KANKER OVARIUM
DISUSUN OLEH :
NOVALIANA
(113063J120096)
PRESEPTOR AKADEMIK :
SAPARIAH ANGGRAINI, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Preseptor Akademik
Faktor reproduksi
Faktor genetik Faktor lingkungan
Gangguan hormone
Gangguan pembelahan Terpajan inhalasi
pengatur haid
DNA (BRCA 1) pada atau hematogen
ovarium
Gangguan siklus
Zat karsinogen
ovulasi
Sel-sel berdiferensiasi bermetastase ke ovarium
abnormal
Ansietas
Penumpukan toksik Gangguan Rasa
ditubuh Nyaman Nyeri
Resiko Infeksi
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
1. Asites Kanker ovarium dapat bermetastasis dengan invasi langsung ke
strukturstruktur yang berdekatan pada abdomen dan panggul dan
melalui penyebaran benih tumor melalui cairan peritoneal ke rongga
abdomen dan rongga panggul.
2. Efusi Pleura Dari abdomen, cairan yang mengandung sel-sel ganas
melalui saluran limfe menuju pleura.
Komplikasi lain yang dapat disebabkan pengobatan adalah :
1. Infertilitas adalah akibat dari pembedahan pada pasien menopause
2. Mual, muntah dan supresi sumsum tulang akibat kemoterapi. Dapat
juga muncul maaslah potensial ototoksik, nefroktoksik, neurotoksis
3. Penyakit berulang yang tidak terkontrol dikaitkan dengan obstruksi
usus, asites fistula dan edema ekstremitas bawah
F. Pemerikksaan Penunjang
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvik
2. Radiologi: USG Transvaginal, CT scan, MRI
3. Tes darah khusus : CA-125 (Penanda kanker ovarium epitelial),
LDH, HCG, dan AFP (penanda tumor sel germinal)
4. Laparoskopi
5. Laparotomi
6. Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium
7. Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria), sistoskopi
dan sigmoidoskopi.
8. Fotorontgen dada dantulang.
9. Scan KGB (Kelenjar Getah Bening)
10. Scan traktus urinarius
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis
1. Pembedahan Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada kanker
ovarium sampai stadium IIA dan dengan hasil pengobatan seefektif
radiasi, akan tetapi mempunyai keunggulan dapat meninggalkan
ovarium pada pasien usia pramenopouse. Kanker ovarium dengan
diameter lebih dari 4 cm menurut beberapa peneliti lebih baik diobati
dengan kemoradiasi dari pada operasi. Histerektomi radikal
mempunyai mortalitas kurang dari 1%. Morbiditas termasuk kejadian
fistel (1% sampai 2%), kehilangan darah, atonia kandung kemih yang
membutuhkan katerisasi intermiten, antikolinergik, atau alfa antagonis.
16.
2. Radioterapi Terapi radiasi dapat diberikan pada semua stadium,
terutama mulai stadium II B sampai IV atau bagi pasien pada stadium
yang lebih kecil tetapi bukan kandidat untuk pembedahan.
Penambahan cisplatin selama radio terapi whole pelvic dapat
memperbaiki kesintasan hidup 30% sampai 50%.
3. Kemoterapi Terutama diberikan sebagai gabungan radio-kemoterapi
lanjutan atau untuk terapi paliatif pada kasus residif. Kemoterapi yang
paling aktif adalah ciplastin. Carboplatin juga mempunyai aktivitas
yang sama dengan cisplatin.
III. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan menurut (Reeder,dkk. 2013).
1. Identitas Pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir,
umur, asal suku bangsa, tempat lahir, nama orang tua, pekerjaan orang
tua. Keganasan kanker ovarium sering ditemui pada usia sebelum
menarche atau diatas 45 tahun.
2. Keluhan utama
Biasanya mengalami perdarahan yang abnormal atau menorrhagia
pada wanita usia subur atau wanita diatas usia 50 tahunatau menopause
untuk stadium awal. Pada stadium lanjutakan mengalami pembesaran
massa yang disertai asites.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan
atau merasa cepat kenyang, dan gejala perkemihan kemungkinan
menetap Pada stadium lanjut, sering berkemih, konstipasi,
ketidaknyamanan pelvis, distensi abdomen, penurunan berat badan,
dan nyeri pada abdomen.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Pernah memiliki kanker kolon, kanker payudara, dan kanker
endometrium.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker payudara
dan kanker ovarium yang beresiko 50%.
6. Keadaan psiko-sosial-ekonomi dan budaya
Kanker ovarium sering ditemukan pada kelompok sosial ekonomi yang
rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan 22 kuantitas makanan atau
gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal
hygiene.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umun pasien, kesadaran, tekanan
darah, respirasi, berat badan :
a. Mata : Meliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata,
konjungtiva, sclera, pupil,akomodasi.
b. Hidung : Meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain.
c. Mulut dan tenggorokan : kaji adanya mual, kesulitan meneland
d. Dada dan aksila : kaji adanya pembesaran mammae.
e. Pernanasan :kaji jalan nafas, suara nafas, kaji adanya penggunaan
otot bantu pernafasan.
f. Sirkulasi jantung : kaji kecepatan denyut apical, irama, kelainan
bunyi jantung, sakit dada
g. Abdomen : kaji adanya asitesh.
h. Genitourinaria : kaji adanya massa pada rongga pelvisi.
i. Ekstremitas : kaji turgor kulit
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Ansietas
3. Resiko infeksi
C. Intervensi dan Rasional
Ayu Chandranita, Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB. Jakarta : EGC
Ayu Chandranita, Manuaba, dkk. 2013. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi &
Obstetri Ginekologi-Sosial. Jakarta : EGC
Hutahean & Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas dan Ginekologi.
Jakarta : Trans Info Media
Prawirohardjo & Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Reeder, dkk. 2013. Keperawatan Maternitas Vol Edisi 18. Jakarta : EGC
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Novaliana
NIM : 113063J120096
Judul Kasus : Laporan Pendahuluan Kanker Ovarium
Nama Preceptor Akademik : Safariah Anggreini, S.Kep.,Ners M.Kep
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing