Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL

1. Jurnal Utama
Judul : “Effect and Mechanism of Music Terapy on Neural Restoration in
Patient with Epilepsy”
Tahun : 2020
Dapus :
Argentina, Revista., 2020. Effect and Mechanism of Music Terapy on Neural
Restoration in Patient with Epilepsy. Vol. XXIX, N°2, 1493-1499. DOI:
10.24205/03276716.2020.393

2. Jurnal Pendukung
Judul : Family Support On Severe Frequency in Epilepsy Patients in RSUP.
Dr. Kariadi Semarang
Tahun : 2019
Dapus :
Ika, Theresia.,dkk.,2019. Family Support On Severe Frequency in Epilepsy
Patients in RSUP. Dr. Kariadi Semarang. Media Keperawatan Indonesia, Vol 2 No 1,
February 2019. DOI: 10.26714/mki.2.1.2019.21-28

 T (Teori)
1. Pasien
Berdasarkan jurnal utama yang berjudul “Effect and Mechanism of Music
Terapy on Neural Restoration in Patient with Epilepsy”, Menjelaskan tentang
penyakit kronis pada system saraf yang menyiksa tubuh dan pikiran pasien yaitu
Epilepsi. Meskipun dengan tersedianya pengobatan, Penderita epilepsy masih
direpotkan dengan pengonatan, Komplikasi dan Biaya yang cukup mahal. Maka dari
itu Peneliti mengekplorasi efek terapi music pada pemulihan saraf epilepsi, dengan
mengamati frekuensi, durasi, dan intensitas kejang. Epilepsi adalah gangguan
neurologis jangka panjang yang terutama disebabkan oleh ketidak seimbangan
neurotransmitter di otak. Kejang bisa terjadi dimana saja di tubuh bahkan seluruh
tubuh, dan kasus yang parah disertai dengan penurunan kesadaran. Epilepsi dapat
terjadi di segala usia. Dalam jurnal ini menjelaskan tentang pengaruh terapi music
terhadap pasien epilepsi. Mekanisme music pada saraf cerebral yaitu untuk
memperbaiki pasien dengan epilepsi. Musik tidak hanya menyenangkansuasana hati
tetapi juga memiliki peran penting dalam peningkatan kesembuhan pasien dengan
epilepsy. Saat ini diteliti dengan kasus penggunaan music untuk mengobati epilepsy.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa setelah memainkan Mozart music
untuk pasien epilepsy, Pasien bisa merasakan lega dan sebagian besar gejala epilepsy
membaik. Dengan terapi music ini, mungkin terkait dengan aktivitas korteks daerah
serebral seperti lobus prefrontal dan lobus temporal terasa rileks dengan adanya music
Mozart. Peneliti menyarankan hal tersebut dilakukan karena beberapa ahli saraf
mengatakan bahwa hipotesis music dapat memperbaiki mekanisme saraf di otak pada
penderita epilepsy. intervensi keperawatan yaitu terapi music disertain dengan
menjalankan pengobatan epilepsy dengan obat anti epilepsy (OAE) dapat membuat
pasien merasa rileks dan dapat mengurangi angka kejadian terjadinya kejang kembali
pada pasien epilepsy.
Sedangkan jurnal pendukung yang berjudul “Family Support On Severe
Frequency in Epilepsy Patients in RSUP. Dr. Kariadi Semarang”, Menjelaskan
tentang penyakit epilepsy yang di derita oleh pasien dan penanganan di rumah pada
saat pasien mengalami kejang. Pada saat pasien kejang maka keluarga harus ada di
samping pasien menjaga pasien untuk mengurangi angka kejadian resiko cedera
dengan cara menjauhkan benda – benda berbahaya terutama benda tajam, dan jangan
sampai melakukan kekerasan pada saat pasien mengalami kejang(Tidak boleh
menekan tubuh pasien). Jurnal ini juga menjelaskan tentang dukungan dari keluarga
untuk pasien, karena dukungan dari keluarga sangat penting bagi kesehatan mental
pasien, baik dukungan finansial, dukungan sosial dan juga dukungan spiritual. Dimana
pasien akan merasa kurang percaya diri akibat penyakit epilepsy yang di deritanya,
dari situ pasien sangat membutuhkan dukungan ke,uarga untuk menyemangati pasien
agar pasien merasa percaya diri dan tidak stress, karena stress akan mengakibatkan
pikiran pasien kacau sehingga bisa memicu timbulnya epilepsy. Dengan dukungan
spitual agar pasien bisa lebih mendekatkan diri terhadap Yang Maha Kuasa untuk
ketenangan hati dan pikirannya agar tidak memicu timbulnya kejang kembali.

 F (Fakta)
Berdasarkan fakta di lapangan, ditemukan pasien yang mengalami riwayat
penyakit epilepsy sejak kecil, keluarrga mengatakan bahwa pasien sering mengalami
kejang dan memiliki riwayat epilepsy sejak kecil sehingga pasien harus meminum
obat anti epilepsy (OAE), Terakhir pasien kejang yaitu pada saat pasien berumur 15
tahun sehingga pasien berhenti menjalani pengobatan anti epilepsy karena merasa
dirinya sudah sembuh, Namun pada saat ini pasien mengalami kejang kembali pada
umur 17 tahun sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke Puskesmas
Jabung. Sesampaikan di Puskesmas Jabung pasien mengalami kejang kembali
sehingga perawat memasukkan obat supositoria dengan berkolaborasi dengan dokter,
sampai dengan pasien stabil kembali, didapatkan hasil pemeriksaan fisik yaitu tidak
ada tanda – tanda cedera pada pasien, Kesadaran = Apatis, GCS = 3 – 4 – 5, TD =
150/80 mmHg, N = 132 x/menit, RR = 21 x/menit, S = 39,6°C. Setelah pasien stabil
dan kesadaran pasien sudah membaik yaitu composmentis, pasien diberikan asuhan
keperawatan dengan cara mendengarkan music agar pasien mengalami ketenangan
dan hasilnya setelah dilakukan intervensi keperawatan dengan cara terapi music pada
pasien epilepsy pasien merasa lega dan lebih tenang dari sebelumnya karna music
dapat menenangkan pikiran pasien sehingga otak pasien menjadi rileks.

 O (Opini)
Berdasarkan pembahasan jurnal utama dan jurnal pendukung yang telah
dijelaskan ada pengaruh dengan Fakta yang ada, yaitu pasien mengalami rileks setelah
diberikan intervensi keperawatan yaitu terapi music dan juga pasien merasa tenang
karena mendapat dukungan dari keluarga, karena dukungan keluarga sangat penting
bagi ketenangan pasien sehingga pasien tidak mengalami stress agar tidak memicu
terjadinya kejang kembali pada pasien. Jurnal utama dan jurnal pendukung terbukti
ada pengaruh bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit epilepsy, Maka dari itu
peneliti mengekspor tentang intervensi keperawatan dengan cara terapi music pada
pasien epilepsy dan juga dukungan keluarga terhadap pasien epilepsy, baik dukungan
finansial, sosial maupun spiritual, dan juga peneliti berharap terapi ini bisa dilakukan
di Rumah Sakit atau Puskesmas dan juga peneliti berharap untuk peneliti selanjutnya
dapat mengembangkan ilmu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai