Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY.

I
DENGAN BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH (BBLSR)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANARMASIN

STASE KEPERAWATAN PEDIATRIK

OLEH :
YOHANA VETRINELA
113063J120107

PRESEPTOR AKADEMIK :
Ns. SELLY KRESNA DEWI, S.Kep.Sp.Mat

PRESEPTOR KLINIK :
SAM’AH, S.Kep.Ners

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN X


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN PRESEPTOR

Laporan Asuhan Keperawatan pada By. Ny. I dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah
(BBLSR) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin ini
telah disetujui pada tanggal Januari 2021.

Menyetujui,

Preseptor Akademik

Ns. Selly Kresna Dewi, S.Kep.Sp.Mat

Mengetahui,

Kaprodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Sr. Margaretha Martini, SPC, BSN, MSN


I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama : By. Ny. I
2. Tempat Tanggal Lahir / Usia : Banjarmasin, 9 Januari 2021 / 5 hari
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jln. Karya Indah No. XX Banjarmasin
6. Tanggal Masuk : 9 Januari 2021 Jam : 14.45 WITA
7. Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2021
8. Diagnosa Medis : BBLSR

B. Identitas Orang Tua Klien


1. Ibu
a. Nama : Ny. A
b. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
c. Pendidikan : SLTA
d. Alamat : Jl. Karya Indah No. XX Banjarmasin
2. Ayah
a. Nama : Tn. H
b. Pekerjaan : Wiraswasta
c. Pendidikan : SLTA
d. Alamat : Jl. Karya Indah No. XX Banjarmasin

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Bayi Ny. I lahir prematur, spontan dengan berat badan sangat rendah yaitu
1400 gram, napas cepat, ada retraksi dada dan napas cuping hidung.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi Ny. I lahir prematur tanggal 9 Januari 2021 jam 14.45 WITA di RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin secara spontan, air ketuban jernih,
BBL 1400 gram, berjenis kelamin perempuan. Setelah lahir bayi Ny. I
mengalami sesak napas, retraksi dada dan hipotermi dengan suhu 35°C.
Setelah itu, bayi Ny. I segera ditempatkan di inkubator dengan suhu 35°C,
¼
kemudian dipasang monitor saturasi oksigen, IVFD D5 % NS 8 tpm di
tangan kanan dan terpasang ventilator. Saat pengkajian didapatkan data yaitu
BB = 1450 gram, PB = 36 cm, LK = 29 cm, LLA = 7 cm, hasil TTV : P = 135
x / menit, R = 45 x/menit, T = 35°C.

B. Riwayat Kesahatan Lalu (Khusus untuk Anak Usia 0 - 5 Tahun)


1. Prenatal Care
a. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Alalak Selatan
Banjarmasin. Keluhan selama kehamilan yang dirasakan oleh ibu yaitu
sangat mudah lelah, lemes, dan perutnya seringkali terasa kencang-
kencang jika untuk terlalu banyak aktifitas.
b. Riwayat terkena radiasi : Tidak pernah
c. Riwayat Berat Badan Selama Hamil : 63 kg
d. Riwayat imunisasi TT : 2 kali
e. Golongan darah ibu :O
Golongan darah ayah :O

2. Intra Natal
a. Tempat melahirkan : RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
b. Jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Dokter
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setalah
melahirkan : Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : Menangis kencang, APGAR : 7/10
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami kecatatan : Tidak ada
c. Reflek isap : Kurang

III. Riwayat Imunisasi (Imunisasi Lengkap)


Reaksi
Jenis Waktu
No Frekuensi Setelah Frekuensi
Imunisai Pemberian
Pemberian
1 BCG 0 Bulan 1 kali Tidak ada Tidak ada
2 Hepatitis 0 Bulan 1 kali Tidak ada Tidak ada

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : 1450 gram
2. Panjang Badan : 36 cm
3. Waktu tumbuh gigi : -

B. Perkembangan Tiap Tahap Usia Anak


Usia anak saat
1. Berguling : Bayi Ny. I belum dapat berguling.
Bayi bisa berguling saat usia 3 bulan.
2. Duduk : Bayi Ny. I belum bisa duduk.
Bayi mulai bisa duduk pada usia mulai 5 bulan.
3. Merangkak : Bayi Ny. I belum bisa merangkak.
Bayi akan mulai belajar merangkak pada usia 6 bulan,
pada usia ini sudah akan mulai berusaha duduk sendiri
tanpa bantuan.
4. Berdiri : Bayi Ny. I belum bisa berdiri.
Bayi mulai belajar berdiri tanpa bantua mulia usia 9 bulan
sampi 1 tahun.
5. Berjalan : Bayi Ny. I belum bisa berjalan.
Bayi mulai bisa berjalan pada usia memasuki 1 tahun.
6. Senyum : Bayi Ny. I belum bisa senyum kepada orang.
kepada orang Bayi usia 2 bulan mulai dapat merespons dengan
pertama kali senyuman ketika diajak bicara atau ditunjukkan sesuatu
yang menarik. Hal ini merupakan perkembangan yang
signifikan dibandingkan bayi usia 1 bulan. Pada
sekitar usia 6 minggu, bayi dapat merespons musik
dengan kaki yang menendang atau mengeluarkan suara.
7. Bicara : Bayi Ny. I belum bisa bicara.
pertama kali Bayi akan mulai bisa belajar berbicara antara usia 11
bulan hingga 2 tahun dengan mulai mengatakan sebutan
mama atau papa atau orang terdekat dan barang-barang
sekitar yang sering diperkenalkan orang tua ke bayi.
8. Berpakaian : Bayi Ny. I belum bisa berpakaian tanpa bantuan.
tanpa bantuan Menjelang usia 4 tahun, balita seharusnya sudah
menguasai semua keterampilan motirik yang diperlukan
untuk berpakaian dan membuka pakai sesuai bantuan.
Hal ini juga dipengaruhi pada pola asuh, nutrsi dan
kesehatan anak yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak usai balita.
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Posisi pemberian asi ibu berbaring ditempat tidur dan juga posisi duduk.
B. Pemberian Susu Formula
1. Alasan pemberian : Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
2. Jumlah pemberian : 2 cc / 2 jam
3. Cara pemberian : Melalui selang OGT
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
5 hari PASI Setiap 2 jam sekali,
(Susu Formula) setiap hari

VI. Riwayat Psikososial


A. Anak tinggal bersama : Ayah dan ibu
B. Lingkungan berada di : Perdesaan
C. Rumah dekat dengan : Fasilitas layanan kesehatan
D. Kamar klien : Bersama orang tua
E. Hubungan antara anggota keluarga : Harmonis
F. Pengasuh anak : Ayah dan ibu

VII. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman Keluarga tentang Sakit dan Rawat Inap
1. Bayi Ny. I di rawat di ruang perinatologi karena :
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Dokter menjelaskan
bahwa anaknya lahir dengan kondisi berat badan sangat rendah atau BBLSR.
3. Perasaan orang tua saat ini : Sang ibu mengatakan merasa takut dan cemas
terhadap sang buah hati yang baru berusia 5 hari harus di rawat di rumah sakit
karena kondisi anaknya yang mengalami berat badan sangat rendah.
4. Orang tua apakah selalu berkunjung ke RS : Orang tua selalu menjenguk
anaknya setiap hari pada saat jam besuk siang pukul 11.00 WITA - 12.00
WITA dan sore hari pukul 16.00 WITA - 17.00 WITA.
5. Yang akan tinggal dengan anak : Kedua orang tua

VIII. Aktivitas Sehari-hari


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan - Penurunan minum ASI,
reflek isap lemah.

