan
terjadilah perdarahan pada harike 28. Fase ini disebut fase perdarahan atau
fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesterone, maka FSH mulai
terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis Kembali.
B. Menopause
Merupakan haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya
fungsi ovarium. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun.
Menopause adalah fase alamiah yang akan dialami setiap wanita, dan merupakan akhir proses
biologis dari siklus menstrulasi. Seorang wanita dikatakan menopause bila siklus
menstuasinya telah berhenti selama kurang lebih 12 bulan.
Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pasca menopause adalah 3-5
tahun setelah menopause, ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium dan produksi
ekstrogen yang terjadi pada usia 55 sampai 56 tahun.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anatomi fisiologis istem
reproduksi wanita merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan
suaturangkaian - rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang digunakan
untuk berkembang biak.Sistem reproduksi pada wanita terbagi menjadi dua yaitu organ-
organ eksternal dan organ- organ internal.
Menstuasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi hormone reproduksi seperti FSH, estrogen, LH dan
progesterone.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA