BIOLOGI MANUSIA
“SISTEM REPRODUKSI”
Oleh:
Dety Dwi Pratiwi (170210104084)
Kelas C/ Kelompok 4
Memilih 3 probandus wanita pada setiap kelompok praktikum yang memiliki siklus
menstruasi normal, yaitu antara 28-30 hari
Menghitunga masa subur probandus. Hari pertama siklus menstruasi dihitung sebagai
hari ke 1 dan masa suburnya adalah hari ke 13 hingga hari ke 15 dalam satu siklus
menstruasi
Mencatat hasil perhitungan masa subur sistem kalender pada tabel hasil pengamatan
Melepaskan lensa optic dari bagian badan alat dengan menariknya secara hati-hati
(jangan diputar) kemudian membersihkan lensa obyek
Mengambil air liur secukupnya dengan jari tangan atau langsung dari ujung lidah,
kemudian negoleskan secara merata pada permukaan lensa obyek. Menghindari
terbentuknya gelembung udara
Mengambil air liur secukupnya dengan jari tangan atau langsung dari ujung lidah,
kemudian negoleskan secara merata pada permukaan lensa obyek. Menghindari
terbentuknya gelembung udara
Menunggu sekitar 7-10 menit hingga air liur mongering kemudian memasang lensa ke
posisi semula
Mengamati hasil gambar Kristal cairan air liur dan bandingkan dengan gambar
diagram hasil berikut ini
Membandingkan hasil pengamatan dengan ovutest dengan sistem kalender yang sudah
dihitung
V. HASIL PENGAMATAN
No. Nama Probandus Hari Pertama Haid Siklus Haid Masa Subur
VI. PEMBAHASAN
Organ reproduksi pada pria terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat
reproduksi luar terdiri dari penis dan scrotum. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan
antara kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina,
penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioprasi pada saat khitanan/sunat. Scrotum
merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu
yang sesuai bagi spermatozoa. Sedangkan pada organ reproduksi dalam terdiri dari testis ,
epididymis, vas deferens, saluran ejakulasi, urethra. Testir merupakan kelenjar kelamin yang
berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam
testis banyak terdapat saluran halus disebut tubulus seminiferous. Epididimismerupakan saliran
panjang yang berkelok-kelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma
sementara dan mematangkan sperma. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat, berfungsi untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Urehra merupakan saluran panjang tersusun dari saluraan
ejakulasi dan terdapat dipenis. Kelenjr yang terdapat pada organ reproduksi pria yaitu kelenjar
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowpers. Kelenjar seminalis merupakan tempat untuk
menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang, menghasilkan
getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali, berfungsi
untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita. Kelenjar prostat merupakan
kelenjar yang tersebar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam. Kelenjar cowpers
merupakan kelenjar yang menghasilakn getah berupa lender yang bersifat alkali berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran urethra. Proses pembentukan dan pemasakan sperma
disebut spermatogenesis.proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa
hormone. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormone perangsang folikerl (Folicel Stimulating
Hormon/ FSH) dan hormone lutein (Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leyding
untuk menghasiilkan hormone tetosteron (Mielan dkk, 2018). Pematangan sperma dimulai saat
pubertas Spermatogenesis yang dimulai saat pubertas mencakup pengubahan spermatogonia
spermatozoa. Saat lahir sel-sel germinativum pada bayi pria dapat dikenali di korda seks (genjel
seks) testis sebagai sel besar pucat dikelilingi oleh sel penunjang. Sel penunjang berasal dari
epitel permukaan kelenjar dengan proses menjadi cara seperti folikular menjadi sel sertoli.
Segera sebelum pubertas, genjel seks membentuk suatu lumen dan menjadi tubulus seminiferus.
Pada waktu yang hampir bersamaan, sel-sel germinativum primordial membentuk sel tunas
spermatogonia. Dari populasi sel tunas ini muncul sel-sel dalam interval-interval yang teratur
untuk membentuk spermatogonia tipe A dan bentukannya menandai dimulainya
spermatogenesis. Sel tipe A mengalami pembelahan mitotik dalam jumlah terbatas untuk
membentuk suatu klona sel. Pembelahan sel yang terakhir menghasilkan spermatogonia tipe B
yang kemudian membelah untuk membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer kemudian
memasuki tahap profase yang berkepanjangan (22 hari) diikuti oleh penuntasan secara cepat
meiosis I dan membentuk spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiotik II sel-sel ini cepat
membentuk spermatid haploid. Spermatogenesis diatur oleh produksi LH. LH mengikat reseptor
di sel Leydig dan merangsang produksi testosteron yang pada gilirannya berikatan dengan sel
sertoli untuk mendorong spermatogenesis. FSH juga esensial karenapengikatan hormon ini ke sel
sertoli merangsang pembentukan cairan testis dan sintesis protein reseptor androgen intrasel
(Karlina dkk, 2015).
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi bagian dalam dan bagian luar.
Organ reproduksi bagian dalam terdiri dari organ kandung atau Rahim, kantung telur dan tuba
falopi. Sedangkan organ reproduksi bagian luar terdiri dari organ daerah vulva dan bagian vagina
(Ayustawati, 2015). Organ reproduksi luar terdiri dari: Vagina merupakan saluran yang
menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan
saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam
vagina ditemukan selaput darah. Vulva merupakan bagian dari celah yang ada di bagian luar dan
terbagi menjadi 2 bagian yaitu: Labium mayor merupakan bagian dari bibir besar yang ada di
bagian luas dan bagian vulva.. dan Labium minor merupakan bagian dari bibir kecil yang
diletakkan di bagian dalam dan diambil vulva. Organ reproduksi bagian dalam terdiri dari: 1)
Ovarium merupakan organ utama pada wanita berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga
perut pada daerah pinggang sebalah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan
hormon wanita seperti: Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada
wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum. Progesteron yang digunakan
dalam masa kehamilan. 2) Fimbriae merupakan serabut / silia lembut yang terdapat di bagian
pangkal ovarium yang sesuai dengan ujung saluran telur. Berfungsi untuk meluncurkan sel
ovum yang telah dirilis yang dikeluarkan oleh ovarium. Infundibulum merupakan bagian ujung
oviduk yang membentuk corong / membesar dan melingkar dengan fimbriae. Berfungsi
mengambil sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae. 4) Tuba fallopi merupakan saluran
memanjang setelah infundibulum yang menggantikan tempat pupukisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju rahim dengan bantuan silia pada dindingnya. 5) Oviduk merupakan saluran panjang dari
tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju rahim dengan
bantuan silia pada dindingnya. 6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot.
Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks dengan satu ruangan yang
hanya untuk satu janin. Uterus memiliki 3 macam lapisan dinding yaitu: Perimetrium yaitu
lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium adalah lapisan yang
kaya akan sel dan latihan untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke
bentuk semula setiap bulannya. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel
darah merah. Jika tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh
bersamaan dengan sel ovum matang. 7) Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang
bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Cerviks menghubungkan
uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran
vagina. 8) saluran vaigina merupakan saluran lanjutan dari servik dan sampai pada vagina. 9)
Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva, sering disebut dengan klentit
(Mielan dkk, 2018). Pematangan oogenesis dimulai sebelum lahir. Pada wanita genetik, setelah
tiba di kelenjar kelamin (gonad), sel-sel benih primordial berdiferensiasi menjadi oogonia.
mengalami sejumlah pembelahan mitosis dan pada akhir bulan ketiga sel-sel ini tersusun dalam
kelompok-kelompok yang dkelilingi selapis sel epitel gepeng (sel folikel) yang berasal dari
permukaan yang membungkus ovarium. Sebagian besar oogonia membelah terus dengan mitosis,
beberapa di antaranya berdiferensiasi menjadi oosit primer (pada tahap profase meiosis I).
Selama beberapa bulan kemudian jumlah oogonia meningkat pesat dan pada akhir bulan kelima
perkembangan pranatal, jumlah total sel germinativum di ovarium mencapai maksimal (+ 7 juta).
saat ini, mulai terjadi kematian sel dan banyak oogonia maupun oosit primer menjadi atretik.
Pada bulan ketujuh sebagian besar oogonia berdegenerasi kecuali beberapa yang letaknya dekat
dengan permukaan. Semua oosit primer yang masih bertahan hidup sudah memasuki pembelahan
meiosis pertama dan kini sebagian besar di antaranya dikelilingi oleh selapis sel epitel gepeng.
Sebuah oosit primer, bersama dengan sel epitel gepeng yang mengelilinginya dikenal sebagai
folikel primordial. Saat pubertas tumbuh dan dipertahankan oleh pasokan folikel primordial.
Setiap bulan 15-20 folikel yang terpilih dari cadangan tersebut memulai proses pematangan
melewati tiga stadium yaitu primer (pre-antral), sekunder (antral) dan pre-ovulasi (folikel
degraaf). Stadium antral adalah stadium yang paling lama, sedangkan stadium pre-ovulasi
berlangsung selama sekitar 37 jam sebelum ovulasi. Sewaktu oosit primer mulai tumbuh, sel-sel
folikel disekitar berubah dari gepeng menjadi kuboid dan berproliferasi untuk membentuk epitel
berlapis yaitu sel granulosa dan unit yang terbentuk disebut folikel primer. Sel granulosa terletak
pada membran basalis yang memisahkan sel ini dari sel stroma disekitarnya yang membentuk
teka folikuli. Sel-sel granulosa dan oosit juga mengeluarkan satu lapisan glikoprotein
dipermukaan oosit membentuk zona pelusida. Sewaktu folikel terus tumbuh sel- sel teka folikuli
tersusun membntuk satu lapisan dalam sel sekretorik (teka interna). Sel-sel folikel juga
membentuk tonjolan-tonjolan kecil mirip jari yang menembus zona pelusida dan berjalin dengan
mikrovilus dari membran plasma oosit. Prosesus ini penting untuk transpor bahan dari folikel ke
oosit. Selanjutnya muncul rongga-rongga terisi diantara sel-sel granulosa. Penyatuan ruang-
ruang ini cairan menghasilkan antrum disebut folikel sekunder (vesikular). Sel granulosa yang
yang mengelilingi oosit tetap utuh dan membentuk kumulus ooforus. Folikel ini dikelilingi oleh
teka yang terdiri atas sel-sel dengan ciri sekresi steroid, kaya pembuluh darah dan teka eksterna
yang secara bertahap menyatu dengan stroma ovarium. setiap siklus ovarium sejumlah folikel
mulai berkembang tetapi hany satu yang mencapai kematangan sempurna. Ketika folikel
sekunder telah matang lonjakan LH akan memicu fase pertumbuhan pre-ovulasi. Meiosis I akan
terbentuk dua sel anak dengan ukuran yang berbeda dengan 23 kromosom berstruktur ganda.
Satu sel oosit sekunder mendapat sebagian besar sitoplasma dan yang lain badan polar pertama
hampir tidak mendapatkan sitoplasma sama sekali, Oosit sekunder masuk terletak antara zona
pelusida dan membran sel oosit sekunder diruang perivitelina. Sel kemudian masuk ke meiosis II
tetapi terhenti pada tahap metafase sekitar 3 jam sebelum ovulasi. Meiosis II diselesaikan hanya
jika oosit dibuahi. Jika tidak sel telur akan berdegenerasi sekitar 24 jam setelah ovulasi (Karlina
dkk, 2015).
Masa subur merupakan sebuah masa dalam siklus menstruasi wanita dimana terdapat sel
telur yang matang, yang siap dibuahi. Sehingga bila wanita tersebut melakukan hubungan
seksual maka kemungkinan terjadi kehamilan (Atika dkk, 2017). Pengertian lainnyayaitu, masa
subur wanita adalah suatu masa yang berada di sekitar waktu keluarnya sel telur tersebut
(umumnya bagi yang mempunyai siklus haid 28-30 hari berada di antara hari ke 12 hingga ke
hari ke 18 dihitung dari hari pertama haid) (Molika, 2015).
Cara yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur yaitu, hari pertama menstruasi
dihitung sebagai siklus menstruasi hari ke 1. Lamanya siklus dimulai dari hari ke 1 hingga
menstruasi berikutnya. Pada siklus menstruasi 28 hari, ovulasi akan terjadi pada hari ke 14 dan
masa subur adalah 2-3 hari sebelum hingga sesudah ovulasi, jadi masa subur terjadi antara hari
ke 11 hingga ke 17. Jika siklus menstruasi 35 hari maka ovulasi terjadi pada hari ke 21. Jika
siklus menstruasi tidak teratur maka harus memiliki catatan siklus selama minimal 6 bulan (6
siklus) berturut-turut ntuk mendapatkan siklus terpanjang dan siklus terpendeknya, untuk masa
subur tidak teratur dihitung menggunakan rumus yaitu: Siklus terpanjang – 11 hari dan Siklus
terpendek – 18 hari (Atika dkk, 2017). Menurut (Molika, 2015), dalam menghitung masa subur
dengan sistem kalender yaitu hari terakhir menstruasi +13.
