TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Kanker
Kanker atau keganasan adalah segolongan penyakit yang ditandai
dengan pembelaahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel sel
tersebut menyerang jaringan biologis / hidup lainnya, baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan bersebelahan (invasi) atau dengan
migrasi atau perpindahan sel ke tempat yang jauh (metastasis) melalui
peredaran darah, pembuluh getah bening, dan lain-lain. Pertumbuhan
yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel (7).
kanker rahim adalah kanker yang paling umum dari sistem
reproduksi wanita. kanker rahim dimulai ketika sel-sel sehat dalam
perubahan rahim dan tumbuh di luar kendali, membentuk massa yang
disebut tumor. Sebuah tumor dapat bersifat kanker atau jinak. Sebuah
tumor kanker ganas, yang berarti dapat tumbuh dan menyebar ke bagian
lain dari tubuh. Sebuah tumor jinak berarti tumor dapat tumbuh tetapi tidak
akan menyebar. kondisi non-kanker rahim termasuk fibroid, yang adalah
tumor jinak pada otot rahim (8).
Kondisi non-kanker lain adalah endometriosis, yang menggambarkan kondisi ketika jaringan endometrium, biasanya melapisi
rongga rahim, berkembang di luar rahim atau organ lainnya. hiperplasia
diperlakukan
berbeda
dari
adenokarsinoma
dalam
biasanya
Berdasarkan
fungsinya
(fisiologinya),
alat
reproduksi
wanita
Dalam
masa
kanak-kanak
indung
telur
belum
interaksi
dengan
hormon-hormon
yang
dihasilkan
10
11
12
sangat
lambat
dan
tempat
peningkatan
drastis
pada
estrogen
bioavailabel
yang
13
14
reseptor
estrogen. Apakah
pajanan
DES
pranatal
akan
15
kadar
androstenedion
serum
yang
tinggi
(kelebihan
disuntikkan
kepada
hewan
percobaan
di
laboratorium
yang
didiagnosis
kanker
endometrium
adalah
pasca
16
dengan
estrogen
untuk
menduduki
reseptor.
Di
17
oligo-atau
anovulasi.
Dengan
tidak
adanya
ovulasi,
18
8. Kondisi medis.
Wanita premenopause dengan diabetes meningkatkan 2-3 x
lebih besar berisiko terkena kanker endometrium jika disertai diabetes.
Tingginya kadar estrone dan lemak dalam plasma wanita dengan
diabetes menjadi penyebabnya. Hipertensi menjadi faktor risiko pada
wanita pancamenopause dengan obesitas.
9. Faktor genetik.
Seorang wanita dengan riwayat kanker kolon dan kanker
payudara meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium. Begitu
juga dengan riwayat kanker endometrium dalam keluarga.
10. Merokok.
Wanita perokok mempunyai resiko kali jika dibandingkan
yang bukan perokok (faktor proteksi) dan diperkirakan menopause
lebih cepat 1-2 tahun.
11. Ras.
Kanker endometrium sering ditemukan pada wanita kulit putih.
12. Faktor risiko lain.
Pendidikan dan status sosial ekonomi diatas rata-rata
meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium akibat konsumsi
terapi pengganti estrogen dan rendahnya paritas.
19
mengalami menstruasi)
Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang
menopause)
Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
20
mengetahui daerah mana yang terasa sakit jika diraba. Untuk daerah
kandungan bagian atas dokter menggunakan alat spekulum. Teknik
pemeriksaan ini sebenarnya harus rutin dilakukan oleh wanita untuk
mengetahui kondisi vaginanya.
Biopsi endometrial diperlukan untuk menegakkan diagnosis kanker
endometrium. Pada pemeriksaan biopsi, akan diambil sebagian kecil dari
lapisan uterus (endometrium) kemudian dilihat sediaan tersebut di
mikroskop. Karena kanker endometrium dimulai di dalam uterus,
kelainannya tidak selalu dapat dideteksi dengan pap smear. Karena itu,
sampel dari jaringan endometrium harus diambil dan dilihat dengan
mikroskop untuk dideteksi apakah terdapat sel kanker atau tidak. Salah
satu prosedur dibawah ini dapat dilakukan:
-
mikroskop.
Dilatasi dan kuretase : Caranya yaitu leher rahim dilebarkan dengan
dilatator kemudian hiperplasianya dikuret. Hasil kuret lalau di PA-kan.
Memasukkan kamera (endoskopi) kedalam rahim lewat vagina.
Dilakukan juga pengambilan sampel untuk di PA-kan. Sampe jaringan
endometrium yang didapatkan dari kuretase kemudian diperiksa di
mikroskop.
21
USG transvaginal.
Transvaginal ultrasound, adalah suatu alat yang dimasukkan ke
dalam rahim dan berfungsi untuk mengetahui ketebalan dinding rahim.