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman - 1. ASI dan PASI
2. Frekuensi minum - 2. 2 jam sekali / hari
3. Kebutuhan cairan - 3. Menggunakan OGT
dengan jumlah ASI /
PASI yang diberikan
sebanyak 2 cc / 2 jam
4. Cara pemenuhan 4. Menggunakan spuit
- dan ASI / PASI
dimasukkan melalui
OGT sebanyak 2 cc /
2 jam

30 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) 30 𝑥 1,4 (𝑘𝑔)


Rumus Pemberian ASI Bayi : = = 2 ml / hari
2 2
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat - 1. Mengunakan popok
Pembuangan
2. Frekuensi (Waktu) - 2. 1 kali
Cara menghitung
jumlah feses dan
urine :
a. Menimbang popok
yang penuh
b. Menimbang popok
yang masih baru
c. Berat popok yang
penuh dikurangi
dengan berat popok
yang baru
3. Konsistensi - 3. BAB lembek
berwarna kuning
kecoklatan, urine
sedikit dan berwarna
kuning
4. Kesulitan - 4. Tidak ada
5. Obat pencahar - 5. Diberikan saat
dirumah sakit
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur 1. Frekuensi
a. Siang - a. 8 - 9 jam
b. Malam - b. 6 - 7 jam
2. Pola tidur 2. Bayi rewel
3. Kebiasaan sebelum 3. Minum ASI / PASI
tidur
4. Kesulitan tidur 4. Sering menangis

IX. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum : Bayi berada dalam inkubator
a. Suhu : 35°C
b. Denyut nadi : 135 x / menit
c. Pernapasan : 45 x/menit
d. BBL : 1400 gram
e. PB : 36 cm
f. LK : 29 cm
g. LLA : 7 cm
h. BB sekarang : 1450 gram
i. Menangis : Kuat
2. Sistem Integumen
a. Warna kulit : Merah muda
b. Kuku : Merah muda
c. Hidrasi : Kulit bayi lembab
d. Vernix : Banyak
e. Lesi : Tidak ada
f. Lanugo : Banyak
g. Eritema : Tidak ada
h. Millia : Tidak ada
3. Kepala
a. Fontanel anterior : Besar
b. Fontanel posterior : Belum menutup
c. Caput succedanum : Tidak ada
d. Cephalo hematom : Tidak ada
4. Rambut
a. Warna rambut : Hitam
b. Tekstur rambut : Tipis dan halus
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Bersih
e. Sutura sagitalis : Teraba
f. Ukuran lingkar kepala : 29 cm
5. Mata
a. Simetris : Ya
b. Pengeluaran : Tidak ada
c. Reflek mata : Baik
d. Conjuntiva : Tidak anemis / putih.
e. Sclera : Putih
6. Telinga
a. Simetris : Ya
b. Bentuk : Normal
c. Lubang telinga : Intack
7. Hidung
a. Pengeluaran : Ada
b. Pernafasan cuping hidung : Ya
c. Bersin : Ya
8. Mulut
a. Simetris : Ya
b. Palatum mole : Intack
c. Palatum durum : Intack
9. Bibir
a. Simetris : Ya
b. Pengeluaran/muntah : Tidak ada
10. Muka
a. Bentuk : Simetris
b. Kelainan : Tidak
11. Leher
a. Pergerakan leher : Simetris
12. Dada :
a. Thoraks : Simetris
b. Gerakan sternum : Simetris
c. Retraksi : Simetris
Paru-paru
a. Bunyi pernafasan : Tidak ada ronchi/wheezing
b. Irama pernafasan : Regular
c. RR : 64 x/menit
Jantung
a. Bunyi : S1 dan S2 lup dup
b. Murmur : Tidak ada
c. HR : 158 x/menit
d. Lingkar dada : 24 cm
13. Abdomen
a. Distensi : Tidak
b. Benjolan : Tidak
c. Tali pusat : Sudah putus
d. Bising usus : 5 x/menit
e. Lingkar perut : 23 cm
14. Genitalia / Traktusurinarius & Anus
BAK pertama tanggal : 9 Januari 2021
Jam : 21.00 WITA
Warna : Bening
Anus
Lubang anus : Ada
BAB pertama : 10 Januari 2021
Jam : 07.00 WITA
Warna : Hitam
15. Punggung
a. Fleksibilitas tulang punggung : Fleksibel
b. Bentuk : Simetris
c. Pilonidal dimple : Tidak ada
16. Ekstremitas
a. Jari tangan : Lengkap
b. Tremor : Tidak
c. Nadi brachial : Teraba
d. Jari kaki : Lengkap
e. Rotasi paha : Bisa
f. Nadi femoral : Teraba
g. Pergerakan : Dapat bergerak
17. Usia Kematangan Bayi Berdasarkan New Ballard’s Score
Kematangan fisik :
Nilai NB score 25 dan sesuai masa kehamilan yaitu 34 minggu.
18. Kematangan Neuromuskuler
Jumlah Skor : 25
Usia gestasi bayi : 34 minggu
X. Test Diagnostik
Pemeriksaan darah rutin tanggal 9 Januari 2021
Jenis Nilai
Nilai Satuan Metode
Pemeriksaan Normal
Hemoglobin 16 12 - 18 g/dl Impedance
Hematokrit 43,1 36 - 48 % Analyzer Calculates
Eritrosit 4,14 4-5 juta/uL Impedance
Leukosit 24,7 H 3 - 11 ribu/uL Impedance
Trombosit 249 150 - 400 ribu/uL Impedance
Limfosit 20,4 20 - 40 % Analyzer Calculates
MCV 97,5 75,0 - 100,0 fl Analyzer Calculates
MCH 33,8 25,0 - 35,0 pg Analyzer Calculates
MCHC 34,7 31 - 37 g/gl Analyzer Calculates

