Anda di halaman 1dari 7

Tugas Anatomi Sistem Reproduksi Dan Siklus Menstruasi

Disusun Guna Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh

Nama : Naurah Nazhifah

NIM : 202202212

Program Studi S1 Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Gombong 2022/2023


A. Anatomi Fisiologi Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Antara laki-laki dan perempuan
memiliki alat reproduksi yang berbeda. Organ reproduksi Wanita terdiri dari dari organ
reproduksi luar dan organ reproduksi yang kedua memiliki fungsi yang berbeda. Organ
reproduksi luar berfungsi sebagai jalan masuk sperma kedalam tubuh Wanita dan sebagai
pertahanan pertama untuk melindungi organ reproduksi dalam dari berbagai infeksi
organisme (Masturi, 2017).
Sementara organ reproduksi Wanita bagian dalam adalah untuk membentuk
semua jalur reproduksi yang terdiri dari indung telur (ovarium) untuk menghasilkan telur,
tuba falopii sebagai tempat berlangsungnya pembuahan, Rahim tempat berkembangnya
embrio menjadi janin dan vagina yang merupakan jalan keluar janin.

1. Organ eksternal (Evelyn C. Pearce, 2012)


a) Moms vernis
Merupakan sebuah bantalan lemak yang terletak didepan simfisis pubis. Daerah
ini ditutupi bulu pada masa pubertas.
b) Labia mayora
Dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan lemak,
jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayora panjangnya
kira-kira 7,5 cm
c) Labia minora
Dua lipatan kecil dari kulit di antara bagian atas labia mayora. Labia mengandung
jaringan erektil
d) Klitoris
Sebuah jaringan erekrtil kecil yang serupa dengan erektil kecil yang serupa
dengan penis laki-laki. Letaknya anterior dalam vestibula.
e) Vestibula
Area ini disetiap sisinya dibatasi lipatan labia dan bersambung dengan vagina.
Uretra juga masuk ke dalam vestibula di depan vagina, tepat di belakang klitoris.
Kelenjar vestibularis mayor (Bartholini) terletak tepat di belakang labia mayora
disetiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lender dan salurannya keluar antara himen
dan labia minora.
f) Himen
Diafragma dari membrane tipis, ditengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir ke luar. Letaknya di mulut vagina dan dengan demikian
memisahkan genitalia eksterna dan interna.
2. Organ internal (Evelyn C. Pearce, 2012)
Terletak di dalam pelvis, adalah uterus, dua ovarium dan tube uterine (falopian)

a) Vagina
Tabung berotot yang dilapisi membrane dari jenis epitelium bergaris yang khusus,
dialiri pembuluh darah dan serabut syaraf secara berlimpah. Panjang vagina dari
vestibula sampai uterus. Permukaan anterior vagina menyentuh basis kandung kencing
dan uretra, sedangkan dinding posterior menyentuh rectum.
b) Uterus (Rahim)
Merupakan organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, yang terletak di dalam pelvis,
antara rectum di belakang dan kandung kencing. Ototnya disebut dengan myometrium
dan selaput lender yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Peritoneum
menutupi Sebagian besar permukaan luar uterus. Letak uterus sedikit antefleksi pada
bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak memutar kedepan) dengan fundusnya terletak
diatas kandung kencing. Panjang uterus 5-8cm, dan bertanya mencapai 30-60gr. Uterus
terdiri dari 3 bagian. Fundus (bagian cembung diatas muara tuba uterine), badan uterus
(melebar dari fundus ke serviks), dan ismus (antara badan dan serviks).
c) Ovarium (Indung telur)
Kedua ovarium yang merupakan kelenjar berbentuk biji buah kenari, yang terletak
dimkanan dan kiri uterus, dibawah tuba uterine, dan terikat dimsebelah belakng oleh
ligamentum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum bekum matang, yang disebut
oosit primer. Pada setiap siklus haid sebuah ovum primitive ini mulai mematang dan
kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler.
d) Tuba Falopi
Merupakan saluran telur, berjalana sebelah kanan dan sebelah kiri, dari sudut atas uterus
kesamping, dan tepi atas ligament lebar kea rah pelvis. Panjangnya kira-kira 10 cm dan
diujung bagian dekat uterus menyempit. Fungsi normal tuba yaitu menghantarkan ovum
dari ovarium ke uterus. Juga menyediakan tempat untuk pembuahan.

B. Siklus Menstruasi

Menurut Evelyn C. Pearce (2012)Siklus menstruasi terdiri dari perubahan-


perubahan di dalam ovarium dan uterus. Masa mestruasi biasnya berlangsung selama 5-7
hari. Panjang masa siklus menstruasi rata-rata 28 hari, 14 hari persiapan untuk ovulalasi.
Endometrium disiapkan untuk kedatangan ovum yang dibuahi, pada kira-kira hari ke 21.
Bila ovum yang tidak dibuahi tiba dalam uterus pada hari ke 28 maka endometrium
runtuh dan menstruasi akan terjadi, dan siklus diulang sekali lagi. Terjadinya menstruasi
diawali dengan degenerasi korpus luteum yang mengakibatkan kadar progesterone darah
menurun.
Mekanisme terjadinya siklus terbagi menjadi 3 bagian yaitu : (Endah Mulyani, dkk
(2020))
1. Siklus Ovarium