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan oleh 6 probandus yaitu, pada probandus 1
bernama Dety memiliki hari pertama haid 2 April 2020, memiliki siklus haid selama 30 hari, dan
memiliki perhitungan masa subur 14 April -16 April 2020. Probandus 2 bernama Noer memiliki
hari pertama haid 17 April 2020, memiliki siklus haid selama 30 hari, dan memiliki perhitungan
masa subur 29 April- 1 Mei 2020. Probandus 3 bernama Dwi Nova memiliki hari pertama haid 5
April 2020, memiliki siklus haid selama 30 hari dan memiliki perhitungan masa subur 17 April –
19 April 2020. Probandus 4 bernama Willien memiliki hari pertama haid 15 April 2020,
memiliki siklus haid selama 30 hari dan memiliki masa subur 27-29 April 2020 . Probandus 5
bernama Grafika memiliki hari pertama haid 6 April 2020, memiliki siklus haid selama 23 hari
dan memiliki perhitungan masa subur 18-20 April. Dan pada probandus 6 bernama Silvia
memiliki hari pertama haid 19 April 2020, memiliki siklus haid selama 28 hari dan memiliki
perhitungan masa subur 1 Mei – 3 Mei 2020. Dari hasil data tersebut 5 probandus memiliki
siklus haid yang normal, sedangkan 1 probandus yang bernama grafika memiliki siklus haid
yang tidak normal.
Banyak faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, seperti mineral dalam tubuh,
kurangnya nutrisi yang dikonsumsi, latihan atau olahraga, kehamilan, reproduksi yang tidak
berkembang, stress gangguan psikologis dan gangguan endokrin (Intarti, 2016).
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Cara yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur yaitu, hari pertama menstruasi
dihitung sebagai siklus menstruasi hari ke 1. Lamanya siklus dimulai dari hari ke 1
hingga menstruasi berikutnya. Pada siklus menstruasi 28 hari, ovulasi akan terjadi pada
hari ke 14 dan masa subur adalah 2-3 hari sebelum hingga sesudah ovulasi, jadi masa
subur terjadi antara hari ke 11 hingga ke 17.
DAFTAR PUSTAKA
Alfarizki, M. A., M. Purwoko., dan R. Pratiwi. 2017. Upaya Peningkatan Tingkat Pengetahuan Siswi
MAN 2 Palembang Mengenai Sindrom Pramnestruasi. Indonesian Journal Of Community
Engagement. 2(2):235-244
Anwar, A., M. Budiningsih., dan J. Juriana. 2018. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMA
.,Negeri 1 Babelan-Bekasi Jawa Barat. Journal Unj
Atika, S. F., M. Yunus., dan L. A. Primandari. 2017. Aplikasi Penghitung Masa Subur Wanita Berbasis
Androit. Seminar Nasional Sistem Informasi.
Gunawan, S. 2010. Mau Anak Laki-Laki Atau Perempuan Bisa Diatur. Agromedia Pustaka
Hasanag, H. 2016. Pemahaman Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan: Sebuah Strategi Mencegah
Resiko Masalah Reproduksi Remaja. Sawwa:Jurnal Studi Gender.11(2):229-252
Intarti, W. D. 2016. Efektivitas Strengtening Bicycle Crunch Ekstremitas Bawah Terhadap Menstruasi
Mahasiswa Akbid GMC. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 7(2): 73-83
Karlina, N., E. Yanti., dan N. Arma. 2015. Bahan Ajar Embriologi Manusia. Yogyakarta: CV Budi
Utama
Maria, A., P. A. Christou., G. Markozannes., A. Tsatsoulis., G. Mastorakos., and S. Tigas. 2017. Effects
Of Anabolic Androgenic Steroids On The Productive System Of Athletes And Recreational Users:
A Systematic Review And Meta-Analysis. Sports Medicine. 47(9): 1869-1883
Mielan., N., Maryana., dan W. Follona. 2018. Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR
Dalam Teman Sebaya. Malang: Wineka Media
Molika, E. 2015.Panduan Pintar Menghitung Masa Subur MEngatur Waktu Hamil Atau Tidaknya.
Jakarta: Kunci Aksara
Mutiara, H., dan L. A. Pratiwi. 2017. Pengaruh Jahe Terhadap Nyeri Saat Menstruasi. Majority. 6(1):51-
54
Saefudin, A. A., S. Astuti., dan E. Dolphina. 2016. Penggunaan Metode Dempster Shafer Untuk
Menganalisa Penyakit Pada Sostem Reproduksi Wanita Dengan Solusi Penanganan Obat Herbal
Techno.COM. 15(2):125-131
Rahayu, T., dan S. Wahyuni. 2015. Pengaruh Serviks Care Terhadap Pemulihan Erosi Serviks Pada
Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal
Wiley, J., and Sond. 2019. Clinical Reproductive Science. India: SPi Global
William, W., Rumiti., dan L. M. Sapulette. 2018. Pengaruh Berbasis Fase Siklus Menstruasi Terhadap
Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Ukrida Angkatan 2016. Jurnal
Kedokteran Meditek
LAMPIRAN