XI. Terapi Saat Ini


1. Termoregulasi dengan inkubator suhu 35°C
2. ASI dan PASI melalui OGT
3. IVFD D5 % 1/4 NS
XII. Analisa Data
Data Etiologi Problem
Data Subjektif : Premature Ketidakefektifan pola
- ↓ nafas
Pertumbuhan dinding dada
Data Objektif : belum sempurna
• Keadaan umum lemah ↓
• Kesadaran compos Imaturnya paru-paru
mentis ↓
• Nafas cepat Peningkatan kerja nafas

• Retraksi dada ↓

• Nafas cuping hidung Ketidakefektifan pola

• Tampak terpasang nafas

oksigen nasal kanul 2


lpm
• Hasil TTV :
P = 156 x/menit
R = 64 x/menit
T = 35°C
SpO2 = 95 %.
Data Subjektif : Sistem imun yang belum Hipotermia
- matang

Data Objektif : Penurunan daya tahan
• Klien tampak tubuh
lemah ↓
• BB = 1500 gram Jaringan subkutis tipis

Hipotermia
• Suhu klien
tampak rendah
Suhu = 35°C
Data Subjektif : Prematuritas Ketidakseimbangan
- ↓ nutrisi kurang dari
Peristaltik belum kebutuhan tubuh
Data Objektif : sempurna
• Klien terpasang OGT ↓
• Klien belum dapat Kemampuan mencerna
menyusu dengan ibunya makanan ↓
• Reflek hisap ada tetapi ↓
lemah Reflek menelan dan hisap

• BB lahir : 1400 gram belum baik

• BB sekarang : 1450 ↓

gram Ketidakseimbangan

• Terpasang IVFD D5 % nutrisi kurang dari


1
/4 NS 8 tpm di tangan kebutuhan tubuh

kanan
• Terdapat residu 0,5 - 2
cc/ 2 jam
• Bibir tampak kering
XIII. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imatunitas otot-otot bantu nafas
ditandai dengan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, nafas cepat,
retraksi dada, nafas cuping hidung, tampak terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm,
hasil TTV : P = 156 x/menit, R = 64 x/menit, T = 35°C, SpO2 = 95 %.
2. Hipotermia berhubungan dengan jaringan subkutis tipis ditandai dengan klien
tampak lemah, BB = 1500 gram, suhu klien tampak rendah, suhu = 35°C
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien ditandai dengan klien terpasang
OGT, klien belum dapat menyusu dengan ibunya, reflek hisap ada tetapi lemah ,
BB lahir : 1400 gram, BB sekarang : 1450 gram, terpasang IVFD D5 % 1/4 NS 8
tpm di tangan kanan, terdapat residu 0,5 - 2 cc / 2 jam, bibir tampak kering.
XIV. Perencanaan
Diagnosa Tujuan dan
Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV klien. 1. Mengetahui kondisi klien
napas berhubungan keperawatan selama 1 x 24 dan keefektifan intervensi.
dengan imatunitas jam diharapkan pola nafas 2. Mengetahui frekuensi,
otot-otot bantu nafas efektif dengan kriteria hasil : 2. Monitor pola nafas klien. kedalaman, irama
1. Irama suara irregular pernafasan.
2. Suara nafas vesikuler 3. Posisikan klien pada posisi 3. Untuk memberikan posisi
3. Tidak ada retraksi abdomen atau posisi extensi dan memberikan
4. Tidak ada sianosis terlentang dengan gulungan rasa nyaman dan bebas
5. Mampu bernafas spontan lampin dibawah bahu untuk untuk bernafas.
6. TTV dalam batas normal : menghasilkan sedikit
P = 120 - 160 x/menit hiperekstensi.
R = 30 - 60 x/menit 4. Kolaborasi pemberian 4. Mensuplai O2 dalam tubuh.
T = 36,5 - 37°C terapi oksigen SOD.
Hipotermia Setelah diberikan tindakan 1. Letakan klien dalam 1. Mempertahankan suhu
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 15 inkubator yang suhunya bada normal klien.
jaringan subkutis tipis menit hipotermi pada klien sudah di setting sesuai
dapat teratasi dengan dengan suhu tubuh klien
kriteria hasil : normal 37,5°C.
1. Akral bayi teraba hangat 2. Pantau suhu tubuh klien 2. Memantau suhu badan
2. Bayi tidak menggigil setiap 15 menit sekali. setiap 15 kali bertujuan
3. Suhu tubuh dalam rentang untuk memngetahui
normal 37 - 38,5°C peningkatan suhu tubuh
klien.
3. Berikan penutup kepala 3. Untuk mempertahankan
pada klien. panas tubuh yang
berkonveksi.
4. Penuhi kebutuhan cairan 4. Pemenuhan cairan tubuh
klien tiap 2 jam sekali. bayi dengan pembarian
ASI meningkat
metabolisme tubuh untuk
menghasilkan panas tubuh
secara alami.
5. Ganti popok bila basah. 5. Untuk menjaga
kenyamanan klien.
6. Terapkan perawatan metode 6. Untuk mengontrol suhu
kanguru (Kangaroo Mother tubuh klien,
Care). menghangatkan klien dan
membuat rasa nyaman
kepada klien.
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan 1. Obervasi reflek hisap dan 1. Mengetahui kemampuan
nutrisi kurang dari keperawatan selama menelan. bayi untuk mencerna ASI
kebutuhan tubuh masa perawatan diharapkan 2. Timbang berat badan setiap 2. Mengetahui kondisi
berhuhungan dengan kebutuhan nutrisi klien hari. perkembangan bayi.
ketidakmampuan terpenuhi dengan kriteria 3. Lakukan pengecekkan 3. Mengetahui kapasitas
mengabsorbsi nutrien hasil : residu lambung. lambung bayi.
1. BB meningkat 15 4. Berikan ASI 2 cc / 2 jam 4. Untuk memenuhi
gram/hari melalui OGT atau spuit. kebutuhan nutrisi bayi,
2. Reflek hisap dan menelan nutrisi yang sedikit tapi
kuat sering untuk lambung yang
3. Tidak ada residu lambung belum matur.
4. Bibir lembab
5. Ajarkan ibu cara 5. Mencegah kerusakan ASI
menyiapkan ASI yang untuk mencukupi
benar. kebutuhan nutrisi bayi.
6. Kolaborasi dalam 6. Untuk memenuhi
pemberian pemberian terapi kebutuhan nutrisi melalui
parenteral SOD. parenteral.

XV. Implementasi
Diagnosa Hari/Tgl/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Jam (WITA)
Ketidakefektifan Kamis. S:
pola napas 14/01/2021 -
berhubungan 13.00 1. Memonitor TTV klien. O:
dengan imatunitas 13.05 2. Memonitor pola nafas klien. • Keadaan umum lemah
otot-otot bantu 13.10 3. Memposisikan klien pada posisi • Kesadaran compos mentis
nafas abdomen atau posisi terlentang • Tampak terpasang oksigen
dengan gulungan lampin nasal kanul 2 lpm
dibawah bahu untuk • Hasil TTV :
P = 142 x/menit
menghasilkan sedikit R = 44 x/menit
hiperekstensi. T = 35°C
13.20 4. Berkolaborasi pemberian terapi SpO2 = 98 %
oksigen via nasal kanul 2 lpm. A:
Masalah ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV klien.
2. Monitor pola nafas klien.
3. Posisikan klien pada posisi
abdomen atau posisi
terlentang dengan gulungan
lampin dibawah bahu untuk
menghasilkan sedikit
hiperekstensi.
4. Kolaborasi pemberian terapi
oksigen SOD.
Hipotermia Kamis. S:
berhubungan 14/01/2021 -
dengan jaringan 13.30 1. Meletakan klien dalam O:
subkutis tipis incubator yang suhunya sudah • Bayi tampak tenang
di setting sesuai dengan suhu • Tidak ada perubahan warna
0
tubuh bayi normal 37,5 C. kulit
13.45 2. Memantau suhu tubuh klien • Kulit teraba hangat
setiap 15 menit sekali. • Suhu tubuh naik menjadi
13.50 3. Memasang penutup kepala pada 36,5°C
klien. A:
14.00 4. Memenuhi kebutuhan cairan Masalah hipotermia teratasi
klien tiap 2 jam sekali. sebagian
15.00 5. Mengganti popok bila basah. P:
16.00 6. Menerapkan perawatan metode Lanjutkan intervensi
kanguru (Kangaroo Mother 1. Letakan klien dalam
Care). inkubator yang suhunya
sudah di setting sesuai
dengan suhu tubuh klien
normal 37,5°C.
2. Pantau suhu tubuh klien
setiap 15 menit sekali.
3. Berikan penutup kepala pada
klien.
4. Penuhi kebutuhan cairan
klien tiap 2 jam sekali.
5. Ganti popok bila basah.
6. Terapkan perawatan metode
kanguru (Kangaroo Mother
Care).
Ketidakseimbangan Kamis. S:
nutrisi kurang dari 14/01/2021 -
kebutuhan tubuh 10.10 1. Mengobervasi reflek hisap dan O:
berhuhungan menelan. • Klien tampak menggunakan
dengan 10.15 2. Menimbang berat badan setiap OGT
ketidakmampuan hari. • BB klien masih 1450 gram
mengabsorbsi 10.30 3. Melakukan pengecekkan residu • Reflek isap masih lemah
nutrien lambung.
10.40 4. Memberikan ASI 2 cc / 2 jam A:
melalui OGT atau spuit. Masalah ketidaksimbangan
10.45 5. Mengajarkan ibu cara nutrisi kurang dari kebutuhan
menyiapkan ASI yang benar. tubuh teratasi sebagian
11.00 6. Berkolaborasi dalam pemberian P :
pemberian terapi parenteral Lanjutkan intervensi
SOD. 1. Obervasi reflek hisap dan
menelan.
2. Timbang berat badan setiap
hari.
3. Lakukan pengecekkan residu
lambung.
4. Berikan ASI 2 cc / 2 jam
melalui OGT atau spuit.
5. Ajarkan ibu cara menyiapkan
ASI yang benar.
6. Kolaborasi dalam pemberian
pemberian terapi parenteral
SOD.

Anda mungkin juga menyukai