Folikel adalah mesin dari siklus ovarium. Hormon serum berubah selama siklus
menstruasi. Fase folikuler Siklus menstruasi dimulai dengan hari pertama haid tetapi
pertumbuhan folikel dimulai selama beberapa hari terakhir fase luteal siklus
menstruasi sebelumnya. Menjelang akhir fase luteal sebelumnya, plasma kadar
progesteron, estrogen dan inhibin A menurun karena kematian corpus luteum, dan
peningkatan FSH terjadi (hari 1-4). FSH memulai rekrutmen kohort folikel (folikel
antral). Folikel ini mulai mengembangkan dan mengeluarkan hormon steroid serta
memperoleh FSH dan LH reseptor. Dari pertengahan fase folikuler dan seterusnya,
kadar estrogen meningkat terus, mengarah ke lonjakan estradiol. Sejalan dengan
peningkatan ini, ada peningkatan kadar 17-α-hidroksi progesteron, testosteron,
androstenedion dan inhibin. Tingkat FSH mulai menurun karena umpan balik negatif
estrogen dan khususnya inhibin B yang disekresi oleh mengembangkan folikel.
Menanggapi penurunan FSH, pengembangan folikel yang berdekatan dihambat (hari
5-7). Ini mengarah ke fase preovulasi (hari 8-12) di mana FSH mulai naik lagi. Di
akhir fase itu LH lonjakan, memicu ovulasi. Setelah lonjakan, kadar LH, FSH dan
estradiol turun dengan cepat dan kadar progesteron dan inhibin A mulai meningkat.
Paruh pertama siklus selesai. Panjang fase folikuler bervariasi dan tergantung pada
tingkat pematangan folikel preantral utama.

2. Siklus Endometrium

Perubahan hormon selama siklus menghasilkan efek yang mencolok pada


jaringan saluran reproduksi. Perubahan paling khas terjadi di endometrium. Pada fase
proliferasi awal, endometrium sekitar 5 mm tebal. Kelenjarnya sempit dan berbentuk
tabung. Endometrium tumbuh di bawah pengaruh hormon; di pertengahan siklus
tebalnya 8-12 mm. Dua hari sesudahnya ovulasi, glikogen menumpuk di kelenjar dan
mereka mulai menjadi berliku-liku dan melebar. Sekresi intraluminal hadir, stroma
endometrium menjadi edematous dan arteriol spiral di sekitarnya membesar. Pada
hari ke 27, bagian atas setengah dari endometrium adalah sel padat sel desidua yang
berkembang dengan baik. Dalam tidak adanya kehamilan, fungsi corpus luteum
berhenti, dengan hasil penurunan estrogen dan progesteron. Sekarang ada bukti
bahwa enzim disebut matriks metaloproteinase berperan dalam pelepasan
endometrium yang menimbulkan haid. Matriks metalloproteinase memiliki
kemampuan untuk menurunkan keduanya matriks interstitial dan membran basement
dan diaktifkan oleh estrogen dan penarikan progesteron. Ini menghasilkan nekrosis
darah endometrium pembuluh darah, pelepasan prostaglandin, iskemia endometrium,
dan kematian sel. Itu endometrium rusak dan menstruasi terjadi. Aliran menstruasi
terdiri dari darah, jaringan endometrium yang diurai dan eksudat. Serviks juga
mengalami perubahan siklus

3. Siklus Menstruasi Klinis

Menstruasi adalah perdarahan uterus siklik yang dialami oleh sebagian besar
wanita usia reproduksi. Ini merupakan pelepasan siklik dari endometrium sekretori
karena penurunan produksi estradiol dan progesteron yang disebabkan oleh
merestorasi corpus luteum. Panjang siklus biasanya bervariasi antara satu dan dua
hari setiap bulan, dan hanya 50% wanita yang memiliki siklus dalam rentang 26-30
hari yang mencakup disebut interval 28 hari khas. Panjang siklus bervariasi sesuai
dengan usia dan ovulasi (Gambar 3.7). Siklus anovulasi cenderung lebih pendek dan
terjadi selama usia reproduksi. Panjang siklus menstruasi normal bervariasi sesuai
dengan yang berbeda otoritas. Satu perkiraan adalah rata-rata 26-28 hari dengan
kisaran 21-35 hari untuk berusia antara 17 dan 41 tahun. Durasi menstruasi adalah
antara 3 dan 7 hari dengan total kehilangan darah hingga 70–80 ml. Saat kehilangan
darah menstruasi melebihi 80 ml.

C. Hormon Reproduksi

a) Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang
paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus
menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
(Evelyn C. Pearce, 2012)
b) Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG. (Evelyn C. Pearce, 2012)

Daftar Pustaka
Efrizon, Sabna: dkk. “Sistem Alat Reproduksi Manusia.” Prosiding SEMNAS Bio
01 (2021): 725-732.
Mulyani, Endah., Handajani. Diani Octavianty., Safriana. Rizka Esty. (2020). Buku
Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Malang: Literasi Nusantara.
Pearce, Evelyn C. (2012). Anatomi Fisioligis untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai