INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko Perfusi Cerebral Tidak Efektif b.d Gangguan di otak yang ditandai dengan
Infeksi otak, Kejang.
Menejemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I. 06198)
1. Observasi
Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi, gangguan metabolisme, edema
serebral)
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan
nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Monitor CVP (Central Venous Pressure), jika perlu
Monitor PAWP, jika perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia
Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Monitor cairan serebro-spinalis (mis. Warna, konsistensi)
2. Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Hindari maneuver Valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021
Monitor pelebaran tekanan nadi (selish TDS dan TDD)
Monitor penurunan frekuensi jantung
Monitor ireguleritas irama jantung
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalm rentang yang diindikasikan
Monitor tekanan perfusi serebral
Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
2. Terapeutik
Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
Kalibrasi transduser
Pertahankan sterilitas system pemantauan
Pertahankan posisi kepala dan leher netral
Bilas sitem pemantauan, jika perlu
Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika Perlu
2. Resiko Cedera b.d Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh yang ditandai dengan
Kejang.
2. Terapeutik
Sediakan pencahayaan yang memadai
Gunakan lampu tidur selama jam tidur
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021
Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat (Mis.
Penggunaan telepon, Tempat tidur, Penggunaan ruangan dan Lokasi kamar mandi)
Gunakan alas lantai jika beresiko mengalami cedera serius
Sediakan alas kaki antislip
Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
Pastikan barang – barang pribadi mudah dijangkau
Pertahankanposisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi atau alarm sensor pada tempat
tidur atau kursi
Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (Mis. Tongkat atau Alat
bantu jalan)
Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien.
Tingkatkan Frekuensi observasi dan pengawasan pasien, Sesuai kebutuhan
3. Edukasi
Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga
Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri.
2. Terapeutik
Baringkan pasien agar tidak terjatuh
Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021
Pertahankan kepatenan jalan napas
Longgarkan pakaian, terutama di bagian leher
Dampingi selama periode kejang
Jauhkan benda – benda berbahaya terutama benda tajam
Catat durasi kejang
Reorientasikan setelah periode kejang
Dokumentasikan periode terjadinya kejang
Pasang akses IV, jika perlu
Berikan oksigen, jika peril
3. Edukasi
Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun ke dalam mulut pasien saat
periode kejang
Anjurkan kelurga untuk tidak melakukan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anlikonvulsan, jika perlu
3. Pola Napas Tidak Efektif b.d Hambatan upaya napas (Mis: Kelemahan otot pernapasan,
Sumbatan lidah di endotrakea) yang ditandai dengan Pola Napas abnormal.
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021
2. Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2. Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika
curiga trauma cervical)
Posisikan semi-Fowler atau Fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep
Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021
DAFTAR PUSTAKA
Batticaca, Fransisca. B. 2018. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
Hermawan, Dt. A. 2018. Bagaimana Menyembuhkan Kejang Epilepsi Secara Alami. Jakarta:
HealindonesiaPress
Muttaqin, Arif. 2017. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: Salemba Medika
NANDA. 2015-2018. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Priyatna, Andri. 2012. Epilepsy Action Parenting Anak dengan Epilepsi. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018. Standart Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
Keperawatan Medikal
Bedah Program Studi Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo. 2021