Ketebalan dinding yang terlihat abnormal akan dicek lanjutan dengan
pap smear atau biopsi. Pada pemeriksaan USG didapatkan tebal
endometrium di atas 5 mm pada usia perimenopause. Pemeriksaan
USG dilakukan untuk memperkuat dugaan adanya keganasan
endometrium dimana terlihat adanya lesi hiperekoik di dalam kavum
uteri/endometrium yang inhomogen bertepi rata dan berbatas tegas
dengan ukuran 6,69 x 4,76 x 5,67 cm. Pemeriksaan USG transvaginal
diyakini banyak penelitian sebagai langkah awal pemeriksaan kanker
endometrium, sebelum pemeriksaan-pemeriksaan yang invasif seperti
biopsi endometrial, meskipun tingkat keakuratannnya yang lebih
rendah, dimana angka false reading dari strip endometrial cukup tinggi.
Sebuah meta-analisis melaporkan tidak terdeteksinya kanker
endometrium sebanyak 4% pada penggunaan USG transvaginal saat
melakukan pemeriksaan pada kasus perdarahan postmenopause,
22
pemeriksaan
pap
smear,
50%
dari
penderita
kanker
23
kanker
endometrium
dapat
ditemukan
apakah kanker telah menyebar ke abdomen dan pelvis. Ini dilakukan juga
untuk membuat perencanaan terapi. Pemeriksaan imaging meliputi :
-
ditegakkan,
operasi
ini
dinamakan
Histerektomi
dengan
bilateral
salphingo-
24
Stage I
Pada stadium I, kanker ditemukan dalam rahim saja. Tahap I dibagi
menjadi tahap IA dan IB, berdasarkan seberapa jauh kanker telah
menyebar.
Tahap IA : Kanker ditemukan di endometrium saja atau belum melalui
(lapisan otot rahim) miometrium.
Tahap IB : kanker telah menyebar hingga mendekati lapisan
miometrium
.
Gambar II.4 Kanker Rahim Stage I
25
Stage II
Pada tahap II, kanker telah menyebar ke jaringan ikat leher rahim,
namun belum menyebar di luar rahim.
Stage III
Pada tahap III, kanker telah menyebar ke luar rahim dan leher rahim,
namun belum menyebar ke luar panggul. Tahap III dibagi menjadi
tahap IIIA, IIIB, dan IIIC, berdasarkan seberapa jauh kanker telah
menyebar di dalam pelvis.
Stadium IIIA : Kanker telah menyebar ke lapisan luar rahim dan / atau
ke tuba tabung, ovarium, dan ligamen uterus.
Stadium IIIB : Kanker telah menyebar ke vagina dan / atau ke
parametrium (jaringan ikat dan lemak di sekitar rahim).
Tahap IIIC : Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di
panggul dan / atau di sekitar aorta (arteri terbesar dalam tubuh, yang
membawa darah dari jantung).
26
Stage IV
Pada tahap IV, kanker telah menyebar ke luar panggul. Tahap IV dibagi
menjadi tahap IVA dan IVB, berdasarkan seberapa jauh kanker telah
menyebar.
Tahap IVA : kanker telah menyebar ke kandung kemih dan / atau
dinding usus.
Tahap IVB : kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh luar
panggul, termasuk perut dan / atau kelenjar getah bening di
selangkangan.
27
Tabel II.1 FIGO staging system for carcinoma of the endometrium 2009
28
penderita
akan
menjalani
histerektomi
29
kemungkinan
akan
terangsang
oleh
estrogen
yang
30
kanker endometrium :
dalam tubuh.
Radiasi internal (AFL): digunakan sebuah selang kecil yang
mengandung suatu zat radioaktif, yang dimasukkan melalui
vagina dan dibiarkan selama beberapa hari. Selama menjalani
radiasi internal, penderita dirawat di rumah sakit.
31
3. Kemoterapi
Adalah
pemberian
obat
untuk
membunuh
sel
kanker.
yang
32
kemoterapi
yang
paling
umum
dan
banyak
digunakan.
4) Intra arteri
Pemberian intra arteri jarang dilakukan karena membutuhkan
sarana yang cukup banyak, antara lain, alat radiologi diagnostik,
mesin, atau alat filter, serta memerlukan keterampilan tersendiri.
5) Intra peritoneal
Cara ini juga jarang dilakukan karena membutuhkan alat khusus
(kateter intraperitoneal) serta kelengkapan kamar operasi
karena pemasangan perlu narkose.
d. Cara Kerja Kemoterapi
Suatu sel normal akan berkembang mengikuti siklus
pembelahan sel yang teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan
membentuk sel baru dan sel yang lain akan mati. Sel yang
abnormal akan membelah diri dan berkembang secara tidak
terkontrol yang pada akhirnya akan terjadi suatu massa yang
disebut tumor.
Siklus sel secara sederhana dibagi menjadi 5 tahap:
1) Fase G0: Fase istirahat
2) Fase G1: Sel siap membelah diri yang diperantarai oleh
beberapa protein penting untuk bereproduksi. Berlangsung 1830 jam
33
34
Mempunyai
pengetahuan
kemoterapi
dan
menejemen
35
dan
progestin
sebagai
terapi
adjuvan
telah
36
kurang.
Beberapa
penelitian
mendukung
pemberian
institusim dan
beberapa
penelitian
mendukung